KARYA TULIS
Disusun oleh :
1. ADNAN HIDAYAT
2. ANNISA
3. NENG LULU
4. TUBAGUS
5. YASER KAHFI
Kami menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kami ucapkan permintaan maaf atas segala
kekurangan yang ada, dan kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat
menambah kesempurnaan ini.
Diharapkan dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini, akan bermanfaat nantinya bagi
semua pihak umum maupun sebagai referensi bacaan bagi yang ingin mengetahui apa saja
pengaruh Ekstrakurikuler RISMA terhadap sikap atau perilaku kehidupan sehari hari di
SMAN 1 sukaresmi
Daftar isi
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
DAFTAR GAMBARiii
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang Masalah1
B. Rumusan Masalah2
C. Maksud dan Tujuan Penulisan3
D. Manfaat Penulisan4
BAB
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini kasus akibat kekerasan makin sering ditemui, seperti perkelahian
atau tawuran antar pelajar. Selain tawuran antar pelajar, sebenarnya ada bentuk-bentuk
perilaku kekerasan oleh siswa yang tidak begitu mendapat perhatian, seperti pengucilan
teman dan pemalakan terhadap teman, yang biasa disebut dengan bullying. Bullying ini
dapat dilakukan secara fisik maupun non fisik. Bullying juga dapat dilakukan melalui apa
saja, media social maupun dilakukan secara langsung. Hal ini dapat mengakibatkan
pelajar malas atau trauma untuk pergi ke sekolah dan berinteraksi karena takut akan
hal-hal seperti itu. Hal ini sangat berbahaya karena dapat merugikan korban bullying dan
bahkan dapat menyebabkan korban bunuh diri atau kematian terhadap korban.
Sehingga, masalah bullying yang marak terjadi sekarang ini seharusnya mendapat
perhatian khusus.
B. Rumusan Masalah
Adapun hal-hal yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan karya tulis ini
adalah sebagai berikut.
1. Pengertian Bullying menurut para ahli?
2. Bagaimana Karakteristik Pelaku Terhadap Korban Bullying?
3. Bagaimana Cara menghindari tindakan Bullying?
Maksud dan tujuan penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian Bullying menurut pada ahli.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Karakteristik Pelaku Terhadap Korban Bullying.
3. Untuk mengetahui Bagaimana Cara menghindari tindakan Bullying.
D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberi manfaat yang secara
umum dapat diklasifikasikan menjadi dua,yaitu:
1. Manfaat Teoritik
a. Tercapainya tujuan penulisan di atas ,akan dapat memberikan penjelasan
tambahan mengenai Bullying di Kalangan Remaja Terhadap Kesehatan
Mental Korban.
b. Secara umum, penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan dan wawasan kita. Secara khusus diharapkan
dapat menambah wawasan kita dalam memahami apa itu Bullying, mengenai
jenis-jenis Bullying, dan dampak Bullying di kalangan remaja terhadap
Kesehatan mental korban.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis Penulisan makalah ini menjadi bentuk wawasan serta
memberikan penambahan pemahaman tentang ap aitu Bullying.
b. Bagi Pembaca Hasil penyusunan makalah ini semoga memberikan
tambahan pemahaman dan masukan mengenai apa itu Bullying.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Bullying
B. Jenis-jenis Bullying
Bullying juga terjadi dalam beberapa bentuk tindakan. Menurut Coloroso (2007),
bullying dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Bullying Fisik Penindasan
Fisik merupakan jenis bullying yang paling tampak dan paling dapat
diidentifikasi diantara bentuk-bentuk penindasan lainnya, namun kejadian
penindasan fisik terhitung kurang dari sepertiga insiden penindasan yang dilaporkan
oleh siswa. Jenis penindasan secara fisik di antaranya adalah memukul, mencekik,
menyikut, meninju, menendang, menggigit, mencakar, serta meludahi anak yang
ditindas hingga ke posisi yang menyakitkan, serta merusak dan menghancurkan
pakaian serta barang-barang milik anak yang tertindas. Semakin kuat dan semakin
dewasa sang penindas, semakin berbahaya jenis serangan ini, bahkan walaupun
tidak dimaksudkan untuk mencederai secara serius.
b. Bullying Verbal
Jenis ini paling sulit dideteksi dari luar. Penindasan relasional adalah
pelemahan harga diri si korban penindasan secara sistematis melalui pengabaian,
pengucilan, pengecualian, atau penghindaran. Penghindaran, suatu tindakan
penyingkiran, adalah alat penindasan yang terkuat. Anak yang digunjingkan
mungkin akan tidak mendengar gosip itu, namun tetap akan mengalami efeknya.
Penindasan relasional dapat digunakan untuk mengasingkan atau menolak seorang
teman atau secara sengaja ditujukan untuk merusak persahabatan. Perilaku ini
dapat mencakup sikap-sikap tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan
mata, helaan napas, cibiran, tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar.
d. Cyber Bullying
Ini adalah bentuk bullying yang terbaru karena semakin berkembangnya
teknologi, internet dan media sosial. Pada intinya adalah korban terus menerus
mendapatkan pesan negative dari pelaku bullying baik dari sms, pesan di internet
dan media sosial lainnya. Bentuknya berupa:
1) Mengirim pesan yang menyakitkan atau menggunakan gambar
2) Meninggalkan pesan voicemail yang kejam
3) Menelepon terus menerus tanpa henti namun tidak mengatakan apa-apa (silent
calls)
4) Membuat website yang memalukan bagi si korban
5) Si korban dihindarkan atau dijauhi dari chat room dan lainnya
6) “Happy slapping” – yaitu video yang berisi dimana si korban dipermalukan atau
di-bully lalu disebarluaskan
C. Dampak Bullying
Mental adalah hal-hal yang berkaitan dengan batin dan watak manusia. Dengan
kata lain, kesehatan mental adalah kondisi ketika batin dan watak manusia dalam keadaan
normal, tenteram, dan tenang, sehingga dapat menjalankan aktivitas dan menikmati
kehidupan sehari-hari.
Menjadi korban bullying adalah hal yang tidak menyenangkan, terlebih pada
remaja atau anak-anak. Selain membuat anak merasa tidak nyaman dan kesulitan, hal ini
ternyata juga akan berdampak pada kondisi kesehatan terutama mental.
Korban bullying rentan mengalami masalah pada kesehatan fisik maupun mental, seperti:
4. Mengalami penurunan prestasi akademik. Hal ini bisa terjadi akibat Si Korban tidak
memiliki keinginan lagi untuk belajar atau merasa kesulitan untuk fokus dalam
menerima pelajaran.
B. Pembahasan
3. Saat ini kita mampu melihat bahwa betapa banyak remaja yang terlibat
dalam perilaku yang merugikan orang lain, termasuk vandalisme, pelecehan
seksual, penggencetan atau yang biasanya dikenal dengan bullying.
(Armstrong, 2009: 104)
5. Alizamar dkk (2013: 22) bullying ini merupakan salah satu bentuk
kekerasan atau perilaku agresif yang diperlihatkan atau dilakukan seorang
kepada orang lain.
Umumnya anak atau remaja korban bullying adalah anak yang pencemas,
mudah gugup, selalu merasa tidak aman, pemalu, pendiam, self-esteem
rendah, memiliki cacat fisik atau mental, masalah tingkah laku atau gangguan
perkembangan neurologis.
Sedangkan karakteristik anak atau remaja pelaku bullying adalah
hiperaktif, agresif, destruktif, menikmati dominasi atas anak atau remaja
lainnya, cenderung pemarah, mudah tersinggung, dan memiliki toleransi
rendah terhadap frustrasi. Mereka juga cenderung sulit memproses informasi
sosial sehingga sering menginterpretasikan secara keliru perilaku anak atau
remaja lain sebagai perilaku bermusuhan juga saat sikap permusuhan itu
ditujukan pada anak atau remaja lain.
a. Pelaku
Secara psikologis, pelaku lebih agresif, hiperaktif, destruktif, sifat
mendominasi, mudah tersinggung, memiliki rasa toleransi rendah. Secara
fisik lebih kuat dan mempunyai kecakapan berkomunikasi. Secara sosial
memiliki jumlah masa yang banyak.
b. Korban
Secara psikologis, korban memiliki kemampuan yang berbeda,
mengalami kendala belajar seperti slow learner, down syndrom, retardasi
mental, dll, memiliki sifat pencemas, mudah gugup, selalu merasa tidak
aman, pemalu, pendiam, self-esteem rendah. Secara fisik memiliki
perbedaan dalam hal tinggi badan, berat badan, warna kulit, gaya bicara,
penampilan dll. Secara sosial, memiliki perbedaan etnis, strata sosial,
agama, dll.
Perilaku perundungan atau yang lebih dikenal dengan bullying terus menghantui
berbagai kalangan, tidak hanya terjadi di kalangan dewasa, melainkan juga di kalangan
anak-anak dan remaja. Perundungan sendiri merupakan penggunaan kekerasan, ancaman,
atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perundungan ini
memiliki banyak sekali jenisnya. Ada perundungan secara verbal, secara fisik, bahkan secara
sosial.
Kasus perundungan juga menimbulkan dampak yang sangat besar bagi siapa saja yang
menjadi korbannya. Penyebab terjadinya bullying sendiri tak jarang dikaitkan dengan
adanya tindak kekerasan yang dialami oleh pelaku di masa sebelumnya. Hal itu dapat terjadi
di lingkungan rumah maupun di dekolah yang dilakukan baik oleh orangtua maupun para
guru. Demikian pula pengaruh budaya kekerasan di telivisi dan flim. Kata-kata kunci untuk
mengakhiri rangkaian tindakan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di
rumah, tak lain adalah “STOP KEKERASAN” artinya kekerasan harus diakhiri dalam semua
bidang kehidupan di lingkungan atau pun sekolah.
B. Saran
Bullying/perundungan memiliki banyak sekali dampak negatif. Oleh karena itu, perlu
adanya tindakan lebih lanjut dari kasus perundungan (bullying) seperti :
1) Korban yang terkena bullying lebih baik memberi tahu dan menceritakan kasusnya
kepada orang lain agar ia tidak merasa kesepian atau bahkan merasa tidak ada yang
ingin membantunya.
2) Korban yang terkena bullying juga tidak perlu takut untuk bercerita karena sejatinya
dengan bercerita orang lain akan lebih muda untuk membantunya.
DAFTAR PUSTAKA
(DOC) Karya Tulis Ilmiah - DAMPAK BULLYING | Dhimas Rizky Handoko - Academia.edu
[PDF] karya tulis ilmiah - Free Download PDF (nanopdf.com)
(DOC) Makalah Bullying | Savira Sanya - Academia.edu
(DOC) DAMPAK BULLY TERHADAP PSIKOLOGI | anita anggraini - Academia.edu
Ini 5 Efek Bullying bagi Kesehatan Anak (halodoc.com)
Memahami Apa Itu Kesehatan Mental Hingga Cara Menjaganya (hellosehat.com)
Dampak Bullying Terhadap Kesehatan Mental Anak - Jovee.id
932115713_BAB II.pdf (iainkediri.ac.id)
Artikel Psikologi Manajemen Robi Pratama Putra 17002028.pdf
Dra. Ehan. Bullying dalam Pendidikan.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195707121984032-EHAN/
BULLYING_DALAM_PENDIDIKAN.pdf
Tisha. Astri. 2012. Apa sih, Bullying itu?. http://www.kawankumagz.com/read/apa-sih-
bullying-itu
Anonymous. 2012. Cyberbullying. http://cyberbullying126e27.blogspot.com/
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pelecehan seksual
Cyberbullying
Acara televisi berupa kekerasan dapat
menjadi faktor melakukan bullying