Anda di halaman 1dari 30

EMG

KELOMPOK 4
Riyan Ardhi Pratama
Vika Aprilia Suhartini
KELAS A2 D3 TEM 2016
EMG
• Electromiografi
Teknik untuk merekam aktifitas kelistrikan yang
dihasilkan otot rangka

• Electromiograph
alat diagnostik yang berfungsi untuk
menghasilkan rekaman aktifitas kelistrikan otot

• Electromiogram
Hasil rekaman diagnosa kelistrikan otot rangka
DASAR PEMERIKSAAN
ELEKTROMIOGRAFI
• Membantu membedakan antara gangguan otot
primer seperti distrofi otot dan gangguan
sekunder.
• Membantu menentukan penyakit degeneratif
saraf sentral kerusakan saraf atau cedera saraf.
• Membantu mendiagnosa gangguan
neuromuskular seperti myastenia grafis.
Jenis Electroda

• Invasive (Indwelling)

• Non Invasive (surface)


Cara Pemasangan
• Secara unipolar perekaman EMG dilakukan
dengan 1 elektroda dipasang pada otot yang
akan di ukur dan dibandingkan dengan
elektroda lain yang di letakkan di otot yang
minim gerakan sebagai referensi.
• Secara bipolar 2 elektroda yang aktif
diletakkan secara berdekatan di otot yang
akan di ukur dan di bandingkan dengan kodisi
di ground.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum
memasukkan jarum EMG pada penderita adalah

• Gangguan pembekuan darah dan


antikoagulan.
• Infeksi
• Obesitas
• Kondisi Kulit
• Ketahanan terhadap nyeri
Persiapan pasien
• Menginformasikan kepada pasien bahwa seluruh
pemeriksaan prosedur ini akan menyebabkan
gangguan rasa nyaman sementara. Khususnya
bila pasien sendiri diberi rangsangan listrik.
• Pastikan bahwa pasien tidak menggunakan obat-
obat depresan atau sedatif 24 jam sebelum
prosedur.
• Cegah terjadinya syok listrik.
• Mengurangi rasa sakit dan rasa takut.
Prosedur
• prosedur dapat dilakukan disamping tempat tidur atau
diruang tindakan khusus.
• elektroda ditempatkan pada syaraf-syaraf yang akan diperiksa.
• Dimulai dengan dosis kecil rangsangan listrik melalui elektorda
kesaraf dan otot, apabila konduksi pada saraf selesai maka
otot akan segera berkontraksi.
• Untuk mengetahui potensial otot digunakan macam-macam
jarum elektroda dari nomor 1,3 – 7,7 cm.
• Pasien mungkin dianjurkan untuk melakukan aktifitas untuk
mengukur potensila otot selama kontraksi minimal dan
maksimal
• Derajat aktifitas saraf dan otot direkam pada osiloskop dan
akan memberikan gambaran grafik yang dapat dibaca.
• Perawat berusaha memberikan rasa nyaman dan memantau
daerah penusukan terhadap kemungkinan terjadinya
hematom.
Selama Prosedur
• Pasien akan diminta untuk kontraksi otot selama
pengujian.
• Dengan studi konduksi saraf, elektroda kecil akan
ditempelkan pada kulit atau ditempatkan di sekitar
jari-jari pasien. Pasien biasanya akan mengalami
kesemutan ringan dan singkat atau shock, yang
mungkin sedikit tidak menyenangkan.
• Akan dijelaskan prosedur pengujian. Aktivitas otot
dimonitor melalui speaker selama tes, yang dapat
membuat bunyi menderu popping atau
lembut. Teknisi EMG akan melihat osiloskop, yang
terlihat seperti TV kecil set selama prosedur.
• Pengujian mungkin memakan waktu 30-60 menit.
Setelah tindakan

• Berikan kompres es pada daerah hematoma


untuk mengurangi rasa nyeri.
• Ciptakan lingkungan yang memudahkan klien
untuk beristirahat
Teknik pengukuran
• 1. Surface Electromyograph (SEMG)
teknik non-invasive untuk mengukur hasil aktifitas
elektrik otot dari proses kontraksi dan relaksasi
• 2. Fire Wire Electromyograph (Intramuscular EMG)
teknik invasive untuk mengukur hasil aktivitas elektrik
otot dari proses kontraksi dan relaksasi.
• 3. Neuromuscular Electrical Simulation (NMES)
• Burst dari Pulsa elektrik merangsanag kontaksi otot
yang ditargetkan otot melalui electrode.
Sinyal Sinyal EMG
• Raw EMG signal adalah sinyal EMG
alami (unprocessed) yang dicirikan dengan
puncak positif dan negatif. Nilai amplitudo
dan frekuensi dari sinyal ini memberikan
informasi tentang kontraksi atau relaksasi otot
• RMS EMG adalah root mean squared dari raw
signal dan meberguna representasimean
power dari sinyal.Hal ini saat mempelajari
waktu pengaktifan otot
• Frequency Spectrum of EMG adalah sinyal
raw EMG yang dikonversi dalam domain
frekuensi
Aktifitas Spontan Fisiologis
• END-PLATE NOISE
• Setiap saat di neuromuscular-junction (NMJ) akan
selalu timbul potensial end plate kecil yang terjadi
secara spontan akibat lepasnya sejumlah asetilkolin
ke dalam NMJ
• END-PLATE SPIKE
• End-plate spikes timbul apabila jarum EMG yang berada di
daerah end-plate menangkap potensial yang telah mencapai
nilai ambang (muscle fiber action potential)
AKTIVITAS SPONTAN PATOLOGIS
• Positive sharp wave
Timbul oleh karena depolarisasi spontan dari serabut
otot
Merupakan tanda denervasi dan beberapa kasus
miopati
• Fibrilasi
Merupakan depolarisasi spontan pada serabut otot
yang mengalami denervasi
Berbunyi seperti suara ‘rintik hujan di atas genting’
• Complex Repetitive Discharge
Merupakan letupan listrik berulang (repetitive
discharge), hasil depolarisasi serabut otot yang
mengalami denervasi yang diikuti oleh transmisi
potensial secara ephaptic.
Timbul dan menghilang secara mendadak dengan suara
seperti mesin
• Myotonic Discharge
Aktivitas spontan pada serabut otot (muscle fiber)
Merupakan ciri khas pada miotonia distrofi, miotonia
congenital dan paratonia congenital
• Myokymic Discharge
Merupakan letupan berkelompok, bersifat berulang – ulang,
ritmis dan spontan pada satu motor unit
Berasal dari depolarisasi spontan serabut saraf yang mengalami
denervasi yang diikuti oleh transmisi ephaptic
• Neuromyotonic Discharge
Letupan berulang dari satu motor unit
AKTIVITAS INSERSIONAL
• Saat otot dalam keadaan istirahat, dalam
keadaan normal, jarum EMG tidak menangkap
adanya aktivitas listrik. Saat jarum EMG
digerakkan, akan timbul depolarisasi pada
serabut otot di dekatnya dalam waktu
beberapa ratus milidetik yang disebut sebagai
aktivitas insersional (insertional activity).
ANALISIS MOTOR UNIT ACTION
POTENTIAL (MUAP)
• MUAP merupakan potensial serabut otot
akibat letupan motor neuron yang telah
mengalami depolarisasi, yang kemudian
dilanjutkan menuju ke akar saraf, saraf perifer,
neuromuscular junction dan akhirnya ke
serabut otot
MORFOLOGI MUAP
Durasi
• Adalah waktu mulai defleksi awal dari garis dasar sampai
dengan defleksi akhir yang memotong garis dasar kembali
• Merupakan parameter untuk mengetahui jumlah serabut
otot dalam satu motor unit
• Durasi akan meningkat apabila semakin luas wilayah
inervasi suatu motor neuron
Fase MUAP
• Adalah perubahan defleksi potensial yang memotong garis
dasar
• Merupakan parameter yang menunjukkan apakah semua
serabut otot dalam satu motor unit dapat berkontraksi secara
bersamaan dalam satu waktu
Amplitude MUAP
• Diukur dari puncak ke puncak (peak to peak)
• Normal: 100 µV – 2 mV
Stabilitas MUAP

• A . Sapuan Superimposed dari MUAP normal menunjukkan stabilitas.


• B & C. menunjukkan 4 dan 10 superimposed sweeps, berurutan, dari sebuah proses
neurogenik kronis yang menunjukkan ketidakstabilan.
• D. menunjukkan 2 contoh sweeps dari MUAP yang sama pada reinervasi awal tanpa
pemicu
• E.menunjukkan peningkatan instabilitas atau jitter, sebagian pada bentuk tajam di sebelah
kiri
• F. menunjukkan peningkatan ketidakstabilan dengan hambatan

Anda mungkin juga menyukai