NIM : P07120119080
Mengetahui,
Kepala Ruangan
NRP. 31940754160572
LAPORAN PENDAHULUAN
f. Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat meny
ebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pi
rogen yang dikeluarkan pada saat terjadi infeksi dapat merangsang peningkata
n suhu tubuh.
g. Demam
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme
sebesar 120% untuk setiap peningkatan suhu 10ºC.
5. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem suhu tubuh
1) Demam
Demam terjadi karena ketidakmampuan mekanisme kehilangan panas untu
k mengimbangi produksi panas yang berlebihan sehingga terjadi peningkat
an suhu tubuh. Demam tidak berbahaya jika dibawah 39oC, dan pengukura
n tunggal tidak menggabarkan demam selain adanya tanda klinis, penentua
n demam juga didasarkan pada pembacaan suhu pada waktu yang berbeda
dalam satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal individu.
2) Kelelahan akibat panas
Kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak mengakibatkan
kehilangan cairan dan eletrolit secara berlebihan, disebabkan oleh lingkun
gan yang terpajan panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah ha
l umum selama kelelahan akibat panas. Tindakan pertama yaitu memindah
kan pasien ke lingkungan yang lebih dingin serta memperbaiki keseimban
gan cairan dan elektrolit.
3) Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh
menghilangkan panas ataupun mengurangi produksi panas tersebut disebut
hipertermia. Hipertemi terjadi karena adanya beban yang berlebihan pada
mekanisme pengaturan suhu tubuh. Setiap penyakit atau trauma pada hipot
alamus dapat mempengaruhi mekanisme panas. Hipertermia malignan mer
upakan kondisi herediter dimana terjadi produksi panas yang tidak terkontr
ol, biasanya terjadi saat individu tersebut mendapat obat anestesi tertentu.
4) Headstroke
Panas akan menekan fungsi hipotalamus. Pajanan yang lama terhadap mat
ahari atau lingkungan panas akan membebani mekanisme kehilangan pana
s pada tubuh kondisi ini mengakibatkan heatstroke yaitu kegawatan berbah
aya dengan mortalitas yang tinggi. Pasien yang berisiko adalah anak-anak,
lansia, pederita 15 penyakit kardiovaskular, hipotiroid, diabetes atau alkoh
olisme. Resiko ini juga terdapat pada individu yang mengkonsumsi obatob
atan yang dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membuang panas. (f
enotiazin, antikolinergik, deuretik, amfetamin, dan antagonis beta-adrenerg
ik), serta pasien yang berolahraga atau bekerja keras (atlet, pekerja bangun
an, dan petani).
5) Hipotermia
Panas yang hilang saat paparan lama terhadap lingkungan dingin akan mel
ebihi kemampuan tubuh untuk menghasilkan panas, sehingga terjadi hipot
ermia. Hipotermia dikelompokkan oleh pengukuran suhu inti. Hipotermiaa
yang disengaja dapat dilihat selama prosedur operasi untuk menurunkan ke
butuhan metabolisme dan oksigen.
6. Komplikasi
1. Kejang.
2. Risiko persisten bakteremia.
3. Risiko meningitis.
4. Risiko ke arah keseriusan penyakit
7. Pathway
8. Penatalaksanaan
Pada dasarnya menurunkan demam dapat dilakukan secara fisik, obatobatan maup
un kombinasi keduanya.
a. Secara fisik
1. Anak demam ditempatkan dalam ruangan bersuhu normal.
2. Pakaian anak diusahakan tidak tebal.
3. Memberikan minuman yang banyak karena kebutuhan air meningkat.
4. Memberikan kompres
b. Obat-obatan
Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan de
mam. Obat-obat anti inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan
yang bermacam-macam dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi me
mpunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya menurunkan set po
int hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan
menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivate paraa
minofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis d
alam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik antara 10-15 mg/kgBB/4 jam dan d
iberikan maksimal 5 kali sehari dengan dosis maksimal 90 mg/kgBB/hari. Met
amizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin dan mempu
nyai efek antipiretik, analgetik dan antiinflamasi. Dosis terapeutik 10mg/kgBB
/6-8 jam dan tidak dianjurkan untuk anak yang kurang dari 6 bulan. Metamizol
e (antalgin) diberikan secara per oral, intramuskular atau intravena. Asam mef
enamat suatu obat golongan fenamat, khasiat analgetiknya lebih kuat dibandin
gkan sebagai antipiretik. Dosis pemberiannya 20 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis.
Pemberiannya secara per oral dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari
6 bulan.
2. Diagnosa Keperawatan
- Hipertermia b.d proses penyakit
- Defisit b.d volume cairan
3. Intervensi Keperawatan
- Ovservasi TTV
- Berikan kompres hangat
- Ajarkan kompres yang benar pada keluarga
- Anjurkan kepada keluarga untuk pasien berpakaian mudah menyerap keringat
- Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan infuse dan analgetik
DAFTAR PUSTAKA