Anda di halaman 1dari 28

STOP PERUNDUNGAN

(BULLYING) DAN
BUDAYA KEKERASAN DI SEKOLAH

Pemateri :
Dzikrotul Millah, S.Pd.I., M.Pd
Pengertian Perundungan

Pengertian Perundungan / Bullying:

Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak


menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun
sosial di dunia nyata maupun dunia maya.
Perundungan juga membuat seseorang merasa
tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik
dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.
Jenis Perundungan

1. Verbal Bullying/ Perundungan Verbal


2. Physical Bullying/ Perundungan Fisik
3. Social Bullying/ Perundungan Sosial
4. Cyber Bullying/ Perundungan Dunia Maya
5. Sexual Bullying / Perundungan Seksual
Salah Satu Bentuk Perundungan Fisik:

TAWURAN
Perkelahian massal atau perkelahian yang
dilakukan beramai-ramai. Beramai-ramai dapat
diartikan perkelahian itu dilakukan antara dua
kelompok atau lebih, masing-masing kelompok
berbeda pandangan sehingga terjadilah
tawuran.
Pidana Untuk Tawuran

Pasal 358 KUH Pidana:

Barangsiapa dengan sengaja turut serta dalam


penyerangan atau perkelahian yang dilakukan oleh
beberapa orang, dilakukannya dipidana:
 Ke-1; dengan pidana penjara selama-lamanya dua
tahun delapan bulan, jika penyerangan atau
perkelahian itu hanya berakibat ada orang luka berat;
 Ke-2; dengan pidana penjara selama-lamanya empat
tahun, jika penyerangan itu berakibat ada orang mati.
Kekerasan
Cyber Bullying

BENTUK LAIN PERUNDUNGAN NON FISIK :

Merupakan tindakan yang dilakukan secara sadar untuk merugikan atau

menyakiti orang lain melalui penggunaan komputer (jejaring sosial dunia

maya) ,telepon seluler dan peralatan elektronik lainnya. Sameer Hinduja

dan Justin W. Patchin dari Cyberbullying Research Center


Cyber Bullying
Praktek Cyber bullying yang sering dilakukan

1. Mengirimkan email /sms berisi hinaan/ ancaman


2. Menyebarkan gosip yang tidak benar / menyenangkan lewat
sms, email, komentar di jejaring sosial (Path, Facebook, twitter)
→ HOAX
3. Pencuri Identitas Online (membuat profile palsu kemudian
melakukan aktivitas yang merusak nama baik seseorang)
4. Berbagi gambar pribadi tanpa ijin
5. Menggugah informasi atau video pribadi tanpa ijin
6. Membuat blog/Meme berisi keburukan terhadap seseorang
Perundungan / Cyber Bullying – Non Fisik
Hoaks
Hoaks
Hoaks
ASAL USUL PENGGUNAAN KATA HOAX

Istilah Hoax sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Diperkirakan


pertama kali muncul sekitar tahun 1808 merupakan istilah dalam
bahasa inggris, tertulis dalam buku yang berjudul Sins Against
Science karya Linda Walsh.

Kata Hoax juga diyakini berasal dari mantra penyihir jaman dulu,
yaitu "Hocus Pocus" dari bahasa latin, yang digunakan para
penyihir untuk memperdaya orang lain dengan kata mereka yg
ternyata bohong.

Penggunaan kata Hoax mulai populer tahun 2006 dari film berjudul
Hoax, dibintangi oleh Richard Gere diambil dari sebuah Novel karya
Clifford Irving yang juga berjudul Hoax. Sejak saat itu, banyak orang
yang menggunakan istilah Hoax untuk menggambarkan suatu
berita bohong.
Hoaks
Hoaks
Ciri – Ciri Hoaks

1. Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan, dll. (fear arousing)


2. Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi. (whispered propaganda)
3. Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah (one-sided)
4. Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal. (transfer device)
5. Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat. (plain folks)
6. Judul dan pengantarnya profokatif dan tidak cocok dengan isinya.
7. Memberi penjulukan. (name calling)
8. Minta supaya dishare atau diviralkan. (band wagon)
9. Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya Nampak ilmiah dan dipercaya (card stacking)
10. Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir pernyataan narasumbernya.
11. Berita ini biasanya ditulis oleh media abal-abal. Media yang tidak jelas alamat dan susunan redaksi.
12. Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian
di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi. Pelaku juga dapat mengubah latar dan foto sebuah
peristiwa dengan mengandalkan kecanggihan piranti pengolah gambar dan keterampilannya.
Tujuan dan Dampak Hoaks

1. Provokasi Dan Agitasi Negatif


2. Menyulut Kebencian, Kemarahan, Dan Hasutan Kepada
Orang Banyak Untuk Mengadakan Huru-hara,
Pemberontakan Dll.
3. Membentuk Persepsi Negatif Untuk Memanipulasi Alam
Pikiran Dan Memberikan Respon Seperti Keinginan
Pembuat Berita Palsu.
4. Menimbulkan Opini Negatif Sehingga Terjadi Disintegrasi
Bangsa, Dll.
Aspek Hukum Cyberbullying

UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN


TRANSAKSI ELEKTRONIK

Pasal 27
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki :
1. muatan yang melanggar kesusilaan.
2. muatan perjudian.
3. muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
4. muatan pemerasan dan/atau pengancaman.

DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 6 TAHUN DAN/ATAU


DENDA PALING BANYAK RP1.000.000.000,00 (SATU MILIAR RUPIAH).

SUMBER : KOMINFO
Aspek Hukum Tindak Pidana Hoaks

UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN


TRANSAKSI ELEKTRONIK

Pasal 28
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.

DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 6 (ENAM) TAHUN


DAN/ATAU DENDA PALING BANYAK RP1.000.000.000,00 (SATU MILIAR RUPIAH)

SUMBER : KOMINFO
Perlindungan Anak

ANCAMAN HUKUMAN UU RI NOMOR 35 TAHUN


2014 TENTANG PERUBAHAN UU NOMOR 23
TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

Pasal 82
1) Setiap orang yang melakukan Kekerasan atau ancaman
Kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan
serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama
15 tahun dan denda paling banyak 5 miliar rupiah.
Perlindungan Anak

CARA MENGHADAPI SI TUKANG BULLY

BERANI MEMBELA DIRI SENDIRI

LAWAN BALIK → bukan balas dendam, tapi menyadarkan perlakuannya itu tidak baik

UNGKAPKAN PERASAAN KAMU SEBENARNYA → Tanya kenapa selalu membully

JANGAN IKUTAN TERTAWA

CURHAT KE ORANGTUA / TEMAN BAIKMU / PEMBIMBING / GURU


Etika
Etika

DI DUNIA MAYA KITA


HARUS BELAJAR
MENJAGA PRIVASI
KITA
Etika

1. Mencari tahu kasus-kasus kriminal yang terjadi akibat dipicu


“teman” Facebook/ Path/Instagram. Cukup googling saja.
2. Tidak mudah percaya ke “teman” di dunia maya.
3. Berhati-hati dalam berbagi apapun ke internet, apalagi
yang sifatnya personal (nomor telepon rumah, ponsel, alamat
rumah, sekolah, nomor rekening)
Etika

4. Dengan berbagi foto pribadi, terutama pose vulgar, akan


merugikan kita di kemudian hari.

5. Mengetahui berbahayanya menemui “teman” dunia maya di dunia


nyata.

6. Komunikasi yang baik, terbuka, antara anak dengan orang tua.

7. Jangan ikut berpartisipasi → cyberbullying massal terjadi saat


sebuah akun dicerca ramai-ramai
Etika
Apa yang bisa sekolah lakukan untuk
melawan bullying

1. Ingkatkan kesadaran di antara anak-anak.


2. Tekankan perilaku yang baik, empati, dan capaian prestasi
bersama di sekolah.
3. Latihlah guru dan staf sekolah tentang bagaimana
mengatasi bullying.
4. Libatkan orang tua & siswa dalam meningkatkan kesadaran dan
cara mengambil tindakan yang disepakati terhadap bullying
5. Membuat Peraturan yang Tegas tentang Bullying
Cara yang bisa guru lakukan untuk
mencegah bullying di Sekolah

1. Deteksi Tindakan Bullying Sejak Dini


2. Memberikan Sosialisasi Terkait Bullying
3. Memberikan Dukungan Pada Korban
4. Memberikan Teladan atau Contoh yang Baik
5. Mengajarkan Siswa untuk melawan bullying
6. Menasehati Pelaku Menghentikan perilaku buruknya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai