PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu perkembangan teknologi yang sering digunakan dan dibutuhkan semua
kalangan masyarakat adalah komputer. Dengan computer seseorang dapat dengan
mudah mempergunakannya, tetapi dengan adanya komputer seseorang
menggunakannya dengan ada hal yang positif dan negatif.
1
nyatanya adalah kasus yang dialami oleh Amanda Todd yang melakukan bunuh
diri pada Oktober 2012 <m.kabarcepat.com>. Ia adalah gadis berusia 15 tahun
asal Vancouver yang sudah mengalami cyberbullying selama 3 tahun. Sebelum ia
melakukan bunuh diri, ia merekam video berdurasi 9 menit tentang dirinya sambil
memegang kertas bertuliskan “Saya tidak memiliki siapapun. Saya membutuhkan
seseorang.”. Berita ini sempat menjadi bahan pembicaraan bahkan trending topics
di twitter.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan tentang definisi Cyberbullying
2. Menjelaskan faktor yang mendorong Cyberbullying
3. Menjelaskan tentang aspek hukum Cyberbullying
C. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
metode pengumpulan data dengan cara mempelajari dari sumber-sumber
yang berhubungan dengan judul dan permasalahan yang dibahas dalam
penulisan makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai
berikut:
Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin
memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia
anonymouse, yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam
berinteraksi.
Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan
seseorang untuk bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka
iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.
Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap
saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.
B. Definisi Cybercrime
4
2. Cybercrime dalam arti luas disebut computer related crime, yaitu prilaku
ilegal/ melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau jaringan.
C. Definisi Cyberbullying
5
“Proses menggunakan internet, ponsel atau perangkat lain untuk
mengirim atau mengirim teks atau gambar yang dimaksudkan untuk menyakiti
atau mempermalukan orang lain”. (The National Crime Prevention Council)
Contoh kasus 1 :
Kasus cyberbullying ini contoh nyatanya terjadi pada putra aktris Ayu Azhari.
Pada akhir Oktober 2010, Ayu mengungkapkan putra sulungnya mendapat
ancaman melalui internet dari seorang anak pejabat militer melalui Facebook. Tak
hanya mengancam, si anak pejabat militer itu juga menghina Ayu.
Cyberbullying ini tentu saja tidak hanya terjadi pada anak Ayu. Ada anak-anak
lainnya yang bisa jadi korban kejahatan ini.
Contoh kasus 2 :
Megan Taylor Meier, Perempuan yang tinggal di Missouri, Amerika Serikat ini
mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, yakni bunuh diri dengan gantung diri
beberapa minggu sebelum hari ulang tahunnya. Setelah diselidiki, polisi
menemukan bukti bahwa Megan stres setelah mengalami cyber bullying lewat
social media oleh temannya.Phoebe Prince, Perempuan cantik yang baru pindah
dari Irlandia ke Massachusetts, Amerika Serikat ini juga adalah contoh sisi kelam
social media. Kisah kematian perempuan cantik berusia 15 tahun diduga juga
karena dibully oleh temannya. Amanda Todd, Remaja 15 tahun memposting video
6
YouTube tentang tindakan bully yang dialaminya sebelum ia ditemukan tewas di
rumahnya, Kanada. Ia telah menerima perlakukan cyber bullying (pelecehan di
dunia maya) selama 3 tahun. Oleh karena itu kasus seperti cyberbullying ini tidak
boleh dianggap remeh karena banyak sekali korban yang terlah direngut
nyawanya, alangkah lebih baiknya penggunaan kata-kata terhadap seorang harus
lebih diperhatikan dan lebih dipilih agar tidak menimbulkan keresahan terhadap
pihak lain.
Sumber http://komunikasi.us/index.php/course/15-komunikasi-teknologi-dan-
masyarakat/2649-hubungan-etika-dengan-lingkup-media
D. Jenis-jenis cyberbullying
7
dilakukan orang dewasa untuk kepentingan tertentu dan dapat
dikategorikan sebagai kriminalitas.
Trolling juga bias menjadi faktor yang mendorong melakukan cyberbullying . Trolling
yaitu perilaku yang sering terjadi di forum online dan halaman Facebook dengan
memberikan komentar terus-menerus (bombardir komentar) yang berisi penghinaan,
provokasi atau ancaman.
Pasal-pasal KUHP yang relevan dalam mengatur delik cyber bullying ini adalah
yang tercantum dalam Bab XVI mengenai Penghinaan, khususnya Pasal 310 ayat
(1) dan (2). Pasal 310 ayat (1) menyatakan bahwa “Barangsiapa dengan sengaja
menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu
hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena
pencemaran, dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.”
8
Sedangkan Pasal 310 ayat (2) menyatakan bahwa “Jika hal itu dilakukan dengan
tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukan atau ditempelkan di muka
umum, maka diancam karena pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling
lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima
ratus rupiah. Dari kedua pasal tersebut, maka Pasal 310 ayat (2) dinilai lebih
cocok untuk menuntut para pelaku cyber bullying. Namun memang disini tidak
ditegaskan mengenai apa yang dimaksud dengan “muka umum.”
Pertanyaan mengenai apakah dunia maya termasuk dalam kategori “muka umum”
sudah dijawab dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU-VI/2008,
dimana Mahkamah berpendapat bahwa “Penghinaan yang diatur dalam KUHP
(penghinaan off line) tidak dapat menjangkau delik penghinaan dan pencemaran
nama baik yang dilakukan di dunia siber (penghinaan on line) karena ada unsur
”di muka umum”. Mahkamah juga menambahkan bahwa “memasukkan dunia
maya ke dalam pengertian “diketahui umum”, “di muka umum”, dan “disiarkan”
sebagaimana dalam KUHP, secara harfiah kurang memadai, sehingga diperlukan
rumusan khusus yang bersifat ekstensif yaitu kata “mendistribusikan” dan/atau
“mentransmisikan” dan/atau “membuat dapat diakses”.
9
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang
ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau
kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA), (Pasal 28 ayat 2); Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa
hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi
ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi (Pasal 29)
Ancaman bagi pelaku tindak pidana diatas dapat dikenakan hukuman 6-12 tahun
penjara dan denda satu-dua miliar rupiah.
G. Dampak Cyberbullying
Cyber bullying juga merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan
ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja,
baik yang dilakukan secara online atau melalui telepon seluler. Cyber bullying
memanfaatkan pesan SMS, email, instant messaging (IM), blog, situs jejaring
sosial, atau halaman web untuk mengganggu, mempermalukan dan
mengintimidasi anak. Bentuknya bermacam-macam, seperti menyebarkan isu-isu
palsu, memposting fotofoto memalukan, pelecehan seksual, ancaman hingga
tindakan yang berbuntut pemerasan. Beberapa kasus di luar negeri, korban dari
cyber bullying ini banyak yang akhirnya bunuh diri.
Kekerasan yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman sepantaran
melalui media cyberatau internet cyberbullying sering kali depresi, merasa
terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika diserang,selain
itu kekerasan dunia maya ternyata lebih menyakitkan jika dibandingkan dengan
kekerasan secara fisik
10
membolos, lari dari rumah, dan bahkan minum minuman keras atau menggunakan
narkoba.
1. Emosi seseorang menjadi berubah drastis seperti marah atau sedih yang
berlebihan setelah menggunakan ponsel atau ber-internet.
2. Seseorang menarik diri dari teman-teman atau kegiatan yang biasa mereka
jalankan.
3. Nilai sekolah turun, atau merasa tidak puas dengan sekolah atau kelas
tertentu.
4. Menunjukkan tanda-tanda depresi yang tidak biasa.
5.
11
H. Pencegahan Cyberbullying
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai manusia yang beradab, dalam menyikapi dan menggunakan teknologi ini,
mestinya kita dapat memilah mana yang baik, benar dan bermanfaat bagi sesama,
kemudian mengambilnya sebagai penyambung mata rantai kebaikan terhadap
sesama, kita juga mesti pandai melihat mana yang buruk dan merugikan bagi
orang lain untuk selanjutnya kita menghindari atau memberantasnya jika hal itu
ada di hadapan kita. Kita juga harus menghindari sikap pelanggaran cyber etich.
B. SARAN
Demikian makalah ini kami susun dengan usaha yang maksimal dari tim kami,
kami mengharapkan yang terbaik bagi kami dalam penyusunan makalah ini
maupun bagi para pembaca semoga dapat mengambil manfaat dengan
bertambahnya wawasan dan pengetahuan baru setelah membaca tulisan yang ada
13
pada makalah ini. Namun demikian, sebagai manusia biasa kami menyadari
keterbatasan kami dalam segala hal termasuk dalam penyusunan makalah ini,
maka dari itu kami mengharapkan kritik atau saran yang membangun kami.
Cyberbullying adalah bentuk pelanggaran yang mestinya kita hindari atau kita
berantas keberadaannya. Dengan makalah ini, kami berusaha untuk memberikan
informasi tentang Cyberbullying. Kami berharap kita semua menjadi pengguna
media informasi yang bijak dan sesuai aturan tanpa melakukan pelanggaran
apapun.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://hukum.kompasiana.com/2013/01/21/aspek-hukum-dan-pencegahan-cyber-
bullying-527409.html
http://aliast-tech.weebly.com/artikel.html
15