KASUS HIPERTERMI
Kelompok 13B
Intervensi Rasional
Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi 1. Observasi keadaan umum klien 1. Mengetahui perkembangan
2. Observasi tanda-tanda vital keadaaan umum klien
3. Anjurkan klien untuk banyak 2. Mengetahui perubahan tanda-tanda
NOC-NIC minum vital
Tujuan : Setelah diberikan tindakan selama 1x24 jam diharapkan 4. Anjurkan klien untuk banyak 3. Mencegah terjadinya dehidrasi
istirahat sewaktu panas
hipertemi dapat teartasi. 5. Anjurkan klien untuk memakai 4. Meminimalisir produksi panas yang
pakain yang tipis diproduksi oleh tubuh
Kriteria : 6. Beri kompres hangat di beberapa 5. Membantu mempermudah
bagian tubuh penguapan panas
• Suhu tubuh klien menurun 7. Beri health education ke klien dan 6. Mempercepat dalam penurunan
• Suhu 36-37,5C keluarganya mengenai pengertian, produksi panas
penanganan, dan terapi yang 7. Meningkatkan pengetahuan dan
• Mukosa bibir klien tidak kering lagi diberikan tentang penyakitnya pemahaman dari klien dan keluarga
• Kulit klien tampak tidak hangat bila disentuh 8. Koloborasi / delegatif dalam 8. Membantu dalam penurunan panas
• Klien tidak lemas pemberian obat sesuia indikasi,
contoh: obat paracetamol
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Mana yang lebih efektif antara pemberian Pemberian kompres air hangat pada
daerah Aksila dan Dahi dengan Pemberian Kompres Hangat Pada Temporal Lobe
Dan Abdomen pemberian pada Pasien Demam/ Hipertermi?
1. Kompres Air Metode penelitian: Karakteristik responden diketahui 1. Lebih mudah dalam
Hangat pada Desain penelitian bahwa demam terbanyak terjadi pada mengaplikasikannya dalam tindakan
Daerah Aksila dan menggunakan true eksperimen: pasien berumur antara 21-30 tahun keperawatan dan tidak memerlukan
Dahi Terhadap two-group pre-post test design. yaitu 28,9% (11 orang) dan paling biaya.
Penurunan Suhu sedikit terjadi pada pasien umur 31-40 2. Bahan yang digunakan untuk
Tubuh pada Pasien Jumlah Sample: tahun yaitu 10,5% (4 orang). Hasil melakukan tindakan ini sangat mudah
Demam di PKU Jumlah populasi sebesar 40 tersebut kemungkinan karena subjek didapatkan.
Muhammadiyah dengan subyek sebanyak 38 penelitian pada pasien demam terlalu 3. Lebih efektif Pemberian kompres
Kutoarjo orang dengan teknik sedikit yaitu hanya 38 orang dan jumlah hangat pada daerah aksila (ketiak)
consecutive sampling responden yang berumur antara 21-30 karena pada daerah tersebut banyak
tahun lebih banyak. terdapat pembuluh darah.
4. Dapat menjadi landasan teori dalam
Rerata derajat penurunan suhu tubuh melakukan tindakan.
sebelum dan sesudah dilakukan
kompres air hangat pada daerah sebesar
0,111o C. Analisis uji t menunjukkan
teknik pemberian kompres hangat pada
daerah aksila lebih efektif terhadap
penurunan suhu tubuh dibandingkan
dengan teknik pemberian kompres
hangat pada dahi (t hitung=5,879
p=0,000)
N Judul Jurnal Validity Important Applicable
2.
O Tindakan Kompres Metode penelitian: Karakteristik Responen: 1. Dapat digunakan dalam
Hangat Pada Temporal tindakan keperawatan
Penelitian ini penelitian ini adalah pasien
Lobe Dan Abdomen 2. Dapat diaplikasikan untuk
Terhadap Reaksi Suhu menggunakan quasi dengan Typhoid Fever yang penurunan suhu tubuh
Tubuh Pasien Dengan eksperimental desig, dikumpulkan sesuai kriteria selama diatas ambang normal
Typhoid Fever dengan menggunakan bulan Febuari-April, sampel dipilih 3. Sebagai acuan untuk SOP
Two Group Pre-Test dengan purposive sampling. Purposive dalam menurunkan suhu
and Post Test Design. sampling biasa disebut judgement tubuh pada klien yang
sampling adalah teknik penetapan mengalami hipertermi.
Jumlah sample:
4. Lebih efektif kompres
sempel dengan cara memilih sempel
hangat di temporal karena
diantara populasi yang sesuai dengan
pada temporal terdapat vena
kehendak peneliti (tujuan/masalah yang lebih dekat dengan
dalam penelitian), sehingga sampel permukaan kulit dibanding
yang di ambil tersebut dengan vena pada abdomen
mewakili karakteristik populasi yang 5. Bahan yang digunakan
telah dikenal sebelumnya. Ada mudah didapatkan
perbedaan reaksi penurunan suhu
tubuh
yang signifikan pada
pasien Typhoid Fever sebelum dan
sesudah diberikan tindakan kompres
hangat pada kedua grup.
Diskusi
■ Perbandingan antara Kompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan Dahi
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam lebih efektif dan
efisien dari pada pemberian kompres hangat di temporal dan abdomen
karena pada daerah aksila terdapat pembuluh darah besar dan banyak
terdapat kelenjar keringat apokrin yang mempunyai banyak vaskuler
sehingga akan memperluas daerah yang mengalami vasodilatasi yang
akan memungkinkan percepatan perpindahan panas dari dalam tubuh ke
kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak. Selain itu Lebih mudah dalam
mengaplikasikannya dalam tindakan keperawatan, tidak memerlukan
biaya, Bahan yang digunakan untuk melakukan tindakan ini sangat mudah
didapatkan.
Kesimpulan