Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KESEHATAN MENTAL BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH

Disusun Oleh:
1. Mochammad Faisal Ashyddiqi 2210206093
2. Evi Wulandari Ningsih 2210206088
3. Perdana Isnaeni Syalsya F.P 2210206089
4. Winda Lestari 2210206116
5. Anggi Hana Pratiwi 2210206094
6. Ajeng Novia Dwi Utami 2210206087
7. Nunung Nurhaeti 2210206107
8. Meytha Nur Rahmawati 2210206079
9. Anggi Sasmita Dewi 2210206105

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2023
BAB I
PEDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertujuan melaksanakan semua proses
pembelajaran secara optimal dan bermutu untuk dapat melahirkan siswa yang berkualitas.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan, kamahiran dan kebiasaan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan
kepada siswa. Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah bertujuan untuk membantu siswa agar dapat
belajar dengan baik dengan diarahkan oleh para pendidik yang ada disekolah.
Sejumlah penelitian tentang bullying memperlihatkan bahwa perilaku bullying di sekolah terjadi
dikarenakan oleh banyakfaktor. Penelitian yang dilakukan oleh Aries dan Sherly menunjukan bahwa
respon dari kaum bystander (orang-orang yang berada pada situasi bullying) yang membuat perilaku
bullying di sekolah menjadi meningkat. Menurut Djwita terjadinya bullying di sekolah merupakan
suatu proses dinamika kelompok, dinama ada pembagian-pembagian peran. Peran-peran tersebut
adalah : bully, asisten bully, reinvorcer, victim, devender, dan outsider. Bully, yaitu siswa yang
dikategorikan sebagai pemimpin, yang berinisiatif dan aktif terlibat dalam perilaku bullying. Assisten
juga terlibat aktif dalam perilaku bullying, namun ia cenderung tergantung atau mengikuti perintah
bully. Reinvorcer adalah mereka yang ada ketika kejadian bullying terjadi, ikut menyaksikan,
menertwakan korban, memprovokasi bully, mengajak siswa lain untuk menonton dan sebagainya.

B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bullying?
2. Apa saja jenis-jenis bullying yang ada di kalangan sekolah?
3. Apa saja penyebab dari bullying?
4. Bagaimana dampak ketika bullying di biarkan?
5. Bagaimana cara mencegah anak terhindar dari perilaku bullying?

C. Tujuan Penyuluhan
1. Diharapkan remaja usia sekolah dapat memahami perilaku bullying
2. Diharapkan remaja usia sekolah dapat mengerti pentingnya menjaga diri dari perilaku bullying
3. Diharapkan remaja usia sekolah dapat mengerti dampak negatif yang terjadi apabila perilaku bullying
dibiarkan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bullying
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk
penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang
yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan
secara terus menerus. Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris. Bullying
berasal dari kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yang lemah. Beberapa
istilah dalam bahasa Indonesia yang seringkali dipakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena
bullying di antaranya adalah penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau
intimidasi (Susanti, 2006).
Bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori :
- Kontak fisik langsung.
Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang
dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang
dimiliki orang lain.
- Kontak verbal langsung
Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama
(name-calling), sarkasme, merendahkan (put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi,
memaki, menyebarkan gosip.
- Perilaku non-verbal langsung.
Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang
merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.
- Perilaku non-verbal tidak langsung.
Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja
mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
- Cyber Bullying
Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi,
pencemaran nama baik lewat media social)
- Pelecehan seksual.
Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal
B. Jenis - Jenis Bullying
1) Bullying secara Verbal
Perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-
pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang
mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan
sebagainya.
2) Bullying secara Relasional
Pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau
penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan
yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang
mengejek.
3) Bullying secara Elektronik
bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer,
handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya.
4) Bullying secara Fisik
Perilaku yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang, menampar, mencekik,
menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak
yang tertindas.

C. Penyebab Bullying
Banyak sekali factor mengapa seseorang melakukan bullying. Pada umumnyaorang melakukan
bullying karena merasa tertekan, terancam, terhina, dendam, dan lain sebagainya. Bullying
disebabkan oleh korban dari keadaan lingkungan yang membentuk kepribadiannya menjadi agresif
dan kurang mampu mengendalikan emosi, seperti lingkungan rumah yang tidak harmonis karena
adanya pertengkaran orangtua atau broken home, kekerasan yang dilakukan orangtua terhadap
anaknya, perlakuan orangtua yang terlalu mengekang anaknya. Sementara itu Psikolog Clara
Wriswanto dari Jagadnita Counseling mengemukakan bahwa penyebab seseorang menjadi pelaku
“bullying” bisa dari berbagai faktor seperti orang tua yang terlalu memanjakan anaknya, keadaan
keluarga yang berantakan sehingga diri anak tersisihkan, atau hanya karena anak tersebut meniru
perilaku “bullying” dari kelompok pergaulannya serta tayangan bernuansa kekerasan di internet atau
televisi. Selain itu, lingkungan sekitar rumah juga berpengaruh besar terhadap perilaku bullying ini,
misalnya anak hidup pada lingkungan orang yang suka berkelahi atau bermusuhan, berlaku tidak
sesuai norma yang ada, maka akan mudah meniru perilaku dari lingkungan tersebut dan merasa
tidak bersalah. Lingkungan
sekolah juga bisa menjadi factor penyebab aksi bullying, misalnya guru berbuat kasar terhadap siswa,
guru yang kurang memperhatikan kondisi anak, teman yang sering mengejek atau menghina, dan lain
sebagainya.
D. Dampak Bullying
Menurut Psikolog Ratna Juwita, siswa korban bullying akan mengalami permasalhan kesulitan dalam
membina hubungan interpersonal dengan orang lain dan jarang datang ke sekolah. Akibatnya, mereka
(korban bullying) ketinggalan pelajaran dan sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga hal tersebut
mempengaruhi kesehatan fisik dan mental baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa hal yang bisa menjadi indikasi awal bahwa anak mungkin sedang mengalami bullying di
sekolah :
1. Kesulitan untuk tidur
2. Mengompol di tempat tidur
3. Mengeluh sakit kepala atau perut
4. Tidak nafsu makan atau muntah-muntah
5. Takut pergi ke sekolah
6. Sering perg ke UKS
7. Menangis sebelum atau sesudah bersekolah
8. Tidak tertarik pada aktivitas sosial yang melibatkan murid lain
9. Sering mengeluh sakit sebelum pergi ke sekolah
10. Sering mengeluh sakit pada gurunya, dan ingin orang tua ingin segera
11. menjemput pulang.
12. Harga diri yang rendah
13. Perubahan drastis pada sikap, cara berpakaian, atau kebiasaannya
14. Lecet luka

E. Tanda-Tanda Bullying
1. Kesulitan dalam bergaul
2. Merasa takut datang ke sekolah sehingga sering bolos
3. Ketinggalan pelajaran
4. Mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran
5. Kesehatan fisik dan mental (jangka pendek/jangka panjang) akan terpengaruh
F. Pencegahan
Dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dimulai dari anak, keluarga, sekolah dan masyarakat.
1. Pencegahan melalui anak dengan melakukan pemberdayaan pada anak agar :
a) Anak mampu mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya bullying
b) Anak mampu melawan ketika terjadi bullying pada dirinya c. Anak mampu memberikan
bantuan ketika melihat bullying terjadi (melerai/mendamaikan, mendukung teman dengan
mengembalikan kepercayaan, melaporkan kepada pihak sekolah, orang tua, tokoh masyarakat)
2. Pencegahan melalui sekolah
a) Merancang dan membuat desain program pencegahan yang berisikan pesan kepada murid
bahwa perilaku bully tidak diterima di sekolah dan membuat kebijakan “anti bullying”.
b) Membangun komunikasi efektif antara guru dan murid
c) Diskusi dan ceramah mengenai perilaku bully di sekolah
d) Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan kondusif.
e) Menyediakan bantuan kepada murid yang menjadi korban bully.
f) Melakukan pertemuan berkala dengan orangtua atau komite sekolah
3. Pencegahan melalui masyarakat dengan membangun kelompok masyarakat yang peduli terhadap
perlindungan anak dimulai dari tingkat desa/dusun.
4. Pencegahan melalui keluarga, dengan meningkatkan ketahanan keluarga dan memperkuat pola
pengasuhan. Antara lain :
a) Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan cinta kasih antar sesama
b) Memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini dengan memperlihatkan cara
beinterakasi antar anggota keluarga.
c) Membangun rasa percaya diri anak, memupuk keberanian dan ketegasan anak serta
mengembangkan kemampuan anak untuk bersosialiasi
d) Mengajarkan etika terhadap sesama (menumbuhkan kepedulian dan sikap menghargai), berikan
teguran mendidik jika anak melakukan kesalahan
e) Mendampingi anak dalam menyerap informasi utamanya dari media televisi, internet dan
media elektronik lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini bahwa kesehatan mental salah satunya dapat dipengaruhi oleh
perilaku yang kurang baik seperti bullying. Dampak buruk yang terjadi tentunya mempengaruhi masa
depan anak remaja. Oleh sebab itu sedini mungkin mulai dari lingkungan terkecil keluarga sangat
berperan penting untuk membentuk karakter seorang anak. Pendidikan orang tua terhadap anak juga
dapat menghindarkan anak dari perilaku yang negatif seperti bullying.

B. Saran

Saran yang ingin saya sampaikan kepada para pembaca bahwa hal yang paling penting bagi
remaja usia sekolah yaitu agar dapat mengendalikan emosi, menahan amarah, dan mengendalikan
hawa nafsu yang berlebihan terutama dalam bergaul dengan temannya agar terhindar dari perilaku
negatif seperti bullying. Bagi orang tua diharapkan agar mendidik anaknya dengan hal-hal yang
positif, tidak terlalu mengekang anak, dan selalu mensupport anak. Didikan orang tua tentunya bagian
terpenting dalam pembentukan karakter seorang anak untuk membentuk masa depan yang
berkarakter, berbudi pekerti, dan menjadi anak yang sholeh.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Psikologi Bullying Dan Konsep Diri (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2005)

Astuti, Ponny Retno, Meredam Bullying (Jakarta: Grasindo, 2006)

Djuwita, Ratna, Bullying: Kekerasan Terselubung Di Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Elvigro, Paresmo, Secangkir Kopi Bully (Jakarta: PT Gramedia, 2014)

Faisal, Sanapiah, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar Dan Aplikasi (Malang: IKIP, 1990)

Faturochman, Psikologi Untuk Kesejahteraan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012)

Feist, Jess, Teori Kepribadian. (Terj) Smita Prathita Sjahputri. (Jakarta: Salemba Humanika)

Goble, Frank G., Mazhab Ketiga: Psikologi Humaninstik Abraham Maslow (Terj) A. Supratinya Dari
Judul Asli The Third Forced, The Psykology of Abraham Maslow. (Yogyakarta: Kanisius, 1987)

Korua, Sally Febriyanti, Esrom Kanine, and Hendro Bidjuni, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan
Perilaku Bullying Pada Remaja SMK Negeri 1 Manado‘, E-Journal Keperawatan (E-Kp), 3 (2015), 1–7

Niken, Suryatmini, Bullying: Mengatasi Kekerasan Di Sekolah Dan Lingkungan Sekitar Anak (Jakarta:
PT. Grasindo, 2008)

Pertiwi, Mutiara, and Juneman, .Vol.17 No.02‘, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan
Sosial, 17

Anda mungkin juga menyukai