Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN SOSIOLOGI

METODE PENELITIAN SOSIOLOGI (KUANTITATIF)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KEMUDAHAN AKSES BELAJAR


PESERTA DIDIK SMAN 5 JAKARTA

GURU : HUSNUL KHOTIMAH

KELOMPOK 7 :

NILAM PUTRI DEFA


PUGUH RAHARDI
PUTRI ANDINI (-)
RISA FITRIA (-)
RIFKY RIFAN (-PASIF)

X IPS 3

SMAN 5 JAKARTA
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya, Akhirnya makalah ini telah dapat diselesaikan
tepat pada waktunya, dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan
yang diberikan. Dengan keterbatasan yang ada kami hanya mampu menyelesaikan
makalah ini jauh dari sempurna. tetapi dengan didorong oleh rasa berdedikasi untuk
menyumbangkan buah pikiran maka kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan karunia-Nya atas segala yang telah
diberikan oleh berbagai pihak. Seperti kata pepatah ”Tak Ada Gading yang Tak Retak”
demikian juga dengan hasil laporan penelitian ini yang masih jauh dari kata
sempurna.Kritik dan saran sangat kami perlukan agar bisa kami perbaiki dikemudian
hari. Sekiranya semoga laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang
            B. Identifikasi Masalah
            C. Pembatasan Masalah 
            D. Rumusan Masalah
            E. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
           A. Tinjauan Pustaka
           B. Hasil Penelitian yang Relevan
           C. Kerangka Berpikir
           D. Hipotesis 
BAB III METODE PENELITIAN
           A. Tempat dan Waktu Penelitian
           B. Metode Penelitian
           C. Populasi dan Sampel 
           D. Teknik Pengumpulan Data
           E. Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang teknologi informasi semakin berkembang dalam
kehidupan masyarakat karena dianggap sebagai fasilitas untuk membantu
belajar online dan pekerjaan lainnya. Banyak teknologi informasi yang
tercipta di berbagai bidang. Begitu pula di bidang pendidikan, teknologi
informasi seperti laptop, dan mobile smartphone digunakan oleh siswa dan
lainnya sebagai alat pembelajaran. Di Indonesia sendiri, pembelajaran
menggunakan bantuan teknologi informasi telah diterapkan.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi jaringan social
dll. Jaringan sosial merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Jaringan sosial merupakan situs
dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung
dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan komunikasi.
Dalam hal ini kaitannya dengan penggunaan media sosial yang lebih
spesifikasi pada
penggunaan aplikasi ataupun software yang biasa kita kenal dengan
Facebook (FB), Twitter, Whatsapps (WA), Instagram (IG), Line, dan
Path/Classroom. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka
media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Pesatnya perkembangan media
sosial kini dikarenakan semua orang bisa memiliki media sendiri. Seorang
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan sosial media dan
Jaringan internet. Kita/pelajar sebagai pengguna sosial media dengan bebas
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis
dan berbagai model content lainny.
Problematika motivasi belajar pada peserta didik sekarang ini semakin
kompleks termasuk candu penggunaan media sosial yang berkembang pada
dinamika masyarakat kita khususnya Indonesia. Ada motivasi belajar dapat
dilihat dengan prestasi dan perspektif kognitif dari peserta didik, baik pelajar
sekolah dasar atau mahasiswa perguruan tinggi. Status yang ada tidak
banyak menimbulkan perbedaan akan motivasi belajar hal ini menjadi
sebuah kecenderungan bahwa kesadaran akan motivasi belajar tidak hanya
dilihat dari aspek umur dan status tetapi juga dilihat dari gaya hidup masing
masing individu.
Dalam sebuah perkembangan teknologi adalah untuk membantu dan
motivasi belajar baik aspek kognitif maupun psikomotor para peserta didik di
era modernisasi sekarang. Tetapi faktanya perkembangan teknologi dan
adanya media sosial membuat arus balik sehingga mayoritas para pecandu
media sosial menurunkan motivasi belajar mereka. Problematika dan
kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar itu wajar dan harus dipecahkan,
bukan dihindari. Dengan adanya problematika ini, dibutuhkan sebuah proses
analisis untuk mencari solusi dari penyebab kesulitan siswa dalam
memahami dan menyelesaikan soal-soal pembelajaran online sehingga
diharapkan kedepannya siswa tidak akan lagi menemui kesulitan dalam
memahami dan menyelesaikan soal pembelajaran lainya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah :
a. Munculnya fenomena media sosial yang telah membuat banyak
orang (mungkin ada yang tdak) khususnya anak-anak muda usia
sekolah kecanduan sehingga berpengaruh pada intensitas belajar
mereka.
b. Kurangnya respon siswa terhadap mata pelajaran pada saat
Kegiatan Belajar Mengajar jarak jauh (online).
c. Rendahnya intensitas belajar siswa kelas X terhadap mata
pelajaran

C. PEMBATASAN MASALAH
Agar dalam penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan tidak terjadi salah
tafsir, maka ruang lingkup permasalahan perlu dibatasi pada identifikasi
masalah no 1. Dengan demikian diharapkan masalahnya dapat dikaji secara
mendalam untuk memperoleh hasil yang maksimal. Dalam hal ini penulis
membatasi penelitian hanya difokuskan pada siswa kelas X di SMAN 5
Jakarta. Media sosial yang akan di teliti yaitu aplikasi sering digunakan oleh
siswa-siswi SMAN 5 Jakarta

D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana penggunaan media sosial pada siswa kelas X IPS 3 SMAN 5
Jakarta?
2. Bagaimanakah jenis-jenis media sosial yang digunakan siswa kelas X IPS 3
SMAN 5 Jakarta?
3. Bagaimana intensitas belajar siswa kelas X di SMAN 5 Jakarta?
4. Apakah ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap intensitas
belajar siswa kelas X di SMAN 5 Jakarta?

E. MANFAAT/TUJUAN PENELITIAN
a. Untuk mengetahui penggunaan media sosial pada siswa kelas X
di SMAN 5 Jakarta
b. Untuk mengetahui intensitas belajar Sejarah siswa kelas X di
SMAN 5 Jakarta
c. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap
intensitas belajar siswa kelas X di SMAN 5 Jakarta

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA
Teori yang berkaitan dengan belajar dinamakan dengan dengan teori belajar.
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana
informasi diproses dalam pikiran siswa. Berdasarkan suatu teori belajar,
suatu pembelajaran diharapkan dapat lebih meningkatkan perolehan siswa
sebagai hasil belajar. Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik
adalah subjek dan objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna
dari proses pengajaran adalah kegiatan belajar peserta didik dalam
mencapai suatu tujuan. Tujuan pengajaran apabila peserta didik berusaha
secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut
dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya dari segi fisik saja
yang aktif dan mentalnya tidak aktif, maka tujuan dari pembelajaran belum
tercapai. Hal ini sama saja dengan peserta didik tidak belajar, karena peserta
didik tidak merasakan perubahan dalam dirinya. Belajar pada hakikatnya
adalah suatu “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah
melakukan aktivitas belajar.
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Yaitu segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada peserta didik (siswa). Media
pembelajaran bisa juga diartikan sebagai alat atau sarana atau perantara
yang digunakan dalam proses interaksi yang berlangsung antara guru dan
siswa. untuk mendorong terjadinya proses belajar mengajar dengan tujuan
untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan serta memantapkan apa
yang dipelajari dan membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
berkualitas.

B. HASIL PENELITIAN RELEVAN


Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang
dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan yang
lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, sikap kurang aktif menjadi aktif dalam kegiatan sekolah.
Kemampuan siswa dalam mempelajari sesuatu tercermin dalam hasil
belajar.

C. KERANGKA BERPIKIR
Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja/Pelajar :
a. Pengaruh Positif
- Memudahkan dalam memperoleh informasi lainnya
- Untuk menghimpun/mempermudah komunikasi dengan
keluarga atau teman-teman yang tidak bersama
- Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial.
Pengguna dapat belajar bagaimana cara beradaptasi,
bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
- Memperluas jaringan pertemanan
b. Pengaruh Negatif
- Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Ini disebabkan karena
pengguna sosial media menjadi malas belajar berkomunikasi
secara nyata. 
- Situs sosial media akan membuat seseorang lebih
mementingkan diri sendiri.

D. HIPOTESIS
a. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh penggunaan media social terhadap peningkatan
hasil belajar pada siswa kelas X SMAN 5 Jakarta.
b. Hipotesis Alternatif (Ha)
Pembelajaran Kelas Eksperimen (dengan media social, Zoom) Tes
Hasil Belajar Ada Pengaruh. Ada pengaruh media sosial terhadap
peningkatan hasil belajar tetapi itupun juga masih kurang pada siswa
kelas X SMAN 5 Jakarta

BAB III

METODE PENELITIAN

A.  TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


a. Tempat pelaksanaan penelitian ini di SMA Negeri 5 Jakarta, Jl. Sumur Batu
Raya, RT.14/RW.1, Sumur Batu, Kec. Kemayoran, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dengan mengambil sampel dari kelas X
b. Waktu, April 2021 Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun
pelajaran 2020/2021

B. METODE PENELITIAN
Pembelajaran berbasis E-learning(online) Menurut Faridatun (2017:2) E-
learning merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi (IT) berbasis web yang dapat diakses dari jarak jauh
sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak hanya terpaku dalam ruang
kelas dan dalam jam tertentu saja tetapi juga dapat dilakukan kapan saja
dan di mana saja. Pembelajaran ini merupakan inovasi baru dalam
pendidikan di mana memberi peran dan fungsi yang berpengaruh
terhadap dunia pendidikan. Istilah-istilah dalam mengungkapkan
pendapat tentang pembelajaran elektronik yaitu online learning,
internet-enable learning, virtual learning, atau web-based learning, web
based distance education, e-learning, dan web based teaching and
learning
Berikut beberapa syarat yang terdapat pada pembelajaran e-learning,
antara lain:
- Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari oleh
setiap siswa.
- Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar
siswa

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. POPULASI
Menurut Sugiyono (2010: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dari pengertian di atas, populasi merupakan
keseluruhan objek data penelitian.Dilihat dari sifatnya, populasi dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Populasi homogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat
yang sama sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara
kuantitatif.
b. Populasi heterogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat
atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-
batasnya baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif
2. SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2010: 118). Sampel digunakan untuk
mempermudah peneliti dalam pengambilan data karena jumlah
objek penelitian yang terlalu banyak. Peneliti menggunakan teknik
Probability Sampling, yaitu dengan Simple Random Sampling.
Peneliti akan mengambil sampel secara acak dengan melihat nilai
pelajaran dari tes yang terdahulu tanpa memperhatikan tingkatan
yang ada pada populasi. Sampel yang diambil adalah sampel yang
representatif, yaitu kelas yang mempunyai nilai dengan perbedaan
yang tidak terlalu jauh

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Penelitian ini akan menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu
dokumentasi(Video) dan tes:
1. Dokumentasi, digunakan untuk mencari tahu tentang data-data awal
yang berkenaan dengan penelitian
2. Tes, Kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Instrumen tes untuk mengukur kemampuan dari
pencapaian belajar berbentuk hasil balajar bahasa Indonesia dalam
membaca
E. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Metode Analisis Tahap Awal
Analisis tahap awal dilakukan untuk mengetahui kondisi antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum dikenakan
perlakuan pada kelompok eksperimen, perlu diadakan persamaan
kondisi dengan kelompok kontrol. Hal ini dilakukan supaya kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak terjadi perbedaan secara
signifikan
2. Metode Analisis Tahap Akhir
a. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji perbedaan dua rata-rata
digunakan untuk menguji adanya perbedaan hasil belajar antara
kelas setelah diadakannya penelitian.
b. Uji Regresi Untuk menguji adanya pengaruh media pembelajaran
dokumenter terhadap hasil belajar
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai