ABSTRACT
The development of internet technology and social media is accelerating the process of disseminating
information. This certainly makes it easier for human life. But, besides that, the rapid pace of
information technology can have a negative impact if it is not put to good use. At the moment there is a
rampant cyberbullying case, which is the bullying that occurs through cyber media, in this case, social
media. Cyberbullying has a bad impact on victims such as causing depression, so that the worst is
causing death due to suicide. Cyberbullying is often a big problem both in the national and global order.
There have been many cases that have occurred, the most numerous being teenagers who committed
suicide due to experiencing cyberbully. Because of this, researchers are interested in researching more
about cyberbullying. In this study, researchers wanted to find out how much the level of understanding
of adolescents towards cyberbullying behavior. This study uses a positivistic paradigm with data
collection methods, namely questionnaire survey. The sample of this study were students from one of
the universities in South Tangerang.
Abstrak
Perkembangan teknologi internet dan media sosial semakin mempercepat proses penyebaran informasi.
Hal ini tentu mempermudah manusia kehidupan manusia. Namun pesatnya teknologi informasi dapat
berdampak negatif jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Saat ini tengah marak kasus cyberbullying,
yaitu perlakuan bully yang terjadi melalui media cyber dalam hal ini yaitu media sosial. Cyberbullying
memiliki dampak yang buruk terhadap korban seperti menyebabkan depresi, hingga yang terparah
yaitu menyebabkan kematian karena bunuh diri. Cyberbullying kerap menjadi masalah besar baik di
tatanan nasional hingga global. Telah banyak kasus yang terjadi, yang paling banyak yaitu remaja
yang bunuh diri karena mengalami cyberbully. Karena hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti
lebih lanjut tentang cyberbullying. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar
tingkat pemahaman remaja terhadap perilaku cyberbullying. Penelitian ini menggunakan paradigma
positivistik dengan metode pengumpulan data yaitu survei kuesioner. Sampel penelitian ini adalah
mahasiswa dari salah satu Universitas di Tangerang Selatan.
165
166 Komunikasi, Vol. XIII No. 02, September 2019: 165-182
dan seringkali tidak bisa dihilangkan, kemudian 5. Outing: menyebarkan rahasia orang lain,
pelaku bullying biasanya bersifat anonim, atau foto-foto pribadi orang lain
menggunakan nama lain atau berpura-pura 6. Trickery (tipu daya): membujuk seseorang
sebagai orang lain, lalu kejadiannya bisa kapan dengan tipu daya agar mendapatkan rahasia
saja dan dimana saja, karena segala sesuatu atau foto pribadi orang tersebut
yang dilakukan di dunia maya tidak terbatas 7. Exclusion (pengeluaran): secara sengaja
ruang dan waktu (Rudi, 2010:15). dan kejam mengeluarkan seseorang dari
grup online.
Kejahatan cyberbullying banyak meng-
ambil target remaja dan anak-anak dikarenakan 8. Cyberstalking: mengganggu dan mence-
kehidupan dua jenjang usia tersebut masih markan nama baik seseorang secara intens
sehingga membuat ketakutan besar pada
sangat fasih dan dekat dengan teknologi digital,
orang tersebut.
ditambah lagi pada usia tersebut mereka belum
bisa membedakan mana yang baik mana yang Dalam penelitian yang dilakukan Price
buruk (Sudarwanto, 2009:9). dan Dalgleish (2010) pada 548 remaja Australia
Cyberbullying dapat menyebabkan kor- dan juga didukung oleh penelitan-penelitian
ban memiliki perasaan harga diri rendah, lainnya (Patchin, 2009), bentuk-bentuk cyber-
depresi atau menderita stress yang dapat bullying yang ditemukan antara lain: (Akbar
berakhir dengan bunuh diri seperti kasus-kasus dan Utari, 2015:12-14)
yang marak terjadi di seluruh belahan dunia
a. Called Name (Pemberian Nama Negatif):
(Rudi, 2010:5). Memanggil orang dengan nama negatif di
Dalam buku Save Our Children From media sosial.
School Bullying, menyebutkan macam-macam b. Image of Victim Spread (Penyebaran Foto):
jenis cyberbullying sebagai berikut (Dewi dan Menyebarkan foto aib orang lain di media
Purwanti, 2014:4): sosial.
teknik yang digunakan dalam penelitian ini 3. Apa pernah melihat tindak cyberbullying
adalah teknik survei. Fre-
Percent
Valid Cumulative
quency Percent Percent
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Ya 57 95.0 95.0 95.0
Valid
Tidak 3 5.0 5.0 100.0
sistem random sampling. Teknik pengumpulan Total 60 100.0 100.0
data dengan menggunakan kuesioner yang
Dari data diatas terbukti bahwa hampir
disebarkan kepada sampel. Teknik analisa data
semua pengisi kuesinoner pernah melihat
menggunakan analisa deskriptif.
tindak cyberbullying. Karena pengisi
kuesioner merupakan pengguna media
HASIL DAN PEMBAHASAN sosial dan media sosial merupakan tempat
terbanyak terdapatnya cyberbullying.
1. Usia
Fre- Valid Cumulative
Hal ini sesuai dengan teori yang
Percent
quency Percent Percent dikatakan oleh Dewi & Purwanti, 2014
17 1 1.7 1.7 1.7
18 9 15.0 15.0 16.7 yaitu “Cyberbullying marak terjadi di
19 24 40.0 40.0 56.7
media sosial”, sehingga pengguna media
Valid
Pernah
Missing 1 1.7 1.7 100.0 7. Sebab orang melakukan cyberbullying
Total 60 100.0 100.0 (marah)
Dari data diatas dapat disimpulkan Freq- Per- Valid Cumulative
uency cent Percent Percent
bahwa sebagian besar mahasiswa UPJ tidak Sangat Tidak
1 1.7 1.7 1.7
Setuju
pernah melakukan cyberbullying, kemudian
Tidak Setuju 16 26.7 26.7 28.3
sebagian kecil pernah melakukannya.
Valid
Valid
kebenaran bahwa sakit hati bisa menjadi Setuju 25 41.7 41.7 73.3
Sangat
penyebab dan motivasi orang untuk mela- Setuju
16 26.7 26.7 100.0
sakit hati memiliki niat yang besar untuk Dari data diatas dapat disimpulkan
dapat melegakan perasaan sakitnya dan bahwa pernyataan “setuju” lebih besar dari
akhirnya melakukan cyberbullying. pernyataan lain. Hal ini menandakan kebe-
Hal ini sesuai dengan teori yang naran bahwa ingin menunjukkan kekuasaan
diungkapkan oleh Rudi, 2010, bahwa sakit atau kekuatan bisa menjadi penyebab
hati merupakan salah satu alasan orang dan motivasi orang untuk melakukan
melakukan bullying maupun cyberbullying. cyberbullying. Karena terkadang pelaku
9. Sebab melakukan cyberbullying cyberbullying selalu ingin menunjukkan
(frustasi) bahwa dirinya kuat dan berkuasa sehingga
Freq- Per- Valid Cumulative
ia menindas dan menyakiti orang lain.
uency cent Percent Percent
Sangat Tidak
Hal ini sesuai dengan teori yang
7 11.7 11.7 11.7
Setuju diungkapkan oleh Rudi, 2010, bahwa ingin
Tidak Setuju 22 36.7 36.7 48.3
menunjukkan kekuasaan atau kekuatan
Valid
Sangat
22 36.7 36.7 100.0
orang frustasi memiliki perasaan yang tidak Setuju
Total 60 100.0 100.0
menentu sehingga terkadang ia mencari
Deskripsi Pemahaman Cyberbullying di Media Sosial Pada Mahasiswa... (Fasya Syifa Mutma ) 173
Valid
Setuju 30 50.0 50.0 76.7
bahwa pernyataan “setuju” lebih besar dari Sangat
14 23.3 23.3 100.0
Setuju
pernyataan lainnya. Hal ini menunjukkan
Total 60 100.0 100.0
kebenaran bahwa cyberbullying dapat
berdampak pada harga diri korban yang Dari data ini, dapat disimpulkan bah-
menjadi rendah. Korban yang mengalami wa pernyataan “setuju” lebih besar dari
cyberbullying dapat memiliki harga diri yang pernyataan lain. Hal ini menunjukkan
rendah karena ia terus ditekan oleh pesan- kebenaran bahwa cyberbullying dapat
pesan negatif dari pelaku cyberbullying. berdampak pada kematian karena banyak
korban yang akhirnya bunuh diri. Terkadang
Hal ini sesuai dengan teori yang
korban menjadi depresi dan terkadang
diungkapkan oleh Rudi, 2010, bahwa
nekad mengakhiri hidupnya.
harga diri rendah adalah salah satu dampak
cyberbullying terhadap korbannya. Hal ini sesuai dengan teori yang diung-
kapkan oleh Rudi, 2010, bahwa bunuh diri
12. Dampak orang yang mengalami
cyberbullying (depresi) adalah salah satu dampak cyberbullying
terhadap korbannya.
Freq- Per- Valid Cumulative
uency cent Percent Percent
14. Bentuk cyberbullying (mengirim kata
Tidak Setuju 7 11.7 11.7 11.7
penuh amarah)
Setuju 34 56.7 56.7 68.3
Valid
lebih besar dari pernyataan lainnya. Tidak Setuju 2 3.3 3.3 8.3
Valid
kepada orang lain melalui media sosial Dari data diatas dapat disimpulkan
adalah salah satu bentuk cyberbullying. Hal bahwa pernyataan “setuju” lebih besar
ini dikarenakan kata kasar penuh amarah dari pernyataan lain. Hal ini menunjukkan
dapat menyakiti orang lain. kebenaran bahwa mengirim pesan-pesan
Hal ini sesuai dengan teori yang yang berisi pesan kekerasan secara terus
diungkapkan oleh Dewi dan Purwanti, menerus kepada orang lain melalui
2014, yang menyatakan bahwa mengirim media sosial adalah salah satu bentuk
pesan berupa kata kasar yang penuh amarah cyberbullying. Hal ini dikarenakan pesan-
merupakan salah satu bentuk cyberbullying. pesan berisi pesan kekerasan tersebut dapat
mengganggu bahkan menyakiti orang
15. Bentuk cyberbullying (mengirim pesan
lain, pesan tersebut juga mungkin dapat
berbau pelecehan seksual)
membuat orang lain merasa tertekan.
Freq- Per- Valid Cumulative
uency cent Percent Percent
Hal ini sesuai dengan teori yang
Sangat Tidak
3 5.0 5.0 5.0
Setuju diungkapkan oleh Dewi dan Purwanti, 2014,
Tidak Setuju 12 20.0 20.0 25.0 yang menyatakan bahwa mengirim pesan-
Valid
diungkapkan oleh Dewi dan Purwanti, 19. Bentuk cyberbullying (membujuk orang
2014, yang menyatakan bahwa mengumbar untuk mendapat rahasia pribadinya)
keburukan orang lain di media sosial dan Freq- Per- Valid Cumulative
uency cent Percent Percent
media internet dengan tujuan merusak Sangat Tidak
1 1.7 1.7 1.7
nama baik orang tersebut merupakan salah Setuju
Tidak Setuju 21 35.0 35.0 36.7
satu bentuk cyberbullying.
Valid
Setuju 33 55.0 55.0 91.7
18. Bentuk cyberbullying (menggunakan Sangat Setuju 5 8.3 8.3 100.0
Freq-
uency
Per-
cent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Bentuk cyberbullying (menyebar
Sangat Tidak rahasia orang)
1 1.7 1.7 1.7
Setuju Freq- Per- Valid Cumulative
Tidak Setuju 2 3.3 3.3 5.0 uency cent Percent Percent
Valid
Valid
Total 60 100.0 100.0 Sangat Setuju 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa pernyataan “setuju” lebih besar Dari 2 tabel diatas dapat disimpulkan
dari pernyataan lain. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan “setuju” lebih besar
kebenaran bahwa menggunakan account dari pernyataan lain. Hal ini menunjukkan
palsu untuk mengirim pesan-pesan tidak kebenaran bahwa membujuk seseorang
baik di media sosial merupakan salah satu dengan tipu daya dengan tujuan untuk
bentuk cyberbullying. Hal ini dikarenakan mendapat rahasia pribadi dan menyebarkan
menggunakan account palsu atas nama rahasia pribadi orang lain di media sosial
orang lain kemudian mengirim pesan merupakan bentuk cyberbullying.
tidak baik kepada orang lainnya dapat Hal ini sesuai dengan teori yang
mengganggu dan menyakiti orang tersebut, diungkapkan oleh Dewi dan Purwanti,
hal ini juga pasti dapat berdampak buruk 2014, yang menyatakan bahwa membujuk
terhadap orang yang dipakai namanya seseorang dengan tipu daya agar mendapat
untuk kejahatan tersebut. rahasia pribadi dan menyebarkan rahasia
Hal ini sesuai dengan teori yang pribadi orang lain di media sosial merupakan
diungkapkan oleh Dewi dan Purwanti, 2014, salah satu bentuk cyberbullying.
yang menyatakan bahwa menggunakan
account palsu untuk mengirim pesan-pesan
tidak baik di media sosial merupakan salah
satu bentuk cyberbullying.
176 Komunikasi, Vol. XIII No. 02, September 2019: 165-182
20. Bentuk cyberbullying (membujuk orang 21. Bentuk cyberbullying (menyebarkan aib
untuk mendapat foto pribadinya) orang)
Fre- Per- Valid Cumulative Freq- Per- Valid Cumulative
quency cent Percent Percent uency cent Percent Percent
Sangat Tidak Tidak Setuju 4 6.7 6.7 6.7
1 1.7 1.7 1.7
Setuju
Setuju 41 68.3 68.3 75.0
Valid
Tidak Setuju 18 30.0 30.0 31.7
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Valid
seseorang dengan tipu daya agar mendapat Setuju 45 75.0 75.0 76.7
Valid
Hal ini sesuai dengan teori yang 24. Bentuk cyberbullying (mengirim pesan
diungkapkan oleh Dewi dan Purwanti, kata “mati”)
2014, yang menyatakan bahwa meneror Freq- Per- Valid Cumulative
orang secara terus menerus di media sosial uency cent Percent Percent
Sangat Tidak
sehingga menimbulkan ketakutan besar Setuju
1 1.7 1.7 1.7
merupakan salah satu bentuk cyberbullying. Tidak Setuju 15 25.0 25.0 26.7
Valid
Setuju 33 55.0 55.0 81.7
23. Bentuk cyberbullying (memanggil Sangat Setuju 11 18.3 18.3 100.0
dengan panggilan kasar) Total 60 100.0 100.0
25. Bentuk cyberbullying (menganggap Hal ini sesuai dengan teori yang
orang lain buruk) diungkapkan oleh Akbar dan Utari, 2015,
Freq- Per- Valid Cumulative yang menyatakan bahwa menganggap diri
uency cent Percent Percent
Tidak Setuju 9 15.0 15.0 15.0
lebih hebat dibandingkan orang lain di
Setuju 39 65.0 65.0 80.0 media sosial merupakan salah satu bentuk
Valid
Valid
lebih buruk daripada dirinya di media Sangat Setuju 10 16.7 16.7 100.0
Hal ini karena pelaku cyberbullying kadang Dari data diatas dapat disimpulkan
mengirim pesan yang merendahkan orang bahwa pernyataan “setuju” lebih besar dari
lain karena ia merasa orang tersebut lebih pernyataan lainnya. Hal ini menunjukkan
buruk dari dirinya. Kata-kata yang pelaku kebenaran bahwa Facebook merupakan
lontarkan pun sangat jahat karena bersifat media sosial yang paling banyak berisi
merendahkan korban. tindak cyberbullying. Hal ini dikarenakan
Hal ini sesuai dengan teori yang Facebook merupakan media sosial yang
diungkapkan oleh Akbar dan Utari, 2015, masih banyak diminati orang. Di Facebook
yang menyatakan bahwa menganggap sering terjadi kasus penyebaran foto-foto
orang lain lebih buruk daripada dirinya di dan rahasia pribadi orang lain yang dapat
media sosial merupakan salah satu bentuk berdampak negative terhadap kehidupan
cyberbullying. orang tersebut.
26. Bentuk cyberbullying (menganggap Hal ini sesuai dengan teori yang
dirinya hebat) diungkapkan oleh Giovanni, 2014, yang
Freq- Per- Valid Cumulative menyatakan bahwa cyberbullying meru-
uency cent Percent Percent
Tidak Setuju 11 18.3 18.3 18.3
pakan intimidasi yang dilakukan seseorang
Setuju 31 51.7 51.7 70.0 pada orang lain yang dilakukan melalui
Valid
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0 chatroom, media sosial (Facebook, Ask.fm,
Total 60 100.0 100.0
Instagram, Twitter, Path, dan YouTube),
Dari data diatas dapat disimpulkan e-mail, website dalam bentuk seperti fitnah,
bahwa pernyataan “setuju” lebih besar dari penghinaan, pengancaman atau dibocor-
pernyataan lainnya. Hal ini menunjukkan kannya aib mengenai seseorang.
kebenaran bahwa menganggap diri lebih
hebat dibandingkan orang lain di media
sosial merupakan bentuk cyberbullying.
Deskripsi Pemahaman Cyberbullying di Media Sosial Pada Mahasiswa... (Fasya Syifa Mutma ) 179
28. Media yang paling sering berisi tindak cyberbullying. Di YouTube sering
cyberbullying (Instagram) ditemukan tindak cyberbullying pada
Freq- Percent Valid Cumulative komentar-komentar negative yang
uency Percent Percent
Tidak Setuju 11 18.3 18.3 18.3 dilontarkan orang pada postingan video
Setuju 29 48.3 48.3 66.7
seseorang. Komentar tersebut kadang
Valid
Hal ini sesuai dengan teori yang karena pada usia tersebut sedang marak-
diungkapkan oleh Akbar & Utari, 2015, bahwa maraknya mengikuti tren.
pelaku cyberbullying memiliki sifat agresif, 2. Iphone yaitu sebanyak 31 orang atau 51.7%,
dimana ia selalu ingin mendominasi orang lain. kemudian untuk pengguna Android yang
31. Sifat korban cyberbullying (melindungi berselisih sedikit yaitu sebanyak 29 orang
diri sendiri)
atau 48.3%.
Fre- Per- Valid Cumulative
quency cent Percent Percent
3. Instagram adalah media sosial yang paling
Tidak Setuju 11 18.3 18.6 18.6 banyak digunakan
Setuju 37 61.7 62.7 81.4
Valid
Lesmana, I Gusti Ngurah Aditya. (2012). Analisis Sudarwanto, Sentot. (2009). Cyberbullying
Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap Kejahatan Dunia Maya Yang
Pembentukkan Brand Attachment (Studi “Terlupakan”. eJournal yang diunduh
: PT. XL Axiata). Diunduh pada tanggal pada tanggal 20 Oktober 2016 dari http://
21 Desember 2015 dari http://lib.ui.ac.id/ journal.unpar.ac.id/index.php/projustitia/
file?file=digital/20333231-T32242-I%20 article/viewFile/1081/1048
Gusti%20Ngurah%20Aditya%20
Lesmana.pdf Tim Internet Sehat. (11 Juli, 2012). 1 dari 10
Korban Cyberbully Lakukan Bunuh
Rudi, Trisna. (Maret, 2010). Informasi Perihal Diri!. Artikel yang diakses pada tanggal
Bullying. E-book yang diunduh pada 29 September 2016 dari http://ictwatch.
tanggal 26 September 2016 dari com/internetsehat/2012/07/11/1-dari-10-
https://bigloveadagio.files.wordpress. korban-cyberbully-lakukan-bunuh-diri/
com/2010/03/informasi_perihal_bullying.
pdf