Anda di halaman 1dari 6

Nama : Meri Fitria Handayani

WOC MEMPERTAHANKAN SUHU


Kelas : Ners Reguler Samarinda
Stase : KDP

Pengertian

Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme


homeostatis yang mempertahankan suhu tubuh dalam
kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan Diatur oleh Hipotalamus
keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan
panas yang dikeluarkan (Brooker, 2008).

Hipotalamus Anterior Hipotalamus Posterior


Berfungsi sebagai pengeluaran panas Berfungsi sebagai produksi panas

Proses terjadinya perubahan panas melalui


3 bagian
Reseptor Integrator Efektor

 terdapat pada kulit dan bagian  sebagai pusat pengaturan suhu  sistem yang mengatur
tubuh yang lainnya inti berada di preoptik area produksi panas dengan
hipotalamus. kehilangan panas.

Bila sensitif reseptor panas di hipotalamus dirasang Sinyal dari sensitif reseptor dingin di hipotalamus
efektor sistem mengirim sinyal yang memprakasai memprakarsai efektor untuk vasokontriksi, menggigil,
pengeluaran keringat dan vasodilatasi perifer. serta melepaskan epineprin yang meningkatkan
produksi panas.

Hal tersebut dimaksudkan untuk menurunkan suhu,


seperti menurunkan produksi panas dan Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
meningkatkan kehilangan panas produksi panas dan menurunkan kehilangan panas.

Efektor sytem yang lain adalah sytem saraf somatik.


Bila sytem ini dirangsang, maka seseorang secara
sadar membuat penilaian yang cocok, misalnya
menambah baju sebagai respon terhadap dingin,
atau mendekati kipas angin bila kepanasan.
Faktor yang mempengaruhi suhu

Usia Kadar hormon Usia

Pada bayi dan balita belum terjadi Umumnya wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang Penyakit yang dapat menyebabkan
kematangan mekanisme pengaturan lebih besar. Hal tersebut dikarenakan adanya variasi terjadinya kenaikan suhu tubuh
suhu tubuh sehingga dapat terjadi hormonal saat siklus menstruasi. Kadar progesteron naik diantaranya adalah :
perubahan suhu tubuh yang drastis dan turun sesuai siklus menstruasi. Perubahan suhu a) Demam berdarah dengue
terhadap lingkungan. Regulasi tubuh tubuh juga terjadi pada wanita saat menopause. Mereka
baru mencapai kestabilan saat b) Demam tifoid
biasanya mengalami periode panas tubuh yang intens c) Febris /demam
pubertas. Suhu normal akan terus
dan prespirasi selama 30 detik sampai 5 menit. d) Malaria
menurun saat seseorang semakin tua.

Stress Irama Sirkadian Lingkungan

Stres fisik maupun emosional Suhu tubuh yang normal berubah 0,5 sampai 1°C selama Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh.
meningkatkan suhu tubuh melalui periode 24 jam. Suhu terendah berada diantara pukul 1 Tanpa mekanisme kompensasi yang
stimulasi hormonal dan saraf. sampai 4 pagi Pada siang hari suhu tubuh meningkat dan tepat, suhu tubuh manusia berubah
Perubahan fisologis ini meningkatkan mencapai maksimum pada pukul 6 sore, lalu menurun mengikuti suhu lingkungan. Suhu
metebolisme, yang akan meningkatkan kembali sampai pagi hari. Pola suhu ini tidak mengalami lingkungan lebih berpengaruh terhadap
produksi panas. Pasien yang gelisah perubahan pada individu yang bekerja di malam hari dan anak-anak dan dewasa tua karena
akan memiliki suhu normal yang lebih tidur di siang hari. Dibutuhkan 1 sampai 3 minggu untuk mekanisme regulasi suhu mereka yang
tinggi. terjadinya pembalikan siklus. kurang efisien.

Olahraga

Aktivitas otot membutuhkan lebih banyak darah serta


peningkatan pemecahan karbohidrat dan lemak.
Berbagai bentuk olahraga meningkatkan metabolisme
dan dapat meningkatkan produksi panas sehingga
terjadi peningkatan suhu tubuh. Olahraga berat yang
lama seperti lari jarak jauh dapat meningkatkan suhu
tubuh sampai 41 °C.
Gangguan Pengaturan Suhu

MK SDKI : Hipertermia (D.0130) MK SDKI : Hipotermia (D.0131) MK SDKI : Termogulasi Tidak Efektif
Kategori : Lingkungan Kategori : Lingkungan (D.0149)
Sub Kategori : Keamanan & Proteksi Sub Kategori : Keamanan & Proteksi Kategori : Lingkungan
Definisi : Suhu tubuh meningkat Definisi : Suhu tubuh brada di Sub Kategori : Keamanan & Proteksi
di atas rentang normal bawah rentang normal Definisi : Kegagalan
tubuh. tubuh. mempertahankan suhu
tubuh dalam rentang
SLKI: Termogulasi (L.14134) SLKI: Termogulasi (L.14134)) normal.
Definisi : Pengaturan suhu tubuh Definisi : Pengaturan suhu
agar tetap berada pada tubuh agar tetap berada SLKI: Termogulasi (L.14134)
tentang normal. pada tentang normal. Definisi : Pengaturan suhu
Kriteria hasil: Kriteria hasil: tubuh agar tetap berada
 Menggigil menurun  Menggigil menurun pada tentang normal.
 Kulit merah menurun  Kulit merah menurun Kriteria hasil:
 Vasokintriksi menurun  Vasokintriksi menurun  Menggigil menurun
 Pucat menurun  Pucat menurun  Kulit merah menurun
 Takikardi menurun  Takikardi menurun  Vasokintriksi menurun
 Takipnea menurun  Takipnea menurun  Pucat menurun
 Bradikardi menurun  Bradikardi menurun  Takikardi menurun
 Suhu tubuh membaik  Suhu tubuh membaik  Takipnea menurun
 Suhu kulit membaik  Suhu kulit membaik  Bradikardi menurun
 Pengisian kapiler membaik  Pengisian kapiler membaik  Suhu tubuh membaik
 Tekanan darah membaik  Tekanan darah membaik  Suhu kulit membaik
 Pengisian kapiler membaik
 Tekanan darah membaik
SIKI SIKI SIKI
MANAJEMEN HIPERTERMIA (I.15506) MANAEMEN HIPOTERMIA (I.14507) REGULASI TEMPERATUR (I.14578)
Observasi Observasi Observasi
 Identifkasi penyebab hipertermi (mis.  Monitor suhu  Monitor suhu bayi sampai stabil ( 36.5 C -37.5 C)
dehidrasi terpapar lingkungan panas  Identifikasi penyebab hipotermia  Monitor suhu tubuh anak tiap 2 jam, jika perlu
penggunaan incubator) (misalnya: terpapar suhu lingkungan  Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan nadi
 Monitor suhu tubuh rendah, pakaian tipis, kerusakan  Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor kadar elektrolit hipotalamus, penurunan laju  Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia dan hipertermia
 Monitor haluaran urine metabolisme, kekurangan lemak Terapeutik
subkutan)  Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu
Terapeutik  Monitor tanda dan gejala akibat  Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
 Sediakan lingkungan yang dingin hipotermia (hipotermia ringan : takipnea,  Bedong bayi segera setelah lahir, untuk mencegah kehilangan panas
 Longgarkan atau lepaskan pakaian disartria, menggigil, hipertensi, diuresis;  Masukkan bayi BBLR ke dalam plastic segera setelah lahir (mis. bahan
 Basahi dan kipasi permukaan tubuh hipotermia sedang : aritmia, hipotensi, polyethylene, poly urethane)
 Berikan cairan oral apatis, koagulopati, refleks menurun;  Gunakan topi bayi untuk memcegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
 Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika hipotermia berat : oliguria, refleks  Tempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
mengalami hiperhidrosis (keringat menghilang, edema paru, asam basa  Pertahankan kelembaban incubator 50 % atau lebih untuk mengurangi
berlebih) abnormal ) kehilangan panas Karena proses evaporasi
 Lakukan pendinginan eksternal (mis. Terapeutik  Atur suhu incubator sesuai kebutuhan
selimut hipotermia atau kompres dingin  Sediakan lingkungan yang hangat (atur  Hangatkan terlebih dahulu bhan-bahan yang akan kontak dengan bayi (mis.
pada dahi, leher, dada, abdomen,aksila) suhu ruangan, inkubator) seelimut,kain bedongan,stetoskop)
 Hindari pemberian antipiretik atau aspirin  Ganti pakaian dan/ atau linen yang basah  Hindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area aliran
 Batasi oksigen, jika perlu  Lakukan penghangatan pasif (selimut, pendingin ruangan atau kipas angin
Edukasi menutup kepala, pakaian tebal)  Gunakan matras penghangat, selimut hangat dan penghangat ruangan,
 Anjurkan tirah baring  Lakukan penghangatan aktif eksternal untuk menaikkan suhu tubuh, jika perlu
(kompres hangat, botol hangat, selimut  Gunakan kasur pendingin, water circulating blanket, ice pack atau
Kolaborasi hangat, perawatan metode kangguru) jellpad dan intravascular cooling catherization untuk menurunkan suhu
 Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena,  Lakukan penghangatan aktif internal (infus  Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
jika perlu cairan hangat, oksigen hangat)
Edukasi
Edukasi  Jelaskan cara pencegahan heat exhaustion,heat stroke
 Anjurkan makan/minum hangat  Jelaskan cara pencegahan hipotermi karena terpapar udara dingin
 Demonstrasikan teknik perawatan metode kangguru (PMK) untuk bayi BBLR

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
 Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA international Nursing
Diagnoses: Definitions & classification, 2015-2017.  Oxford : Wiley Blackwell.
 Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L.(2014).Medical surgical
Nursing. Mosby: ELSIVER
 Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
 Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), 
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
 Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), 
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai