Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anisa Nur Fadhilah

Kelas : KP2C

NIM : 2206064

RESUME TERMOREGULASI

A. Pengertian
Termoregulasi, atau pengaturan suhu tubuh, merupakan mekanisme fisiologis
dan perilaku yang mengatur keseimbangan panas yang hilang dan dihasilkan sehingga
suhu tubuh tetap konstan dan dalam kisaran yang sesuai. Termoregulasi merupakan
kemampuan makhluk hidup dalam mengatur atau menjaga suhu tubuhnya agar selalu
berada dalam kisaran optimal.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Termoregilasi
a. Usia
Mekanisme pengaturan suhu pada bayi dan anak kecil belum matang
sehingga dapat terjadi perubahan suhu tubuh terhadap lingkungan. Pengaturan suhu
tubuh tidak mencapai stabilitas sampai masa pubertas. Suhu normal terus menurun
seiring bertambahnya usia. Mereka lebih sensitif terhadap suhu ekstrim akibat
rusaknya mekanisme pengaturan, terutama buruknya regulasi vasomotor
(vasokonstriksi dan vasodilatasi), berkurangnya jaringan subkutan, berkurangnya
fungsi kelenjar keringat dan gangguan metabolisme.
b. Olahraga
Aktivitas otot membutuhkan lebih banyak darah dan peningkatan
pemecahan karbohidrat dan lemak. Berbagai bentuk olahraga meningkatkan
metabolisme dan dapat meningkatkan produksi panas sehingga menyebabkan
peningkatan suhu tubuh.
c. Tingkat hormon
Secara umum, wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar. Hal
ini disebabkan karena adanya fluktuasi hormonal selama siklus menstruasi. Kadar
progesteron naik dan turun seiring siklus menstruasi. Fluktuasi suhu ini dapat
membantu mengidentifikasi masa subur wanita. Perubahan suhu tubuh juga terjadi
pada wanita saat menopause. Mereka biasanya mengalami panas tubuh yang hebat
dan berkeringat yang berlangsung dari 30 detik hingga 5 menit. Selama periode ini,
suhu tubuh meningkat sementara sebesar 4" C, yang sering disebut gelombang
panas. Penyebabnya adalah ketidakstabilan regulasi vasomotor.
d. Irama sirkadian
Suhu tubuh normal berubah 0,5-1°C dalam 24 jam. Suhu terendah adalah 1
hingga 4 derajat di pagi hari. Pada siang hari, suhu tubuh naik dan mencapai
maksimum pada pukul 18.00, kemudian turun kembali hingga pagi hari. Suhu ini
tidak berubah pada orang yang bekerja pada malam hari dan tidur pada siang hari.
e. Stress
Stres fisik dan mental meningkatkan suhu tubuh melalui rangsangan
hormonal dan saraf. Perubahan fisiologis ini meningkatkan panas. Klien yang
cemas ketika tiba di rumah sakit atau dokter. suhu tubuhnya mungkin lebih tinggi
dari biasanya
f. Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Tanpa mekanisme kompensasi
yang tepat, suhu tubuh manusia akan berubah sesuai dengan suhu lingkungan.
C. Anatomi dari Gangguan Termoregulasi
Adapun anatomi dari gangguan termoregulasi adalah :
a. Kulit
Kulit memiliki banyak reseptor sensorik terhadap rasa dingin dan panas
dibandingkan dengan reseptor yang terdapat pada organ tubuh lain seperti lidah,
saluran pernapasan, dan organ dalam lainnya. Saat kulit terasa dingin di atas suhu
tubuh, ada tiga proses untuk menaikkan suhu tubuh. Ketiga proses tersebut adalah
menggigil untuk menghasilkan panas, berkeringat untuk melepaskan panas, dan
vasokonstriksi untuk mengurangi kehilangan panas. (Asmadi 2008).
b. Hipotalamus Integritas
Pusat pengatur suhu inti terletak di daerah preoptik hipotalamus. Saat
distimulasi, sistem efektor mengirimkan sinyal untuk berkeringat dan pelebaran
pembuluh darah tepi. Sinyal dari reseptor penginderaan dingin dan hipotalamus
memicu vasokonstriksi, menggigil, dan pelepasan epinefrin, yang meningkatkan
metabolisme sel dan produksi panas. Hal ini meningkatkan produksi panas dan
mengurangi kehilangan panas. (Aziz.2012).
c. Inti Tubuh
Selain reseptor kulit, inti tubuh juga merespon suhu tubuh di organ dalam
tubuh, seperti organ dalam yang tidak normal, sumsum tulang belakang, dll.
Termoreseptor di hipotalamus lebih sensitif terhadap suhu jantung. (Aziz, 2012).
D. Pengeluaran Panas
a. Radiasi
Radiasi merupakan perpindahan panas dari permukaan suatu benda ke
permukaan benda lain tanpa keduanya saling bersentuhan. Panas dipindahkan
melalui gelombang elektromagnetik. Banyaknya panas yang sampai ke permukaan
bergantung pada penyempitan pembuluh darah dan perluasan pembuluh darah yang
diatur oleh hipotalamus. Panas menyebar dari kulit ke benda-benda dingin di
sekitarnya.
b. Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan panas dari satu benda ke benda lain
melalui kontak langsung. Ketika kulit hangat menyentuh benda yang lebih dingin,
panas akan hilang. Jika suhu dua benda sama, kehilangan panas konduktif terhenti.
Panas berkonduksi melewati benda padat, gas, cairan.
c. Konveksi
Merupakan perpindahan panas terjadi karena pergerakan udara. Panas
pertama-tama dialirkan ke molekul udara yang bersentuhan langsung dengan kulit.
Arus udara membawa udara hangat. Ketika laju aliran udara meningkat, kehilangan
panas konvektif meningkat
d. Penguapan
Perpindahan energi panas ketika cairan berubah menjadi gas. Sekitar 0,6
kalori panas hilang selama penguapan untuk setiap gram air yang diuapkan. Ketika
suhu tubuh meningkat, hipotalamus anterior memberi sinyal pada kelenjar keringat
untuk mengeluarkan keringat. Saat berolahraga dan stres emosional atau mental,
berkeringat merupakan salah satu cara menghilangkan panas berlebih akibat
peningkatan metabolisme. Evaporasi berlebihan dapat menyebabkan kulit gatal dan
bersisik, serta hidung dan faring kering.
e. Diaforesis
Merupakan prespirasi visual dahi dan toraks atas. Kelenjar keringat berada
dibawah dermis kulit. Kelenjar mensekresi keringat, larutan berair yang
mengandung natrium dan klorida, yang melewati duktus kecil pada permukaan
kulit. Kelenjar tersebut dikendalikan oleh sistem saraf simpatis, dan ketika suhu
tubuh meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan keringat, yang menguap dari
kulit, meningkatkan kehilangan panas. Diaforesis kurang efektif bila pergerakan
udara sedikit atau kelembapan tinggi.
E. Manifestasi Klinis
a. Demam
b. Kelelahan akibat panas
c. Hipertermia
d. Heatstroke
F. Pemeriksaan Penunjangan
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan urin
c. Tes Widal
Tes Widal merupakan reaksi antigen dan antibodi aglutinin.
d. Pemeriksaan elektrolit
e. Uji tourniquet
f. Pemeriksaan SGOT
g. Biopsi pada tempat-tempat yang di curigai

REFERENSI

1. Alazhar D. 2023. “ Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Termoregulasi”.


2. Lysta. 2017. “ Laporan Pendahuluan Pemenuhan Kebutuhan Pengaturan Suhu
Tubuh (Termoregulasi).

Anda mungkin juga menyukai