Tertanda Kelompok 1
DAFTAR ISI
https://www.silabus.web.id/pengertian-bullying-menurut-para-ahli/
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/13/095851820/mengenal-5-jenis-
bullying-yang-sering-dialami-anak-dan-remaja?page=all
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini banyak kasus perundungan yang sering terjadi di sekolah-
sekolah. Namun, kasus-kasus seperti ini masih saja mendapat perhatian yang
kurang dari pihak sekolah karena sering di anggap masalah sepele. Padalah,
perundungan dapat mengakibatkan pelajar jadi malas atau trauma untuk pergi ke
sekolah dan berinteraksi karena takut dirundung oleh teman-temannya.
Perundungan juga dapat membuat korban bunuh diri karena depresi berat yang
dialaminya. Sehingga, masalah ini seharusnya mendapatkan perhatian khusus.
1.2. TUJUAN
1. Menyadarkan masyarakat tentang bahayanya perundungan anak.
2. Mempengaruhi siswa-siswi maupun masyarakat untuk tidak melakukan
perundungan.
3. Menyadarkan pihak sekolah bahwa perundungan bukanlah masalah yang
bisa disepelekan dan harus mendapat perhatian khusus.
BAB II
LANDASAN TEORI
c) Bullying relasional adalah bentuk tidak langsung dari penindasan. Hal ini sering
terjadi di belakang orang yang menjadi korban bully. Tujuannya adalah tak lain
untuk merendahkan si korban di hadapan anak-anak lainnya. Ibaratnya seperti
menyebar gossip, atau membicarakan kekurangannya hingga merusak reputasi
seseorang.
e) Prejudicial bullying Biasanya perundungan jenis ini terjadi berdasarkan ras, agama, etnis
atau orientasi seksual tertentu. Selain dampaknya bisa merugikan secara langsung, jenis
bullying satu ini juga cukup berbahaya karena bisa mengundang kejahatan rasial.
Non verbal, dapat terjadi secara langsung (direct) maupun tidak langsung
(indirect). Non verbal bullying diidentifikasikan adanya gerak isyarat yang
kasar dan mimik wajah yang menunjukan acaman, memandang dengan
sisnis, dan ekspresi wajah yang merendahkan. Indirect non verbal dapat
dilihat dari manipulasi hubungan dan merusak hubungan pertemanan,
mengucilkan, mempermalukan, mengabaikan, mengisolasi serta
seringkali mengirimkan pesan tanpa nam apengirim dengan bertujuan
untuk mengancam atapun meneror (Yusuf & Haslinda, 2018).