Anda di halaman 1dari 9

“ BULLYING DI KALANGAN REMAJA “

Disusun untuk memenuhi Tugas Essay Prospektiv 2021

Disusun oleh :

Parlin Hasudungan 2110101055


Asy Syifa Mardhotillah 2110101060
Christo Ramadhani Marsyaf 2110101071
Agnhes Dolivia 2110101078

D-III PERBANKAN DAN KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA 25 NOVEMBER 2021

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesehatan, ilmu
pengetahuan dan kesempatan kepada setiap kami yang menulis sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “BULLYING DI KALANGAN
REMAJA”. Makalah ini merupakan tugas kelompok Prospektiv 2021, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Dalam karya tulis, kami akan membahas tentang tindakan bullying di


kalangan remaja saat ini yang telah merugikan banyak orang, Tindakan bullying
harus segera dapat dicegah dan diberantas. Untuk itu orang tua, sekolah, dan
lingkungan harus saling berperan aktif dalam memutus rantai tindakan dan kasus
bullying yang terjadi di kalangan remaja.

Besar harapan kami bahwa makalah kami dapat bermanfaat bagi para
pembacanya. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan karya tulis ini, untuk itu kritik dan saran sangatlah kami butuhkan
dalam menyempurnakan makalah yang akan kami buat selanjutnya. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 25 November 2021

(Penyusun)

DAFTAR ISI

1 | Page
1. KATA PENGANTAR…………………………………………………………....... 1

2. DAFTAR ISI………………………………………………………………………. 2

3. BAB I (PENDAHULUAN)……………………………………………………….. 3

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….. 3

1.2. Rumusan Masalah…………...……………………………………………….. 3

1.3. Kesimpulan…………………………………………………………………... 3

4. BAB III (PEMBAHASAN)………………………………………………………... 5-6

5. BAB IV (PENUTUP)……………………………………………………………… 7

4.1. Kesimpulan…………………………………………………………………... 7

4.2. Saran…………………………………………………………………………. 7

2 | Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bullying adalah fenomena yang telah lama terjadi dikalangan remaja.


Kasus bullying biasanya menimpa anak sekolah. Terdapat beberapa siswa yang
menjadi korban bullying yaitu akan mengalami depresi, kurang percaya diri serta
mengalami kesulitan dalam bergaul dan hingga timbul rasa untuk bunuh diri. Ada
beberapa juga karakteristik siswa pelaku bullying yaitu biasanya siswa yang
cenderung bermasalah di sekolah seperti, prestasi siswa yang rendah, siswa dari
keluarga yang bercerai, atau siswa yang kurang perhatian dari orang tuanya.

Perilaku bullying seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari baik


dalam lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini banyak
ditayangkan di media tv, di media cetak, media online, maupun di jaringan sosial.
Bullying adalah suatu bentuk kekerasan anak yang dilakukan teman sebaya
kepada seorang anak yang lebih rendah, atau lebih lemah untuk mendapatkan
keberuntungan atau kepuasan tertentu. Bullying secara sederhana diartikan sebagai
penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sehingga
korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang terurai diatas maka dapat disimpulkan


rumusannya masalahnya sebagai berikut

1. Apa yang dimaksud dengan bullying?


2. Apa saja jenis-jenis bullying di kalangan remaja?
3. Apa penyebab terjadinya bullying?
4. Bagaimana dampak terjadinya bullying?
5. Bagaimana cara mengatasi terjadinya bullying?

1.3 Tujuan

Dengan memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan


masalah adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian bullying


2. Untuk mengetahui jenis-jenis bullying
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya bullying
4. Untuk mengetahui dampak terjadinya bullying

BAB II

3 | Page
LANDASAN TEORI

Pengertian Bullying

Menurut Alexander (dikutip Sejiwa, 2008.10 dalam Widiharto 2008.3)


menjelaskan bahwa bullying adalah masalah kesehatan publik yang perlu
mendapatkan perhatian karena orang-orang yang menjadi
korban bullying kemungkinan akan menderita depresi dan kurang percaya diri.
Penelitian-penelitian juga menunjukkan bahwa peserta didik yang menjadi
korban bullying akan mengalami kesulitan dalam bergaul

Bullying berasal dari bahasa Inggris (bully) yang berarti menggertak atau


mengganggu. banyak definisi tentang bullying ini, terutama yang terjadi dalam
konteks lain ( tempat kerja, masyarakat. komunitas virtual),Riauskina, Djuwita,
dan Soesetyo (2001).

Bullying secara sederhana diartikan sebagai penggunaan kekuasaan atau


kekuatan untuk menyakiti seseorang atau kelompok sehingga korban merasa
tertekan, trauma dan tidak berdaya (Suryanto, 2007.1 dalam Widiharto.2)

Menurut Olweus (2005), bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku


agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang
secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang
tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah atau sebagai sebuah
penyalahgunaan kekuasaan/kekuatan secara sistematik. 

Menurut Wicaksana (2008), bullying adalah kekerasan fisik dan psikologis


jangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok, terhadap seseorang
yang tidak mampu mempertahankan dirinya dalam situasi di mana ada hasrat
untuk melukai atau menakuti orang itu atau membuat dia tertekan. 

Menurut Black dan Jackson (2007), bullying merupakan perilaku agresif


tipe proaktif yang didalamnya terdapat aspek kesengajaan untuk mendominasi,
menyakiti, atau menyingkirkan, adanya ketidakseimbangan kekuatan baik secara
fisik, usia, kemampuan kognitif, keterampilan, maupun status sosial, serta
dilakukan secara berulang-ulang oleh satu atau beberapa anak terhadap anak lain. 

BAB III

PEMBAHASAN

4 | Page
Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk
menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Bullying tidak
hanya dilakukan secara langsung. Namun, bullying juga dapat dilakukan melalui
media sosial atau internet, yang disebut Cyberbullying.
Jenis bullying ada 5 kategori, antara lain :
Bullying adalah tindakan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang
mencoba menyakiti atau mengendalikan orang lain melalui kekerasan. Bullying
tidak hanya dilakukan secara langsung. Namun, bullying juga dapat dilakukan
melalui media sosial atau internet atau yang disebut Cyberbullying.
Bullying terbagi atas 5 jenis kategori, antara lain :
1) Kontak fisik langsung (seperti memukul, mencubit, mencakar, mendorong
dan melakukan pemerasan dan merusak barang-barang yang dimiliki
orang tersebut).
2) Kontak verbal langsung (seperti mengancam, mempermalukan,
merendahkan, mengganggu, sarkasme, merendahkan, mencela, mengejek,
mengintimidasi, serta menyebarkan gosip).
3) Perilaku non-verbal langsung (dengan cara melihat dengan sinis,
menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka untuk merendahkan
seseorang, ataupun mengancam. Biasanya disertai oleh bullying fisik atau
verbal).
4) Perilaku non verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau
mengabaikan, mengirimkan surat untuk mencela).
5) Pelecehan seksual (kadang dikategorikan dengan perilaku agresi fisik atau
verbal).
Pada umumnya seseorang orang melakukan bullying karena merasa tertekan,
terancam, terhina, dendam, dan sebagainya. Bullying disebabkan oleh korban
kondisi lingkungan yang membentuk kepribadiannya menjadi agresif dan kurang
mampu dalam mengontrol emosi. Faktor lain yang cukup kuat untuk
mempengaruhi anak untuk melakukan tindakan bullying adalah dengan adanya
tayangan televisi yang sering menampilkan kekerasan dalam sinetron atau film
ataupun acara lainnya seperti tayangan sidik jari, headline dan lain sebagainya.
Pencegahan agar anak tidak menjadi pelaku bullying orang tua harus mampu
mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini. Sekolah dan pemerintah
juga harus tegas dalam menangani bullying. Sekolah dapat mengambil peran aktif
dengan mengadakan program anti-bullying.
Bimbingan konseling juga berperan penting dalam mencegah bullying.
Bimbingan konseling dapat membantu agar remaja dapat :
a) Memiliki pemahaman diri,

5 | Page
b) Menciptakan dan mengembangkan sikap positif.,
c) Membuat pilihan kegiatan secara sehat,
d) Mampu menghargai orang lain,
e) Memiliki rasa tanggung jawab,
f) Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi,
g) Dapat menyelesaikan masalah,
h) Dapat membantu membuat keputusan dengan baik,
i) Melaksanakan dan melakukan cara-cara belajar yang baik dan benar,
j) Menetapkan rencana dan tujuan pendidikan,
k) Mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya,
l) Memiliki keterampilan untuk menghadapi dan menyelesaikan ujian.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat


disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bullying adalah bentuk tindakan
atau perilaku negatif, agresif seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan yang
dilakukan secara sadar, sengaja dengan cara berulang-ulang oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk menyebabkan ketidaksenangan atau menyakiti orang lain
secara berulang kali. Dan bullying ini sifatnya mengganggu orang lain karna dampak dari
perilaku negatif yang kini sedang popular dikalangan masyarakat ini adalah
ketidaknyamanan orang lain atau korban bullying.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Bullying meliputi faktor keluarga


menjadi penyebab timbulnya perilaku bullying dikalangan peserta didik, sebab keluarga
khususnya pelaku bullying tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang
tuanya. Mereka cenderung mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari orang tua.
Sehingga mereka mencontoh apa yang mereka lihat dari orang tua. Faktor teman sebaya
juga memiliki peran yang besar sebagai penyebab bullying karena sebagian besar waktu
yang mereka miliki dihabiskan bersama teman-temannya.Lingkungan pergaulan pelaku
bullying memiliki peran penting dalam tindakan bullying yang ia lakukan, karena 2
pelaku cenderung mengikuti apa yang dilakukan teman-temannya.faktor media massa
Tayangan yang sering dinikmati oleh pelaku didalamnya banyak mengandung unsur-
unsur kekerasan sehingga mempengaruhi perilaku si anak.

6 | Page
4.2 Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, dapat diajukan beberapa saran sebagai beirkut:

1. Bagi sekolah, hendaknya lebih menambah pengawasan dengan berkeliling sekolah di


jam-jam tertentu dan temppat-tempat tertentu yang berpotensi terjadinya bullying.

2. Bagi guru, hendaknya lebih tanggap terhadap perilaku bullying dalam bentuk yang
kecil ataupun besar agar tidak sampai menimbulkan korban.

3. Bagi guru BK, hendaknya mencatat setiap kasus-kasus bullying yang terjadi disekolah
sebagai catatan untuk penanganan tindakan yang tepat dalam menangani kasus-kasus
tersebut.

4. Bagi orang tua hendaknya menjadi panutan yang bersifat positif bagi anak serta
menciptakan hubungan yang hangat antar keluarga.

7 | Page
8 | Page

Anda mungkin juga menyukai