Anda di halaman 1dari 15

Asuhan keperawatan pada pasien dengan

DHF

Di susun oleh :
1. Ary A. Affandy
2. Florida Howay
Definisi

 Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular


yang disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang
anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai
manifestasi perdarahan dan berpotensi menimbulkan
renjatan/syok dan kematian (Aplikasi NANDA NIC NOC jilid 1,
2013).

 Penyakit demam berdarah dengue atau yang disingkat


sebagai DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti
betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia
Etiologi
 Penyebab penyakit dengue hemoragic fever (DHF) atau
demam berdarah adalah virus dengue.
Manifestasi klinis

 demam tinggi dan mendadak yang dapat mencapai 40ºC


atau lebih dan terkadang disertai dengan kejang, demam,
sakit kepala,anoreksia, mual muntah, epigastrik, discomfort,
nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut dan
pendarahan, terutama pendarahan kulit, walaupun hanya
berupa uji tourniquet positif.
Patofisiologi

 Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk


aedes aegypty. Pertama-tama yang terjadi adalah viremia
yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit
kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam
atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie), hyperemia
tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti
pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati
(Hepatomegali) dan pembesaran limpa (Splenomegali).
Klasifikasi DHF

 Klasifikasi DHF menurut WHO, mengklasifikasikan


DHF menurut derajat penyakitnya menjadi 4
golongan, yaitu :
 Derajat I
 Derajat II
 Derajat III
 Derajat IV
Pemeriksaan penunjang

 Darah lengkap : 
 hemokonsentrasi ( hematokrit meningkat 20 % / lebih ),
 Trombositopenia 100.000/mmᶾ atau kurang .
 Hemoglobin meningkat lebih dari 20%.
 Lekosit menurun (lekopenia) pada hari kedua atau ketiga.
 Masa perdarahan memanjang.
 Protein rendah (hipoproteinemia)
 Natrium rendah (hiponatremia)
 SGOT/SGPT bisa meningkat
 Astrup : Asidosis metabolic
Komplikasi

 Perdarahan luas
 Syok (rejatan) 
 Penurunan kesadaran
Pencegahan
 Menurut Kemenkes RI (2018), di Indonesia dikenal dengan istilah 3M Plus dalam
pencegahan primer DBD yaitu :
 Menguras, tempat penampungan air dan membersihkan secara berkala
 Menutup, Tempat-tempat penampungan air.
 Mengubur, kuburlah barang-barang yang sudah tidak layak dipakai yang dapat
memungkinkan terjadinya genangan air.

 Plus yang bisa dilakukan tergantung kreativitas Anda, misalnya :


 Memelihara ikan cupang yang merupakan pemakan jentik nyamuk.
 Menaburkan bubuk abate pada kolam atau bak tempat penampungan air, setidaknya 2
bulan sekali.
 Menggunakan obat nyamuk, baik obat nyamuk bakar, semprot atau elektrik.
 Menggunakan krim pencegah gigitan nyamuk.
 Melakukan pemasangan kawat kasa di lubang jendela/ventilasi untuk mengurangi akses
masuk nyamuk ke dalam rumah.
 Tidak membiasakan atau menghindari menggantung pakaian baik pakaian baru atau bekas
di dalam rumah yang bias menjadi tempat istirahat nyamuk.
 Sangat dianjurkan untuk memasang kelambu di tempat tidur.
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Terapeutik
 Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh ,gula,
atau susu  dan diberi makanan lunak
 Antipireutik jika terdapat demam
 Antikonvulsan jika terdapat  kejang
 Memberikan cairan melalui infuse, dilakukan jika
pasien mengalami kesulitan minum dan nilai
hematokrit cenderung meningkat .
Next ….

 Pada pasien dengan tanda renjatan dilakukan :


 Pemasangan infuse RL/Asering dan dipertahankan
selama 12-48 jam setelah renjatan diatasi
 Observasi keadaan umum (Tanda – tanda Vital ) tiap 3
jam jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat
tiap jam
Asuhan keperawatan

Pengkajian
 Kaji adanya peningkatan suhu tubuh, tanda – tanda
perdarahan, mual muntah, tidak nafsu makan, nyeri
ulu hati, nyeri otot dan sendi, tanda – tanda renjatan
( denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin
dan lembab terutama pada ekstremitas, sianosis,
gelisah, penurunan kesadaran) , secara bertahap 
meningkatkan kemandirian anak dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya.
Diagnosa keperawatan
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler , perdarahan, muntah, dan demam
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual,muntah, tidak ada nafsu
makan .
3. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus .
4. Nyeri Akut b/d Agen injuri fisik (DHF), viremia, nyeri otot
dan sendi.
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Defisit volume cairan NOC : NIC :
berhubungan dengan  Fluid balance Fluid management
peningkatan permeabilitas  Hydration  Timbang popok/pembalut jika diperlukan
kapiler , perdarahan, muntah, Kriteria Hasil :  Pertahankan catatan intake dan output yang
dan demam  Mempertahankan urine output akurat
sesuai dengan usia dan BB,BJ urine  Monitor status  hidrasi ( kelembaban membrane
normal,HT normal mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ) ;
 Tekanan darah,nadi dan suhu tubuh jika diperlukan
dalam batas normal  Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi
 Tidak ada tanda dehidrasi,Elastisitas cairan ( BUN, Hmt, osmolalitas urine )
turgor kulit baik, membrane  Monitor vital sign
mukosa lembab,tidak ada rasa haus  Monitor masukan makanan atau cairan dan hitung
berlebihan . intake kalori harian .
 Kolaborasi pemberian cairan IV
 Berikan cairan
 Merikan Diuretik sesuai interuksi
 Kolaborasikan dokter jika tanda cairan berlebih
muncul memburuk
no Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
2. Hipertermia NOC : NIC :
berhubungan dengan Thermoregulasi Fever Treatment
proses infeksi virus Kriteria Hasil :  Monitor suhu sesering mungkin
 Suhu tubuh dalam  Monitor IWL
rentang normal  Monitor warna dan suhu kulit
 Nadi dan RR dalam  Monitor tekanan darah, Nadi dan RR
rentang normal  Monitor penurunan tingkat kesadaran
 Tidak ada perubahan  Monitor  WBC, Hb dan Hct
warna kulit dan tidak  Monitor intake dan output
ada pusing  Berikan antipireutik
 Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
 Kolaborasi pemberian cairan intravena
 Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
 Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya
menggigil
Temperatur regulation
 Monitor suhu tiap 2 jam
 Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor tanda hipotermi dan hipertermi
 Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
 Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan
tubuh
 Ajarkan pada pasien cara mencegah  keletihan akibat
panas
 Berikan Antipireutik jika perlu

Anda mungkin juga menyukai