A. Pengkajian
1. Pengkajian
b. Riwayat penyakit sekarang : Dua hari sebelumnya klien mengalami demam mendadak,
sakit kepala, badan lemah, nyeri otot dan sendi, nafsu makan menurun, batuk,pilek dan sakit
tenggorokan.
c. Riwayat penyakit dahulu : Kilen sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit keluarga : Menurut pengakuan klien,anggota keluarga ada juga yang
e. Riwayat sosial : Klien mengatakan bahwa klien tinggal di lingkungan yang berdebu dan
padat penduduknya
Diagnosa I : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi
paru.
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed
lips)
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
3. Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
Intervensi :
Intervensi :
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
5. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
agnosa IV : Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan ISPA berhubungan dengan kurang informasi.
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan
program pengobatan.
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar.
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya.
Intervensi :
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang
spesifik.
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
6. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di
8. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan
Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Rasionali
Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori menyusun tujuan berat badan, dan evaluasi
keadekuatan rencana nutrisi.
Untuk menjamin nutrisi adekuat/ meningkatkan kalori total
Nafsu makan dapt dirangsang pada situasi rilek, bersih dan menyenangkan.
Untuk mengurangi kebutuhahan metabolic
Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada situasi atau kebutuhan individu untuk
memberikan nutrisi maksimal.
c. NIC :
Teliti keluhan nyeri ,catat intensitasnya (dengan skala 0 10), factor memperburuk atau
meredakan lokasimya, lamanya, dan karakteristiknya.
Anjurkan klien untuk menghindari allergen / iritan terhadap debu, bahan kimia,
asap,rokok.Dan mengistirahatkan/meminimalkan berbicara bila suara serak.
Anjurkan untuk melakukan kumur air garam hangat
Rasional
Identifikasi karakteristik nyeri & factor yang berhubungan merupakan suatu hal yang amat
penting untuk memilih intervensi yang cocok & untuk mengevaluasi ke efektifan dari terapi
yang diberikan.
Mengurangi bertambah beratnya penyakit
Peningkatan sirkulasi pada daerah tenggorokan serta mengurangi nyeri tenggorokan.
Kortikosteroid digunakan untuk mencegah reaksi alergi / menghambat pengeluaran
histamine dalam inflamadi pernapasan.
Analgesic untuk mengurangi rasa nyeri
d. NIC :
Batasi pengunjung sesuai indikasi
Jaga keseimbangan antara istirahat dan aktifitas
Tutup mulut dan hidung jika hendak bersin, jika ditutup dengan tisu buang segera
ketempat sampah
Tingkatkan daya tahan tubuh, terutama anak usia dibawah 2 tahun, lansia dan penderita
penyakit kronis. Dan konsumsi vitamin C, A dan mineral seng atau anti oksidan jika kondisi
tubuh menurun / asupan makanan berkurang
Kolaborasi Pemberian obat sesuai hasil kultur
Rasional
Menurunkan potensial terpalan pada penyakit infeksius.
Menurunkan konsumsi /kebutuhan keseimbangan O2 dan memperbaiki pertahanan
Klien terhadap infeksi, meningkatkan penyembuhan.
Mencegah penyebaran pathogen melalui cairan
Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tahanan terhadap infeksi
Dapat diberikan untuk organiasme khusus yang teridentifikasi dengan kultur dan sensitifitas
/atau di berikan secara profilatik karena resiko tinggi
10. Implementasi
Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi
Mengukur tanda tanda vital
Mengompres kepala atau aksila dingan mengunakan air dingin
Memerikan penjelasan kepada klien tentang manfaat mengunakan pakaian berbahan tipis
Memberikan obat penurun panas sesuai dengan dosis dan tepat waktu
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia
Membantu jenis dan makanan yang dimakan klien
Membuat catatan makanan harian
Monitor lingkungan selama klien makan.
Monitor intake nutrisi
Nyeri akut b.d inflamasi pada membrane mukosa faring dan tonsil
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi tentang nyeri kepada keluarga anak ,seperti penyebab nyeri berapa lama
nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidak nyamanan dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesic pertama kali.
Resiko tinggi penularan infeksi b.d tidak kuatnya pertahanan sekunder
Membatasi pengunjung
Mempertahankan teknik isolasi
Memperbanyak istirahat
11. Evaluasi
Evaluasi addalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau
intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).Evaluasi yang diharapkan pada pasien
dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah :
Suhu tubuh pasien dalam rentang normal antara 36 -37,5 C
Klien dapat mencapai BB yang direncanakan mengarah kepada BB normal.
Nyeri hilang atau terkontrol
Tidak terjadi komplikasi pada klien