Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PASIEN DENGAN HIPERTERMIA

OLEH

NAMA : AMELLIA ZAHRATUNISA

NIM : P07120119007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : AMELLIA ZAHRATUNISA

NIM : P07120119007

Judul: Laporan Pendahuluan pada Pasien Hipertermi di Ruang Anak (Merak) RSUD Idaman
Banjarbaru

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Winda Nur Islamy, S.Kep.,Ns Ns. Evy Marlinda, M.Kep.,Sp.Kep.An


A. Pengertian

Hipertermia merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami


kenaikan suhu tubuh <37,8oC per oral atau 38,8oC per rektal yang sifatnya menetap karena
faktor eksternal (Lynda Juall, 2012).
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal (Nurarif, Amin H dan
Hardhi Kusuma, 2015).
Hipertermia adalah keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat diatas rentang
normalnya (NIC NOC, 2007).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hipertermia adalah keadaan
dimana suhu inti tubuh diatas batas normal fisiologis sehingga menyebabkan peningkatan
suhu tubuh dari individu.
Menurut Nurarif, Amin H dan Hardhi Kusuma (2015) mengatakan suhu normal tubuh
berkisar antara 36,50C – 37,50C, hipertermia jika suhu tubuh > 37,5 0C dan hipotermi jika
suhu tubuh <36,50C.

B. Etiologi Hipertermi

1. Dehidrasi
2. Penyakit
3. Trauma
4. Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat
5. Pemakaian pakaian yang tidak sesuai
6. Peningkatan laju metabolisme
7. Pengobatan/ anesthesia
8. Terpajan pada lingkungan yang panas
9. Aktivitas yang berlebihan

C. Patofisiologi

Substansi yang menyebabkan demam disebut pirogen dan berasal baik dari oksigen maupun
endogen. Mayoritas pirogen endogen adalah mikroorganisme atau toksik, pirogen endogen
adalah polipeptida yang dihasilkan oleh jenis sel penjamu terutama monosit, makrofag,
pirogen memasuki sirkulasi dan menyebabkan demam pada tingkat termoregulasi di
hipotalamus. Peningkatan kecepatan dan pireksi atau demam akan engarah pada
meningkatnya kehilangan cairan dan elektrolit, padahal cairan dan elektrolit dibutuhkan
dalam metabolism di otak untuk menjaga keseimbangan termoregulasi di hipotalamus
anterior. Apabila seseorang kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi), maka elektrolit-
elektrolit yang ada pada pembuluh darah berkurang padahal dalam proses metabolisme di
hipotalamus sehingga kekurangan cairan dan elektrolit mempengaruhi fungsi hipotalamus
anterior dalam mempertahankan keseimbangan termoregulasi dan akhirnya menyebabkan
peningkatan suhu tubuh.

D. Tanda dan Gejala


1. Suhu tinggi 37,8oC peroral atau 38,80C per rektal
2. Takikardi
3. Takipnea
4. Konvulsi (kejang)
5. Kulit kering, kemerahan dan terasa hangat
6. Menggigil
7. Dehidrasi
8. Pusing
9. Kehilangan nafsu makan
E. Pathway

Endogen Pirogen Eksogen

( Mikroorganisme, ( substansi penyebab ( trauma,


monosit, demam ) pemakaian
makrofag, toksik) pakaian, aktivitas )

Sirkulasi darah

Hipotalamus

Hipotalamus Anterior Mengatur Hipotalamus Posterior


keseimbangan
termoregulasi
 titik patokan suhu  titik patokan suhu

(sel point) (sel point)


Produksi panas dan
kehilangan panas tidak
 kehilangan cairan  kehilangan cairan
seimbang
elektrolit tubuh elektrolit tubuh

 elektrolit pada  elektrolit


Ketidakefektifan
pembuluh darah pada
(dehidrasi) termoregulasi pembuluh darah

 suhu tubuh  suhu tubuh


Hipertermia Hipotermia
F. Pemeriksaan Diagnostik

1. Riwayat penyakit dan keluhan

2. Pemeriksaan Fisik

3. Pemeriksaan Laboratorium

a. Pemeriksaan darah lengkap : mengindetifikasi


kemungkinan terjadinya resiko infeksi
b. Pemeriksaan urine

c. Uji widal : suatu reaksi oglufinasi antara antigen dan antibodi


untuk pasien thypoid

d. Pemeriksaan elektrolit : Na, K, Cl

4. Uji tourniquet

G. Penatalaksanaan Medis

1. Non Farmakologi

a. Observasi keadaan umum pasien

b. Observasi tanda-tanda vital pasien

c. Observasi perubahan warna kulit pasien

d. Anjurkan pasien memakai pakaian yang tipis

e. Anjurkan pasien banyak minum

f. Anjurkan pasien banyak istirahat

g. Beri kompres hangat di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, lipatan


paha, leher bagian belakang
h. Beri Health Education ke pasien dan keluarganya mengenai pengertian,
penanganan, dan terapi yang diberikan tentang penyakitnya
2. Farmakologi

Beri obat penurun panas seperti paracetamol, asetaminofen


H. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan
yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data.
1. Identitas diri : umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat
2. Status Kesehatan :

Keluhan utama :panas


3. Riwayat penyakit sekarang :
a. Hipertermi :
1) Data Subjektif
a) Pasien mengeluh panas
b) Pasien mengatakan badannya terasa lemas/ lemah
2) Data Objektif
a) Suhu tubuh >37oC
b) Takikardia
c) Mukosa bibir kering
d) Warna kulit kemerahan
4. Riwayat Kesehatan lalu

Sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain yang menyertai demam (misalnya
mual, muntah, nafsu makan turun, eliminasi, nyeri otot, dan sendi dll).

5. Pemeriksaan fisik
- Hitung TTV ketika panas terus menerus
- Inspeksidan palpasi kulit, cek turgor kulit (dingin,
kering,kemerahan,hangat dan turgor kulit menurun)

- Tanda – tanda dehidrasi


- Perubahan tingkah laku : bingung, disorientasi, gelisah, sakit kepala,
nyeri otot, lemah dll
I. Diagnosa Keperawatan

a. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit


b. Ketidakseimbang an nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan, pasien tampak pucat dan lemas.
Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
Hipertermia NOC NIC
1. Tanda-tanda vital
berhubungan dengan Fever treatment
Thermoregulation 1. Observasi tanda-
merupakam acuan untuk
Proses penyakit
Setelah diberikan asuhan tanda vital mengetahui keadaan umum
keperawatan selama 3x24 2. Berikan pengetahuan pasien
jam, diharapkan pada keluarga tentang
2. Agar keluarga mengetahui
- suhu tubuh dalam rentang peningkatan suhu tubuh
- normal dan stabil dengan
peningkatan suhu tubuh yang
yang terjadi.
rentang 36,6◦C, terjadi dan untuk mengurangi
3. Anjurkan ibu
- kulit tidak teraba hangat, kecemasan
memberikan pakaian
tidak berkeringat berlebihan yang tipis kepada 3. Untuk menjaga agar pasien
- Tidak ada perubahan pasien yang menyerap merasa nyaman, dan pakaian
warna kulit keringat. tipis yang dikenakan untuk
4. Anjurkan ibu
membantu penguapan tubuh
memberikan banyak
minum air putih 2-2,5 4. Peningkatan suhu tubuh
liter perhari mengakibatkan penguapan
5. Berikan kompres tubuh meningkat sehingga
hangat pada dahi, perlu diimbangi dengan
ketiak. asupan cairan yang banyak
6. Memastikan pasien untuk mencegah
meminum obat penurun
demam atau antipiretik terjadinya dehidrasi.

yaitu parasetamol atau 5. Kompres hangat


ibuprofen membantu untuk menurunkan
7. beri cairan infus
suhu tubuh.
6. Sebagai obat penurun
demam yang didapat dari
puskesmas terdekat

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
Ketidakseimbang an NOC NIC 1. Tanda-tanda vital
nutrisi kurang dari Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi alergi
merupakam acuan untuk
kebutuhan tubuh keperawatan selam 3x24 makanan pasien.
mengetahui keadaan umum
berhubungan dengan 2. Monitor asupan diet
jam, ketidakseimbangan pasien
kurang asupan pasien.
nutrisi kurang dari 3. Anjurkan keluarga
2. Agar keluarga mengetahui
makanan, pasien
kebutuhan tubuh memberikan makanan peningkatan suhu tubuh yang
tampak pucat dan
berhubungan dengan dalam porsi yang terjadi dan untuk mengurangi
lemas.
kurang asupan makanan, sedikit tapi sering. kecemasan
pasien tampak pucat dan 4. Tentukan diet sesuai 3. Untuk menjaga agar pasien
lemas, diharapkan nutrisi dengan kebutuhan. merasa nyaman, dan pakaian
pasien dapat terpenuhi, 5. Berikan penkes tipis yang dikenakan untuk
kepada keluarga pasien
berat badan pasien membantu penguapan tubuh
tentang kebutuhan
kembali normal, nafsu 4. Peningkatan suhu tubuh
nutrisi.
makan kembali normal mengakibatkan penguapan
3x sehari. tubuh meningkat sehingga
perlu diimbangi dengan asupan
cairan yang banyak untuk
mencegah terjadinya dehidrasi.
5. Kompres hangat membantu
untuk menurunkan suhu tubuh.
6. Sebagai obat penurun
demam yang didapat dari
puskesmas terdekat.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Aplikasi Kebutuhan Dasar


Klien. Jakarta : Salemba Medika.

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.

Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC.

Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.

Herlman,T. Heather.2015. NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi


dan Klasifikasi 2015-2017.Edisi 10. Jakarta : EGC

Nurarif, Amin H dan Hardhi Kusuma. 2014.Handbook for Health Student.

Yogyakarta:MediAction Publishing
Nurarif, Amin H dan Hardhi Kusuma.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc.Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta:MediAction Publishing

Anda mungkin juga menyukai