Anda di halaman 1dari 3

BIJAK BERSOSIAL MEDIA DENGAN MENJADI PELAJAR PANCASILA

Diajukan untuk mengikuti


LOMBA ESAI NASIONAL SISWA SMA/SMK SEDERAJAT
UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023.

Penulis:

Nurul Resky, 0061569713


Karina Syahranin Mursidi, 3064364211
Fariani, 0062280082

SMAS PESANTREN PUTRI IMMIM


Kab. Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan
Akhir-akhir ini maraknya diberitakan masalah remaja yang melakukan penyalahgunaan
sosial media, remaja menjadi pengguna media sosial yang paling aktif. Mereka banyak yang
memanfaatkan media sosial untuk menjalin pertemanan, mengunggah gambar atau video tentang
aktivitas mereka, dan hal lainnya. Remaja sering kali menggunakan media sosial sesuka hati,
tanpa memikirkan akibatnya bagi diri sendiri dan orang lain, mereka sering memanfaatkan media
sosial untuk mengulas unggahan orang lain sama seperti yang dikatakan oleh Elon Musk yaitu
"Menurutku harus ada regulasi di media sosial sejauh itu berdampak negatif pada kepentingan
publik."

Masalah ini disebabkan karena kurangnya pemahaman remaja dalam bersosial media
dengan baik dan bijak. Ada banyak contoh bahwa internet dapat memberi pengaruh buruk
terhadap remaja zaman sekarang seperti penyebaran hoax yang kerap kali kita temui di sosial
media, hal ini juga berpengaruh bagi para remaja karena remaja juga berpotensi menjadi penyebar
berita hoax yang ada di sosial media. Dampak dari hoax juga tak bisa kita anggap remeh, sebab
tak sedikit dari berita hoax menyebabkan pertikaian dan perkelahian sesama remaja.

Selain penyebaran hoax yang menjadi masalah remaja dalam bersosial media, ada juga
masalah pornografi. Sebagian besar remaja sekarang banyak menggunakan sosial media sebagai
sarana untuk menonton hal yang tak senonoh sehingga banyak dari remaja tersebut mengalami
kecanduan bahkan ada yang melakukan hubungan sexual diluar pernikahan. Hal tersebut juga lah
yang mengakibatkan banyaknya terjadi pernikahan dibawah umur. Melansir CNN Indonesia,
berdasarkan data yang diambil dari Komnas Perempuan, dispensasi perkawinan anak meningkat
tujuh kali lipat sejak tahun 2016. Pada tahun 2021, total dispensasi bahkan hampir menyentuh
angka 60.000. dan sebagian besar dari pernikahan dibawah umur ini diakibatkan karena hamil
diluar nikah akibat dari berhubungan seksual yang disebabkan kecanduan pornografi di sosial
media.

Bukan hanya itu sosial media juga berdampak bagi kesehatan mental remaja. Hal itu
dikarenakan banyaknya pembullyan yang dilakukan oleh netizen-netizen yang menjadi haters
salah satunya anak sekolah dasar yang dihujat oleh netizen tiktok akibat gayanya yang kurang
sesuai dengan umurnya yang terbilang masih kecil, hal ini membuat anak tersebut melakukan
klarifikasi karena banyaknya netizen yang berkomentar negatif di kolom video tiktok yang usai ia
post. Ini adalah salah satu bukti bahwa bersosial media mampu membuat kesehatan mental
remaja zaman sekarang menjadi buruk.

Dari pernyataan diatas, kita dapat melihat betapa banyaknya pengaruh buruk yang
disebabkan oleh bersosial media dan berinternet tanpa adanya aturan dan batasan akses oleh
remaja yang masih dalam masa peralihan dan tentunya seringkali ingin mencoba banyak hal. Hal
ini membutuhkan perhatian khusus dari beberapa kalangan dan bagaimana kita menyadarkan diri
sendiri dan orang yang mengalami pengaruh buruk bersosial media bahwa hal itu adalah suatu
tindakan yang sangat salah dan tidak baik untuk masa sekarang dan depan bangsa kita.
Dikemukakan oleh Angela Kearney, UNICEF Country Representative of Indonesia : "Kaum muda
selalu tertarik untuk belajar hal-hal baru, namun terkadang mereka tidak menyadari resiko yang
dapat ditimbulkan. Penelitian bersama beberapa mitra ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi
dan memastikan bahwa ada keseimbangan resiko dan peluang.”

Maka Pancasila sebagai jiwa bangsa berfungsi supaya Indonesia tetap berada di dalam
jiwa Pancasila, Ideologi terbuka yaitu nilai dan cita citanya tidak dipaksakan, gagasannya diambil
dari moral serta budaya masyarakat. Agar masyarakat dapat mengikuti arus globalisasi tetapi tetap
berada dalam falsafah pancasila, yang berfungsi menyaring gagasan yang masuk agar nilai
pancasila dapat diterapkan kepada remaja zaman sekarang.
Sebagaimana yang tercantum dalam sila kedua “ Kemanusian yang Adil dan Beradab”
memberi pedoman kepada masyarakat Indonesia akan pentingnya menjunjung tinggi nilai
kemanusian terutama dalam bermedia sosial, pengalaman sila kedua dapat diimpelementasikan
dalam menggunakan media sosial, setiap unggahan, komentar, dan segala aktivitas di dunia maya
harus memperhatikan prinsip-prinsip tersebut. Jangan sampai, media sosial kita jadikan sebagai
tempat untuk menyebarkan kebencian, permusuhan, dan caci maki yang tak beradab dan tak
berperikemanusiaan

Kita tidak boleh melakukan hal-hal yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Generasi
penerus kita sebagai bangsa harus menggunakan media sosial dengan bijak, dengan menjunjung
tinggi etika media sosial, tidak langsung percaya berita hoax, dan memfilter kalimat dalam
komentar agar tidak menyinggung salah satu pihak. Sebagai pengguna media sosial, kita juga
harus menjaga persatuan dan kesatuan saat menggunakan media sosial, saling menghormati, dan
mendengarkan pendapat. Seperti halnya menghargai karya orang lain, menghargai budaya orang
lain, bangga dengan budaya sendiri dan mengharumkan nama negara Indonesia.

Kita dapat menggunakan influencer media sosial sebagai contoh untuk membangkitkan
generasi bijak media sosial yang dapat menginspirasi remaja untuk melakukan lebih dari hal-hal
yang tidak berguna seperti penyebaran hoax dan pornografi. Sebagai pelajar kita dapat
menggunakan media sosial untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia dan membuat
banyak penonton tertarik dengan negara kita tercinta, seperti yang dilakukan oleh beberapa
seniman yang telah berhasil memperkenalkan budaya Indonesia melalui mural dan lukisan serta
dipamerkan dalam pameran lukisan internasional Seniman di media sosial seperti sebagai Erika
Ricardo, salah satu pelukis terkenal Tiktok influencer, memberikan beberapa konten tentang
keragaman di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai