Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesehatan, ilmu
pengetahuan dan kesempatan kepada setiap kami yang menulis sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “BULLYING DI KALANGAN
REMAJA”. Makalah ini merupakan tugas kelompok Prospektiv 2021, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Besar harapan kami bahwa makalah kami dapat bermanfaat bagi para
pembacanya. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan karya tulis ini, untuk itu kritik dan saran sangatlah kami butuhkan
dalam menyempurnakan makalah yang akan kami buat selanjutnya. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
(Penyusun)
DAFTAR ISI
1 | Page
1. KATA PENGANTAR…………………………………………………………....... 1
2. DAFTAR ISI………………………………………………………………………. 2
3. BAB I (PENDAHULUAN)……………………………………………………….. 3
1.3. Kesimpulan…………………………………………………………………... 3
5. BAB IV (PENUTUP)……………………………………………………………… 7
4.1. Kesimpulan…………………………………………………………………... 7
4.2. Saran…………………………………………………………………………. 7
2 | Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
3 | Page
LANDASAN TEORI
Pengertian Bullying
BAB III
PEMBAHASAN
4 | Page
Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk
menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Bullying tidak
hanya dilakukan secara langsung. Namun, bullying juga dapat dilakukan melalui
media sosial atau internet, yang disebut Cyberbullying.
Jenis bullying ada 5 kategori, antara lain :
Bullying adalah tindakan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang
mencoba menyakiti atau mengendalikan orang lain melalui kekerasan. Bullying
tidak hanya dilakukan secara langsung. Namun, bullying juga dapat dilakukan
melalui media sosial atau internet atau yang disebut Cyberbullying.
Bullying terbagi atas 5 jenis kategori, antara lain :
1) Kontak fisik langsung (seperti memukul, mencubit, mencakar, mendorong
dan melakukan pemerasan dan merusak barang-barang yang dimiliki
orang tersebut).
2) Kontak verbal langsung (seperti mengancam, mempermalukan,
merendahkan, mengganggu, sarkasme, merendahkan, mencela, mengejek,
mengintimidasi, serta menyebarkan gosip).
3) Perilaku non-verbal langsung (dengan cara melihat dengan sinis,
menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka untuk merendahkan
seseorang, ataupun mengancam. Biasanya disertai oleh bullying fisik atau
verbal).
4) Perilaku non verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau
mengabaikan, mengirimkan surat untuk mencela).
5) Pelecehan seksual (kadang dikategorikan dengan perilaku agresi fisik atau
verbal).
Pada umumnya seseorang orang melakukan bullying karena merasa tertekan,
terancam, terhina, dendam, dan sebagainya. Bullying disebabkan oleh korban
kondisi lingkungan yang membentuk kepribadiannya menjadi agresif dan kurang
mampu dalam mengontrol emosi. Faktor lain yang cukup kuat untuk
mempengaruhi anak untuk melakukan tindakan bullying adalah dengan adanya
tayangan televisi yang sering menampilkan kekerasan dalam sinetron atau film
ataupun acara lainnya seperti tayangan sidik jari, headline dan lain sebagainya.
Pencegahan agar anak tidak menjadi pelaku bullying orang tua harus mampu
mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini. Sekolah dan pemerintah
juga harus tegas dalam menangani bullying. Sekolah dapat mengambil peran aktif
dengan mengadakan program anti-bullying.
Bimbingan konseling juga berperan penting dalam mencegah bullying.
Bimbingan konseling dapat membantu agar remaja dapat :
a) Memiliki pemahaman diri,
5 | Page
b) Menciptakan dan mengembangkan sikap positif.,
c) Membuat pilihan kegiatan secara sehat,
d) Mampu menghargai orang lain,
e) Memiliki rasa tanggung jawab,
f) Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi,
g) Dapat menyelesaikan masalah,
h) Dapat membantu membuat keputusan dengan baik,
i) Melaksanakan dan melakukan cara-cara belajar yang baik dan benar,
j) Menetapkan rencana dan tujuan pendidikan,
k) Mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya,
l) Memiliki keterampilan untuk menghadapi dan menyelesaikan ujian.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bullying adalah bentuk tindakan
atau perilaku negatif, agresif seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan yang
dilakukan secara sadar, sengaja dengan cara berulang-ulang oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk menyebabkan ketidaksenangan atau menyakiti orang lain
secara berulang kali. Dan bullying ini sifatnya mengganggu orang lain karna dampak dari
perilaku negatif yang kini sedang popular dikalangan masyarakat ini adalah
ketidaknyamanan orang lain atau korban bullying.
6 | Page
4.2 Saran
Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, dapat diajukan beberapa saran sebagai beirkut:
2. Bagi guru, hendaknya lebih tanggap terhadap perilaku bullying dalam bentuk yang
kecil ataupun besar agar tidak sampai menimbulkan korban.
3. Bagi guru BK, hendaknya mencatat setiap kasus-kasus bullying yang terjadi disekolah
sebagai catatan untuk penanganan tindakan yang tepat dalam menangani kasus-kasus
tersebut.
4. Bagi orang tua hendaknya menjadi panutan yang bersifat positif bagi anak serta
menciptakan hubungan yang hangat antar keluarga.
7 | Page
8 | Page