Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ANALISIS JURNAL

KASUS HIPERTERMI

Kelompok 13B

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2020
BAB 1
Definisi

Ketidakseimbangan suhu tubuh merupakan kegagalan mempertahankan suhu


tubuh dalam parameter normal yang dapat mengganggu kesehatan (NANDA,
2015). Ketidakseimbangan suhu tubuh dibagi menjadi dua yaitu Hipertermia
dan Hipotermia. Hipertermia adalah suhu inti tubuh di atas kisaran normal
diurnal karena kegagalan regulasi (NANDA, 2015).
Hipertemi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi
produksi panas. Hipertemi terjadi karena adanya ketidakmampuan mekanisme
kehilangan panas untuk mengimbangi produksi panas yang berlebihan
sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. Hipertemi tidak berbahaya jika
dibawah 39C. selain adanya tanda klinis, penetuan hipertemi juga didasarkan
pada pembacaan suhu pada waktu yang berbeda dalam satu hari dan
dibandingkan dengan nilai normal individu tersebut (Potter & Perry, 2010).
BAB 2
TINJAUAN Pathway
TEORI
Infeksi atau cidera jaringan

Inflamasi

Akumulasi monosit, Makrofag, sel T helper dan Fibroblas

Pelepasan pirogen endogen (sitokin)

Interleukin-1
Interleukin-6

Merasang saraf vagus

Sinyal mencapai system saraf pusat

Pembentukkan prostaglandin otak

Merangsang hipotalamus
Meningkatkan titik patokan suhu (sel poin)

Mengigil, meningkatkan suhu basal

HIPERTEMI
Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

Intervensi Rasional
Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi 1. Observasi keadaan umum klien 1. Mengetahui perkembangan
2. Observasi tanda-tanda vital keadaaan umum klien
3. Anjurkan klien untuk banyak 2. Mengetahui perubahan tanda-tanda
NOC-NIC minum vital
Tujuan : Setelah diberikan tindakan selama 1x24 jam diharapkan 4. Anjurkan klien untuk banyak 3. Mencegah terjadinya dehidrasi
istirahat sewaktu panas
hipertemi dapat teartasi. 5. Anjurkan klien untuk memakai 4. Meminimalisir produksi panas yang
pakain yang tipis diproduksi oleh tubuh
Kriteria : 6. Beri kompres hangat di beberapa 5. Membantu mempermudah
bagian tubuh penguapan panas
• Suhu tubuh klien menurun 7. Beri health education ke klien dan 6. Mempercepat dalam penurunan
• Suhu 36-37,5C keluarganya mengenai pengertian, produksi panas
penanganan, dan terapi yang 7. Meningkatkan pengetahuan dan
• Mukosa bibir klien tidak kering lagi diberikan tentang penyakitnya pemahaman dari klien dan keluarga
• Kulit klien tampak tidak hangat bila disentuh 8. Koloborasi / delegatif dalam 8. Membantu dalam penurunan panas
• Klien tidak lemas pemberian obat sesuia indikasi,
contoh: obat paracetamol
BAB 3
TINJAUAN KASUS

Tn. A 57 tahun, pekerjaan swasta, datang ke RS Islam dengan keluhan akhir-akhir


ini Tn. A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Tn.A juga mengatakan sering
merasakan cemas, karena pekerjaannya yang menumpuk dan ia khawatir tidak
mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.
Istri Tn.A juga mengatakan, Tn.A sering mengigau pada saat tidur. Tn.A juga
mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga mengatakan saat bekerja
sering merasa mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam bekerja. Tn.A
terlihat pucat, lemas, dan kantung mata Tn.A terlihat membengkak. Tn.A juga
mengatakan nafsu makannya menurun, disaat makan Tn.A mengeluh cepat
kenyang. Berat badan Tn.A juga menurun, yang semulanya 70 kg sekarang
menjadi 65 kg. Diagnosa medis Hipoglikemi + demam thypoid. Saat dilakukan
pengkajian : S : 38,5 °, CRR : 26x/menit
TB : 170 cm, N : 50x/menit, TD : 100/70 mmHg
BAB 4
ANALISIS JURNAL

Mana yang lebih efektif antara pemberian Pemberian kompres air hangat pada
daerah Aksila dan Dahi dengan Pemberian Kompres Hangat Pada Temporal Lobe
Dan Abdomen pemberian pada Pasien Demam/ Hipertermi?

(Patient, Population or Pasien Demam/ Hipertermi


problem

(Intervention) Pemberian kompres air hangat pada daerah


Aksila dan Dahi

(Comparasion or Pemberian Kompres Hangat Pada Temporal


Inervention) Lobe Dan Abdomen

(Outcome) Suhu tubuh dalam batas normal


Metode/strategi penelusuran bukti
 Jurnal : Kompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan Dahi
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU
Muhammadiyah Kutoarjo. Journal Ners And Midwifery Indonesia,
vol 3, No 1, ISSN 2354-7642, Tahun 2015

 Jurnal : Tindakan Kompres Hangat Pada Temporal Lobe Dan


Abdomen Terhadap Reaksi Suhu Tubuh Pasien Dengan Typhoid
Fever. Jurnal Skolastik Keperawatan Vol, 4, No. 1 ISSN: 2443 –0935
Januari- Juni 2018.
Hasil Penelusuran

No Judul Jurnal Validity Important Applicable

1. Kompres Air Metode penelitian: Karakteristik responden diketahui 1. Lebih mudah dalam
Hangat pada Desain penelitian bahwa demam terbanyak terjadi pada mengaplikasikannya dalam tindakan
Daerah Aksila dan menggunakan true eksperimen: pasien berumur antara 21-30 tahun keperawatan dan tidak memerlukan
Dahi Terhadap two-group pre-post test design. yaitu 28,9% (11 orang) dan paling biaya.
Penurunan Suhu sedikit terjadi pada pasien umur 31-40 2. Bahan yang digunakan untuk
Tubuh pada Pasien Jumlah Sample: tahun yaitu 10,5% (4 orang). Hasil melakukan tindakan ini sangat mudah
Demam di PKU Jumlah populasi sebesar 40 tersebut kemungkinan karena subjek didapatkan.
Muhammadiyah dengan subyek sebanyak 38 penelitian pada pasien demam terlalu 3. Lebih efektif Pemberian kompres
Kutoarjo orang dengan teknik sedikit yaitu hanya 38 orang dan jumlah hangat pada daerah aksila (ketiak)
consecutive sampling responden yang berumur antara 21-30 karena pada daerah tersebut banyak
tahun lebih banyak. terdapat pembuluh darah.
4. Dapat menjadi landasan teori dalam
Rerata derajat penurunan suhu tubuh melakukan tindakan.
sebelum dan sesudah dilakukan
kompres air hangat pada daerah sebesar
0,111o C. Analisis uji t menunjukkan
teknik pemberian kompres hangat pada
daerah aksila lebih efektif terhadap
penurunan suhu tubuh dibandingkan
dengan teknik pemberian kompres
hangat pada dahi (t hitung=5,879
p=0,000)
N Judul Jurnal Validity Important Applicable
2.
O Tindakan Kompres Metode penelitian: Karakteristik Responen: 1. Dapat digunakan dalam
Hangat Pada Temporal tindakan keperawatan
Penelitian ini penelitian ini adalah pasien
Lobe Dan Abdomen 2. Dapat diaplikasikan untuk
Terhadap Reaksi Suhu menggunakan quasi dengan Typhoid Fever yang penurunan suhu tubuh
Tubuh Pasien Dengan eksperimental desig, dikumpulkan sesuai kriteria selama diatas ambang normal
Typhoid Fever dengan menggunakan bulan Febuari-April, sampel dipilih 3. Sebagai acuan untuk SOP
Two Group Pre-Test dengan purposive sampling. Purposive dalam menurunkan suhu
and Post Test Design. sampling biasa disebut judgement tubuh pada klien yang
sampling adalah teknik penetapan mengalami hipertermi.
Jumlah sample:
4. Lebih efektif kompres
sempel dengan cara memilih sempel
hangat di temporal karena
diantara populasi yang sesuai dengan
pada temporal terdapat vena
kehendak peneliti (tujuan/masalah yang lebih dekat dengan
dalam penelitian), sehingga sampel permukaan kulit dibanding
yang di ambil tersebut dengan vena pada abdomen
mewakili karakteristik populasi yang 5. Bahan yang digunakan
telah dikenal sebelumnya. Ada mudah didapatkan
perbedaan reaksi penurunan suhu
tubuh
yang signifikan pada
pasien Typhoid Fever sebelum dan
sesudah diberikan tindakan kompres
hangat pada kedua grup.
Diskusi

■ Perbandingan antara Kompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan Dahi
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam lebih efektif dan
efisien dari pada pemberian kompres hangat di temporal dan abdomen
karena pada daerah aksila terdapat pembuluh darah besar dan banyak
terdapat kelenjar keringat apokrin yang mempunyai banyak vaskuler
sehingga akan memperluas daerah yang mengalami vasodilatasi yang
akan memungkinkan percepatan perpindahan panas dari dalam tubuh ke
kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak. Selain itu Lebih mudah dalam
mengaplikasikannya dalam tindakan keperawatan, tidak memerlukan
biaya, Bahan yang digunakan untuk melakukan tindakan ini sangat mudah
didapatkan.
Kesimpulan

Perbandiangan antara Kompres Air Hangat pada


Daerah Aksila dan Dahi Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh pada Pasien Demam lebih efektif
dan efisien dari pada pemberian kompres
hangat di temporal dan abdomen
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai