PERUNDUNGAN
DAN TINDAK
KEKERASAN
DI SEKOLAH
NO BULLY GAEEES…..
I. Landasan Hukum
Perlindungan Anak
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
UU No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang
Nomor 23 tahun 2002 ttg Perlindungan Anak
Perpu No. 1 tahun 2016 ttg Perubahan Kedua atas UU 23 tahun
2002 ttg Perlindungan Anak
UU Nomor 17 Tahun 2016 ttg Penetapan Perpu Nomor 1 tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23
tahun 2002 ttg Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2020 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi
Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku
Kekerasan Seksual Terhadap Anak
Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang pencegahan dan
Penanggulangan Tindak kekerasan di Lingkungan Satuan
Pendidikan
Lanjutan 1...Landasan Hukum
Perlindungan Anak
Pasal 81
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76D dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 15 ( lima belas ) tahun dan denda paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Pasal 82
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling
banyak Rp5.000.000.000,OO (lima miliar rupiah).
2. Perundungan verbal
Perundungan verbal adalah intimidasi yang melibatkan kata-kata baik
secara tertulis atau terucap. Perundungan secara verbal meliputi
menggoda, memanggil nama yang tidak pantas, mengejek, menghina,
dan mengancam.
3. Perundungan sosial
Perundungan sosial adalah penindasan yang mengakibatkan merusak
reputasi atau hubungan seseorang. Intimidasi sosial ini mencakup
berbohong, menyebarkan rumor negatif, mempermalukan seseorang,
dan mengucilkan seseorang.
Lanjutan 1. Kategori Bullying /
Perundungan
4.Cyberbullying atau perundungan di dunia maya
Perundungan di dunia maya adalah perilaku intimidasi
yang dilakukan menggunakan teknologi digital.
I.KORBAN
Anak yang seringkali menjadi korban perundungan/
bullying biasanya mengarah pada kondisi anak yang
”berbeda” baik secara fisik maupun non fisik yaitu:
1. Anak yang cenderung sulit bersosialisasi yang sering
disebut dengan “culun”
2. Anak yang fisiknya berbeda dengan yang lain (terlalu
kurus,terlalu gemuk, mempunyai ciri fisik yang
menonjol, dll)
3. Anak yang cenderung berbeda dengan yang lain
misalnya berasal dari keluarga yang sangat kaya,
sangat sukses, sangat miskin, sangat terpuruk, dll
Lanjutan 1... PIHAK YANG TERLIBAT
DALAM BULLYING
II. PELAKU
CIRI CIRI PELAKU
•Perundungan/Bullying cenderung memiliki sikap hiperaktif, impulsif,
aktif dalam gerak, dan merengek, menangis berlebihan,menuntut
perhatian, tidak patuh, menantang, merusak, ingin menguasai orang
lain
•Memiliki temperamen yang sulit dan masalah pada atensi/konsentrasi,
dan hanya peduli terhadap keinginan sendiri.
•Sulit melihat sudut pandang orang lain dan kurang empati.
•Adanya perasaan iri,benci, marah, dan biasanya menetupi rasa
malu dan gelisah.
•Memiliki pemikiran bahwa “permusuhan” adalah sesuatu yang
positif.
•Cenderung memiliki fisik yang lebih kuat, lebih dominan dari pada
teman sebayanya
Lanjutan 2... PIHAK YANG TERLIBAT
DALAM BULLYING
III. SAKSI
Saksi (Bystander) adalah
seseorang atau kelompok
yang melihat/
menyaksikan, mendengar,
mengalami terjadinya
kasus
perundungan/bullying
VII. DAMPAK BULLYING/
PERUNDUNGAN BAGI
KORBAN, PELAKU DAN
SAKSI
1. Bagi Korban
• Kesakitan fisik dan psikologis
• Kepercayaan diri (self-esteem) yang merosot
• Malu, Trauma, merasa sendiri, serba salah
• Takut Sekolah
• Korban mengasingkan diri dari sekolah
• Menderita Ketakutan Sosial
• Timbul keinginan untuk bunuh diri dan mengalami
gangguan jiwa
Lanjutan 1... DAMPAK BULLYING/
PERUNDUNGAN BAGI KORBAN,
PELAKU DAN SAKSI
2. BAGI PELAKU
3. BAGI SAKSI
Upaya Pencegahan
Oleh Masyarakat:
5. Analisis Masalah;
Menetapkan Tindakan :
a. Diselesaikan secara internal (mediasi, terminasi),
memerlukan keahlian/ pengetahuan mengenai
kasus;
b. Membutuhkan rujukan/referral ke pihak lain (Orang
Tua,Puskesmas, P2TP2A, Polisi, Pusat layanan)
c. Jika sekolah tidak sanggup menyelesaikan, meminta
bantuan ke UPT Kecamatan Dinas Pendidikan dan/
atau kepolisian;
d. Menyampaikan informasi kepada pemohon/
penyampaian pengaduan tentang tindakan/
rujukan yang akan diambil.
APA YANG SEBAIKNYA
KITA LAKUKAN
SAAT MENGHADAPI
PELAKU BULLYING?
Sesuatu yang ditanggapi berulang-ulang dengan
tenang,
dapat membuat pelaku bullying akan bosan
dengan sendirinya
REFERENSI •
•
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
UU No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang
Nomor 23 tahun 2002 ttg Perlindungan Anak
• Perpu No. 1 tahun 2016 ttg Perubahan Kedua atas UU 23 tahun 2002
ttg Perlindungan Anak
• UU Nomor 17 Tahun 2016 ttg Penetapan Perpu Nomor 1 tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 tahun
2002 ttg Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang
• Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2020 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi
Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku
Kekerasan Seksual Terhadap Anak
• Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang pencegahan dan
Penanggulangan Tindak kekerasan di Lingkungan Satuan
Pendidikan
• Coloroso, B. 2006. Penindas, Tertindas, dan Penonton, resep
Memutus Rantai kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU.
Jakarta; Serambi.
• Booklet Perundungan/Bullying, Kementerian PPPA, 2019.
• Konvensi Hak Anak
• Buku Pencegahan Bullying di sekolah., Tim Penyusun Direktorat
Sekolah Dasar, Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi, 2021
• Bullying Dalam Pendidikan, Ehan Raehan Miskyah
• Mengenal Jenis-jenis Bullying atau Perundungan, https://
www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190411135109-260-385320/men
genal-
Sekian dan
Terima
Kasih