Perudungan
Video
Definisi
1. Disengaja
Seorang pelaku bullying memang bermaksud menyebabkan
rasa sakit pada korbannya, baik menyakiti fisik atau kata-kata
atau perilaku yang menyakitkan.
2. Terjadi secara berulang-ulang.
melakukannya berulang kali. Anak laki-laki lebih mungkin
mengalami bullying fisik, sedangkan anak perempuan lebih
mungkin mengalami bullying secara psikologis. Tapi bisa
keduanya
3. Ada perbedaan kekuasaan
Bullying adalah pola perilaku, bukan insiden yang terjadi
sekali-kali. Anak-anak yang melakukan bullying biasanya
berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih
tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau
dianggap populer sehingga dapat menyalahgunakan posisinya.
Tindakan pembulian bisa terjadiDi
sekolah,di rumah,lingkup pertemanan ,dll
Fisik
Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang,
mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga
termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.
Kontak verbal langsung.
Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu,
memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan
(put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki,
menyebarkan gosip.
Perilaku non-verbal langsung.
Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan
ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam;
biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.
Perilaku non-verbal tidak langsung.
Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan
atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
Cyber Bullying Tindakan menyakiti orang lain dengan
sarana media elektronik (rekaman video intimidasi,
pencemaran nama baik lewat media social)
Pelecehan seksual
Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi
fisik atau verbal. Peleehan seksual : tindakan sensual yang
tidak diingini, menyebabkan pelanggaran dan
ketidaknyamanan, dan dapat (dalam beberapa situasi)
berbahaya secara fisik dan mental. Korban dapat merasa
terintimidasi, tidak nyaman,malu atau terancam.
riset
Hasil riset ini menunjukkan prevalensi tinggi korban bullying (19,9%)
dilaporkan di kalangan remaja Indonesia di sekolah. Faktor usia, jenis
kelamin, alkohol, merokok, dan kesepian menunjukkan hubungan
positif dengan kejadian bullying.
Ferry Efendi, S.Kep., Ns., M.Sc., Ph.D.
Penyebab seseorang melakukan perilaku
perudungan
1. Perlindungan anak di Indonesia diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 yang telah
diubah dengan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Berdasarkan
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Perlindungan Anak yang dimaksud dengan anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan.
2. Terkait dengan bullying diatur dalam Pasal 76C UU Nomor 35 Tahun 2014 yang
berbunyi : “Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan,
menyuruh, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak. Ancaman hukuman
bagi yang melanggar pasal ini adalah pidana. Penjara paling lama 3 tahun 6 bulan
dan/atau denda paling banyak Rp72.000.000 (Tujuh Puluh Dua Juta Rupiah).
3. Pasal 45B Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik menyatakan bahwa “Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi
Sharing is Caring
THANK YOU