PENDAHULUAN
kecanggihan dan kemajuan internet (dunia maya) saat ini ikut serta dalam
ini internet sudah bukan barang mewah dan langka seperti dulu, kini
internet bahkan menjadi salah satu hal penting bagi kehidupan sehari-hari
yang mulai dikenal semua orang. Mereka dapat dengan mudah melakukan
1
menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi sekalangan masyarakat
kita “hidup” secara maya (virtual digital). Di dunia ini kita dapat
burung atau yang sering kita dengar dengan Hoax,akun yang khusus dibuat
hacker atau pengentas situs dan yang akan menjadi fokus dalam penulisan
dimaksudkan untuk menyakiti (to hurt ) orang lain, secara fisik maupun
2
mental (physically or mentally). Bullying juga ditandai dengan perilaku
individu dengan cara tertentu untuk menguasai orang lain (gain power
3
untuk mengumpulkan kekuatan utnuk mengintimidasi atau bahkan
“cyber” didepan kata bullying. Medianya bisa berupa sms, e-mail, status
facebook, twitter, chat room dan sebagianya yang kini ada dan banyak
dan Cyber Bullying berlaku ketika pelaku menyerang secara eksplisit pada
yang disebut bulliest ini kita dapati di forum-forum bebas dan di jejaring
sosial seperti facebook dan twitter. Media chat box dan group facebook
maki karena tidak setuju dengan tema diskusi atau teks bacaannya, atau
cyberbullying lainnya juga sering kita dapati dalam bentuk berita tidak
benar atau Hoax, postingan rumor atau gossip tentang seseorang (target),
atau dengan cara lain seperti membeberkan keburukan dan identitas asli si
4
dibedakan melalui media yang dipakai, jadi ketika kita akan
dalam dunia cyber meliputi bentuk agresi dalam hubungan dan segala
5
2. Dilakukan secara berulang kali.
bunuh diri. Selain dibeberapa artikel lainnya banyak dari korban tidak
untuk bertindak lebih lanjut karena ada rasa khawatir akan ikut menjadi
dengan orang lain yang menjadi targetnya. Mereka bisa mengatakan hal-
seluler tanpa harus melihat akibat yang ditimbulkan pada diri korban.
diidentifikasikan orang lain, seperti orang tua atau guru karena tidak jarang
atau emoticon internet yang tidak dapat dimengerti selain oleh mereka
es.Korban sendiri lebih sering malas mengaku. Ini karena bila mereka
6
mengaku biasanya akses mereka akan internet (maupun HP) akan dibatasi.
tidak mampu mempertahankan diri dalam situasi dimana ada hasrat untuk
depresi dan tidak berdaya. Biasanya bullying ini terjadi karena adanya rasa
dirasa lebih lemah dari mereka. Seperti senior terhadap junior di lembaga
media yang sering dilihat oleh peneliti biasanya korban atau sasaran
banyaknya follower atau friends, dan si korban atau orang yang menjadi
7
sasaran cyberbullying merupakan seseorang yang dianggap memiliki apa
yang tidak dimiliki si pelaku entah itu dalam hal prestasi, benda-benda
mewah dan canggih yang dimiliki korban dan tidak dimiliki pelaku dan
lainnya yang kemudian membuat si pelaku iri dan merasa tidak senang.
maya tidak perlu mengalami kesulitan dan mengeluarkan tenaga yang begitu
mudah, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Selama koneksi internet
Cyberbullying adalah salah satu bentuk baru dari bullying, lebih dikenal
dekat dengan bagaimana pelecehan secara online atau bullying secara internet.
teknologi seperti email,pesan singkat, dan website. Pesan teks melalui telepon
8
seluler dan kamera ponsel juga telah menjadi media baru untuk melakukan
bullying (Campbell,2005;Paulson;2006;Peterson,2006).
seorang pendidik kanada bernama Bill Besley. Adapun definisinya adalah suatu
tindakan yang dilakukan anak atau remaja dan dibantu dengan teknologi
atau melecehkan individu (Besley,2011). Hal ini menjadi semakin sering terjadi
dan merupakan salah satu cara untuk menyakiti seseorang (National Children‟s
kekuasaan yang dimiliki untuk menggangu orang lain dan mengintimidasi orang
Ada beberapa jenis situs pertemanan yang dipilih peneliti untuk dijadikan
responden ini karena dianggap paling banyak dimiliki oleh orang Indonesia dan
9
cyberbullying. Data terakhir pengguna Facebook di Indonesia kini sekitar 43,06
akun 19,5 juta dan paling aktif dari rata-rata pengguna lain di dunia. Kini jumlah
pengguna aktif Instagram melonjak 23 persen dari 130 juta pengguna pada Juni
2013 menjadi 150 juta per bulan pada kuartal keempat tahun lalu, dan pengguna
Path di Indonesia saat ini sudah mencapai 4 juta orang. Identifikasi responden
dilakukan dengan cara memilih beberapa orang yang dianggap cukup aktif
menggunakan media sosial (di Facebook, Path, Twitter dan Instagram), dilihat
dari seberapa seringnya (intensitas) memposting atau membuat status, dan jumlah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
cyberbullying.
10
2. Mengetahui perilaku korban dalam menghadapi tindakan seperti apa
yang dilakukannya.
D. Manfaat penelitian
Indonesia. Fenomena kekerasan dunia maya ini yang tidak hanya sebagai
gejala kekerasan saja tetapi juga dapat dilihat dari sisi sosiologisnya
sehingga mampu melihat dan menggali lebih dalam apa yang menjadi
E. Kerangka Teoritik
dimana saja dan kapan saja, perniagaan, komunikasi dan salah satunya
pengawasan, user yang melihat tiada batas dan tidak terbatas dan tidak ada
11
Cyberbullying adalah perilaku negatif dimana para pelaku berusaha
sebagai pencemaran nama baik dalam bentuk teks atau gambar (termasuk
foto dan video) melalui internet, ponsel atau media elektronik lain. Bentuk
nama baik si korban pada halaman atau forum online. Semakin maraknya
inilah yang mana bilamana jatuh ke tangan orang yang salah bisa
disalahgunakan. (Agatson,dkk,2007)
terjadi karena remaja berada pada masa peralihan dimana masa itu
12
seseorang harus sudah siap menanggung tanggung jawab seperti layaknya
atau si pelaku dibanding korban dari peran yang dimiliki dalam suatu
dalam suatu bidang oleh sang pelaku. Sehingga tindakan tersebut juga
13
F. Hipotesa.
Hipotesa mayor.
semakin banyak juga dan akses internet akan semakin membuat bentuk-
akan merasa sangat dirugikan dan bisa jadi akan di bullying di dunia nyata,
kondisi korban akan berubah dan kemudian berubah menjadi sosok yang
berbeda.
Hipotesa minor.
membalas cyberbullying.
(3-2) makin tinggi intensitas interaksi peer group, maka makin tinggi
(3-4) makin tinggi interaksi dengan peer group maka makin tinggi
14
(2-4) makin tinggi intensitas membalas cyberbullying maka makin tinggi
Independen
variabel
Dependen X1 X2 X3 Y ∑
variabel
X1 - 0 0 0 0
X2 1 - 1 0 2
X3 1 0 - 0 1
Y 1 1 1 - 3
∑ 3 1 2 0 6
keterangan :
0 : Tidak mempengaruhi
1 : Mempengaruhi
Variabel :
X1 : Bentuk cyberbullying
15
X3: Intensitas interaksi dengan peer group
menggunakan rumus :
n(n-1)
4(4-1)
=6
Analisa jalur
dapat dibuat sebagai model yaitu simplikasi dari gambaran peristiwa yang
X2
X1 Y
X3
16
keterangan :
X1 : Bentuk cyberbullying
Dari model tersebut dapat dilihat bahwa jumlah alur hubungan ada enam
dipengaruhi oleh tiga jalur, dan variabel dua dan tiga merupakan intervening
variabel.
H. Variabel penelitian.
dan kegiatan mereka sehari-hari. Tidak hanya dalam hal – hal positif yang
aksi kejahatannya. Disini peneliti menduga ada dua variabel yang berperan
17
korban, ini didasari banyak contoh kasus dan artikel yang menjelaskan
psikis dan sosial, dimana sikap dan perilaku korban akan berubah seiiring
I. Fokus penulisan
bagaimana pendapat atau pandangan para korban, dan bagaimana cara dan
apa yang mereka lakukan untuk menghindari salah satu tindak kekerasan
ini.
J. Metode penelitian
1. Pendekatan penelitian.
18
tertentu, misalkan perceraian, pengangguran dan lain-lain. Peneliti
saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi
ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat
19
2. Lokasi penelitian
atau aplikasi messenger seperti fitur chat pada facebook yang dimiliki
20
memperluas informasi, dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat
kelonggaran ketidaktelitian 5%
Rumus Slovin : n = N = 88 = 72
1 + N(e) 1,22
adalah alumni SMA almuslim yang masih bisa dihubungi lewat sms/chat
tersebut dikirim melalui email, chat messenger atau aplikasi lainnya yang
Penelitian ini akan menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
21
kuesioner yang telah di isi oleh responden atau korban cyberbullying.
Dengan kata lain sumber data dalam penelitian kuantitatif ini adalah
didapat dari hasil penelitian lain untuk mendukung penelitian ini, seperti
Kuesioner.
Dokumentasi.
22
(place), dan kertas atau orang (people). Dalam mengadakan penelitian
Studi literature.
23
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
beberapa dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
data.
Data yang telah dikode perlu dipindahkan ke dalam kartu atau berkas data.
antaranya :
1. Kartu tabulasi
2. Komputer.
WordStar, Dbase III Plus, SPSS/PC+, BMDPC dan SAS dapat digunakan
adalah sama.
variabel.
24
√(n∑x2 – (∑x2) (n∑y2-∑y))2
X: variabel bebas
Y : variabel terpengaruh
lebih besar dari r table dan sebaliknya (Sutrisno Hadi, 1971). Untuk
rumus T tes
T = r√n-k-1
√1-r2
N :jumlah responden
berikut :
25
-0,401 – 0,600 sedang
Arah hubungan didasakan pada koefisien korelasi notasi (+) atau negative
(-). koefisien korelasi bernotasi positif (+) berarti semakin tinggi variabel
K. Definisi Konseptual
dan website. Pesan teks melalui telepon seluler dan kamera ponsel
(Campbell,2005;Paulson;2006;Peterson,2006).
gambar, video yang telah di edit dan berita tidak benar yang dibuat
26
pelaku untuk si korban yang kemudian disebar luaskan di dunia maya,
c. Isi cyberbullying dari berbagai bentuk cyberbullying yang ada isi yang
L. Definsi Operasional
a. Bentuk-bentuk cyberbullying.
27
Foto yang telah di edit yang tujuan untuk menjelek-jelekkan
korban
Video yang telah di edit, parody, atau video yang khusus dibuat
pelaku.
c. Media cyberbullying
d. Perubahan perilaku
28
Kondisi psikis yang berubah
29