Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

STASE KOMUNITAS

UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH)

OLEH:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

BANJARMASIN, 2020
LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Konsep UKS


1.2.1 Definisi/deskripsi
UKS adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak
usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan mulai TK
sampai SMA/SMK/MA (Tim pembina UKS,2010: 7).

Menurut Depkes RI (2011), UKS adalah upaya terpadu lintas program


dan lintas sector untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
selanjutnya terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta
didik, warga sekolah, maupun waga masyarakat yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan
jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak sampai sekolah
Menengah Atas/SekolahMenengah Kejuruan/Madrasah Aliyah.

Usaha kesehatan sekolah adalah salah satu wahana untuk


meningkatkankemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik sedini mungkin,selanjutnya di sebutkan UKS harus sudah
mendapat tempat dan perhatian yang baikdi dalam lingkungan
pendidikan. Secara garis besar UKS dapat dikelompokan dalamtiga
bidang atau di sebut dengan 3 program UKS atau yang dikenal sebagai
TriasUKS yaitu: Meskipun demikian bukan berarti mengabaikan
pelaksanaan selanjutnya di sekolah
 
Dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan UKS adalah usaha
kesehatan sekolah yang di dalam lingkungan sekolah maupun yang di
sekitar lingkungan sekolah, yang sasaranya adalah peserta didik beserta
masyarakat sekolah yang lainya yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal,
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
1.2.2 Trias UKS
Secara garis besar UKS dapat dikelompokan dalam tiga bidang atau di
sebut dengan 3 program UKS atau yang dikenal sebagai Trias UKS
yaitu:
a. Pendidikan kesehatan,
merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya
untuk meningkatkan perilaku hidup sehat. Secara konsep: penkes
merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu,
keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat. Secara
operasional: penkes adalah semua kegiatan untuk memberikan/
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam
memelihara dan meingkatkan kesehatannya.
b. Pemeliharaan atau pelayanan kesehatan
Ini juga merupakan tingkat efisiensi fungsional dan / atau
metabolisme organisme, sering implisit manusia.
c. Kehidupan lingkungan yang sehat.
Lingkungan fisik, missal : menjaga kebersihan kelas dan halaman
sekolah, memperhatiakn pengaturan pencahayaan ( ventilasi )
ruangan, pengaturan jarak, tempat duduk, dan papan tulis, dll.
Lingkungan mental dan sosial, antara lain : menciptakan suasana
hubungan kekeluargaan yang akarab dan erat antara sesama warga
sekolah 

1.2.3 Sejarah UKS


Usia UKS boleh dikatakan tidak muda. Pertama kali dirintis tahun 1956
melalui pilot project UKS Perkotaan di Jakarta dan UKS Pedesaan di
Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen Kesehatan,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta Departemen Dalam
Negeri. Tahun 1980 dikeluarkan keputusan bersama
antara Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan tentang kelompok kerja UKS, puncaknya terbit Surat
Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan pada
tanggal 3 September 1980 tentang Kebijaksanaan danPengembangan
UKS, yang kemudian disempurnakan pada tahun 1984 dan tahun2003
seiring perubahan sistem pemerintahan.

1.2.4 Kebijakan Pemerintah/Landasan UKS


a. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 42.
b. UU NO. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
c. UU NO. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Daerah
d. UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
e. Peraturan Pemerintah No. 27 tentang Prasekolah, 28 tentang
Pendidikan Dasar,29 tentang Pendidikan menengah.
f. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
g. Peraturan Pemerintah No. 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggung Jawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi
dan Tugas Perbantuan
h. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2001 tentang Penyelanggaraan
Dekonsentrasi.
i. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 130-67 Tahun 2002 tentang
Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota.
j. SKB 4 Menteri NO1/U/SKB/2003,
NO.1067/MENKES/SKB/VII/2003, NOMA/230 A/2003, NO.26
tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS
k. SKB 4 Menteri NO.2/P/SKB/2003, NO
1068/MENKES/SKB/VII/2003, NO4415-404 Tahun 2003 tentang
Tim Pembina UKS Pusat

1.2.5 Tujuan UKS


Tujuan UKS secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta
menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia indonesia yang berkualitas.

Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk memupuk


kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan pesertadidik
yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam
usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun
lingkungan, serta memilikidaya hayat dan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan
merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan
masalah sosial lainnya.

Jadi tujuan UKS yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kemampuan hidup sehat peserta didik agar dapat menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan untuk melaksanakan prinsiphidup sehat, baik fisik, mental,
maupun sosial serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.

1.2.6 Sasaran UKS


Sasaran UKS adalah pendidikan formal dan non-formal pada setiap
jalurdan jenis pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai Sekolah 
Menengah Atas termasuk perguruan agama beserta lingkungannya.
Sasaran pembinaan UKS: pesertadidik, pembina teknis (guru dan
petugas kesehatan), pembina non teknis (pengelola pendidikan dan
karyawansekolah,sarana dan 
prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan, lingkungan (l
ingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat).
Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada kelas
I, III dan kelas VI alasannya adalah: Kelas satu merupakan fase
penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari
pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab
penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidak mengertian
tentang kesehatan. Di samping itu kelas satu adalah saat yang baik
untuk memberikan iminusasi ulangan. Pada kelas satu ini dilakukan
penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang
mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan jenjang
berikutnya. Kelas III untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di
kelas satu dahulu dan menentukan langkah yang akan dilakukan
selanjutnya dalam program pembinaan UKS. Kelas VI
berguna dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik menuju
jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan
dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.

1.2.7 Peran UKS


Peranan UKS adalah sebagai salah satu modal dasar pembangunan
nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia
Indonesia yang sehat fisik, mental, dan sosial serta memiliki
produktivitas yang optimal dengan pemelihaaan dan peningkatan
kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan,
balita, usia sekolah sampai usia lanjut.

1.2.8 Sarana dan prasarana


Djonet Soetanto (1982:122) dalam skripsi Restu Prihatiningsih
(2011:29) meliputi:
1) ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) atau klinik sekolah,
2) alat-alat pemeriksaan yang diperoleh,
3) alat-alat PPPK,
4) obat-obatan sehari-hari yang diperlukan. Berdasarkan
kelengkapannya dibagi menjadi :
a. Sarana dan prasarana sederhana
- Tempat tidur
- Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snelle chart
- Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
- Lemari obat, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket,
tempat cuci tangan, wastafel, data angka kesakitan murid.
- Melakukan trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang
pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
b. Sarana dan prasarana lengkap
- Tempat tidur
- Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snelle chart
- Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
- Lemari obat, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket,
tempat cuci tangan, wastafel, data angka kesakitan murid.
- Melakukan trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang
pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
- Memiliki kader Triwisada/KKR sebanyak 6-9% dari jumlah
siswa
c. Sarana dan prasaran ideal
- Tempat tidur
- Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snelle chart
- Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
- Lemari obat, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket,
tempat cuci tangan, wastafel, data angka kesakitan murid.
- Peralatan gigi, unit gigi
- Contoh-contoh model organ tubuh
- Melakukan trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang
pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
- Memiliki kader Triwisada/KKR sebanyak 6-9% dari jumlah
siswa.

1.2.9 Organisasi UKS


Struktur organisasi UKS mengikuti struktur organisasi
Departemen Kesehatan RI yaitu:
a. Tingkat Pusat
Sub Direktorat Kesehatan Sekolah dan Olahraga, Direktorat
Kesehatan Masyarakat terdiri dari beberapa seksi yaitu :
seksi kesehatan anak sekolah dan mahasiswa, seksi
kesehatan anak-anak luar biasa, seksi olahraga kesehatan,
seksi pengembangan metode. Fungsi dan tanggung
jawabnya : membuat program kerja melakukan koordinasi,
melakukan bimbingan dan pengawasan pelaksanaan UKS di
seluruh Indonesia, mengusahakan bantuan teknis dan
materiil, bersama-sama dengan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menyusun kurikulum tentang kesehatan pada
umumnya dan UKS pada khususnya, menyelenggarakan
lokakarya, seminar, rapat kerja diskusi penataran dan lain-
lain.
b. Tingkat Provinsi
Fungsi dan tanggung jawabnya adalah sebagai koordinator
pelaksana UKS di tingkat provinsi yang meliputi : membuat
rencana program kerja, membuat bimbingan teknis,
melakukan koordinasi dan pengawasan, menerima laporan
kegiatan dari tingkat Kabupaten/ kota melaporkan kegiatan
ke tingkat pusat, memberi bantuan materi dan keuangan ke
daerah dan lain-lain usaha yang dianggap perlu.
c. Tingkat Kota/Kabupaten
Penanggung jawab UKS pada Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota. Fungsi dan tanggung jawabnya meliputi : membuat
rencana kerja harian, melakukan koordinasi kegiatan-
kegiatan kesehatan yang ditujukan kepada anak didik dan
masyarakat sekolah, melakukan pengawasan pelaksanaan
UKS di sekolah, melaporkan kegiatan ditingkat provinsi,
menyelenggarakan kursus-kursus kesehatan, kursus UKS
bagi guru, murid, dan petugas kesehatan setempat,
memupuk kerjasama yang ada hubungannya dengan
pelaksanaan UKS.
d. Tingkat puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat adalah suatu usaha unit
organisasi kesehatan yang langsung memberi pelayanan
kepada masyarakat secara menyeluruh dan terintregasi di
wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha kesehatan.
e. Tingkat sekolah
Keanggotaan tim pelaksanaan UKS di sekolah ditetapkan
oleh kepala sekolah dan keanggotaannya terdiri dari unsur
pemerintahan desa/kelurahan, kepala sekolah, guru, pamong
belajar, organisasi siswa intra sekolah, puskesmas, orang tua
murid, serta unsur lain yang relevan.

1.2.10 Ruang lingkup program UKS


Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga
Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah ( TRIAS UKS ), yaitu
sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan
- Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk
senantiasa berperilaku hidup sehat
- Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal
terhadap pengaruh buruk dari luar.
- Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di sekolah :
- pelayanan kesehatan; termasuk Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja ( PKPR);
- pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik;
- pemeriksaan berkala;
- pengobatan ringan dan P3K maupun P3P;
- pencegahan penyakit ( imunisasi; PSN; PHBS; Pendidikan
Kecakapan Hidup Sehat atau Life Skills Education );
- penyuluhan kesehatan dan konseling;
- Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS );
- pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan
status gizi dan hal lainnya yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan;
- rujukan kesehatan ke Puskesmas;
- pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
c. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik,
mental, sosial maupun lingkungan :
- Pelaksanaan 7K ( kebersihan, keindahan, kenyamanan,
ketertiban, keamanan, kerindangan , kekeluargaan ).
- Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan terasuk
bebas asap rokok.
- Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah ( guru,
murid, pegawai sekolah, orang tua murid dan masyarakat
sekitar ).
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di


Sekolah. Jakarta, 2008.
Efendi F, Makhfudli. Keperawatan Keshatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009)
Herawati, Neni FS. Buku Panduan Praktikum Keperawatan
Komunitas I. Banjarbaru: PSIK FK UNLAM, 2012.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar. Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah,
2012.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar. 2012. Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan SekolahKementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman pelaksanaan UKS di
sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, 2012.
Konsultan Manajemen Nasional. Petunjuk teknis kegiatan usaha
kesehatan sekolah (UKS) dalam PNPM mandiri pedesaan.
Panduan Usaha Kesehatan Sekolah/KesMas/2009:1-10.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Keputusan Bersama
Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri
Agama, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.
1/U/SKB/2003, No. 1067/MENKES/VII/2000, No. MA/230
A/2003, No. 26 Tahun 2003 Tentang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.
Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Promosi Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta, 2007.
Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang, 2009.
Wijayanti PM. Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah.
http://manajemenUKS.go.id. Diunduh pada 5 November 2013

Banjarmasin, 15 Oktober 2020


Ners Muda
Akhmad Syarif, S.Kep

Preseptor Akademik 1 Preseptor Akademik 2

Roly Marwan, Ns., M.Kep. Yustan Azindin, Ns., M.Kep.

Anda mungkin juga menyukai