Anda di halaman 1dari 19

SINERGI POLA ASUH ORANG

TUA DAN GURU


DALAM PENCEGAHAN
D A N P E N A N G A N A N B U L LY I N G & K E K E R A S A N
Wahyu
Guru Bahasa Inggris SMPN 3 Tanjung Palas
Tengah
Fasilitator Anti Bullying 2023

Widoretno,
Anak pertama dari tiga bersaudara yang
diberikan kepercayaan mengasuh tiga jagoan
hebat

S.Pd
08125392911

retnosalangketo@gmail.com

Wahyu Widoretno_B

Ketcheh
Perundungan/bullying merupakan perilaku agresif yang dapat dibagi menjadi
empat bentuk utama
Bentuk-bentuk perundungan
Perundungan Mengatakan atau menuliskan sesuatu
Perundungan atau verbal kepada korban yang sifatnya memalukan
bullying merupakan atau merendahkan
perilaku agresif Perundungan Merusak reputasi atau hubungan
yang dilakukan sosial atau seseorang di lingkungan sosial tertentu
seseorang atau relasional

kelompok ke orang Perundungan fisik Tindakan yang dilakukan dengan


atau kelompok lain menyakiti korban secara fisik
atas ketimpangan
Perundungan Penggunaan media sosial, pesan singkat,
kuasa secara daring email, atau media digital untuk
berulang atau terus- (cyberbullying) merendahkan atau mengucilkan
seseorang
menerus
Sumber: PUSPEKA 7
Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 mengatur peran sekolah dalam
mencegah dan menangani kekerasan

PENCEGAHAN: PENANGANAN:

1. Membuat tata tertib pencegahan kekerasan 1. Membentuk unit penerimaan laporan kekerasan
2. Membuat program pencegahan kekerasan 2. Melakukan pemeriksaan kasus
3. Menyusun kesimpulan dan rekomendasi yang mencakup
3. Melaksanakan pembelajaran tanpa kekerasan
konsekuensi bagi pelaku, pemulihan korban, tindak lanjut
4. Membentuk tim pencegahan dan penanganan penyelesaian kasus, dan rencana penyelesaian masalah
kekerasan, terdiri dari Wakasek Kesiswaan, pembelajaran
perwakilan guru, dan perwakilan komite 4. Memberi sanksi administratif
5. Kerja sama dengan instansi dan warga sekolah lain 5. Pemulihan saksi dan korban
Alokasi anggaran untuk program
6. Edukasi anti kekerasan dan pendidikan SANKSI:
7. penguatan karakter
1. Sanksi administratif ringan (teguran lisan dan tertulis)
Memelihara keamanan dan kenyamanan 2. Sanksi administratif sedang (tindakan edukatif dan
8. gedung serta akses disabilitas Menyediakan rehabilitatif minimal 5 hari, maksimal 10 hari)
sarana edukasi dan informasi 3. Sanksi administratif berat (pemindahan peserta didik ke
9. (publikasi) satuan pendidikan lain)
*Harus berprinsip perlindungan hak pendidikan anak, anti
kekerasan, tidak mempermalukan, dan partisipatif

Sumber: PUSPEKA 9
Mengapa terjadi
bullying?
Pembully selalu ingin mengontrol,
mendominasi, dan tidak menghargai
orang lain. Mereka melakukan bullying
sebagai bentuk balas dendam. Kehidupan
keluarga yang tidak harmonis juga bisa
menjadi penyebab muncul pelaku bullying
Kapan perilaku bullying
terjadi?
Terjadinya bullying bisa
disebabkan karena pelaku
pernah menjadi korban
kekerasan di rumah. Jika
seorang anak menyaksikan
perkelahian orang tuanya,
dan mendapatkan
perilaku kekerasan oleh orang
Apakah ada pengaruh pola asuh terhadap
fenomena bully yang dilakukan seseorang kepada
orang lain?

Menurut penelitian, semakin baik pola a s u h


orang tua maka semakin rendah tingkat
perilaku bullying siswa, sehingga dapat
disimpulkan bahwa sebagian
banyak orang tua menerapkan pola a s u h
yang baik yaitu pola a s u h demokratis maka
intensitas perilaku bullying menjadi rendah
Apakah orangtua berpotensi
melakukan bullying pada anak?

 Mengomentari Penampilan Fisik Anak


 Sering Menuntut Anak sesuai
“Standar” Orangtua
 Mendidik Anak dengan Cara Agresif

 Memanggil dengan ledekan

 Mengancam anak
Kita begitu khawatir anak kita dibully oleh orang
lain, tetapi kita lupa ketika kita membentak anak,
berteriak padanya, berkomentar negative untuknya,
memaksakan kehendak kita padanya atau bahkan
memukulnya. Disaat itu, sesungguhnya kita sedang
membully anak kita sendiri.
Peran orang tua dalam mengatasi dampak bullying

 Mengajarkan anak sopan santun, empati, dan kasih sayang sejak dini

 Mengajarkan anak untuk membela diri

 Meningkatkan bonding antar anggota keluarga

 Tidak membiarkan pelaku bullying lepas tanpa tindakan apapun

 Mengunjungi tenaga profesional jika diperlukan


DAMPAK BULLYING BAGI KORBAN
 Rendah diri dan merasa dirinya tidak berharga
 Kecemasan berkepanjangan
 Rasa sedih, rendah diri, kesepian
 Hilangnya minat pada hal yang biasa mereka sukai
 Menurunnya prestasi akademik
 Perubahan pada pola tidur ataupun pola makan
 Stres (depresi)
 Terpikir untuk bunuh diri
 Munculnya masalah kesehatan (magh, imun menurun,dll)
DAMPAK BULLYING BAGI PELAKU

 Berpotensi menjadi pecandu alcohol dan narkotika


 Sering berkelahi dan merusak property
 Seks Bebas di usia dini
 Berpotensi menjadi criminal
 Kasar terhadap pasangan dan memiliki sifat abusive, dan
destruktif kepada pasangan dan anak-anaknya kelak
DAMPAK BULLYING BAGI SAKSI

Anak-anak atau seseorang yang menjadi saksi perundungan akan


merasakan dampak psikologi berupa rasa tidak percaya diri, kecanduan
alkohol, dan narkoba saat dewasa.
Mereka juga cenderung mengalami kegagalan di sekolah, sering
membolos dan dikejar rasa bersalah yang menyiksa.
Tidak heran bahwa sebagian saksi perundungan pun bisa diserang
depresi dan kecenderungan sindrom kecemasan di masa depan.
Cara kita mengasuh
akan membedakan
anak kita dengan
anak yang lain,
meskipun Ada anak sukses di
lingkungannya tengah lingkungan yang
sama sangat tidak mendukung.
Sebaliknya, ada anak
yang sangat bermasalah
kepribadiannya, meski
lingkungannya baik
Ada yang rendah prestasi,
meski kecerdasan
intelektualnya sangat
tinggi, fasilitas pun
berlebih. Sebaliknya ada
yang prestasinya bagus
meski fasilitas kurang
memadai
Ketika kamu ingin mengubah anakmu, yang
pertama harus kamu ubah adalah dirimu sendiri,
karena anak dapat berubah dengan cara
“meneladani”.

Anda mungkin juga menyukai