DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suhu tubuh hampir seluruhnya di atur oleh mekanisme pernafasan, dan pengaturan suhu
yang terletak pada hipotalamus. Mekanisme pengaturah suhu tubuh di hipotalamus disebut
thermostat hipotalamus. Sedangkan pada dengan alat tubuh yang belum sempurna berfungsi
seperti bayi matur mrmiliki masalah dalam pengaturan suhu tubuh. Suhu tuuh adalah
perbedaan antara jumlah panas yang di produksi oleh jumlah panas yang hilang
kelingkungan keluar. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan,
diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan
balik (feed back) yang
diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus.
B. TUJUAN :
A. Pengkajian
Data Subjektif
1. Pasien mengemukakan derajat temperatur tubuhnya meningkat atau menurun
2. Pasien mengekspresikan perasaan panas atau hangat atau dingin & menggigil
3. Pasien mengatakan alat bantu apa yang dia gunakan bila kedinginan (misal : sweater atau
selimut)
4. Pasien dapat mengemukakan faktor resiko terjadinya hipertermi atau hipotermi. Misal : m
asalah metabolisme karena kanker atau ketidakseimbangan hormon; integritas kulit;
riway at penyakit kronis seperti penyakit paru dan jantung; obat obat yang dikonsumsi
faktor res iko lain yang dapat diidentifikasi adalah lingkungan dimana pasien berada atau
tinggal.
5. Pasien mengemukakan lamanya hipertermi atau hipotermi dialami yaitu andermitten, rem
itten atau relapsing
Data Objektif
1. Perubahan yang terjadi pada permukaan kulit baik warna, kelembaban, secara loka atau si
stemik.
2. Tingkat kesadaran
3. Berat badan
4. Status hidrasi dan nutrisi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipotermia yang berhubungan dengan regulasi suhu tak efektif :
D.0131 Hipotermia
Definisi : Suhu tubuh berada dibawah rentang normal tubuh
Penyebab
a) Kerusakan hipotalamus
b) Konsumsi alkohol
c) Berat badan ekstrem
d) Kekurangan lemak subkutan
e) Terpapar suhu lingkungan rendah
f) Malnutrisi
g) Pemakaian pakaian tipis
h) Penurunan laju metabolisme
i) Tidak beraktivitas
j) Transfer panas (mis. konduksi, konveksi, evaporasi, radiasi)
k) Trauma
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : (tidak tersedia)
Objektif
a) Kulit terasa dingin
b) Menggigil
c) Suhu tubuh dibawah nilai normal
a) Dehidrasi
b) Terpapar lingkungan panas
c) Proses penyakit (mis. infeksi, kanker)
d) Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
e) Peningkatan laju metabolisme
f) Respon trauma
g) Aktivitas berlebihan
h) Penggunaan inkubator
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : (tidak tersedia)
Objektif
a) Kulit merah
b) Kejang
c) Takikardi
d) Takipnea
e) Kulit terasa hangat
Kondisi Klinis Terkait
a) Proses infeksi
b) Hipertiroid
c) Stroke
d) Dehidrasi
e) Trauma
f) Prematuritas
C. Intervensi
Diagnosa pertama
Manajemen Hipotermia (I.14507)
Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas suatu zat. Dapat pula dikatakan
sebagai ukuran panas / dinginnya suatu benda. Sedangkan dalam bidang thermodinamika suhu
adalah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem untuk melepaskan tenaga secara
spontan. Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan
tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas. Hipotemia
adalah pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin mempengaruhi
kemampuan tubuh untuk memproduksi panas.
B. Saran
a. Ketika harus mermperhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan suhu pada tubuh dapat
berubah secara ekstrim
b. Kita harus menjaga kebersihan lingkungan
c. Melakukan pola hidup sehat
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan.
Salemba Medika. Jakarta.
Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach. Third Edition. Houghton
Mefflin Company. Boston.
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition &
Classification 2001-2002. Philadelphia.
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Salemba
Medika. Jakarta.