Anda di halaman 1dari 18

SOLUSI MENCEGAH CYBER BULLYING

Kata Pengantar
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pesatnya perkembangan media sosial dikalangan remaja sebagai alat komunikasi yang
mudah digunakan, dilengkapi dengan aplikasi didukung fasilitas internet dan dapat diakses
dimana saja membuat fenomena besar terhadap arus informasi, tidak hanya itu pertumbuhan
media sosial membawa fenomena baru dalam masyarakat sebagai ajang untuk melakukan
kecenderungan berperilaku bullying (cyber bullying) yang diawali dari komentar negatif yang
memiliki kualitas berulang (Kowalski, 2014).
Penelitian yang dilakukan dikota yogyakarta pada subjek mulai usai 13 hingga 29 tahun
mengemukaan bahwa adanya tindakan kecenderungan bullying dimedia sosial (cyber bullying)
yang terjadi dihalaman Facebook yang ditinjau selama 6 bulan dan mengalami peningkatan
(Rifauddin, 2016). Riset sartana dan Afryeni (2017) pada siswa di Padang ditemukan bahwa
terdapat siswa yang mengaku pernah melihat cyber bullying, dimana subjek sebagai pelaku, dan
pernah menjadi korban. Sementara itu, hasil penelitian sakaria (2016). Juga menunjukkan bahwa
80% siswa dalam penelitiannya telah saling mengalami cyberbullying dan kasus cyberbullying
diduga akan terus meningkat seiring dengan kemajuan dalam komunikasi media sosial. 
Alasan kenapa kita mengangkat judul ini karena banyak kasus cyberbullying di
Indonesia, dan karena kami juga pernah diberada posisi korban. Contoh kasus cyberbullying
yang berujung bunuh diri yang dialami Amanda. Yang disebabkan karena melalui videocam,
Amanda dipaksa melakukan live sex oleh orang asing dengan ancaman menyebarkan foto dia
saat shirtless. Dan saat foto dia disebar, seluruh teman sekolah dia mengetahuinya, dan menjadi
perbincangan seluruh orang disekolah hingga dia memutuskan untuk bunuh diri.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari mencegah cyberbullying:
1. Membantu mengurangi adanya kerusakan mental pada korban
2. Memberi pemahaman tentang mengetik didalam sosial media
3. Memberikan evaluasi tentang cyberbullying
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari mencegah cyberbullying:
1. Menjalin hubungan baik dengan banyak orang
2. Menumbuhkan rasa percaya diri
3. Tidak terpancing untuk melawan 
4. Menjadikan buly-an sebagai penyemangat
Bab II
Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian
      Apa itu cyber bullying?
Cyber bullying adalah segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan
dilakukan teman seusia mereka melalui dunia cyber atau internet. Cyber bullying adalah kejadian
dimana seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau
remaja lain melalui media internet, teknologi digital atau telepon seluler.
Remaja sangat potensial berperilaku bullying, para remaja dapat dengan mudah
melecehkan orang lain selama 24 jam atau 7 hari seminggu secara online tanpa batas untuk
merugikan dan menyakiti orang lain : seperti menggunakan internet untuk mendapat akses
informasi dan sumber daya secara illegal, untuk memata matai atau mengamati orang lain, untuk
membahayakan atau mencelakakan orang lain serta terus terjadi penyerangan secara berulang-
ulang oleh pelaku dan sifat pesannya relatif permanen (kowalski 2014)., untuk membahayakan
atau mencelakakan orang lain serta terus terjadi penyerangan secara berulang-ulang oleh pelaku
dan sifat pesannya relatif permanen (kowalski 2014).

2.2 Kategori Bullying


Menurut yayasan sejiwa, secara umum praktik bullying dapat dikelompokkan menjadi 3
kategori, yakni bullying fisik, bullying non-fisik, dan bullying mental atau psikologis. 

1. Bullying fisik
Ini merupakan jenis bullying yang kasat mata. siapa saja bisa melihat tindakan merugikan
ini karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku dengan korban bullying. 
contoh :
a. menampar
b. menimpuk
c. menginjak kaki
d. meludahi
e. memalak,dll

2. Bullying verbal 
Ini jenis bullying yang juga bisa terdeteksi karena bisa tertangkap indra pendengaran.
contoh :
memaki
menghina
meneriaki 
menuduh
menebar gosip, dll

3. Bullying mental
Ini jenis bullying yang paling berbahaya karena tidak tertangkap mata atau telinga kita
jika kita tidak cukup awas mendeteksinya.
contoh :
                a. memandang sinis
                b. memandang penuh ancaman  
                c. mempermalukan di tempat umum
                d. mengucilkan 
                e. mencibir, dll

2.3 Jenis-Jenis Cyber Bullying


Cyber bullying di Indonesia tidak hanya satu jenis saja, terbagi menjadi 6 jenis sebagai
berikut: 
1. Flaming (Terbakar)
Tindakan seseorang mengirimkan pesan teks yang berisi kata-kata frontal dan penuh
amarah. Secara umum, tindakan flaming berupa provokasi, penghinaan, mengejek,
sehingga menyinggung orang lain.

2. Harassment (Gangguan)
Tindakan seseorang mengirim pesan-pesan berisi gangguan melalui sms, e-mail, teks
jejaring sosial dengan intensitas terus-menerus. Pelaku harassment biasanya sering
menulis komentar terhadap dengan tujuan menimbulkan kegelisahan. Selain itu,
harassment juga mengandung kata-kata hasutan agar orang lain melakukan hal yang
sama.
 
3. Denigration (Pencemaran Nama Baik)
Tindakan dilakukan sengaja dan sadar mengumbar keburukan orang lain melalui internet.
Hingga akhirnya merusak nama baik dan reputasi orang yang dibicarakan pada jejaring
sosial tersebut.  
 
4. Cyberstalking
Tindakan memata-matai, mengganggu, dan pencemaran nama baik terhadap seseorang
yang dilakukan secara intens. Dampaknya, orang yang menjadi korban merasakan
ketakutan besar dan depresi.
 
5. Impersonation (Peniruan)
Tindakan berpura-pura atau menyamar menjadi orang lain untuk melancarkan aksinya
mengirimkan pesan-pesan dan status tidak baik. Biasanya terjadi pada jejaring sosial
seperti instagram dan twitter menggunakan akun palsu.

6. Outing and Trickery


Outing merupakan tindakan menyebarkan rahasia orang lain. Outing berupa foto-foto
pribadi seseorang yang setelah disebarkan menimbulkan rasa malu atau depresi.
Sementara itu, trickery berupa tipu daya yang dilakukan dengan membujuk orang lain
untuk memperoleh rahasia maupun foto pribadi dari calon korban. Dalam banyak kasus,
pelaku outing biasanya juga melakukan trickery.
2.4 Dampak dari Cyber Bullying
Dampak ini terbagi menjadi 3 yakni :
1. Secara Mental — merasa kesal, malu, bodoh, bahkan marah
2. Secara Emosional — merasa malu atau kehilangan minat pada hal-hal yang kamu sukai
3. Secara Fisik — lelah (kurang tidur), atau mengalami gejala seperti sakit perut dan sakit
kepala
 
Dampak bagi korban:
1. Dampak psikologis: mudah depresi, marah, timbul perasaan gelisah, cemas, menyakiti
diri sendiri, dan percobaan bunuh diri
2. Dampak sosial: menarik diri, kehilangan kepercayaan diri, lebih agresif kepada teman
dan keluarga 
3. Dampak pada kehidupan sekolah: penurunan prestasi akademik, rendahnya tingkat
kehadiran, perilaku bermasalah di sekolah. 

Dampak bagi Pelaku:


Cenderung bersifat agresif, berwatak keras, mudah marah, impulsif, lebih ingin mendominasi
orang lain, kurang berempati, dan dapat dijauhi oleh orang lain.
 
Dampak bagi yang menyaksikan (bystander):
Jika cyberbullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka orang yang menyaksikan dapat berasumsi
bahwa cyberbullying adalah perilaku yang diterima secara sosial. Dalam kondisi ini, beberapa
orang mungkin akan bergabung dengan penindas karena takut menjadi sasaran berikutnya dan
beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah
mereka merasa tidak perlu menghentikannya.
 
2.4 Cara Mencegah Cyber Bullying
1. Pencegahan Oleh Diri Sendiri
 Pahami Apa Sebenarnya Itu Cyber Bullying
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memahami apa itu sebenarnya cyber bullying.
Kamu bisa mencari tahu tentang cyber bullying melalui artikel atau dengan diskusi dengan orang
terdekat. Memahami bentuk diskriminasi ini dengan baik akan membantumu agar terhindar dari
tindak pem-bully-an.

 Pertimbangkan Sebelum Memposting atau Mengirim Foto


Seperti telah disebutkan bahwa tidak jarang kasus cyber bullying berasal dari korban sendiri.
Biasanya hal ini terjadi akibat kebiasaan tidak memfilter postingan, khususnya foto, dengan baik.
Akibatnya beberapa foto yang diposting mungkin bisa menjadi objek bully bagi sebagian orang.
Maka dari itu, usahakanlah untuk selalu mempertimbangkan fotomu terlebih dahulu sebelum
mempostingnya. Hal ini juga berlaku ketika kamu mengirimkan foto kepada orang lain. Dengan
begitu kamu bisa menghindari kemungkinan untuk menjadi korban cyber bullying oleh orang
lain.

 Atur Privasi di Media Sosial


Pengaturan privasi di media sosial sangatlah membantu untuk mencegah kasus cyber bullying
terjadi padamu. Meski sebenarnya tidak ada informasi yang benar-benar privat, tetapi setidaknya
dengan mengatur hal tersebut pihak yang dapat mengakses informasimu lebih terfilter.
Misalnya di akun Facebook sebaiknya atur siapa saja yang bisa untuk melihat informasi yang
kamu posting. Begitupun dengan Instagram agar mengatur akunmu menjadi privat. Jadi tidak
semua orang bisa melihat apa yang kamu postikan. Dan janganlah lupa untuk selalu update
tentang kebijakan privasi dari sosial media tersebut.

 Lindungi Password Akun Media Sosial


Biasanya akun media sosial sudah menerapkan beberapa tips di awal agar passwordmu lebih
aman. Mulai dari kombinasi password yang digunakan hingga rutin mengganti password
tersebut. Jadi alangkah lebih baiknya kamu menerapkan hal tersebut agar pihak lain sulit
melacak passwordmu.
 Teliti Saat Mengirim dan Menerima Pesan
Kamu juga harus berhati-hati saat mengirim dan menerima pesan di akun sosial. Pastikan kamu
sudah menyinkronkan teman media sosial ke emailmu. Dengan begitu kontakmu lebih tertata
dengan baik, sehingga kamu nyaman saat mengirimkan pesan. Selain itu perhatikan kembali
pesan yang kamu tulis sebelum mengirimnya.
Ketika menerima pesan kamu juga harus berhati-hati. Jika dari kontak yang tidak dikenal, tidak
masalah jika kamu mengabaikan pesan tersebut. Menyinkronkan teman ke kontak email juga
akan membantumu untuk menyeleksi pesan yang masuk. Biasanya email akan menyimpan pesan
yang mencurigakan sebagai spam.
Hindarilah untuk mengirim pesan, khususnya dalam bentuk teks, ketika emosimu sedang tidak
stabil. Selain berpengaruh pada kalimat yang kamu ketik, respon orang lain juga tidak bisa kamu
deteksi. Jangan sampai mereka tersinggung dan dendam padamu. Akan lebih baik jika kamu
menambahkan emotikon untuk memperjelas emosimu saat itu.

 Pastikan untuk Mengeluarkan Akun Ketika Menggunakan Perangkat Umum


Tidak jarang kasus cyber bullying juga berawal dari keteledoranmu pada saat membuka akun
media sosial menggunakan perangkat umum atau milik orang lain. Oleh sebab itu pastikan untuk
mengeluarkan akunmu sebelum meninggalkan perangkat tersebut. jangan sampai ada orang lain
yang menyalahgunakannya.

 Hindari Memposting Informasi Pribadi


Informasi pribadi yang kamu posting secara online juga sangat rentan menjadi objek cyber
bullying. Pada beberapa kasus mungkin memang bermanfaat mencantumkan informasi di media
online, akan tetapi sebaiknya hindari hal itu. Misalnya mencantumkan alamat, nama lengkap,
nomor telepon, kata sandi, dan informasi lainnya.
Memposting informasi tersebut akan memudahkan orang lain yang berniat jahat untuk
menghubungimu secara offline. Hal yang sama juga berlaku pada saat kamu ingin memposting
informasi orang lain. Usahakan untuk meminta izin terlebih dahulu selain kamu memang tidak
berhak, juga bisa menimbulkan masalah pidana.
 Cobalah Searching Dirimu Sendiri di Mesin Pencarian
Pernah tidak kamu berpikir untuk mencari namamu sendiri dalam mesin pencarian? Walau
terkesan sedikit lucu, tetapi hal ini benar-benar bisa sangat membantu khususnya mencegah
cyber bullying. Mengapa? Karena kamu dapat melihat informasi milikmu melalui sudut pandang
yang berbeda.
Kamu bisa menempatkan dirimu sebagai orang lain dalam melihat informasi milikmu sendiri.
Cobalah untuk memperhatikan lebih jeli, apakah ada postingan atau informasi yang bisa memicu
cyber bullying. Jika benar-benar ada, maka sebaiknya segeralah untuk menghapus postingan atau
informasi tersebut.

 Selektif dalam Membahas Topik Tertentu


Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan beberapa hal sensitif yang memicu terjadinya cyber
bullying. Beberapa diantaranya adalah agama, jenis kelamin, ras, dan suku. Jadi sebisa mungkin
kamu untuk lebih selektif pada saat membahas atau memposting topik tersebut di akun sosial.
Ingatlah bahwa jangkauan internet adalah global, sehingga topik yang kamu bicarakan bisa
dilacak dengan mudah. Makanya sebisa mungkin untuk menghindari pembahasan dengan topik
tersebut. Selain bisa berujung cyber bullying, kamu juga belajar untuk lebih menghormati budaya
dan keyakinan orang lain.

 Jangan Pernah Mem-bully Orang Lain


Pernah mendengar istilah bahwa apa yang dilakukan terhadap orang lain suatu saat akan berbalik
kepadamu? Karma itu benar-benar ada, apalagi jika sudah berkaitan dengan tidak diskriminasi
kepada orang lain. Maka dari itu camkan baik-baik untuk tidak mem-bully orang lain baik secara
langsung ataupun online.
Bahkan jika orang terdekatmu melakukan hal tersebut, usahakan untuk menghindari dan tidak
ikut-ikutan. Apabila kamu ikut mem-bully orang lain, maka tidak menutup kemungkinan esok
hari situasi akan berbalik. Hasilnya kamulah yang menjadi korban dari bullying yang dilakukan
orang lain.
 
2. Pencegahan Oleh Orang Tua
 Berikan Edukasi Cara Online yang Aman
Pada dasarnya memberi edukasi tentang tata cara menggunakan jejaring sosial yang aman
kepada anak menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyber bullying. Berikan pemahaman
mengenai apa saja yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media
sosial.
Ajari mereka tentang cara mengatur privasi pada setiap akun online yang dibuatnya. Selain itu
yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman bahwa apa yang
sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus
dimiliki.

 Pahami Media Sosial yang Digunakan Anak


Ada begitu banyak media sosial, aplikasi, hingga situs yang biasa digunakan oleh para remaja
bahkan anak-anak. Dan mungkin memang sedikit mustahil untuk memahami semuanya dengan
baik. Akan tetapi kamu bisa mengecek apa saja yang biasa dan sering digunakan oleh anakmu.
Kalau kamu sudah mengetahuinya, maka langkah selanjutnya adalah memahami seluk beluk dan
kebijakan yang diterapkan oleh media sosial, aplikasi, ataupun situs tersebut. Pahami bentuk
pemanfaatannya oleh para pengguna. Selain itu pelajari juga kebijakan usia yang diterapkan oleh
jejaring sosial tersebut.
 
 Awasi Kegiatan Online yang Dilakukan Anak
Sebagai orang tua kamu wajib untuk senantiasa mengawasi kegiatan online yang dilakukan anak.
Cari tahu siapa saja yang berhubungan dengannya saat online dan apa yang mereka lakukan.
Khusus untuk hal ini, kamu bisa bertanya langsung secara pelan-pelan agar anak tidak merasa
diinterogasi.
Agar kamu lebih mudah untuk mengetahuinya, gunakan langsung media sosial seperti yang
dilakukan anak. Dengan begitu kamu bisa lebih memahami kecenderungan kegiatan yang
dilakukan pengguna media sosial tersebut saat online. Jadi sedikit banyak kamu bisa tahu
kegiatan anakmu saat online.
 Ajari Cara Menghadapi Cyber Bullying
Walaupun hal satu ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada
salahnya. Beberapa cara menghadapi cyber bullying yang bisa kamu ajarkan kepada anak yaitu
tidak menanggapi apalagi sampai membalasanya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-
bully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi.

 Posisikan Diri Sebagai Teman


Memposisikan diri sebagai teman untuk anak juga merupakan cara paling ampuh. Meski tidak
secara langsung bisa mencegah cyber bullying, tetapi langkah ini bisa memudahkanmu untuk
mengetahui tentang kehidupan anak. Semua poin yang telah disebutkan pun akan lebih mudah
untuk kamu ketahui.
Hal itu dikarenakan anak mempunyai kecenderungan untuk nyaman berbagi privasi miliknya
dengan teman dibanding orang tua. Jadi dengan bersikap layaknya teman, anak akan lebih
leluasa dan tidak canggung. Sedangkan dari sisi orang tua sendiri, dukungan yang diberikan pun
akan lebih mudah diterima oleh anak.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB III
 
Explanation of Making Proposals and Also Revisions

Date Explanation
220812 Monday proposal creation day
220915 Thursday first revision
220921 Tuesday second revision
221004 Monday third revision
221010 Monday explanation of chapter 4
 
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hubungan Projec dengan Dimensi P5


Dalam pembuatan project ini, hubungan dengan dimensi P5 adalah dapat mengerahui
berbagai jenis dampak cyber bullying bagi korban dari pembullyian serta memahami cara
mencegah pembullyian pada waktu yg berkala

4.2 Hasil Projec


Dan kali ini kita membawakan suatu produk yaitu poster yang berisi cyber bullying
BAB V
PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan
Dapat mengetahui berbagai jenis cyber bullying, dampak bagi korban bullying itu
sendiri,cara mengatasi cyber bullying yang beredar pada pergaulan remaja, serta konsekuensi
bagi pelaku bullying itu sendiri.

5.2 Saran
Lebih berhati-hati menggunakan social media. dapat lebih menghargai pendapat orang
lain dan bijak dalam berkomentar dalam social media.

Anda mungkin juga menyukai