DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
HINDAMAYANI
JONI ASWANDI
JUZI HARIRI
PENGERTIAN
PSIKIS
SEKSUAL
PENELANTARAN
EKSPLOITASI
JENIS-JENIS KEKERASAN
1.KEKERASAN FISIK
PERBUATAN YANG DILAKUKAN OLEH SESEORANG YANG
MENGAKIBATKAN RASA SAKIT, JATUH SAKIT ATAU LUKA PADA TUBUH
ANAK
(CONTOH : MENCUBIT,MENCAKAR,MENJEWER,MENAMPAR,MENEDANG
DLL)
2. KEKERASAN PSIKIS
Contoh Kekerasan Seksual Kontak: Meraba alat kelamin dan/atau payudara, Mencium, Perkosaan, Sodomi, Promosi pornografi yang
melibatkan anak, dan Pelibatan anak dalam pertunjukan seksual
Contoh Kekerasan Seksual Non Kontak: Mempertontonkan gambar atau video porno, Memotret atau memvideo anak dalam keadaan
tidak senonoh, Mengucapkan dan/atau mengirimkan kata atau istilah yang mengandung unsur seks, Menunjukkan perilaku provokatif
secara seksual, Memperjualbelikan dan/atau menyebarluas-kan dan/atau meminta gambar, foto, video anak dalam keadaan tidak
senonoh
4. PENELANTARAN
Pengabaian kebutuhan anak secara kronis dan melakukan pembiaran jika anak
melakukan sesuatu yang membahayakan
Contoh: Tidak memberi makanan sehat & bergizi, Tidak memberikan pakaian dan
tempat tinggal yang layak, Tidak diberi kesempatan bermain, Tidak diizinkan
sekolah, Tidak memberikan imunisasi, Tidak mendukung pendidikan, Tidak
memberikan kasih sayang, Tidak memberikan perhatian, Tidak mendengar pendapat
anak, DLL.
5. Eksploitasi
Segala aktivitas yang ditujukan untuk memanfaatkan anak untuk kepentingan sendiri atau orang
lain dan memanfaatkan tenaga anak. Termasuk di dalamnya eksploitasi ekonomi dan eksploitasi
seksual
Contoh: Anak yang dilacurkan, Pornografi anak, Anak yang digunakan untuk memancing rasa iba,
Memanfaatkan tenaga anak usia 12-15 tahun di atas 3 jam per hari, Pekerja anak yang berbahaya
seperti memecah batu, menyelam ambil mutiara, pekerja kasar lainnya, Perkawinan anak, Anak
dijual untuk membayar hutang, dl
CIRI ANAK MENGALAMI KEKERASAN
SEKSUAL
Fisik Perilaku
1. Mengalami rasa sakit atau gatal 1. Menjadi agresif atau justru menarik diri
di area genital 2. Takut ditinggalkan dengan orang-orang tertentu
2. Mengalami luka atau 3. Mengalami mimpi buruk
perdarahan di area genital 4. Membolos sekolah
3. Tertular Penyakit Menular 5. Meninggalkan rumah
Seksual (PMS)
6. Pengetahuan tentang informasi seksual melebihi usianya
4. Infeksi genital
7. Menggambar atau tiba-tiba memahami istilah-istilah seksual
5. Sakit di area perut bawah
6. Tidak nyaman berjalan atau 8. Mengompol
duduk 9. Masalah makan
7. Kehamilan, dsb. 10.Melukai diri sendiri bahkan kadang sampai percobaan bunuh
diri
11.Mengatakan punya rahasia tapi tidak mau mengungkapkan
12.Memakai obat terlarang
13.Tiba-tiba punya sumber uang yang tidak bisa dia jelaskan
14.Tidak bisa lagi berkumpul dengan teman sebaya
15.Bersikap sensual secara eksplisit pada orang dewasa di sekitarnya, dsb.
24
DIMANA SERING TERJADI KEKERASAN ?
RUMAH
• ORTU • SAUDARA • KELUARGA • PEMBANTU DLL
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
• GURU • TEMAN • PENJAGA SEKOLAH • GURU LES,
NGAJI
LINGKUNGAN MASYARAKAT
•TEMAN BERMAIN •TETANGGA •LINGKUNGAN
BENCANA ALAM •MEDSOS/DARING
PENCEGAHAN TINDAK KEKERASAN
LINGKUNGAN RUMAH
Sosialisasi Perlindungan Anak;
Memampukan Orang Tua dalam Pengasuhan Anak, Pencegahan, dan pembinaan keagamaan,
Mengajak Anak Berpartisipasi dalam Pengurangan Risiko Kekerasan Terhadap Anak (Pelopor dan Pelapor/2P);
LINGKUNGAN SEKOLAH
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan/SRA
Sosialisasi pedoman pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan kepada seluruh warga sekolah;
Pelatihan kepada guru mengenai pedoman pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan;
Pemasangan poster yang berisi pesan menciptakan rasa hormat dan kasih sayang dan menghindarkan kekerasan ;
Kerja sama dengan komite sekolah, Dinas Pendidikan Kab/Kota, UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial, Puskesmas,
Kepolisian, Lembaga Pemerhati Anak, dan tokoh masyarakat .
Pelibatan Peserta Didik
LINGKUNGAN MASYARAKAT
Sosialisasi Perlindungan Anak di Lingkungan Masyarakat
Pembentukan Satgas PA dan Pusat Laporan 24 jam Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan Terhadap Anak;
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan Masyarakat dalam memberikan Perlindungan Khusus bagi Anak; dan
Meningkatkan kemampuan Masyarakat dalam memberikan pengasuhan yang baik, memberikan pembinaan keagamaan, dan memberikan
pemahaman kepada keluarga terkait pemenuhan hak Anak.
TERIMA
KASIH