Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KESEIMBANGAN SUHU TUBUH

A. Definisi / Deskripsi Konsep Kebutuhan


Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan menggunakan termometer.
Di dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu suhu inti dan suhu kulit. Suhu inti
adalah suhu dari tubuh bagian dalam dan besarnya selalu dipertahankan konstan,
sekitar ± 1ºF (± 0,6º C) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam.
Sedangkan suhu kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik dan turun sesuai dengan
suhu lingkungan. Bila dibentuk panas yang berlebihan di dalam tubuh, suhu kulit akan
meningkat. Sebaliknya, apabila tubuh mengalami kehilangan panas yang besar maka
suhu kulit akan menurun (Guyton & Hall, 2014).

B. Fisiologis Kebutuhan Dasar


Menurut Vita dan Yuni (2017), Manusia memiliki mekanisme pengaturan untuk bisa
mempertahankan suhu tubuh tetap optimal dalam berbagai macam kondisi lingkungan.
Suhu pada manusia utamanya dipertahankan pada suhu 370 C jika diukur secara oral
atau melalui mulut. Suhu tubuh masih dianggap normal apabila suhu tubuh dalam
rentang 35,50 C pada pagi hari hingga 37,70 C pada malam hari. Rata-rata suhu tubuh
adalah 36,70 C. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dibeberapa lokasi, antara lain
dimulut (oral), ketiak dan dilubang anus (rektal). Pengeluaran dan produksi panas
terjadi secara konstan, pengeluaran panas secara normal melalui radiasi, konduksi,
konveksi, dan evaporasi.
1) Radiasi
Adalah perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke permukaan objek lain
tanpa keduanya bersentuhan. Panas berpindah melalui gelombang
elektromagnetik. Tubuh bisa mendapatkan panas secara radiasi dari matahari, atau
benda yang terbakar (tanpa tersentuh secara langsung)
2) Konduksi
Adalah perpindahan panas dari satu objek ke objek lain dengan kontak langsung.
Misalnya saat kita memegang es, tangan kita akan menjadi lebih dingin karena
panas berpindah dari tangan ke es tersebut.
3) Konveksi
Adalah perpindahan panas melalui aliran udara atau air. Misalnya, dengan
hembusan kipas angin maupun seperti saat mengendarai sepeda atau kendaraan
dengan jendela terbuka, itulah mengapa pada kondisi tersebut kita cenderung
merasa lebih dingin.
4) Evaporasi
Adalah perpindahan energi panas ketika cairan berubah menjadi gas.

Perubahan suhu tubuh manusia :


1. Hipertermi
Keadaan dimana ketika seseorang individu mengalami atau beresiko mengalami
kenaikan suhu tubuh terus-menerus lebih tinggi dari 37,8ºC.
2. Hipotermi
Suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan
mengatasi normal (suhu dingin), suhunya berada dibawah 35ºC.
3. Demam (hiperpireksia)
Demam merupakan temperatur tubuh dari atas batas normal, penyebab tersering,
yaitu karena bakteri, tumor, dan keadaan lingkungan.
4. Kelelahan akibat panas
Kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak mengakibatkan
kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan, disebabkan oleh lingkungan
yang terpajan dengan panas. Tindakan yang dapat dilakukan yaitu memindahkan
pasien ketempat yang lebih dingin serta memperbaiki keseimbangan cairan dan
elektrolit.
5. Heatstroke
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan suhu tinggi dapat
mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heatstroke,
klien dengan resiko tinggi pada penyakit kardiovaskular, hpertiroidisme, diabetes
dan alkoholik dan klien yang mengonsumsi obta-obatan yang menurunkan
kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas dan mereka yang menjalani
olahraga berat.

C. Diagnosa Keperawatan
1) Diagnosa 1 : Hipertermia (Kode diagnosa 00007)
a) Definisi
Suhu inti tubuh di atas kisaran normal diurnal karena kegagalan termoregulasi.
b) Batasan karakteristik
1. Hipotensi
2. Kulit kemerahan
3. Koma
4. Letargi
5. Kejang
6. Kulit terasa hangat
c) Faktor berhubungan
1. Dehidrasi
2. Pakaian tidak sesuai
3. Aktivitas berlebihan
d) Nursing Outcomes Classification (NOC) :
Tujuan dan kriteria hasil berdasarkan NOC :
Terjadi keseimbangan antara produksi panas, mendapatkan panas dan
kehilangan panas yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut (berat, cukup
berat, sedang, ringan, tidak ada).
1. Hipertermia
2. Hipotermia
3. Perubahan warna kulit
4. Dehidrasi
Outcome untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis melalui :
1. Termoregulasi
2. Termoregulasi : Bayi baru lahir
Outcome untuk mengukur batasan karakteristik melalui :
1. Status neurologi
2. Status neurologi : Otonomik
3. Tanda-tanda vital
e) Nursing Intervention Classification (NIC)
Intervensi keperawatan dan rasional berdasarkan NIC :
1. Perawatan demam
Rasional : Manajemen gejala dan kondisi terkait yang berhubungan dengan
peningkatan suhu tubuh dimediasi oleh pirogen endogen.
2. Pencegahan kejang
Rasional : Pencegahan atau meminimalkan terjadinya potensi cedera yang
terus menerus dialami pasien yang menderita gangguan kejang
yang telah diketahui/diperkirakan
3. Pengaturan suhu
Rasional : Mencapai atau memelihara suhu tubuh dalam batas normal.

2) Diagnosa 2 : Hipotermia (Kode diagnosa 00006)


a) Definisi
Suhu inti tubuh di bawah kisaran normal diurnal karena kegagalan
termoregulasi.
b) Batasan karakteristik
1. Bradikardia
2. Hipertensi
3. Penurunan ventilasi
4. Menggigil
5. Kulit dingin
6. Pengisian ulang kapiler lambat
c) Faktor yang berhubungan
1. Tidak beraktivitas
2. Malnutrisi
3. Suhu lingkungan rendah
4. Kurang pengetahuan pemberi asuhan tentang pencegahan hipotermia
d) Nursing Outcomes Classification (NOC) :
Tujuan dan kriteria hasil berdasarkan NOC :
Terjadi keseimbangan antara produksi panas, mendapatkan panas dan
kehilangan panas yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut (berat, cukup
berat, sedang, ringan, tidak ada).
1. Hipertermia
2. Hipotermia
3. Perubahan warna kulit
4. Dehidrasi
Outcome untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis melalui :
1. Termoregulasi
2. Termoregulasi : Bayi baru lahir
Outcome untuk mengukur batasan karakteristik melalui :
1. Keparahan hipertensi
2. Perfusi jaringan : perifer
3. Tanda-tanda vital
e) Nursing Intervention Classification (NIC)
Intervensi keperawatan dan rasional berdasarkan NIC :
1. Manajemen syok
Rasional : Memfasilitasi pemberian oksigen dan zat-zat nutrisi pada
jaringan sistematik dengan membuang produk limbah seluler
yang terdapat pada pasien yang mengalami perubahan perfusi
jaringan yang berat.
2. Pengaturan hemodinamik
Rasional : Optimalisasi denyut jantung, preload dan afterload serta
kontraktilitas (jantung).
3. Terapi induksi hipotermia
Rasional : Mencapai dan mempertahankan suhu tubuh inti di bawah 35 o
dan pemantauan efek samping dan/atau pencegahan komplikasi.
4. Pengecekan kulit
Rasional : Pengumpulan dan analisis data pasien untuk menjaga kulit dan
integritas membran mukosa.
3) Diagnosa 3 : Ketidakefektifan termoregulasi (Kode diagnosa 00008)
a) Definisi
Fluktuasi suhu di antara hipotermia dan hipertermia.
b) Batasan karakteristik
1. Dasar kuku sianotik
2. Kulit kemerahan
3. Hipertensi
4. Menggigil ringan
5. Pucat sedang
6. Kejang
7. Kulit dingin
8. Kulit hangat
9. Pengisian ulang kapiler lambat
10. Takikardia
c) Faktor yang berhubungan
1. Dehidrasi
2. Inaktivitas
3. Aktivitas berat
4. Peningkatan kebutuhan oksigen
5. Fluktuasi suhu lingkungan
d) Nursing Outcomes Classification (NOC) :
Tujuan dan kriteria hasil berdasarkan NOC :
Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan NOC :
1. Outcome untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis
a. Termoregulasi
b. Termoregulasi : Bayi baru lahir
2. Outcome untuk mengukur batasan karakteristik :
a. Keparahan hipertensi
b. Status neurologi
c. Status pernafasan
d. Perfusi jaringan : perifer
e. Tanda-tanda vital
e) Nursing Intervention Classification (NIC)
Intervensi keperawatan dan rasional berdasarkan NIC :
1. Perawatan hipertermia
Rasional : Manajemen gejala kondisi yang berhubungan dengan
peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi.
2. Monitor tanda tanda vital
Rasional : Pengumpulan dan analisis data kardiovaskular, pernapasan, dan
suhu tubuh untuk menentukan dan mencegah komplikasi.
3. Monitor cairan
Rasional : Pengumpulan dan analisis data pasien dalam pengaturan
keseimbangan cairan.

D. Daftar Pustaka
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta :
EGC, 1022
Herdman, Heather, dkk. (2018). Nanda-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020, Edisi 11. Jakarta: EGC.
Nurjannah, Intansari, dkk. (2018). Nursing Interventions Classification (NIC).
Jogyakarta: Mocomedia
Nurjannah, Intansari, dkk. (2018). Nursing Outcomes Classification (NOC).
Jogyakarta: Mocomedia
Vita, Andina Susanto dan Yuni Fitriana (2017). Kebutuhan Dasar Manusia Teori
dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Preseptor Akademik, Banjarmasin, Oktober 2020


Mahasiswa

Mira, Ns., M.Kep Muhammad Norhidayat, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai