Anda di halaman 1dari 17

Mengenal lebih dekat Perilaku

Perudungan
Video
Definisi

Bullying : Ing ( BULL= banteng,bullying =penggertak, orang yang


suka mengintimidasi/menindas/menyakiti orang lain.
Perudungan : Indo
(dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan
segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja
oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara
terus menerus.

Pembully / Perudung : artinya pelaku.


Perilaku seseorang masuk dalam kategori perudungan jika:

1. Disengaja
Seorang pelaku bullying memang bermaksud menyebabkan
rasa sakit pada korbannya, baik menyakiti fisik atau kata-kata
atau perilaku yang menyakitkan.
2. Terjadi secara berulang-ulang.
 melakukannya berulang kali. Anak laki-laki lebih mungkin
mengalami bullying fisik, sedangkan anak perempuan lebih
mungkin mengalami bullying secara psikologis. Tapi bisa
keduanya
3. Ada perbedaan kekuasaan
Bullying adalah pola perilaku, bukan insiden yang terjadi
sekali-kali. Anak-anak yang melakukan bullying biasanya
berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih
tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau
dianggap populer sehingga dapat menyalahgunakan posisinya.
Tindakan pembulian bisa terjadiDi
sekolah,di rumah,lingkup pertemanan ,dll

Contoh : school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-


ulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap
siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut
Bentuk-bentuk perudungan menurut KPPA Indonesia

 Fisik
Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang,
mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga
termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.
 Kontak verbal langsung.
Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu,
memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan
(put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki,
menyebarkan gosip.
 Perilaku non-verbal langsung.
Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan
ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam;
biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.
 Perilaku non-verbal tidak langsung.
Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan
atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
 Cyber Bullying Tindakan menyakiti orang lain dengan
sarana media elektronik (rekaman video intimidasi,
pencemaran nama baik lewat media social)
 Pelecehan seksual
Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi
fisik atau verbal. Peleehan seksual : tindakan sensual yang
tidak diingini, menyebabkan pelanggaran dan
ketidaknyamanan, dan dapat (dalam beberapa situasi)
berbahaya secara fisik dan mental. Korban dapat merasa
terintimidasi, tidak nyaman,malu atau terancam.
riset
Hasil riset ini menunjukkan prevalensi tinggi korban bullying (19,9%)
dilaporkan di kalangan remaja Indonesia di sekolah. Faktor usia, jenis
kelamin, alkohol, merokok, dan kesepian menunjukkan hubungan
positif dengan kejadian bullying. 
Ferry Efendi, S.Kep., Ns., M.Sc., Ph.D.
Penyebab seseorang melakukan perilaku
perudungan

 Kurang mendapat perhatian dari orang terdekat


 Merasa berkuasa.
 Suka mengekspos kekerasan di ranah publik. Terkadang pelaku bullying mencontoh dari
media yang dilihatnya, ataupun tindakan seseorang terhadap orang lemah.
 Keluarga permisif terhadap perilaku kekerasan, yang ditunjukkan dengan orangtua yang
sering bertengkar dan melakukan tindakan yang agresif, serta tidak mampu memberikan
pengasuhan yang baik.
 Punya dendam yang belum terbalaskan di masa lalu.
 Pernah menjadi korban bullying. Biasanya pelaku juga pernah menjadi korban bullying. Ia
melakukan hal ini untuk membalas apa yang pernah dirasakannya selama menjadi
korban bullying.
 Kontrol diri rendah
Kabar baik
Dampak Perudungan

1. Dampak bagi korban.


Depresi dan marah – gangguan mental, rendah diri, cemas,keinginan menyakiti diri sendiri,
dapat mengarah ke aksi bunuh diri.rendahnya tingkat kehadiran dan rendahnya prestasi
akademik anak, - Menurunnya skor tes kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis anak.

2. Dampak bagi pelaku.


Pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula, cenderung
bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal orang berwatak keras,
mudah marah dan impulsif, toleransi yang rendah terhadap frustasi. Memiliki kebutuhan
kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang berempati terhadap targetnya.
Dampak bagi anak lain yang menyaksikan bullying
(bystanders/pengamat).
Penonton dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku
yang diterima secara sosial. Dalam kondisi ini, beberapa
siswa/anak mungkin akan bergabung dengan penindas
karena takut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa
lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan
apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu
menghentikannya.
Mencegah terjadinya
perudungan

1. Siswa/anak melakukan pemberdayaan diri:


a. Siswa/anak mampu mendeteksi secara dini kemungkinan
terjadinya bullying
b. Siswa/anak mampu melawan ketika terjadi bullying pada
dirinya
c. Siswa/anak mampu memberikan bantuan ketika melihat
bullying terjadi (melerai/mendamaikan, mendukung teman dengan
mengembalikan kepercayaan, melaporkan kepada pihak
gereja/pelayan, sekolah, orang tua, tokoh masyarakat dll )
Pencegahan melalui keluarga
a. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan cinta kasih
antar sesama.
b. Memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini
dengan memperlihatkan cara beinterakasi antar anggota
keluarga.
c. Membangun rasa percaya diri anak, memupuk keberanian dan
ketegasan anak serta mengembangkan kemampuan anak untuk
bersosialiasi
d. Mengajarkan etika terhadap sesama (menumbuhkan kepedulian
dan sikap menghargai), berikan teguran mendidik jika anak
melakukan kesalahan
e. Mendampingi anak dalam menyerap informasi utamanya dari
media televisi, internet dan media elektronik lainnya.
 Merancang dan membuat desain program pencegahan
yang berisikan pesan kepada anak bahwa perilaku bully
tidak diterima di lingkungan gereja dan membuat
kebijakan “anti bullying”.
 Membangun komunikasi efektif antara guru /pengajar dan
anak
 Diskusi dan ceramah mengenai perilaku bully di gereja
 Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman,
nyaman dan kondusif.
 Menyediakan bantuan kepada anak yang menjadi korban
bully
 Melakukan pertemuan berkala dengan orangtua
Apakah ada hukuman bagi perudung?

1. Perlindungan anak di Indonesia diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 yang telah
diubah dengan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Berdasarkan
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Perlindungan Anak yang dimaksud dengan anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan.
2. Terkait dengan bullying diatur dalam Pasal 76C UU Nomor 35 Tahun 2014 yang
berbunyi : “Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan,
menyuruh, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak. Ancaman hukuman
bagi yang melanggar pasal ini adalah pidana. Penjara paling lama 3 tahun 6 bulan
dan/atau denda paling banyak Rp72.000.000 (Tujuh Puluh Dua Juta Rupiah).
3. Pasal 45B Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik menyatakan bahwa “Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi
Sharing is Caring

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai