Anda di halaman 1dari 20

Asuhan keperawatan pada klien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan


keseimbangan suhu tubu
Defenisi
SUHU ADALAH SUATU KEADAAN BAIK PANAS ATAU
DINGIN PADA SUATU SUBSTANSI. SUHU TUBUH ADALAH
PERBEDAAN ANTARA JUMLAH PANAS YANG DIPRODUKSI
OLEH PROSES TUBUH DAN JUMLAH PANAS YANG HILANG
KE LINGKUNGAN LUAR
SUHU TUBUH ADALAH SUATU KEADAAN KULIT
DIMANA DAPAT DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN
THERMOMETER YANG DAPAT DI BAGI BEBERAPA STANDAR
PENILAIAN SUHU, ANTARA LAIN : NORMAL, HIPERTERMI,
HIPOTERMI, DAN FEBRIS.
Gangguan keseimbangan suhu
tubuh meliputi :
 Hipertermia
 Hipertermia merupakan keadaan ketika individu
mengalami atau berisiko mengalami kenaikan suhu
tubuh <37,80C per oral atau 38,8 0C per rektal yang
sifatnya menetap karena faktor eksternal (Lynda Juall,
2012). Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh
diatas kisaran normal (Nurarif, Amin H dan Hardhi
Kusuma, 2015).Hipertermia adalah keadaan suhu
tubuh seseorang yang meningkat diatas rentang
normalnya (NIC NOC, 2007).
 Hipotermia
 Hipotermia ialah pengeluaran panas akibat paparan
terus-menerus terhadap dingin mempengaruhi
kemampuan tubuh untuk memproduksi panas,
mengakibatkan hipotermia. Hipotermia
diklasifikasikan melalui pengukuran suhu inti. Hal
tersebut dapat terjadi kebetulan atau tidak sengaja
selama prosedur bedah untuk mengurangi kebutuhan
metabolik dan kebutuhan tubuh terhada oksigen.
 Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme
tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi
tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat
didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di
bawah 35 °C.
Tanda dan Gejala
 Hipertermia
 Suhu tinggi 37,8oC peroral atau 38,80C per rektal
 Takikardi
 Takipnea
 Konvulsi (kejang)
 Kulit kering, kemerahan dan terasa hangat
 Menggigil
 Dehidrasi
 Pusing
 Kehilangan nafsu makan
Hipotermia
Hipotermia ringan :
 Menggigil
 Pusing
 Lapar
 Mual
 Laju napas meningkat
 Denyut jantung meningkat
 Sulit berbicara
 Lemas
 Gangguan koordinasi gerak
Hipotermia berat :
 Penurunan kesadaran
 Mengigau
 Tidak dapat berkonsentrasi
 Nadi lemah dan lambat
 Laju pernapasan melambat
Pemeriksaan Diagnostik
 Riwayat penyakit dan keluhan
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan darah lengkap : mengindetifikasi kemungkinan
terjadinya resiko infeksi
 Pemeriksaan urine
 Uji widal : suatu reaksi oglufinasi antara antigen dan antibodi
untuk pasien
 thypoid
 Pemeriksaan elektrolit : Na, K, Cl
 Uji tourniquet
Penatalaksanaa Medis
 Non Farmakologi
 Observasi keadaan umum pasien
 Observasi tanda-tanda vital pasien
 Observasi perubahan warna kulit pasien
 Anjurkan pasien memakai pakaian yang tipis (hipertermia), menggunakan pakaian tebal
(hipotermia)
 Anjurkan pasien banyak minum (hipertermia)
 Berikan minum hangat (hipotermia)
 Kompres dengan handuk kering yang dihangatkan atau botol berisi air hangat di bagian leher, dada,
atau selangkangan untuk penderita hipotermia.
 Anjurkan pasien banyak istirahat
 Beri kompres hangat di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, lipatan paha, leher bagian belakang
 Beri Health Education ke pasien dan keluarganya mengenai pengertian, penanganan, dan terapi
yang diberikan tentang penyakitnya
 Farmakologi
 Beri obat penurun panas seperti paracetamol, asetaminofen
 Beri infus berisi larutan salin yang sudah dihangatkan.
Pengkajian Keperawatan

 Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data-data.
 Identitas diri : umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat
 Status Kesehatan :
 Keluhan utama : panas
 Riwayat penyakit sekarang :
 Hipertermi :
 Data Subjektif
 Pasien mengeluh panas
 Pasien mengatakan badannya terasa lemas/ lemah
 Data Objektif
 Suhu tubuh >37oC
 Takikardia
 Mukosa bibir kering
 Warna kulit kemerahan
Riwayat penyakit sekarang :
 Hipertermi :
 Data Subjektif
 Pasien mengeluh panas
 Pasien mengatakan badannya terasa lemas/ lemah
 Data Objektif
 Suhu tubuh >37oC
 Takikardia
 Mukosa bibir kering
 Warna kulit kemerahan
 Hipotermi : ketika suhu tubuh turun menjadi 35 0C, klien mengalami gemetar yang
tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan tidak mampu menelan. Jika suhu
tubuh turun di bawah 34,40C frekuensi jantung, pernafasan, dan tekanan darah
turun.
Riwayat kesehatan lalu

 Hipertermi : sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain


yang menyertai demam (misalnya mual, muntah, nafsu makan
turun, eliminasi, nyeri otot, dan sendi dll).
 Hipotermi : tanyakan suhu pasien sebelumnya, sejak kapan
timbul gejala gemetar, hilang ingatan, depresi dan gangguan
menelan.
Pemeriksaan fisik

 Hitung TTV ketika panas terus menerus


 Inspeksi dan palpasi kulit, cek turgor kulit (dingin,
kering,kemerahan,hangat dan turgor kulit menurun)
 Tanda – tanda dehidrasi
 Perubahan tingkah laku : bingung, disorientasi, gelisah, sakit
kepala, nyeri otot, lemah dll
Daftar Masalah Keperawatan

 1. Hipertermia berhubungan dengan penyakit


 2. Hipotermia berhubungan dengan penuaan
 3. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan penyakit
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.D.E DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
KESEIMBANGAN SUHU TUBUH (HIPERTERMIA) DI
RUANG BIMA RSUD KRMT WONGSONEGORO KOTA
SEMARANG
PENGKAJIAN  
 BIODATA
 Nama : NY.D.A
 Umur : 19 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama: Islam
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Status perkawinan : Belum kawin
 Alamat: Pedurungan Tengah
 Suku/Bangsa : Jawa/indonesia
 Masalah KDM : Gangguan keseimbangan suhu tubuh
 Diagnosa Medik : Febris thypoid, colic abdomen
 Tanggal pengkajian: 21-04-2018
 KELUHAN UTAMA
 Klien mengatakan badannya terasa panas

 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


2 hari lalu klien mengeluh panas, mual-mual
dan nyeri di bagian perut, oleh keluarga, klien
di bawah ke dokter keluarga. Kemudian dokter
memberikan rujukan ke RSUD KRMT
Wongsonegoro. Klien mengatakan sebelumnya
belum pernah mengalami penyakit yang
sama.
 
 DATA FOKUS
 Ds:
 klien mengatakan sering panas pada malam hari
 panasnya hilang timbul
 panas disertai dengan keringat
 Do:
 Kulit klien terasa hangat
 TTV : suhu 37,8°C, N 100x/menit, TD 120/80 ,RR 23x/m
 
Diagnosa keperawatan
Data Fokus Diagnosa Keperawatan Etiologi
   
Ds :
Hipertermia b/d penyakit Salmonella typosa
 Klien mengatakan;
badan terasa thypoid Masuk ke saluran cerna
panas, panas hilang   kemudian diserap di usus
 
dan timbul kembali,   halus, bakteri masuk
 
dan disertai dengan   aliran darah menyebabkan
 
keringat. endotoksin, peningkatan
 

Do :
leukosit menyebabkan
Kulit klien terasa
hipertermia
hangat, TTV : S
37,8°C , N 100x/m, TD
120/80, RR 23x/m
Diagnosa NOC NIC Rasional
keperawata
n
 
 

Hipertermia 1. Anjurkan kepada 1. Kompres hangat dapat


Setelah dilakukan
b/d proses keluarga untuk mempercepat penurunan suhu
tindakan
kompres hangat tubuh klien
penyakit
keperawatan 1x7 2. Anjurkan kepada klien 2. Minum yang banyak dapat
jam diharapkan untuk minum yang mencegah dehidrasi
masalah klien banyak 3. Mengetahui perubahan suhu
teratasi dengn 3. Pantau suhu tubuh pasien

kriteria hasil : klien 4. Baju yang tipis dapat menyerap


4. Anjurkan klien untuk keringat lebih banyak
 Suhu tubuh
menggunakan baju 5. Terapi farmakologik antipiretik
dalam batas
yang tipis untuk menurunkan panas
normal
5. Kolaborasi dengan tim
  medis pemerian terapi
farmakologik obat
IMPLEMENTASI
Ttd

Hari/Tgl Jam Tindakan Keperawatan Respon


 
08.00 1. Ds: klien mengatakan setelah di
Sabtu 1. Menganjurkan kepada keluarga
 
kompres, panasnya sedikit berkurang
21-04-18   untuk kompres hangat
  Do: akral hangat
08.20
 
2. Menganjurkan klien untuk 2. Ds : klien mengatakan baru saja
 
  minum yang banyak minum air sebanyak (600ml)
09.30 Do : -
3. Memantau suhu tubuh klien
  3. Ds : klien mengatakan panasnya
10.00 4. Menganjurkan klien untuk
sedikit berkurang
 
memakai baju yang tipis Do : suhu tubuh 37 °C
 
11.00 5. Melakukan kolaborasi dengan 4. Ds : klien mengatakan baju yang
tipis lebih membuatnya nyaman
tim medis pemberian obat
Do : klien tampak memakai baju yang
antipiretik tipis
  5. Ds :-

  Do : pemberian IVFD paracetamol


 

 
 
 

 
Evaluasi
Hari/Tgl jam Catatan perkembangan Tt
d
   
Sabtu S : klien mengatakan panasnya sedikit berkurang
21-04-2018 O : akral hangat,
TTV : S = 37°C
N = 98x/m
TD = 120/70
RR= 23x/m
A : masalah hipertermia teratasi sebagian ditandai
dengan adannya penurunan suhu sebelum dilakukan
tindakan 37,8°C dan setelah dilakukan tindakan 37°C.
P : lanjutkan intervensi
 
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai