Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN KDP

“Cara Mempertahankan Suhu Tubuh”

Disusun oleh:

Reggy Satrio Putro

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

BEKASI 2021
1. Definisi
Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai
keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas, sehingga panas
dalam tubuh dipertahankan secara konstan. Termogulasi manusia berpusat
pada hipotalamus interior. Suhu atau termoregulasi merupakan suatu perbedaan
antara jumlah panas yang dihasilkan oleh tubuh dengan jumlah panas yang hilang
kelingkungan eksternal atau substansi panas dingin atau permukaan kulit tubuh
(Cameron, 2006).

2. Tujuan
Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia berada di batas normal.

3. Fisiologis
Sistem yang mengatur suhu tubuh memiliki 3 bagian yaitu sensor dibagian
permukaan dan inti tubuh, integrator di hipotalamus, dan sistem efektor yang
dapat menyesuaikan produksi serta pengeluaran panas. Panas diproduksi didalam
tubuh melalui metabolisme yang merupakan reaksi kimia pada sel tubuh.
Makanan merupakan sumber bahan bakteri yang utama bagi metabolisme.
Termoregulasi membutuhkan fungsi normal dari proses produksi panas. Reaksi
kimia memerlukan bila metabolisme meningkat, panas tubuh meningkat dan
diproduksi. Produksi panas terjadi selama istirahat, gerakan otot polos, gerakan
otot dan termogenesis (Cameron, 2006).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh menurut Cameron (2006) antara lain:
a. Usia
b. Olahraga
c. Kadar Hormon
d. Stres
e. Lingkungan
f. Laju Metabolisme Basal
g. Aktivitas Otot
h. Demam
5. Masalah yang ditemukan
Menurut Potter dan Perry (2005), gangguan pada termoregulasi antaran lain
sebagai berikut:
a. Kelelahan akibat panas
b. Hipertermia
c. Hipotermia
d. Headstroke

6. Asuhan Keperawatan Cara Mempertahankan Suhu Tubuh


I. PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan 2. Pemeriksaan Fisik 3.Pemeriksaan Penunjang
 Keluhan utama  Hitung TTV ketika panas
Keluhan utama yang di terus menerus dan sesuai
rasakan saat pengkajian. perintah (24 jam).
 Riwayat kesehatan
 Inspeksi dan palpasi
Sekarang
kulit, cek turgor
Riwayat penyakit yang
(dingin, kering,
diderita pasien saat
kemerahan, hangat turgor
masuk rumah sakit, sejak
menurun).
kapan timbul demam,
sifat  Tanda – tanda dehidrasi.
demam, gejala lain
yang menyertai demam  Perubahan tingkah laku
(misalnya mual, muntah, seperti bingung,
nafsu makan, eliminasi, disorientasi, gelisah,
nyeri otot dan sendi, dll), disertai dengan sakit
apakah menggigil, dan kepala, nyeri otot, nousea,
gelisah. photopobia, lemah, letih,
 Riwayat penyakit dll.
terdahulu
Riwayat penyakit yang
sama atau penyakit
lain yang pernah diderita
oleh pasien.
 Riwayat kesahatan
keluarga
Riwayat penyakit yang
sama atau penyakit
lain yang pernah diderita
oleh anggota keluarga
yang lain baik bersifat
genetik atau tidak.

 Riwayat psikologis

II. Diagnosa yang mungkin muncul


 Diagnosa I : Hipotermia berhubungan dengan penuaan ditandai dengan
penurunan suhu tubuh dibawah rentang normal dan menggigil.
 Diagnosa II : Hipertermia berhubungan dengan penyakit.
III. PERENCANAAN
Diagnosa I: Hipotermia berhubungan dengan penuaan ditandai dengan penurunan suhu
tubuh dibawah rentang normal dan menggigil
Intervensi Keperawatan dan Rasional
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Rasional

 Setelah dilakukan asuhan  Pantau suhu paling  Perubahan suhu yang


keperawatan selama 1X24 sedikit setiap 2 jam signifikan membantu
jam, suhu tubuh pasien kalau perlu. dalam pemberian
dapat dipertahankan intervensi selanjutnya.
dalam batas normal  Berikan pakaian yang
dengan kriteria hasil : hangat, kering, selimut  Pemberian selimut

 Suhu 36 – 37 ºC penghangat, alat-alat tambahan dan

 Tidak menggigil pemanas mekanis, penghangat lainnya dapat

 Tidak pucat suhu ruangan yang mengurangi evaporasi

disesuaikan, botol dan radiasi sehingga

dengan air hangat, suhu tubuh dapat

berendam di air hangat, dipertahankan.


dan minum air hangat
sesuai toleransi.

 Batasi aktivitas pasien  Aktifitas yang tinggi


meningkatkan
metabolisme tubuh
sehingga meningkatkan
pengeluaran panas dari
tubuh

 Libatkan keluarga dalam  Memberikan kesempatan


pemberian asuhan. kepada keluarga untuk
membantu pasien dan
memberikan motivasi.

Diagnosa II : Hipertermia berhubungan dengan penyakit.

Intervensi Keperawatan dan Rasional


Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
 Setelah dilakukan asuhan  Pantau keadaan suhu  Mengetahui kondisi
keperawatan selama 1 x tubuh pasien. suhu tubuh pasien.
24 jam, suhu tubuh pasien  Berikan kompres hangat  Dengan menghangatkan
kembali dalam rentang pada bagian tubuh seluruh permukaan kulit,
normal. axilla atau pangkal paha. terjadi pelebaran
pembuluh darah di
seluruh kulit sehingga
aliran darah bertambah
dan panas tubuh makin
cepat dibuang ke udara.
 Kolaborasi dengan
 Menurunkan suhu tubuh
dokter untuk
pasien.
pemberian antipiretik.
.

 Libatkan keluarga  Memberikan kesempatan


kepada keluarga untuk
dalam pemberian
membantu pasien dan
asuhan.
memberikan motivasi.

7. Daftar Pustaka
Cameron, J.R (2006). Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: EGC.
Potter dan Perry (2005). Fundamental Keperawatan volume I. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai