Diusun oleh:
Nida’an Khofiyan 12240400089
Di zaman serba digital saat ini, banyak hal dapat dijangkau menggunakan internet lebih
tepatnya media sosial. Saat ini sebagian besar pengguna media sosial adalah generasi muda.
Dengan demikian pengaruh media sosial sangat besar dan signifikan dalam perkembangan
zaman yang semakin modern. Namun, dalam penggunaan media sosial, ada hal-hal negatif yang
perlu mendapat perhatian dari berbagai kalangan, dan inilah yang perlu diwaspadai oleh generasi
muda yang sangat mudah terbawa arus. Salah satu contoh hal negatif yang perlu mendapat
perhatian besar adalah maraknya cyberbullying yang terjadi di kalangan generasi muda dengan
menggunakan sarana media sosial.
Oleh karena itu, semua bentuk cyberbullying dapat dicegah dengan menerapkan pola
penggunaan media sosial yang baik dan sopan sejak dini. Semua itu berawal dari diri sendiri
dalam menerima dan mengolah segala informasi yang diterima dari media sosial. Media sosial
dapat menjadi sarana yang baik dalam menjalin komunikasi satu sama lain ketika digunakan
dengan bijak. Selain itu, perlunya pendampingan yang intensif dan bantuan dari keluarga
maupun orang terdekat korban untuk mengembalikan dan menyembuhkan mental dan psikis
yang telah rusak akibat cyberbullying.
NASKAH POLEMIK
POLEMIK CYBERBULLYING MERUSAK MENTAL GENERASI MUDA
Nida’an Khofiyan
Pengembangan Masyrakat Islam, Dakwah dan Komunikasi, UINN Sunan Gunung Djati
Bandung
Email: nidaankhofiyan1234@gmail.com
Pendahuluan
Dapat disadari bahwa arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang menjadi fenomena
modernisasi sehingga berhasil merevolusi dunia ke arah kemajuan. Dapat dikatakan sebagai
perkembangan zaman alhasil beragam pula tingkat kejahatan dan kriminal yang disebabkan
kemajuan teknologi ini. Salah satu contoh adanya modernisasi dan kemajuan teknologi ditandai
dengan hadirnya teknologi komunikasi dan informasi melalui internt yanng memudahkan
dalam mengakses informasi apapun, dimanapun, dan kapapun tanpa adanya batasan ruang dan
waktu. Seiring perkembangan zaman, teknologi terus mengembangkan invosinya dengan
mulai menciptakan berbagai aplikasi dan media sosial seperti Instagram, Whats App, Line,
Facebook, Twitter, Telegram, dan masih banyak lainnya yang menjadi penghubung interaksi
sosial secara virtual. Akan tetapi efek dari kemajuan teknologi ini mampu mengahasilkan
berbagai tindakan krimanal baru didalamnya seperti fenoma perundungan di media sosial atau
yang disebut dengan “Cyber Bullying”. Di era modern yang serba praktis dan canggih ini, ada
istilah baru yang mana "jari mu adalah harimau mu" sebab saat ini metode interaksi individu
dengan individu lainnya dilakukan dengan perantara media dan platform digital seperti
Instagram, Whats App, Line, Facebook, dan lain sebagainya yang telah ada karena hasil
modernisasi.
Pembahasan
Memasuki zaman serba digital saat ini, banyak sekali hal dapat dijangkau menggunakan
internet lebih tepatnya media sosial. Saat ini sebagian besar pengguna media sosial adalah
generasi muda. Dengan demikian pengaruh media sosial sangat besar dan signifikan dalam
perkembangan zaman yang semakin modern. Hal ini mencangkup tindakan menindas,
mengintimidasi, melecehkan, mengancam hingga mempermalukan orang lain. Adapun faktor
pelaku melakukan tindakan seperti ini diakibatkan karena pola asuh keluarga yang kurang baik,
pengaruh pergaulan seseorang, dan intensitas penggunaan media sosial yang berlebihan
membuat seseorang menyerap berbagai informasi yang bisa saja negatif kemudian ditiru dan
dilampiaskan pada orang lain dengan cara bullying melalui media sosial secara sadar ataupun
tidak. Dan kenapa bentuk perundungan ini sering terjadi kepada anak muda dikarnakan
kurangnya kemampuan dalam mengontrol perilaku, menyebabkan ketidakmampuan mengola
emosi hingga akhirnya memicu hastrat untuk balas dendam demii bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan. untuk meminimalis terjadinya bentuk fenomena cyberbullying ini maka
perlu adanya batasan dalam penggunaan media sosial untuk mengurangi penggunaan yang
tidak perlu, mempertimbangkan setiap postingan apakah mempunyai efek buruknya, selektif
dalam berkomentar dan jangan mudah terpancing. Saya setuju bahwa cyberbullying dapat
merusak mental generasi muda menjadi kurang percaya diri dan bahkan mempunyai keinginan
untuk bunuh diri. Agar cyberbullying tidak terjadi bisa menggunakan metode diatas seperti
Semua itu berawal dari diri sendiri dalam menerima dan mengolah segala informasi yang
diterima dari media sosial. Media sosial dapat menjadi sarana yang baik dalam menjalin
komunikasi satu sama lain ketika digunakan dengan bijak.
Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwasannya, fenomena perundungan cyberbullying ini
dapat diminimilasir dengan adanya dampingan dari orang tua dalam penggunaan media sosial.
Selain itu juga cyberbullying tidak memerlukan pertemuan tatap muka dan dapat terjadi
melalui berbagai platform online. Dampak dari cyberbullying dapat sangat merugikan
korbannya, termasuk stres, depresi, kehilangan kepercayaan diri, dan masalah-masalah lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya cyberbullying dan
mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.