Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK AGENDA III

Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance


Sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan

Nama Kelompok : 4 (Padi dan Kapas)


Anggota :

1. Budi Setyawan, A.Md. 6. Titamia Sholikah, A.Md.


2. Cindy Nurlita Andiani, A.Md. 7. Tri Yanto, A.Md
3. Erni Damayanti, AMd.RMIK 8. Wahyu Catur Prayitno, A.Md. Ftr
4. Intri Rahmawati, A.Md. Ak. 9. Yan Yashinta Nurrahmah, A.Md.
5. Nurita Candra Utami, A.Md. AB.
Latsar CPNS Angk. : 142
Tempat Latsar : Hotel Istana Hapsari

1. Sekarang ini kita sering mendengar berita tentang penyalahggunaan di dunia maya
antara lain hoax, hate speech, cyber bullying. Penyalahgunaan tersebut juga terkait
dalam Isu Kontemporer yang telah kita pelajari bersama. Jelaskan apa yang
dimaksud hoax, hate speech dan cyber bullying!

a. Pengertian Hoax
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 'hoaks' adalah berita bohong.
• Dalam Oxford English dictionary, 'hoax' didefinisikan sebagai malicious deception
atau kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat. Sayangnya, banyak netizen yang
sebenarnya mendefinisikan 'hoax' sebagai 'berita yang tidak saya sukai.
• Ahli komunikasi dari Universitas Indonesia, Profesor Muhammad Alwi Dahlan yang
juga merupakan mantan Menteri Penerangan, menurutnya hoaks adalah manipulasi
berita yang sengaja dilakukan dan bertujuan untuk memberikan pengakuan atau
pemahaman yang salah. Di dalam berita hoaks terdapat penyelewengan fakta yang
membuatnya menjadi menarik perhatian. Sesuai dengan tujuannya, untuk mendapat
perhatian.
b. Pengertian hate speech
• Pengertian ujaran kebencian atau hate speech adalah ungkapan atau ekspresi
yang menganjurkan ajakan untuk mendiskreditkan, menyakiti seseorang atau
sekelompok orang dengan tujuan membangkitkan permusuhan, kekerasan,
dan diskriminasi kepada orang atau kelompok tersebut (Gagliardone, Gal,
Alves, & Martinez, 2015). Pada banyak kasus, ujaran kebencian ini dapat
membakar massa untuk melakukan kekerasan fisik terhadap sasaran dari
ujaran tersebut.
• Menurut KBBI, ujaran yang menyerukan kebencian terhadap orang atau
kelompok tertentu.

c. Pengertian Cyber Bullying


• Menurut Willard (2005) menjelaskan bahwa cyberbullying merupakan tindakan
kejam yang dilakukan secara sengaja ditunjukkan untuk orang lain dengan
cara mengirimkan atau menyebarkan hal atau bahan yang berbahaya yang
dapat dilihan dengan bentuk agresi sosial dalam penggunaan internet ataupun
teknologi digital lainnya.
• Menurut Patchin dan Hinduja (2015): menyatakan bahwa cyberbullying
adalah perlakuan yang disengaja dan dilakukan secara berulang yang
ditimbulkan melalui media teks elektronik atau internet.
• Menurut US Legal Definitions adalah Cyberbullying merujuk kepada berbagai
perbuatan mengganggu yang terjadi melalui internet, ponsel, atau perangkat
lainnya. Teknologi komunikasi digunakan dengan sengaja untuk menyakiti
atau melukai orang lain melalui bentuk perilaku memusuhi dalam bentuk
mengirimi pesan teks atau mengunggah komen buruk di intenet.
• Cyberbullying merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok
orang terhadap orang lain yang lebih lemah (secara fisik maupun mental),
dengan menggunakan media digital. Tindakan ini bisa dilakukan terus
menerus oleh yang bersangkutan (UNICEF, n.d.).
2. Cari/ berilah contoh masing-masing disertai argumen/ sumbernya!
a. Hoax
Seorang pria IR (36), memposting video di akun YouTube-nya dengan caption
Masjid di Papua dibakar, namun kenyataannya masjid yang terbakar tersebut
berlokasi di Sulawesi Selatan.

Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-4814382/sebar-hoax-masjid-papua-terbakar-
di-youtube-pegawai-sekolah-ditangkap
b. Hate Speech
Pakar telematika KRMT Roy Suryo mengunggah foto editan stupa Borobudur
mirip Presiden Jokowi di akun sosial medianya.
Sumber:
https://www.detik.com/jateng/berita/d-6135349/heboh-editan-wajah-jokowi-di-
borobudur-roy-suryo-dipolisikan.
c. Cyberbullying
Seorang netizen menuliskan komentar yang berisi bully-an pada foto yang di unggah
oleh akun Instagram aurele.hermansyah. Dalam komentarnya, netizen tersebut
menyinggung warna leher yang berbeda dengan warna wajah.
3. Diskusikan contoh kasus yang Anda dapatkan dikaitkan dengan
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang
berlaku!
a. Hoax
“Seorang pria IR (36), memposting video di akun YouTube-nya dengan caption
Masjid di Papua dibakar, namun kenyataannya masjid yang terbakar tersebut
berlokasi di Sulawesi Selatan.”
Menurut diskusi yang kami laksanakan, kasus diatas melanggar pasal 28 ayat
2 UU ITE No 19 tahun 2016, yang berbunyi “Setiap Orang dengan sengaja dan
tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)”. Dari kasus
tersebut, kita hendaknya senantiasa berhati-hati dalam menyebarkan berita,
dan kita harus memastikan berita yang akan kita sebarkan adalah benar.
b. Hate Speech
“Pakar telematika KRMT Roy Suryo mengunggah foto editan stupa Borobudur
mirip Presiden Jokowi di akun sosial medianya.”
Menurut diskusi yang kami lakukan, kasus diatas melanggar pasal 27 ayat 3
UU ITE No 19 tahun 2016, yang berbunyi “Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik." Dari kondisi
diatas, dapat kita ambil pelajaran hendaknya kita berhati-hati dalam bersosial
media dan sebelum memposting, harus dipikirkan apa akibat yang akan terjadi
dari postingan kita tersebut.
c. Cyberbullying
“Seorang netizen menuliskan komentar yang berisi bully-an pada foto yang di unggah
oleh akun Instagram aurele.hermansyah. Dalam komentarnya, netizen tersebut
menyinggung warna leher yang berbeda dengan warna wajah.”
Menurut diskusi yang kami lakukan, kondisi diatas dapat dikenakan pasal 27
ayat 3 UU ITE No 19 tahun 2016, yang berbunyi “Setiap orang dengan sengaja
dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik." Dari kondisi
diatas, dapat kita ambil pelajaran bahwa kita harus bijak dalam menyikapi
setiap postingan di media sosial, karena mungkin apa yang kita tuliskan dapat
menyinggung perasaan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai