Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

( BULLYING)

ANDI ANGIE SEPTRIASA

L051221055

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN & PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, dan hidayahnya sehingga kami bisa menyusun tugas makalah
pendidikan kewarganegaraan ini dengan baik serta tepat waktu.

Seperti yang kita ketahui “bullying” adalah suatu tindakan yang tidak
mencerminkan perilaku ideology Negara Indonesia yaitu pancasila, yaitu pada sila
kedua yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap”. Kurangnya
kesadaran inilah yang terjadinya tindak bullying.

Makalah ini tentunya jaug dari kata sempurna tapi penulisan makalah ini
tentunya bertujuan untetuk menjelaskan atau memaparkan poin-poin penting
sesuai dengan pengetahuan saya peroleh, baik dari buku maupun sumber dari
internet.Mohon maaf bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah
ini yang tidak sesuai.Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Gowa, 09 Oktober 2022

Andi angie septriasa


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Bullying atau perundungan yang sekarang marak terjadi di
lingkungan sekitar kita. Bullying adalah suatu tindakan yang dilakukan
oleh seorang manusia baik itu dari kalangan anak-anak, remaja, dan
bahkan orang dewasa, bullying adalah perilaku kekerasan yang agresif dan
menimbulkan permusuhan antara dua pihak (pelaku dan korban), terutama
untuk anak remaja.Penulisan makalah ini mengenai tindakan bullying
yang dilakukan oleh anak sekolah. Pemahaman moral adalah pemahaman
individu yang menekankan pada alasan mengapa suatu tindakan dilakukan
dan bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu
adalah baik atau buruk. Pemahaman moral bukan tentang apa yang baik
atau buruk, tetapi tentang bagaimana seseorang berpikir sampai pada
keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk. Peserta didik dengan
pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu perbuatan yang
akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan
bullying kepada temannya.Selain itu, keberhasilan remaja dalam proses
pembentukan kepribadian yang wajar dan pembentukan kematangan diri
membuat mereka mampu menghadapi berbagai tantangan dan dalam
kehidupannya saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu mereka
harus mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk
perkembangannya. Seperti yang kita tahu bahwa masa remaja adalah suatu
fase perkembangan antara masa anak-anak menuju masa dewasa, dimana
masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis.Masa
remaja juga merupakan tahapan masa perkembangan yang harus dijalani
dan dilalui dengan sangat sulit. Pada masa remaja ini timbul berbagai
konflik dan masalah-masalah yang dimana seorang remaja akan sangat
kesulitan dalam menemukan penyelesain dengan baik. Masa remaja juga
merupakan proses pencarian jati dirinya, biasanya tingkat keingintahuan
mereka akan sangat tinggi mengenai lingkungan disekitarnya, mulai dari
lingkungan keluarga, sekolah, bahkan mastarakat dan pada masa
perkembangan oleh remaja juga selalu ingin mencoba hal-hal baru.

Setiap remaja sebenarnya memiliki fase dan proses mencapai


kematangan kepribadian yang memungkinkan mereka dapat menghadapi
tantangan hidup dalam lingkungannya, namun potensi tersebut tidak akan
berkembang dengan optimal jika tidak ditunjang oleh faktor fisik dan
faktor lingkungan yang memadai.

Dalam pembentukan.kepribadian seorang remaja, akan selalu ada


beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu faktor risiko dan faktor
protektif. Faktor risiko ini dapat bersifat individual, konstekstual
(pengaruh lingkungan), atau yang dihasilkan melalui interaksi antara
individu dengan lingkungannya.Faktor risiko yang disertai dengan
kerentanan psikososial, dan resilience pada seorang remaja akan memicu
terjadinya gangguan emosi dan perilaku yang khas pada seorang remaja.
Sedangkan faktor protektif merupakan faktor yang memberikan penjelasan
bahwa tidak semua remaja yang mempunyai faktor risiko akan mengalami
masalah perilaku atau emosi, atau mengalami gangguan tertentu. Rutter
(1985) menjelaskan bahwa faktor protektif merupakan faktor yang
memodifikasi, merubah, atau menjadikan respons seseorang menjadi lebih
kuat menghadapi berbagai macam tantangan yang datang dari
lingkungannya. Faktor protektif ini akan berinteraksi dengan faktor risiko
dengan hasil akhir berupa terjadi tidaknya masalah perilaku atau emosi,
atau gangguan mental kemudian hari.

Lemahnya emosi seseorang akan berdampak pada terjadinya


masalah di kalangan remaja, lemahnya emosi seseorang akan berdampak
pada terjadinya masalah di kalangan remaja, misalnya bullying yang
sekarang kembali mencuat di media. Kekerasan di sekolah ibarat
fenomena gunung es yang nampak ke permukaan hanya bagian kecilnya
saja. Akan terus berulang, jika tidak ditangani secara tepat dan
berkesinambungan dari akar persoalannya.

Budaya bullying (kekerasan) atas nama senioritas masih terus


terjadi di kalangan peserta didik. Karena meresahkan, pemerintah didesak
segera menangani masalah ini secara serius. Bullying adalah suatu bentuk
kekerasan anak (child abuse) yang dilakukan teman sebaya kepada
seseorang (anak) yang lebih ‘rendah’ atau lebih lemah untuk mendapatkan
keuntungan atau kepuasan tertentu. Biasanya bullying terjadi berulang
kali. Bahkan ada yang dilakukan secara sistematis. Dari menjamurnya,
kasus- kasus bullying yang ada di lembaga pendidikan di Indonesia
khususnya lingkungan sekolah, penulis mengambil tema yang berkaitan
dengan perilaku bullying di jenjang pendidikan.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan bullying?
2. Apa-apa saja jenis-jenis tindakan bullying tersebut?
3. Apa saja dampak-dampak dari tindakan bullying?
4. Apakah tindakan bullying dapat mengakibatkan stress dan depresi
berkepanjangan?
5. Bagaimana cara mengatasi tindakan bullying?

2.2.TUJUAN PENULISAN
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan bullying
2. Dapat mengetahui apa-apa saja jenis-jenis tindakan bullying
3. Dapat mengetahui dampak-dampak dari tindakan bullying
4. Dapat mengetahui apakah tindakan bullying tersebut mengalami
stress dan depresi yang berkepanjangan
5. Dapat mengetahui cara mengatasi tindakan bullyin
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 .PENGERTIAN BULLYING


Dalam bahasa Indonesia, bullying disebut mengusik (supaya
menjadi takut, menangis, dan sebagainya). Bullying adalah suatu tindakan
yang dilakukan oleh seorang manusia baik itu dari kalangan anak-anak,
remaja, dan bahkan orang dewasa, bullying adalah perilaku kekerasan yang
agresif dan menimbulkan permusuhan antara dua pihak (pelaku dan
korban), terutama untuk anak remaja.Bullying merupakan segala bentuk
sesuatu penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh
satu orang atau sekelompok orang yang kuat atau berkuasa terhadap orang
lain, dengan tujuan untuk meyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Bullying juga bisa terjadi secara online atau yang biasa disebut
dengan cyber bullying sering terjadi melalui media sosial, sms/teks atau
whatsapp, email atau platform online tempat anak-anak berinteraksi.

2.2.JENIS-JENIS TINDAKAN BULLYING


1. Kontak fisik langsung
Bullying secara fisik paling tampak dan sering terjadi dan mudah
diidentifikasi.Contoh tindak bullying fisik yaitu, memukul,
mendorong, menjambak, menendang, menampar, menguci seseorang
dalam ruangan, mencubit, mengcekik, menggigit, mencakar, meludahi,
memeras dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak
yang tertindak bullying dan lain-lain.
2. Kontak verbal langsung
Dalam bentuk verbal langsung ini memicu awal dari perlaku
bullying serta dapat menjadi langka pertama menuju kekerasan lebih
lanjut.Contoh bullying kontar verbal langsung yaitu, julukan nama,
mencela, menghina, memfitnah, merendahkan, dan mengejek.
Tindakan lain dari bullying kontar verbal langsung adalah dengan
mengintimidasi, memaki, menyebarkan gossip/rumor, pernyataan-
pernyataan pelecehan seksual, serta memberikan tuduhan-tuduhan
yang tidak benar.

3. Perilaku nonverbal langsung


Tindakan dari bullying ini adalah, seperti mengejek, mejulurkan
lidah, menmapilkan ekspresi muka yang merendahkan/meremehkan,
serta mengamcam, biasanya diserta dengan oleh bullying fisik atau
verbal.
4. Perilaku nonverbal tidak langsung
Contohnya adalah tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan hingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau
mengabaikan.
5. Cyber bullying
Yaitu tindakan yang menyakiti orang lain dengan sarana media
elektroni (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat
media sosial).

2.3.DAMPAK-DAMPAK BULLYING
1. Dampak bullying terhadap individu
a. Kurangnya motivasi diri
b. Problem kesehatan mental, misalnya kecemasan yang berlebihan,
susah makan dan susah untuk tidur.
c. Sakit yang serius dan luka parah sampai cacat permanen, seperti
patah tulang, radang karna terkena infeksi, dan mata lebam,
termasuk juga sakit kepala, otot dan perut.
d. Mengembangkan perilaku agresif (suka menyerang) atau
menjadi pemarah atau sebaliknya menjadi pendiam dan suka
menyendiri dan tidak bergaul dengan orang lain.
e. Mimpi buruk dan selalu mengalami ketakutan, kehilangan nafsu
makan, dan belajar menjadi terhambat.
f. Kematian.
2. Dampak bullying terhadap kehidupan sosial
a. Pewarisan lingkaran kekerasan secara turun-temurun atau
generasi ke generasi
b. Tetap bertahan pada kepercayaan yang keliru bahwa orang tua
mempunyai hak untuk melakukan apa saja terhadap anaknya,
termasuk melakukan tindak kekerasan.
c. Kualitas semua anggota masyarakat menjadi turun, sebab anak
yang dianiaya tak mengambil peran yang selayaknya dalam
kehidupan bermasyarakat.
3. Dampak bullying terhadap kehidupan akademik
Bullying berhubungan dengan meningkatkannya tingkat depresi,
agresi, penurunan nilai akademik, dan tindakan bunuh diri. Bullying
juga menurunkan skor tes kecerdasan dan kemampuan analisis siwa.

2.1 .BULLYING MENGAKIBATKAN DEPRESI BERKEPANJANGAN


Depresi merupakan suatu kondisi medis yang munculnya perasaan
sedih yang sangat berdampak negative terhadap pikiran, tindakan,
perasaan, dan kesehatan mental dalam diri seseorang. Seseorang yang
depresi bisa saja melakukan bunuh diri. Depresi sering kali sangat
berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Jika tindak bullying ini
terjadi secara terus-menerus akan berakibat fatal, korban yang mengalami
tindak bullying akan mengalami depresi yang sangat berkepanjangan dan
butuh penanganan yang serius.
Selain berdampak negative bagi kondisi mental, depresi juga
berpengaruh pada kesehatan fisik penderitanya. Efek negative dari kondisi
tersebut adalah mulai dari masalah pencernaan hingga penyakit jantung.
Dengan kata lain depresi adalah gangguan kesehatan mental yang dapat
mempengaruhi emosi, cara berfikir, dan peilaku penderita. Dampak depresi
ini juga berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya yang berdampak
secara signifikan. Depresi muncul dengan tanda perasaan sedih, putus asa,
dan kehilangan minat dari berbagai hal.

2.5. CARA MENGATASI TINDAKAN BULLYING


Disekolah merupakan tempat yang sangat rentan dan selalu
terjadinya tindakan bullying. Berikut adalah cara mengatasi bullying
disekolah:
1. Deteksi tindakan bullying sejak dini
Untuk itu kita harus mengetahui situasi dan kondisi yang
dihadapi leh siswa. Jangan sampai siswa tidak nyaman atau bahkan
membahayakan siswa yang lainnya jika terjadi secara terus
menerus. Segera hapuskan bibt-bibi t bullying sedini mugnkin.
Contoh bullying sejak dini seperti, memanggil nama siswa dengan
nama ayahnya, menghina bentuk fisik. Apapun itu tindakan seperti
ini ataupun hanya bahan bercandaan tidak dapat dibenarkan.
2. Memberikan sosialisasi terkait dengan bullying
Hal ini sangat penting yang diharuskan oleh pihak sekolah,
agar seluruh warga sekolah seperti guru, siswa, pegawai tata usaha,
sekuriti, bahkan tenaga kebersihan juga perlu edukasi tentang hal
bullying. Jika semua orang mengetahui dan memahami bentuk-
bentuk perundungan, maka akan meminimalisir potensi bullying
disekolah.
3. Membuat peraturan yang tegas tentang bullying
Perlu bagi guru dan pihak sekolah membuat peraturan yang
ketat tentang bullying, peraturan-peraturan ini bisa dimulai dari
level peraturan kelas hingga peraturan sekolah. Dengan demikian
semua orang akan tahu konsekuensi yang didapat ketika terjadi
pembullyan.
4. Memberikan teladan dan contoh yang baik
Bullying pada anak sering terjadi karna mencontoh orang-
orang di sekitarnya. Sebagai guru dan orangtua, perlu berhati-hati
dalam bersikap dan bertutur kata didepan anak-anak. Jangan sampai
suka memberikan hukuman verbal tanpa disadari sudah masuk
dalam kategori pembullyan.
5. Mengajarkan siswa untuk melawan bullying
Bentuk tindakan perlawanan terhadap tindakan
perundungan atau bullying tidak harus dengan cara kekerasan atau
melakukan hal yang sama dengan pembullyinya.
Salah satu melawan bullying adalah dengan berani
melpaorkan tindakan bullying kepada gurunya. Dengan begitu guru
dan pihak sekolah akan langsung mengambil tindakan yang tegas
untuk menghentikan pembullyan.
BAB III

PENUTUP

3.1 .KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah bullying adalah suatu tindakan
negatif yang dilakukan secara berulang-ulang dimana tindakan tersebut
sengaja Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan
pada alasan mengapa suatu tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang
berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk.
Pemahaman moral bukan tentang apa yang baik atau buruk, tetapi tentang
bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah
baik atau buruk. Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan
memikirkan dahulu perbuatan yang akan dilakukan sehingga tidak akan
melakukan menyakiti atau melakukan bullying kepada temannya.Selain itu,
keberhasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar
dan pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi
berbagai tantangan dan dalam kehidupannya saat ini dan juga di masa
mendatang. Untuk itu mereka harus mendapatkan asuhan dan pendidikan
yang menunjang untuk perkembangannya dilakukan dengan tujuan untuk
melukai dan memnuat seseorang merasa tidak nyaman.
3.2. SARAN
Perlunya pedidikan sejak dini untuk membentuk sikap dan tingkah
laku anak. Dan untuk remaja dan pihak sekolah harus proaktif dengan
membuat program pengajaran keterampilan sosial, problemsolving,
manajemen konflik, dan pendidikan karakter. Hendaknya guru memantau
perubahan sikap dan tingkah laku siswa, dan perlu kerjasama yang
harmonis antara guru BK, guru-guru mata pelajaran, serta staf dan
karyawan sekolah dan orangtua siswa agar tercapainya tujuan pendidikan
secara maksimal tanpa adanya tindakan bullying antar pelajar di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/cara-mengatasi-bullying-dan-tips-untuk-
mencegahnya.

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6284761/pengertian-bullying-adalah-jenis-
penyebab-dan-cara-mengatasinya.

https://osf.io/preprints/inarxiv/4r5df/download.

Anda mungkin juga menyukai