Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKS EKSPOSISI

“TINDAKAN BULLYING DI SEKOLAH”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas : X-9

Oleh :
Yusi Tanazwa Oktavia (34)

Jl. PB Sudirman No.126, Krajan Lor, Balung Kulon, Kec. Balung,


Kabupaten Jember, Jawa Timur 68161
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan atas rahmat Allah SWT dan berkat karunia-
Nya sehingga makalah Teks Eksposisi yang berjudul “Tindakan Bullying di
Sekolah ” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari Ibu Rosalia
Purwanti, S.S pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Ibu Rosalia Purwanti selaku guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Berkat tugas yang diberikan ini membuat wawasan penulis
menjadi bertambah dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Penulis
memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan.
Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik untuk penulis dalam memperbaiki
makalah ini menjadi lebih baik.

Jember,6 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1

C. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Pengertian Bullying.................................................................................... 3

B. Ciri-ciri bullying ......................................................................................... 4

C. Dampak Perilaku Bullying ........................................................................ 4

D. Cara Mencegah Bullying ........................................................................... 5

BAB III ................................................................................................................... 7

PENUTUP .............................................................................................................. 7

A. Kesimpulan ................................................................................................. 7

B. Saran ........................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bullying adalah fenomena yang telah lama terjadi di kalangan remaja. Kasus
bullying biasanya menimpa anak sekolah. Pelaku bullying akan mengintimidasi
/mengejek kawannya sehingga kawannya tersebut jengkel. Atau lebih parah lagi,
korban bullying akan mengalami depresi dan hingga timbul rasa untuk bunuh
diri. Bullying harus dihindari karena bullying mengakibatkan korbannya
berpikir untuk tidak berangkat ke sekolah karena di sekolahnya ia akan di bully
oleh si pelaku. Selain itu, bullying juga dapat menjadikan seorang anak turun
prestasinya karena merasa tertekan sering di bully oleh pelaku.
Sekalipun bullying telah menjadi sebuah masalah selama berabad-
abad, bullying tidak menerima perhatian penelitian signifikan sampai tahun
1970-an (Olweus, 1978). Profesor Dan Olweus adalah ilmuwan pertama yang
memfokuskan diri pada topik tersebut dan mengkontribusikan data ilmiahnya
pada literatur bullying. Banyak penelitian Olweus menjelaskan mengapa
beberapa anak melakukan bullying dan mengapa beberapa lainnya menjadi
korban bullying. Bukan itu saja, Olweus juga menunjukkan bahwa bullying di
sekolah dapat direduksi secara signifikan. Hal ini merupakan pencapaian yang
sangat penting.
Hasil studi dari Olweus mengesankan banyak peneliti sosial di dunia.
Sebelum abad ke -20 berakhir, ratusan studi serupa telah dilakukan di banyak
negara. Buku, artikel, website, video dan CD mulai bermunculan dengan
maksud untuk menjelaskan apa saja yang perlu kita lakukan untuk mereduksi
bahkan menghentikan bullying di sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bullying?
2. Bagaimana dampak bullying bagi korban dan pelaku ?
3. Bagaimana cara mencegah bullying ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi bullying
2. Untuk mengetahui dampak bullying
3. Untuk mengetahui cara mencegah bullying

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bullying
Istilah bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu “bull” yang berarti
banteng. Secara etimologi kata “bully” berarti penggertak, orang yang
mengganggu yang lemah. Bullying dalam bahasa Indonesia disebut “menyakat”
yang artinya mengganggu, mengusik, dan merintangi orang lain (Wiyani,
2012).
Saat Ini Bulying adalah masalah yang sangat serius dan berbahaya bagi
lingkungan sosial kita. Kita harus berhenti setiap tindakan tunggal bullying
karena memiliki banyak dampak yang bisa mengancam setiap terlibat bagian
dari masyarakat, tidak hanya untuk anak-anak diganggu, tetapi juga anak-anak
yang bully, anak-anak yang menonton intimidasi, bahkan untuk sekolah
dengan isu bullying. Bullying dapat membawa pengaruh buruk pada kesehatan
fisik dan mental anak-anak. Dalam kasus yang berat, intimidasi dapat menjadi
pemicu tindakan fatal, seperti bunuh diri.
Perilaku bullying melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak
seimbang, sehingga korbannya berada dalam keadaan tidak mampu
mempertahankan diri secara efektif untuk melawan tindakan negatif yang
diterimanya. Bullying adalah perilaku yang disengaja dengan menggunakan
ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan. Perilaku ini dapat melakukan
hal-hal seperti memukul, menendang, mengejek, meludah, pelecehan verbal
dan mengancam.
Anak-anak merupakan korban bullying yang sering terjadi. Peristiwa
ini dapat terjadi di sekolah atau lingkungan rumah. Sebagian besar dari
pelakunya memang tidak memahami apa itu bullying. Mereka menganggap
sebagai bentuk permainan anak-anak pada umumnya. Namun dampak bagi
korban sangatlah besar.
Bullying sekarang merupakan hal yang sudah biasa di lakukan anak-
anak sekolah dan perilaku ini dapat menjadi kebiasaan dan melibatkan
ketidakseimbangan kekuatan sosial dan fisik. Perilaku ini dapat mencakup

3
pelecehan verbal atau ancaman, kekerasan fisik atau kekuatan dan dapat
diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu.

B. Ciri-ciri bullying
1. Ciri-ciri pelaku bullying :
a. Perundungan / Bullying cenderung memiliki sikap hiperaktif, impulsif,
aktif dalam gerak, dan merengek, menangis berlebihan, menuntut
perhatian, tidak patuh, menantang, merusak, ingin menguasai orang lain
b. Memiliki temperamen yang sulit dan masalah pada atensi/konsentrasi,
dan hanya peduli terhadap keinginan sendiri.
c. Sulit melihat sudut pandang orang lain dan kurang empati.
d. Adanya perasaan iri, benci, marah, dan biasanya menutupi rasa malu
dan gelisah
e. Memiliki pemikiran bahwa “permusuhan” adalah sesuatu yang positif.
f. Cenderung memiliki fisik yang lebih kuat, lebih dominan dari pada
teman sebayanya.

2. Ciri-ciri korban bullying


Anak yang seringkali menjadi korban perundungan / bullying
biasanya mengarah pada kondisi anak yang ”berbeda” baik secara fisik
maupun non fisik yaitu:
a. Anak yang cenderung sulit bersosialisasi yang sering disebut dengan
“culun”.
b. Anak yang fisiknya berbeda dengan yang lain (terlalu kurus, terlalu
gemuk, mempunyai ciri fisik yang menonjol, dan lainnya).
c. Anak yang cenderung berbeda dengan yang lain misalnya berasal dari
keluarga yang sangat kaya, sangat sukses, sangat miskin, sangat
terpuruk, dan lainnya.

C. Dampak Perilaku Bullying


1. Dampak bullying bagi pelaku

4
a. Pelaku perundungan/bullying akan belajar bahwa tidak ada risiko
apapun bagi mereka bila mereka melakukan kekerasan, agresi maupun
mengancam anak lain.
b. Ketika dewasa, pelaku memiliki potensi lebih besar untuk menjadi
pelaku kriminal dan akan bermasalah dalam fungsi sosialnya.

2. Dampak bullying bagi korban


a. Kesakitan fisik dan psikologis
b. Kepercayaan diri (self-esteem) yang merosot
c. Malu, trauma, merasa sendiri, serba salah
d. Takut sekolah
e. Korban mengasingkan diri dari sekolah
f. Menderita Ketakutan Sosial
g. Timbul keinginan untuk bunuh diri dan mengalami ganggunan jiwa

Dengan menonton tindakan bullying, anak juga bisa mendapatkan


dampak. Mereka mungkin memiliki kecenderungan besar untuk merasa tidak
aman ketika mereka berada di sekolah, mereka mungkin memiliki masalah
mental seperti depresi, kecemasan, dan perasaan traumatis. Selain itu, mereka
menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan karena stres. Oleh karena itu, agar
tidak terjadi perilaku bullying kita bisa mencegah bullying dengan cara berikut

D. Cara Mencegah Bullying


1. Cara mencegah bullying dari keluarga
a. Memberikan pengertian kepada pelaku perundungan untuk ikut
mencegah
b. Menyelaraskan pendisiplinan tanpa merendahkan martabat anak baik
dirumah maupun di sekolah sosialisasi dan advokasi terkait hak anak
pada orang tua
c. Membangun komunikasi antara anak dengan orangtua
d. Memperkuat peran orangtua dalam mencegah perundungan baik
dirumah maupun di sekolah

5
e. Menyiapkan anak untuk menghadapi perundungan dengan berkata
tidak
f. Melaporkan kepada sekolah jika anak menjadi korban

2. Cara mencegah bullying dari sekolah


a. Adanya layanan pengaduan kekerasan/ media bagi murid untuk
melaporkan bullying secara aman dan terjaga kerahasiannya.
b. Bekerjasama dan berkomunikasi aktif antara siswa, orangtua, dan
guru (3 pilar SRA)
c. Kebijakan anti bullying yang dibuat bersama dengan siswa
d. Memberikan bantuan bagi siswa yang menjadi korban
e. Pendidik dan tenaga kependidikan memberi keteladanan dengan
berperilaku positif dan tanpa kekerasan
f. Program anti bullying di satuan pendidikan yang melibatkan siswa,
guru, orang tua, alumni, dan masyarakat/lingkungan sekitar satuan
pendidikan
g. Memastikan sarpras di satuan pendidikan tidak mendorong anak
berperilaku bullying

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-
ulang dimana tindakan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai
dan membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada
alasan mengapa suatu tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berpikir
sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk. Pemahaman
moral bukan tentang apa yang baik atau buruk, tetapi tentang bagaimana
seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau
buruk.

B. Saran
Hendaknya pihak sekolah proaktif dengan membuat program
pengajaran keterampilan sosial, problem solving, manajemen konflik, dan
pendidikan karakter. Hendaknya guru memantau perubahan sikap dan tingkah
laku siswa di dalam maupun di luar kelas dan perlu kerjasama yang harmonis
antara guru BK, guru-guru mata pelajaran, serta staf dan karyawan sekolah.
Sebaiknya orang tua menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk
tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal tanpa adanya
tindakan bullying antar pelajar di sekolah.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/edu/read/2022/07/23/061700571/ciri-ciri-pelaku-dan-
korban-bullying-berikut-upaya-pencegahannya#page2

http://adityawiryatama.blogspot.com/2014/12/makalah-maraknya-perilaku-
bullying-di.html?m=1

http://kel4bind.blogspot.com/2016/05/teks-eksposisi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai