Anda di halaman 1dari 16

NAMA : NILAM PUTRI DEFA

KELAS : X IPS 3 / NO 28
TIK,DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA
DAMPAK POSITIF
1. Perubahan Cara Hidup
Tidak dapat dipungkiri bahwa dukungan teknologi
membuat perubahan dalam cara manusia hidup,
diantaranya.
- Bekerja di Rumah
- Belanja online
- Kemudahan Memulai Usaha
- Youtuber
2. Meningkatkan Interaksi Sosial Antarapengguna

Kita dapat menggunakan berbagai aplikasi teknologi yang ada untuk


berinteraksi dengan teman, guru, dan anggota keluarga. Media sosial
melalui internet membuat pengguna dapat berinteraksi dengan pengguna
lain dan tetap terhubung satu dengan yang lain. Kita dapat melihat
bagaimana kehidupan dari orang-orang terdekat yang berada di belahan
dunia lain melalui posting-an yang dibagikan di media sosial dan dapat
berinteraksi dengan mereka melalui kolom komentar, like atau pesan
pribadi. Media sosial pun memberikan kesempatan kepada pengguna
untuk menemukan teman-teman lama seperti teman sekolah/kuliah di
masa lalu. Media sosial juga memberikan kesempatan kepada pengguna
untuk berkenalan dengan orang baru. Media sosial juga telah berperan
menjadi tempat berbagi pengalaman, informasi ataupun ilmu pada bidang
tertentu melalui media sosial. Selain media sosial, aplikasi lain banyak
berperan sebagai media interaksi pengguna teknologi adalah pengiriman
pesan, seperti WhatsApp, Telegram, dll.
3. Perubahan Cara Kerja
Salah satu contoh dampak teknologi informatika yang
mengubah bagaimana cara kerja manusia adalah proses
pembedahan jarak jauh. Teknologi Internet of Thing
(IoT) dapat menghubungkan berbagai mesin dengan
sebuah komputer dan teknologi 5G membuat proses
pengiriman data dan perintah melalui internet menjadi
lebih cepat dan tanpa delay
DAMPAK NEGATIF
1. Penyebaran hoaks
Hoaks didefinisikan sebagai rencana menipu orang lain dengan
cara memberikan berita yang tidak benar. Hoaks seringkali
diproduksi dan disebar dengan berbagai alasan, baik alasana
politik, ekonomi, popularitas, maupun hanya sekedar iseng
belaka.
2. Berbagai Konten Negatif Lainnya
Banyak bentuk konten negatif lain yang sering disebarkan
melalui media sosial atau aplikasi internet lainnya seperti
pornografi anak, perjudian, penghinaan atau fitnah/pencemaran
nama baik, pengancaman/pemerasan dan konten berbau
terorisme/radikalisme
3. Cyber Bullying
Kalau bahasa sederhannya di bully. Meskipun tidak
berhubungan langsung secara fisik, cyber bullying sering kali
dapat memberikan dampak yang merusak kepada korban yang
masih di bawah umur dan remaja. Korban sering menderita
kegugupan, malu, stres, depresi, bahkan keinginan bunuh diri.
4. Berbagai Dampak Negatif Lain Penipuan
Ada banyak modus penipuan menggunakan teknologi
informasi, diantaranya mengirimankan pesan dengan iming-
iming hadiah, pura-pura ingin mengirimkan uang ke rekening
korban, meminta seolah-olah yang meminta adalah pemilik
akun, pura-pura menjual barang yang sebenarnnya tidak ada,
dll.
5. Ujaran Kebencian
Ujaran kebencian banyak dilakukan di media sosial.
Ujaran kebencian tersebut dapat ditujukan kepada
individu tertentu, organisasi, lembaga, pejabat negara,
maupun suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)
tertentu
6. Menurunnya Kualitas Interaksi Sosial
Perilaku ini menyebabkan interaksi sosial antara dua orang
atau dalam kelompok menjadi kurang berkualitas.
Kebersamaan yang seharusnya digunakan bercakap-cakap,
bertukar pikiran, bercanda, dan berkeluh kesah berubah
menjadi interaksi tidak berarti karena masing-masing
pihak melakukan phubbing.
7. Kecanduan
Kecanduan teknologi dapat terjadi karena terlalu lama
menghabiskan waktu di depan komputer atau gadget lain.
Pengguna menghabiskan waktu online untuk menjelajahi
internet, bermain game, ataupun menggunakan media
sosial
8. Menurunya Kesehatan
Penggunaan teknologi terlalu lama dapat menyebabkan
pola makan, tidur, dan istirahat tidak teratur. Kurangnya
interaksi dengan orang lain karena waktu yang dihabiskan
dengan gadget sehingga dapat menyebabkan gangguan
mental dan menurunnya kemampuan intraksi sosial, dll.
CYBER CRIME
Cyber crime juga terjadi di Indonesia, bahkan kejahatan
ini sebenarnya sudah ada sejak
internet masuk ke Indonesia. Pengguna internet di
Indonesia hanya 14,5 juta orang dari total
penduduk yang mencapai 220 juta. Meskipun tidak
ada 10 persennya, Indonesia pernah
menduduki peringkat pertama dalam kejahatan dunia
maya.
Maraknya cyber crime yang terjadi di dalam cyber
society, menunjukan gejala
pergeseran masalah sosial dari dunia nyata. Sifat cyber
society yang tanpa batas teritorial dan
tanpa kendali, di mana tindak kejahatan sulit untuk
dilacat, dan telah menjadi ruang yang
ideal untuk berkembangnya masalah-masalah sosial.
Tindak kejahatan ini dalam prateknya
menggunakan teknologi telematika canggih yang sulit
untuk dilihat dan dapat dilakukan di
mana saja. Sehingga potensi untuk berkembangnya
masalah sosial menjadi sulit untuk
dihentikan
Seiring dengan perkembangan teknologi Internet, menyebabkan munculnya
kejahatan yang disebut dengan "Cyber Crime" atau kejahatan melalui
jaringan Internet. Munculnya beberapa kasus "Cyber Crime" di Indonesia,
seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi
data orang lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara
menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programmer
komputer. Sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik
formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang
memasuki komputer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah
perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya Cyber
Crime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit
mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi
komputer, khususnya jaringan internet dan intranet.
CONTOH KASUS CYBER CRIME
Perjudian online, pelaku menggunakan sarana internet untuk
melakukan perjudian. Seperti yang terjadi di Semarang, Desember 2006
silam. Para pelaku melakukan praktiknya dengan menggunakan system
member yang semua anggotanya mendaftar ke admin situs itu, atau
menghubungi HP ke 0811XXXXXX dan 024-356XXXX. Mereka melakukan
transaki online lewat internet dan HP untuk mempertaruhkan
pertarungan bola Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Jerman yang
ditayangkan di televisi. Untuk setiap petaruh yang berhasil menebak
skor dan memasang uang Rp 100 ribu bisa mendapatkan uang Rp 100
ribu, atau bisa lebih. Modus para pelaku bermain judi online adalah
untuk mendapatkan uang dengan cara instan. Dan sanksi menjerat para
pelaku yakni dikenakan pasal 303 tentang perjudian dan UU 7/1974 pasal
8 yang ancamannya lebih dari 5 tahun.
Nilai dan norma dalam masyarakat tidak selamanya berjalan
sebagaimana mestinya. Ada juga perilkaku masyarakat yang
dirasa tidak sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Hal
inilah yang kemudian menimbulkan masalah-masalah
sosial. Masalah sosial sendiri oleh Robert A. Nisbet,
didefinisikan sebagai suatu hal yang menyangkut nilai-nilai
sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan
karena menyangkut tata kelakuan immoral, berlawanan
dengan hukum dan bersifat merusak. Beberapa masalah
sosial penting di Indonesia, yang masuk dalam kategori
pelanggaran nilai dan norma salah satunya adalah
maraknya kasus Cyber Crime atau kejahatan di dunia maya
yang meresahkan masyarakat.
Masalah Sosial Cyber Crime
Setiap masyarakat dalam kehidupan sosialnya pasti memiliki sistem
keteraturan sosial yang disebut nilai dan norma. Sistem tersebut
mengatur keberlangsungan kehidupan suatu masyarakat. Meminjam
istilah Durkheim, sistem tersebut terbentuk karena kesadaran kolektif
(collective consciousness), di mana nilai dan norma merupakan perekat
sosial yang dianut dan disepakati bersama oleh anggota masyarakat.
Lebih lanjut menurut Durkheim, tindakan individu dalam suatu
kelompok masyarakat merupakan tindakan yang ditentukan oleh norma-
norma, nilai-nilai, serta struktur sosial. Dengan kata lain, Durkheim
melihat masyarakat berada pada posisi deterministik. Struktur sosial
dengan aturan-aturannya memberikan rambu-rambu kepada setiap
anggota masyarakat dalam bertindak dan berperilaku. Hal ini
berkaitan dengan apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang
dalam kehidupan sosial bermasyarakat
KESIMPULAN
Munculnya beberapa kasus "Cyber Crime" di Indonesia, seperti
penggelapan uang di bank melalui komputer, kasus video
porno yang diunggah di internet, hacker, carding atau
kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit
milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan
di internet, penyebaran virus dengan sengaja di internet,
cybersquatting yang diartikan sebagai mendaftar, menjual atau
menggunakan nama domain dengan maksud mengambil
keuntungan dari merek dagang atau nama orang lain melalui
internet dan kasus pencurian dokumen pemimpin negara
melalui internet, semua kasus cyber crime ini menunjukkan
gejala pergeseran masalah sosial dari dunia nyata. S
Sebuah perkembangan pastilah membawa dampak
besar bagi sekitarnya. Tidak mungkin sebuah
perubahan tidak menyeret hal yang berkaitan
lainnya. Sama seperti perkembangan komunikasi dan
informasi, seluruh komponen baik politik, sosial,
ekonomi ikut mengalami perubahan seiring dengan
adanya revolusi komunikasi. Tetapi kita sebagai
masyarakat haruslah pandai dalam mengelolanya agar
tidak terjadi hal fatal

Anda mungkin juga menyukai