Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS ISU KONTEMPORER

LATSAR CPNS KOTA LUBUK LINGGAU TAHUN 2022

Nama Pemateri : Marwoto, S.Pd, M.Si.


Anggota :
1. apt. Intan Raudya Tuzahra, S.Farm (NIP. 199803092022032014)
2. Maya Lisa Nurjana, SKM (NIP. 199703032022032018)
3. Teguh Wahyudi, S.I.P (NIP. 199304262022031011)
4. Riski Kurniawan, S.E (NIP. 199512222022031012)

A. Identifikasi Isu Kontemporer yang sedang aktual di Indonesia :


1. Terorisme dan Radikalisme
2. Hate Speech dan Hoax
3. Money Laundry
4. Covid-19

B. Deskripsi Isu
1. Terorisme dan Radikalisme
Isu terorisme dan radikalsime di Indonesia beberapa tahun belakangan ini semakin menjadi isu
yang menyita perhatian, terutama semenjak di larangnya (diblacklist) organisasi masyarakat Front
Pembela Islam (FPI) yang dimasukan sebagai organisasi terlarang yang tidak boleh ada lagi di
Indonesia. Semenjak FPI di larang di Indonesia, pemerintah Indonesia semakin gencar untuk
memerangi isu Radikalisme salah satunya melalui BNPT (Badan Nasional Penganggulangan
Terorisme) serta melalui forum diskusi yang berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat
mengenai radikalisme baik secara online maupun offline.
https://www.youtube.com/watch?v=myAUhFt0ox0 (ormas FPI dilarang Pemerintah)

2. Hate Speech dan Hoax


Ujaran kebencian atau hate speech menjadi salah satu tantangan serius bagi proses
demokratisasi di Indonesia sejak tahun 1998. Meskipun demikian, regulasi yang membatasi ujaran
kebencian masih bersifat kontroversial karena dianggap membatasi kebebasan berbicara yang
merupakan aspek fundamental dalam demokrasi. Demokrasi komunikasi yang dibangun di Indonesia
sudah diluar batas kewajaran seiring dengan meningkatnya kasus hate speech.
https://www.youtube.com/watch?v=2crTnRLp6ok (Netizen Indonesia Tak Sopan Se-Asia Tenggara)
3. Money Laundry
Money laundering adalah tindakan menyamarkan dana maupun aset yang bukan haknya dan
berasal dari kegiatan kriminal. Tujuan seseorang melakukan money laundering adalah tidak lain untuk
memperkaya dirinya sendiri. Tindakan ilegal ini dilakukan dengan cara menyamarkan sumber dana
yang seolah-olah berasal dari aktivitas legal, dan biasanya oknum money laundering mengalihkan dana
tersebut melalui kegiatan bisnis dan menyerahkan ke Lembaga keuangan yang sah. Adapun dasar
hukum kegiatan money laundering ini diatur dalam UU No. 8 Tahun 2010.3. Money Laundry
https://youtu.be/Qt2STnObrRc (Pencucian uang skala Internasional)

4. Covid 19
Corona Virus disease (covid 19) merupakan virus jenis baru (SARS-Cov-2). Peningkatan
jumlah kasus yang sangat signifikan dalam waktu cepat hingga butuh penanganan secepatnya. Virus
corona kemudian muncul dan memberikan begitu banyak pengaruh dalam berbagai sektor, terutama
sector ekonomi. Beberapa kebijakan Pemerintah dalam upaya Penangangan Corona Virus disease
(Covid 19) seperti Physical distancing, memakai masker, vaksinasi dll. Berikut contoh tips, kebijakan
dan strategi Pemerintah dalam Penanganan Corona Virus disease (Covid 19)
https://youtu.be/L2xhgtI3Eg4 ( Strategi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19)

C. Memilih Isu dengan Analisis APKL dan USG


1. Analisis APKL
ISU A P K L KESIMPULAN
Radikalisme V V V v MEMENUHI KRITERIA
Hate Speech dan Hoax V V V v MEMENUHI KRITERIA
Money Laundry V V V v MEMENUHI KRITERIA
Covid-19 V V V v MEMENUHI KRITERIA

2. Analisis USG (urgensi, serrousnes, Growth)


ISU U S G JUMLAH PERINGKAT
Radikalisme 3 3 3 9 4
Hate Speech dan Hoax 5 5 5 15 1
Money Laundry 3 3 3 9 3
Covid-19 4 4 4 12 2

Kesimpulan : Isu Hate Speech dan Hoax menjadi isu yang menurut kelompok kami memenuhi syarat
dan urgent untuk dibahas dan ditangani/dicarikan solusi.
D. Deskripsi, Penyebab dan Dampak

HATE SPEECH DAN HOAX


Sebagai imbas dari perkembangan zaman teknologi informasi, kasus-kasus terkait ujaran kebencian
(hate speech) dan hoaks (hoax) makin marak di Indonesia. Kasus tersebut bukan saja bermuatan ujaran
kebencian yang ditujukan kepada orang per orang tetapi juga sudah menyerang kelompok suku, agama,
ras dan antar golongan (SARA).
CONTOH KASUS HATE SPEECH DAN HOAX
1. Kasus Ujaran Kebencian Papua Barat
Aksi blokade ruas Jalan Yos Sudarso di Manokwari ini merupakan bentuk kekesalan
sekelompok warga, akibat ditangkapnya seorang warga berinisial ES yang diduga merupakan
pelaku ujaran kebencian.
https://www.youtube.com/watch?v=pIsjkVGQFT8
2. Polisi menangkap seorang pelaku pemilik akun Snack Video rakyat jelata_98, yang diduga
menyebarkan ujaran kebencian dan berita bohong atau hoax terhadap Kapolda Metro Jaya dan
Irjen Ferdy Sambo. https://www.youtube.com/watch?v=-6OZxO8dCjU

Penyebab :
1. Persaingan politik,
2. Keadaan sosial,
3. Perbedaan ras, suku atau agama.
4. Kemudahan untuk menyembunyikan identitas
5. Rendahnya Tingkat Pendidikan

Dampak :
1. Berpengaruh terhadap input informasi yang diserap oleh publik,
2. Mengancam kerukunan dan keharmonisan kehidupan sosial, kerukunan antar umat beragama, suku
dan ras
3. Menimbulkan keresahan yang mengancam ketentraman dalam kehidupan sosial bermasyarakat

Analissi SWOT :
1. Strengt (Kekuatan)
 Pengguna internet di Indonesia jumlahnya terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2022,
pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 204,7 juta orang.
 Peningkatan kemampuan ekonomi membuat tiap individu dapat memiliki gadget dan akses
internet yang dapat dijangkau
 Hal yang tidak bisa dilepaskan di era minelial ini adalah penyebaran informasi yang begitu
cepat dan mudah. Internet terbukti telah mampu memberikan dampak positif bagi
kepentingan umat.
2. Weakness (Kelemahan)
 Internet ternyata juga berpotensi memberikan dampak negatif, jika digunakan oleh pihak
tak bertanggung jawab untuk kepentingan yang tidak baik. Diantaranya adalah ujaran
kebencian dan penyebaran informasi yang menyesatkan di media sosial .
 Rendahnya Pendidikan membuat perilaku yang terkait sikap dan etika berkurang sehingga
dengan mudahnya seorang individu memahami suatu berita dan memberikan komentar
negatif tanpa analisis
 Minimnya kemauan baca masyarakat sehingga tidak bisa menyimpulkan antara benar dan
salah
 Sistem media social yang lemah sehingga setiap orang bebas berkomentar dan
menyebarkan berita dengan akun palsu
 Rendahnya penegakan hukum dan peraturan mengenai ujaran kebencian dan berita
kebohongan sehingga masyarakat tidak takut.

3. Oportunity (Kesempatan)
 Kementerian dan Lembaga lainya terus mendorong budaya penyensoran terhadap konten
yang berisi ujaran-ujaran kebencian dan hoaks ini
 Muatan-muatan kurikulum di lembaga-lembaga pendidikan harus mulai diisi dengan
pendidikan yang mendorong terciptanya kesadaran akan aturan-aturan di dunia maya
 Muatan kurikulum pendidikan agama harus mencakup kaidah-kaidah etis dalam konteks
interaksi di dunia maya tersebut
 Melaporkan pelanggaran ke yang berwenang untuk mengambil tindakan pada pengelola
situs media sosial

4. Threat (Ancaman)
 Penebar hoax akan dikenakan KUHP, Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-Undang No.40 Tahun 2008 tentang
Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta tindakan ketika ujaran kebencian telah
menyebabkan terjadinya konflik sosial.
Analisis Fish Bone

SUROUNDING SISTEM
Kurangnya kurikulum
Era masa kini yang serba Aturan tentang penyebaran
tentang etika komunikasi
digital informasi yang lemah
dan infomrmasi internet di
dunia pendidikan
Pengawasan keluarga
/ control lingkungan Lemahnya pengamanan internet
yang lemah (tidak ada batasan usia, akun palsu,
filter akses)
Hate Speech
Kurangnya minat baca Harga gadget dan paket data dan
membaca yang terjangkau menimbulkan Hoax
kemudahan akses internet
Kurangnya kemampuan filter
informasi dan penggunaan Banyaknya akun
teknologi gossip dan media
social yang
SKILS SUPLIER

Rekomendasi Upaya Pencegahan, antisipasi dan penyelesaian isu :


1. Meningkatkan minat baca sejak dini
2. Melakukan analis dan kroscek terhadap informasi yang didapatkan
3. Edukasi mengenai bahaya ujaran kebencian dan berita kebohongan
4. Edukasi dan penegakkan aturan / pidana hukum mengenai ujaran kebencian dan berita
kebohongan
5. Rekomendasi agar pemerintah / stakeholder terkait dalam membuat peraturan, sosialisasi
peraturan dan penguatan system internet (Batasan usia, filter akses, dan akun beridentitas
legal)
6. Membudayakan etika dalam berinternet dan bermediasosial

Anda mungkin juga menyukai