Anda di halaman 1dari 5

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HEPATITIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/KEP/1/2021 01 1/2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,
PROSEDUR Direktur RS Permata Hati
OPERASIONAL
02 Januari 2021 Dr. Efrianti, M.Kes, CBA
PENGERTIAN Hepatitis adalah peradangan pada organ hati yang disebabkan infeksi bakteri, virus, proses
autoimun, obat-obatan, perlemakan, alkohol dan zat berbahaya lainnya. (Kemenkes RI, 2016).

TUJUAN Sebagai pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan Hepatitis.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Pengkajian
a. Identitas pasien.
Nama, umur, jenis kelamin, alamat rumah, agama, status perkawinan, pendidikan dan
pekerjaan.

2. Riwayat Kesehatan.
a. Riwayat Penyakit Sekarang.
Pasien dengan Hepatitis biasanya datang ke RS dengan tanda-tanda seperti nyeri
abdomen kanan atas, ikteru, anoreksia, mual muntah, demam, urine gelap dan feses pucat.
Perawat perlu juga menanyakan mulai kapan keluhan tersebut dirasakan.
b. Riwayat Penyakit Dahulu.
Perawat perlu menanyakan apakah sebelumnya pasien pernah masuk dengan keluhan
yang sama, apakah pasien memiliki riwayat hepatitis, keracunan, dan riwayat konsumsi
alkohol.
c. Riwayat Penyakit Keluarga.
Perawat menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.

3. Pemeriksaan fisik
 Inspeksi : ikterik, asites, urine berwarna gelap, feses berwarna pucat
 Palpasi Abdomen : nyeri tekan abdomen kuadran I, hepar teraba membesar, terdapat
shifting dullnes/gelombang cairan
 Perkusi Abdomen : Redup.
 Auskultasi Abdomen : Penurunan bising usus

4. Pemeriksaan Penunjang .
 Pemeriksaan HbsAG
 Pemeriksaan darah lengkap
 Pemeriksaan Pigmen Bilirubin
 Pemeriksaan Protein
 Pemeriksaan Enzim serum SGOT, SGPT, LDH
 Pemeriksaan waktu protombin
 Biopsi hati
 USG

5. Diagnosa Keperawatan.
a. Termoregulasi Tidak Efektif berhubungan dengan proses infeksi penyakit
b. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
c. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis: penyakit kronis, anemia
6. Intervensi
a). Termoregulasi Tidak Efektif
SDKI SLKI SIKI
Termoregulasi Tidak Setelah dilakukan Intervensi utama:
Efektif (D.0149) asuhan keperawatan 1. Manajemen termoregulasi
Kategori : Lingkungan 3x24 jam diharapkan Observasi
Subkategori : suhu tubuh dalam  Monitor suhu sampai stabil
Keamanan dan proteksi rentang normali (36,5C-37,5C)
Definisi : dengan kriteria hasil :  Monitor suhu tubuh tiap 2
kegagalan Ekspektasi : Membaik jam, jika perlu
mempertahakan suhu  Suhu tubuh  Monitor tekanan darah,
tubuh dalam rentang  Suhu kulit frekuensi pernapasan dan nadi
normal  Menggigil  Monitor warna dan suhu kulit
Penyebab :  Kulit merah  Monitor dan catat tanda dan
1. Stimulasi pusat  Kejang gejala hipertermi
termoregulasi  Takikardi Terapeutik
hipotalamus  Pasang alat pemantau suhu
 Takipnea
2. Fluktuasi suhu kontinu, jika perlu
 Vital sign
lingkungan
 Tingkatkan asupan cairan dan
3. Proses penyakit (mis.
nutrisi yang adekuat
Infeksi)
 Sesuaikan suhu lingkungan
4. Proses penuaan
dengan kebutuhan pasien
5. Dehidrasi
Edukasi
6. Ketidaksesuaian
pakaian untuk suhu  Anjurkan meningkatkan
lingkungan asupan cairan
7. Peningkatan  Anjurkan Kompres hangat
kebutuhan oksigen  Anjurkan mengenakan
8. Perubahan laju pakaian tipis
metabolisme Kolaborasi
9. Suhu lingkungan  Kolaborasi pemberian antipiretik
ekstrem jika perlu
10. Ketidakadekuatan
suplai lemak
subkutan
11. Berat badab ekstrem
Gejala dan Tanda
Mayor Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Kulit dingin/hangat
2. Menggigil
3. Suhu tubuh fluaktif
Gejala dan Tanda
Minor Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Piloereksi
2. Pengisian kapiler
>3 detik
3. Tekanan darah
meningkat
4. Pucat
5. Frekuensi napas
meningkat
6. Takikardi
7. Kejang
8. Kulit kemerahan
9. Dasa kuku sianotik
Kondisi Klinis
Terkait
1. Cedera medula
spinalis
2. Infeksi/sepsis
3. Pembedahan
4. Cedera otak akut
5. Trauma

b). Nyeri Akut


SDKI SLKI SIKI
Nyeri Akut (D. 0077) Setelah dilakukan Intervensi utama:
Kategori : psikologis asuhan keperawatan 1. Manajemen Nyeri
Subkategori: nyeri dan 3x24 jam diharapkan Observasi
kenyamanan masalah nyeri  Identifikasi lokasi,
Definisi : pengalaman menurun/teratasi karakteristik, durasi, frekuensi,
sensorik atau emosional dengan kriteria hasil : kualitas, intensitas nyeri
yang berkaitan dengan  Pantau Tanda tanda vital
kerusasakan jaringan  Keluhan nyeri Terapeutik
aktual atau fungsional, menurun  Berikan tehnik non
dengan onset mendadak  Meringis farmakologisuntuk
atau lambat dan menurun/berku mengurangi rasa nyeri( mis,
berintensitas ringan rang TENS, hipnosis akupresure,
hingga berat yang  Skala nyeri terapi musik, biofeedback,
berlangsung kurang dari 3 ringan/tidak terapi pijat, aroma terapi,
bulan. ada tehnik imajinasi
Penyebab : terbimbing, kompres
 Vital sign
1. Agen pencedera hangat/dingin, terapi bermain)
dalam rentang
fisiologis(mis,  Kontrol lingkungan yang
normal
inflamasi, memperberat rasa nyeri (mis.
iskemia,neoplasma) Suhu ruangan, pencahayaan ,
2. Agen kebisingan)
pencedera Edukasi
kimiawi(mis,  Jelaskan penyebab, periode,
terbakar, bahan dan pemicu nyeri
kimia iritan)  Jelaskan strategi meredakan
3. Agen pencedera nyeri
fisik(mis. Abses,
 Ajarkan tehnik non
amputasi, terbakar,
farmakologis untuk
terpotong,
mengurangi rasa nyeri
mengangkat berat,
Kolaborasi
prosedur operasi,
 Kolaborasi pemberian
trauma, latihan fisik
analgesik
berlebihan)
Gejala dan tanda mayor
Subjektif : 2. Pemberian Analgesik
1. Mengeluh nyeri Observasi
Objektif :  Identifikais riwayat alergi obat
1. Tampak meringis Terapeutik
2. Bersikap protektif  Diskusikan jenis analgesik
(misalnya . yang disukai untuk mencapai
waspada, posisi analgesik yang optimal
menghindari nyeri) Edukasi
3. Gelisah  Jelaskan efek samping obat
4. Frekuensi nadi Kolaborasi
meningkat  Kolaborasi pemberian dosis
5. Sulit tidur dan jenis analgesik seuai
Gejala dan tanda minor indikasi
Subjektif (tidak
tersedia)
Objektif :
1. Tekanan darah
meningkat
2. Pola nafas berubah
3. Nafsu makan
berubah
4. Proses berfikir
terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri
sendiri
7. Diaforesis
Kondisi klinis terkait
1. Kondisi
pembedahan
2. Cedera traumatis
3. Infeksi
4. Syndrom koroner
akut
5. glaukoma

c). Keletihan
SDKI SLKI SIKI
Keletihan(D. 0057) Setelah dilakukan Intervensi utama:
Kategori : Fisiologis asuhan keperawatan 1. Edukasi Aktivitas/Istirahat
Subkategori: 3x24 jam diharapkan Observasi
aktivitas/istirahat masalah keletihan  Identifikasi kesiapan dan
Definisi : penurunan dengan kriteria hasil : kemampuan menerima
kapasitas kerja fisik dan informasi
mental yang tidak pulih  Dyspnea Terapeutik
dengan istirahat kemampun  Pertahankan Sediakan
Penyebab : melakukan materi dan media
1. Gangguan tidur aktivita rutin pengaturan aktivitas dan
2. Gaya hidup dari skala 1 istirahat
monoton menurun  Jadwalkan pemberian
3. Kondisi menjadi skala pendidikan kesehatan sesuai
fisiologis(mis. 5 meningkat kesepakatan
Penyakit kronis,  Verbalisasi  Berikan kesempatan pada
penyakit terminal, lelah dari pien dan keluarga untuk
anemia, malnutrisi, skala 5 bertanya
kehamilan) menurun Edukasi
4. Program menjadi skala  Jelaskan pentingnya
perawatan/pengobat 1 meningkat melakukan aktivitas
an jangka panjang  Lesu dari fisik/olahraga secara rutin
5. Peristiwa hidup skala 5  Ajarkan cara
negatif menurun mengidentifikasi kebutuhan
6. Stres berlebihan menjadi skala istirahat (mis. kelelahan,
7. depresi 3 sedang sesak napas saat aktivitas)
Gejala dan tanda mayor
Subjektif :
1. Tidak mampu
mempertahankan
aktivitas rutin
2. Tampak lesu
Objektif :
1. Kebutuhan istirahat
Kondisi Klinis Terkait
1. Anemia
2. Kanker
3. Hipotiroidisme/
Hipertiroidisme
4. AIDS
5. Depresi
6. Menopause

UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai