Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

‘’BULLYING’’

Disusun Oleh :
NAMA : DELIF VIA ALMA
KELAS : XII OTKP-A
MAPEL : SIMDIG

PROGRAM STUDI OTOMATISASI DAN TATA


KELOLAPERKANTORAN
KOMPETENSI KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN
SMK INFORMATIKA BINA GENERASI 2
BOGOR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Bullying” ini dapat
diselesaikan dengan baik.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Bogor, Desember 2021

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................1
BAB II ISI MATERI
A. Definisi Bullying.....................................................................2
B. Jenis-jenis Tindakan Bullying.................................................3
C. Ciri Orang yang Membullying................................................4
D. Faktor Penyebab Bullying.......................................................4
E. Dampak Tindakan Bullying.....................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................6
B. Saran .......................................................................................6

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-
kanak dan masa dewasa. Di mana pada masa ini remaja memiliki
kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan
tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan.
Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase
dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan
mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik
yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan
masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan
tersebut. Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil.
Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya mereka
selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya
dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman
sepermainan dan masyarakat. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya
diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing-
masing. Di sinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk
membentuk kepribadian seorang remaja. Setiap remaja sebenarnya
memiliki potensi untuk dapat mencapai kematangan kepribadian yang
memungkinkan mereka dapat menghadapi tantangan hidup secara wajar di
dalam lingkungannya, namun potensi ini tentunya tidak akan berkembang
dengan optimal jika tidak ditunjang oleh faktor fisik dan faktor lingkungan
yang memadai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bullying?
2. Apa jenis-jenis perbuatan bullying?
3. Bagaimana ciri orang yang membullying dan orang yang dibullying?
4. Apa saja faktor yang menyebabkan perilaku bullying?
5. Apa saja dampak dari perilaku bullying?
6. Bagaimana upaya pencegahan bullying?

1
BAB II
ISI MATERI

A. Definisi Bullying
Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa
Inggris. Bullying berasal dari kata bully yang artinya penggertak,
orang yang mengganggu orang yang lemah. Beberapa istilah dalam
bahasa Indonesia yang seringkali dipakai masyarakat untuk
menggambarkan fenomena bullying di antaranya adalah
penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan,
atau intimidasi. Dari definisi di atas, ada beberapa para ahli yang
mengemukakan pendapatnya tentang bullying, di antaranya:
Barbara Coloroso (2003: 44): “Bullying adalah tindakan
bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang
bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman
agresi dan menimbulkan teror. Termasuk juga tindakan yang
direncanakan maupun yang spontan bersifat nyata atau hampir
tidak terlihat, di hadapan seseorang atau di belakang seseorang,
mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan,
dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak”.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bullying
merupakan serangan berulang secara fisik, psikologis, sosial,
ataupun verbal, yang dilakukan dalam posisi kekuatan yang secara
situasional didefinisikan untuk keuntungan atau kepuasan mereka
sendiri. Bullying merupakan bentuk awal dari perilaku agresif
yaitu tingkah laku yang kasar. Bisa secara fisik, psikis, melalui
kata-kata, ataupun kombinasi dari ketiganya. Hal itu bisa dilakukan
oleh kelompok atau individu. Pelaku mengambil keuntungan dari
orang lain yang dilihatnya mudah diserang. Tindakannya bisa
dengan mengejek nama, korban diganggu atau diasingkan dan
dapat merugikan korban.

2
B. Jenis-jenis Tindakan Bullying
Barbara Coloroso (2006: 47-50) membagi jenis-jenis bullying ke
dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Bullying secara verbal


Perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan
kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan
seksual atau pelecehan seksual, teror, surat-surat yang
mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk
yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya.
1. Bullying secara fisik
Yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang,
menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan
merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang
tertindas. Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan
mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik
tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain.
2. Bullying secara relasional
Bullying secara relasional adalah pelemahan harga diri korban
secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau
penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang
tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan
nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek.
Bullying dalam bentuk ini cenderung perilaku bullying yang paling
sulit dideteksi dari luar.
3. Bullying elektronik
Bullying elektronik merupakan bentuk perilaku bullying yang
dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer,
handphone, internet, website, chatting room, email, SMS, dan
sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan
menggunakan tulisan, animasi, gambar, dan rekaman video atau
film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.

3
C. Ciri Orang yang Membullying dan Orang yang Dibullying

1. Ciri Orang yang Membullying

Menurut Ubaydillah (AN dalam e-psikologi.com), siswa/orang yang mempunyai


kecenderungan sebagai pelaku bullying umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

1) Suka mendominasi anak lain.


2) Suka memanfaatkan anak lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
3) Sulit melihat situasi dari titik pandang anak lain.
4) Hanya peduli pada keinginan dan kesenangannya sendiri, dan tak mau
peduli dengan perasaan anak lain.

2. Ciri Orang yang Dibullying

Sedangkan siswa/orang yang akan dijadikan atau menjadi korban bullying


biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Anak baru di lingkungan itu.


2) Anak yang paling miskin atau paling kaya.
3) Anak yang siap mendemonstrasikan emosinya setiap waktu.
4) Anak yang gemuk atau kurus, pendek atau jangkung.
5) Anak yang memakai kawat gigi atau kacamata.

D. Faktor Penyebab Bullying

1. Faktor keluarga.

2. Faktor sekolah.

3. Faktor kelompok sebaya.

E. Dampak Tindakan Bullying

1. Dampak negatif

Bullying memiliki dampak yang sangat buruk bagi seorang. Berikut ini adalah
beberapa dampak bullying di antaranya: prestasi belajar menurun, fobia
sekolah, gelisah, sulit tidur, gangguan makan, menyendiri, mengucilkan diri,
sensitif, lekas marah, agresif , bersikap kasar pada orang lain.

4
2. Dampak positif

Dari dampak negatif di atas, ternyata bullying dapat mengakibatkan dampak


positif yaitu:

Bullying bisa menjadi stresor positif bagi remaja yang kuat fisik dan mental
dalam menjalani hidupnya.

Remaja yang terkena bullying akan termotivasi untuk berani membela dirinya
di hadapan orang lain, dapat membela temannya (berjiwa ksatria).

Lebih proaktif dan tanggap akan permasalahan yang dihadapi.

Timbul keinginan untuk belajar lebih giat (karena mendapat ejekan masalah
akademik).

Timbul rasa setia kawan yang tinggi karena ada rasa peduli akan derita teman.

Bisa mengontrol emosi dengan baik.

Lebih percaya diri karena merasa dirinya memiliki harga diri yang pantas untuk
dihargai dan dihormati (tidak mau disakiti).

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara
berulang-ulang dimana tindakan tersebut sengaja dilakukan dengan
tujuan untuk melukai dan membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Jenis bullying dapat dibedakan menjadi 4, bullying secara verbal,
bullying secara fisik, bullying secara relasional, dan bullying
elektronik.
Ciri orang yang membullying salah satunya adalah haus perhatian,
sedangkan ciri orang yang dibullying salah satunya adalah karena anak
yang dibully itu paling miskin atau paling kaya. Faktor dari bullying
bisa berasal dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor kelompok
sebaya.
Dampak dari bullying ada yang positif dan ada juga yang negatif.
Solusi atau upaya untuk mengatasi bullying bisa dilakukan dari
lingkungan keluarga, sekolah, dan sebagainya.
B. Saran
Hendaknya pihak sekolah proaktif dengan membuat program
pengajaran keterampilan sosial, problem solving, manajemen konflik,
dan pendidikan karakter.
Hendaknya guru memantau perubahan sikap dan tingkah laku siswa di
dalam maupun di luar kelas; dan perlu kerja sama yang harmonis
antara guru BK, guru-guru mata pelajaran, serta staf dan karyawan
sekolah.
Sebaiknya orang tua menjalin kerja sama dengan pihak sekolah untuk
tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal tanpa adanya tindakan
bullying antar pelajar di sekolah.

6
7

Anda mungkin juga menyukai