Anda di halaman 1dari 12

BULLYING DI KALANGAN REMAJA

Perilaku Menyimpang Yang Terjadi Di Masyarakat

Makalah ini dibuat sebagai tugas akhir portofolio Mata Pelajaran Sosiologi

Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022

Disusun oleh :

Nama : Fadia aulina i.

Kelas : X IPS 5

NIS : 212210124

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SMA NEGERI 1 DRAMAGA

KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bullying pada
kalangan remaja" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosiologi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang buruk nya bullying di
kalangan remaja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Dan juga saya mengucapkan terimakasih kepada:


1. Bapak selaku pembimbing dalam mata kuliah ilmu sosial dan budaya.
2. Orang tua yang selalu mendukung dalam pengerjaan.
3. Teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu
yang membantu kelancaran dalam penyusunan Saya menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya.

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan saya. Oleh sebab
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah
ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat. Amin

Makalah Sosiologi | 2
DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................................
Daftar isi..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG............................................................................................
B. MAKSUD DAN TUJUAN.....................................................................................
C. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
D. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................
E. METODELOGI PENELITIAN

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................................


A. SIMPULAN...................................................................................................................
B. SARAN .........................................................................................................................

Makalah Sosiologi | 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini kasus akibat kekerasan makin sering ditemui, seperti perkelahian

atau tawuran antar pelajar. Selain tawuran antar pelajar, sebenarnya ada bentuk-

bentuk perilaku kekerasan oleh siswa yang tidak begitu mendapat perhatian,

seperti pengucilan teman dan pemalakan terhadap teman, yang biasa disebut

dengan bullying. Bullying ini dapat dilakukan secara fisik maupun non fisik.

Bullying juga dapat dilakukan melalui apa saja, media social maupun dilakukan

secara langsung. Hal ini dapat mengakibatkan pelajar malas atau trauma untuk

pergi ke sekolah dan berinteraksi karena takut akan hal-hal seperti itu. Hal ini

sangat berbahaya karena dapat merugikan korban bullying dan bahkan dapat

menyebabkan korban bunuh diri atau kematian terhadap korban. Sehingga,

masalah bullying yang marak terjadi sekarang ini seharusnya mendapat perhatian

khusus.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

C. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat untuk

lebih dalam mengenal apa dampak buruk,penyebab dan cara mengatasi

bulyying dan juga agar lebih memperhatikan kasus bullying pada kalangan

remaja dan juga sebagai tugas akhir portofolio Mata Pelajaran Sosiologi.

Makalah Sosiologi | 4
D. TINJAUAN PUSTAKA

Akhir-akhir ini banyak nya kasus aksi Bullying di kalangan remaja entah

bullying secara verbal maupun non verbal , Bullying di kalangan remaja termasuk

bagian tindakan dari perilaku menyimpang.Perilaku menyimpang adalah semua

tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu system

sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang

berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut. Salah satu

contoh nya adalah bullying dalam kalangan remaja .

Agar tindakan perilaku menyimpang tidak terjadi maka dibutuhkan ada nya :

1. Menciptakan suasana dan lingkungan yang harmonis.


2. Menanamkan nilai-nilai Agama dan nilai budi pekerti.
3. Penuh perhatian dalam keluarga.
4. Menanamkan kedisiplinan dan rasa kekeluargaan.
5. memberikan pujian jika dia baik dan memberikan teguran jika dia salah.

RUMUSAN MASALAH

1.Apa itu bullying?

2. Mengapa faktor keluarga,sekolah dan media masa dapat menyebabkan

timbulnya perilaku bullying pada remaja?

3. Apa dampak dari bullying?

4. Bagaimana cara mengatasi tindakan bullying ini?

E. METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode kualitatif, data

yang digunakan adalah data sekunder yaitu data-data yang bersumber dari

Makalah Sosiologi | 5
informasi,buku dan jurnal.Penulisan ini berdasarkan gagasan yang di ambil dari

beberapa data sekunder untuk dijadikan dasar dalam penelitian.

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan, yang dilakukan

secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat. Tujuan

dari bullying ini untuk menyakiti orang lain dan dilakukan terus menerus.

Bullying kemudian dikelompokkan menjadi 5 kategori, antara lain :

 Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, mencubit, mencakar, juga

termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimliki orang lain).

 Kontak verbal langsung (mengancam, mempermalukan, merendahkan,

mengganggu, memberi panggilan nama (name–calling), sarkasme,

merendahkan (put-down), mencela/mengejek, mengintimidsi, mengejek,

menyebarkan gosip)

 Perlaku non-verbal langsung (melihat dengan sinis, menjulurkan lidah,

menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau

mengancam, biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal).

 Perilaku non verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi

persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau

mengabaikan, mengirimkan surat kaleng).

Makalah Sosiologi | 6
 Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal).

Definisi lain tentang bullying dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Bullying adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti

seseorang atau sekelompok, sehingga korban merasa tertekan, trauma dan

tidak berdaya.

b. Bullying sebagai penggunaan agresi dalam bentuk apapun yang

bertujuan menyakiti ataupun menyudutkan orang lain secara fisik maupun

mental. Bullying dapat berupa tindakan fisik,verbal, emosional, dan juga

seksual.

c. Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku berupa pemaksaan atau usaha

menyakiti secara fisik maupun psikologis terhadap seseorang atau

kelompok yang lebih lemah oleh seseorang atau sekelompok orang yang

mempersiakannya lebih kuat. Terjadinya bullying di sekolah menurut

Salmivalli dan kawan-kawan merupakan proses dinamika kelompok dan di

dalamnya ada pembagian peran. Peran-peran tersebut adalah bully, asisten

bully, reinfocer, defender, dan outsider. Bully yaitu siswa yang

dikategorikan sebagai pemimpin, berinisiatif dan aktif terlibat dalam

perilaku bullying.

Menurut Andrew Mellor, Ratna Djuwita, dan Komarudin Hidayat dalam seminar

“Bullying: Masalah Tersembunyi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia” di

Jakarta tahun 2009, mengatakan bullying terjadi akibat faktor lingkungan

keluarga, sekolah, media massa, budaya dan peer group

Makalah Sosiologi | 7
A. Keluarga, Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap orang tua

yang terlalu berlebihan dalam melindungi anaknya, membuat mereka rentan

terkena bullying.Pola hidup orang tua yang berantakan, terjadinya perceraian

orang tua, orang tua yang tidak stabil perasaan dan pikirannya, orang tua yang

saling mencaci maki, menghina, bertengkar dihadapan anak-anaknya, bermusuhan

dan tidak pernah akur, memicu terjadinya depresi dan stress bagi anak. Seorang

remaja yang tumbuh dalam keluarga yang menerapkan pola komunikasi negatif

seperti sarcasm (sindirian tajam) akan cenderung meniru kebiasaan tersebut dalam

kesehariannya. Bentuk komunikasi negatif seperti ini terbawa dalam pergaulannya

sehari-hari, akibatnya remaja akan dengan mudahnya bekata sindiran yang tajam

disertai dengan kata-kata kotor dan kasar. Hal ini yang dapat memicu anak

menjadi pribadi yang terbelah dan berperilaku bully, sebab anak dan remaja

tersebut terbiasa berada di lingkungan keluarga yang kasar.

B. Sekolah ,sekolah pada dasar nya menjadi tempat untuk

menumbuhkan akhlak terpuji dan berbudi pekerti yang baik. Namun, sekolah bisa

menjadi tempat yang berbahaya pula karena sekolah tempat berkumpulnya para

peserta didik dari berbagai macam karakter. Seperti yang kita ketahui bersama,

biasanya bullying antar peserta didik terjadi di sekolah, baik itu di dalam maupun

di luar sekolah. Hal ini dapat terjadi secara turun menurun karena beberapa alasan.

Menurut Setiawati (seperti dikutip dari Usman), kecenderungan pihak sekolah

yang sering mengabaikan keberadaan bullying menjadikan siswa yang menjadi

pelaku bullying semakin mendapatkan penguatan terhadap perilaku tersebut

Selain itu, bullying dapat terjadi di sekolah jika pengawasan dan bimbingan etika

Makalah Sosiologi | 8
dari para guru rendah, sekolah dengan kedisiplinan yang sangat kaku, bimbingan

yang tidak layak dan peraturan yang tidak konsisten Dalam penelitian oleh Adair,

79% kasus bullying di sekolah tidak dilaporkan ke guru atau orang tua.22 Siswa

cenderung untuk menutup-nutupi hal ini dan menyelesaikannya dengan teman

sepermainannya di sekolah untuk mencerminkan kemandirian.

C. Media massa,menurut Psikolog Sosial dari Universitas Gadjah Mada


(UGM), Koentjoro, media sosial bisa memengaruhi perilaku sosial seseorang,
termasuk bullying. “Media sosial berpengaruh besar dalam memicu tindakan
bullying,” jelas dia, dilansir laman resmi UGM.
Koentjoro melihat penggunaan gadget dan media sosial pada anak muda saat ini
kurang terkontrol. Mereka banyak yang menggunakan media sosial dan bebas
menulis status serta komentar. Padahal belum sepenuhnya mampu menyaring
informasi yang didapatkan.

1.2 Dampak bullying bagi korban dan juga pelaku

A.Korban,korban bullying rentan mengalami masalah pada kesehatan fisik

maupun mental, seperti: Mengalami masalah mental. Bullying pada anak bisa

memicu perasaan rendah diri, depresi, cemas, serta kesulitan tidur dengan

nyenyak. Kondisi ini juga menyebabkan Si Korban memiliki keinginan untuk

menyakiti diri sendiri.

B.Pelaku, Mereka yang bertindak sebagai pelaku bullying cenderung tidak


memiliki rasa empati terhadap orang lain. Selain itu, mereka juga akan sering
bertindak lebih agresif dan tidak sabaran. Pelaku perundungan akan merasa bahwa
tindakan yang dilakukannya merupakan hal biasa

1.3 Bagaimana cara mengatasi bullying?

Makalah Sosiologi | 9
Pencegahan agar anak tidak menjadi pelaku bullying orang tua harus mampu

mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini. Ajarkan anak untuk

memliki rasa empati, menghargai orang lain, dan menyadarkan sang anak bahwa

dirinya adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

Pemerintah seharusnya memiliki program yang tegas, jelas, dan terarah. Kalau

kita diam saja, maka itu sama saja melegalkan tradisi dendam di sekolah tersebut.

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kebijakan yang

bersifat menyeluruh di sekolah, sebuah kebijakan yang melibatkan komponen dari

guru sampai siswa, dari kepala sekolah sampai orang tua murid, kerja sama antara

guru,orang tua dan masyarakat atau pihak lain yang terkait seperti kepolisian,

aparat hukum dan sebagainya. Peran orang tua di rumah harus mampu

menciptakan komunikasi yang baik dengan anak-anak dan membekali anak

dengan pemahaman agama yang cukup dan menanamkan ahlakul karimah yang

selalu dilaksanakan di lingkungan rumah, karena anak akan selalu meniru perilaku

orangtua. Pemberian teladan kepada anak akan lebih baik dari memberi nasihat.

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh sekolah ialah membuat sebuah program

anti bullying di sekolah. Meurut Huneck bullying akan terus terjadi di sekolah-

sekolah, apabila orang dewasa tidak dapat membina hubungan saling percaya

dengan siswa, tidak menyadari tingkah laku yang masuk tindakan bullying, tidak

menyadari luka yang disebabkan oleh bullying, tidak menyadari dampak bullying

yang merusak kegiatan belajar siswa, serta tidak ada campur tangan secara efektif

dari sekolah. Adapun kegunaan dari program serta kegiatan anti bully di sekolah

antara lain:

Makalah Sosiologi | 10
 Menanamkan pengertian bahwa rasa aman adalah hak dan milik semua

orang Menyadarkan semua orang di sekolah bahwa tindakan bullying

dalam bentuk apapun tidak dapat ditolelir

 Membekali siswa untuk membuat keputusan

 Membantu siswa membentuk lingkaran orang yang mereka percaya

Berikut merupakan saran bagi anak yang berisiko terkena bullying :


A.Jangan membawa barang mahal-mahal dan uang berlebihan.

B.Jangan sendirian. Kalau memungkinkan, beradalah di lingkungan yang dekat

dengan guru atau orang dewasa lainnya yang dapat mengawasi anda. Atau lebih

baik jika anda bersama teman-teman.

C.Jangan cari gara-gara dengan pelaku bullying

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk

menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Bullying tidak

hanya dilakukan secara langsung. Namun, bullying juga dapat dilakukan melalui

media social atau internet, yang disebut Cyberbullying. Bullying dibagi menjadi 5

kategori, diantaranya kontak fisik langsung, kontak verbal langsung, perilaku

nonverbal langsung, perilaku non-verbal tidak langsung, dan pelecehan seksual.

Pada umumnya orang melakukan bullying karena merasa tertekan, terancam,


Makalah Sosiologi | 11
terhina, dendam, dan lain sebagainya. Bullying disebabkan oleh korban dari

keadaan lingkungan yang membentuk kepribadiannya menjadi agresif dan kurang

mampu mengendalikan emosi, juga diakibatkan tayangan televisi yang dapat

mempengaruhi remaja. Pencegahan terhadap bullying dapat dimulai melalui

orangtua dengan mengajarkan kecerdasan emosional sejak dini

B. SARAN

Saya mengusulkan agar orang tua memperhatikan anak nya agar tidak

menjadikan si anak menjadi pelaku dari aksi bullying.dan Saya juga mengusulkan

supaya sekolah dapat memilih guru dengan benar, supaya dapat membimbing

siswa dan memperhatikan siswa. Tidak hanya memarahi siswa yang malah akan

menyebabkan aksi bullying.

Makalah Sosiologi | 12

Anda mungkin juga menyukai