Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang
Test topognostik

• Ini termasuk tes untuk menentukan tingkat lesi yang diindikasikan oleh hilangnya fungsi cabang saraf yang terkena cedera saraf

Tes elektrofisiologi/Elektromiografi (EMG)

• Tes ini penting pada pasien dengan kelumpuhan total untuk menentukan prognosis kembalinya fungsi wajah, studi diagnostik
elektroneurografi dilakukan secara berkala untuk melihat reinnervasi dan untuk menentukan derajat keparahan cedera saraf

Imaging test/Studi pencitraan

• Facial bone CT scan atau radiografi polos

• MRI: MRI menggambarkan perjalanan saraf wajah melalui tulang temporal serta jalur ekstrakranial di wajah dan kelenjar.
diagnosis
diagnosis
• Diagnosisnya adalah Neurotmesis
Adanya parastesia pada N. alveolaris inferior, N, mentalis

Neurotmesis dapat disebabkan oleh karena: trauma pada cabang saraf sehingga putus atau robeknya saraf,
iskemia akibat kompresi berkepanjangan, ataupun akibat zat kimia tertentu yang menyebabkan trauma pada
jaringan saraf
Berdasarkan skenario pasien pernah dilakukan odontektomi dengan waktu operasi selama 2 jam dengan darah
yang cukup banyak (iskemia) dan tidak dijahit. Setelah post operasi pasien merasa baal dan kesemutan dan
mengeluh tidak dapat merasakan sentuhan (sensasi) pada bibir bawah kiri
Dalam kasus pencabutan gigi impaksi, akar dan ujung akar yang berada jauh di dalam tulang dan dekat dengan
saraf alveolar mental atau inferior

Anda mungkin juga menyukai