Anda di halaman 1dari 7

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1.Angelica Kania Zahari

2.Marsha Amanda Cahyadi

3.Raisya Andini Larasati

4.Fa’iq Habiburahman

5.Sabian Abhista

Kelas : X. 5
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Guru Pembimbing : Hamzah, S.Pd

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 PALEMBANG

TAHUN PELAJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia Nya kami dapat
menyelesaikan Makalah tugas Pendidikan Pancasila ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya.

Terimakasih kepada Bapak Hamzah, S.Pd selaku pembimbing dan guru mata pelajaran
Pendidikan Pancasila. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan
sebagaimana yang diharapkan

Kami menyadari bahwa dalam penyusunannya,makalah ini masih dari jauh dalam
kesempurnaan. Oleh karena itu,segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada supaya tidak terulang
kembali.

Demikian, kami harap makalah ini dapat bermanfaat dalam menunjang kegiatan belajar
mengajar dan mengembangkan pola pikir dan wawasan para peserta didik.

Atas perhatiannya,kami ucapkan terima kasih.

Palembang, 25 September 2022

Penulis
BULLYING ( PENINDASAN )

A. PENGERTIAN

Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”)


merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan
secara sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat
atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan
dilakukan secara terus menerus.

B. PENYEBAB

Pembulian itu biasanya terjadi karna si perundung merasa tidak puas


dengan kehidupannya sendiri, sehingga menyimpan dendam dan merasa
kehidupan orang lain lebih baik darinya. Akan tetapi apapun alasannya
tindakan pembulian tidak bisa dibenarkan.

Ada juga beberapa faktor pendukung, seperti :


1. Anak dengan kontrol diri rendah
Mereka mungkin sebelumnya menjadi korban kekerasan, lalu
menganggap dirinya selalu terancam dan biasanya bertindak
menyerang sebelum diserang. Pelaku tidak memiliki perasaan dan
tanggung jawab terhadap tindakan yang dia lakukan.
2. Faktor keluarga
Orang tua sering bertengkar dan melakukan tindakan agresif pada
anaknya, ataupun hubungan keluarga yang tidak baik lainnya
3. Ada supporter
Adanya teman atau orang lain yang mendukung perilaku bullying.
Sehingga membuat pelaku bullying makin menjadi-jadi. Secara tidak
langsung, kehadiran suporter membantu pembully memperoleh
dukungan kuasa, popularitas, dan status.
4. Kebijakan sekolah
Kebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas, tingkah laku, serta
interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai merupakan dasar
pencapaian akademik yang tinggi di sekolah. Jika tidak terpenuhi,
pelajar bakal bertindak semena-mena.
5. Media massa
Banyak tontonan kekerasan yang muncul di media massa membuat
anak terdorong untuk mencontoh dan melakukan hal serupa

C. AKIBAT /DAMPAK DARI PERUNDUNGAN

Kondisi yang paling sering muncul kepada korban adalah depresi serta
gangguan kecemasan. Pengaruh bullying pada kesehatan mental dapat
dimulai dari hal seperti hilangnya minat atau kepercayaan diri pada hal
yang biasa mereka sukai. Pengaruh bullying juga dapat berpengaruh pada
kesehatan fisik seperti munculnya keinginan untuk menyakiti dirinya
sendiri, berubahnya pola tidur dan pola makan. Bahkan sampai memiliki
keinginan bunuh diri.

Sementara itu dampak bagi pelaku bullying adalah dampak akademik,


tidak dapat mengembangkan kemampuan social, kehilangan kontrol
emosi serta tidak dapat mencintai dirinya sendiri.

D. JENIS BULLYING
1. Verbal

Bullying dalam bentuk verbal adalah bullying yang paling sering dan
mudah dilakukan. Bullying ini biasanya menjadi awal dari perilaku
bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju
pada kekerasan yang lebih lanjut. Contoh bullying secara verbal antara
lain yaitu: julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan,
pernyataan-pernyataan pelecehan seksual, teror, surat-surat yang
mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak-kusuk yang
keji dan keliru, gosip dan sebagainya.

2. Fisik
Bullying ini paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun
kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk
lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk
fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung
akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.
Contoh bullying secara fisik adalah: memukuli, menendang,
menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak
serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas, dan
lain-lain.

3. Non verbal

Seperti namanya, bullying non-verbal langsung dilakukan tanpa kata-


kata. Namun, pelaku bakal melakukan gerakan menghina korban
secara langsung. Bahkan, pelaku biasanya mengancam dan disertai
dengan bullying fisik dan verbal.
Beberapa contoh tindakan bullying non-verbal langsung, seperti
melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka
yang merendahkan, hingga mengejek.

4. Cyber bullying
Tak hanya bullying secara langsung, para pelaku juga kini menyasar
korban di dunia maya dan tindakan ini disebut dengan cyber bullying.
Pelaku bakal menargetkan korban di media online dengan cara
menyakiti orang lain melalui rekaman video intimidasi, pencemaran
nama baik, mempermalukan, hingga melecehkan. Biasanya, orang tua
dan guru tidak menyadari jenis bullying ini.

5. Sexual bullying

Sexual bullying atau pelecehan seksual biasanya menimpa anak


perempuan. Namun, korbannya bisa jadi adalah laki-laki atau anak
perempuan lainnya. Sexual bullying adalah tindakan berulang dan
berbahaya yang menargetkan seseorang secara seksual.
Contoh sexual bullying adalah komentar kasar, gerakan vulgar,
sentuhan tanpa persetujuan kedua belah pihak, hingga memanggil
seseorang dengan nama yang tak pantas. Dalam kasus yang lebih
parah, sexual bullying bisa membuka pintu untuk melakukan
kekerasan seksual.

Anda mungkin juga menyukai