Anda di halaman 1dari 7

CYBERBULLYING

A. Pengertian
Dalam pengertian dan definisinya, kata “Cyberbullying” didefinisikan
sebagai “perundungan siber”. Cyberbullying adalah bentuk kekerasan yang
ditujukan kepada seseorang atau kelompok secara berulang dan sengaja, dengan
cara mengirimkan pesan teks, email, gambar atau video melalui media internet
atau teknologi digital lainnya, dengan tujuan untuk menghina, memaki,
mempermalukan ataupun mengamcam. Kekerasan ini dapat menyebabkan
hilangnya kepercayaan diri seseorang, menjauhkan dirinya dari lingkungan
pertemanan bahkan dapat menyebabkan sampai ke tahap keinginan untuk
mengakhiri hidup.
Patchin dan Hinduja (2015) menyatakan bahwa cyberbullying adalah
perlakuan yang disengaja dan dilakukan secara berulang yang ditimbulkan
melalui teks elektronik atau internet. Menurut Willard (2005) menjelaskan juga
bahwa cyberbullying merupakan tindakan kejam yang dilakukan secara sengaja
ditunjukkan untuk orang lain dengan cara mengirimkan atau menyebarkan hal
atau bahan yang berbahaya yang dapat dilihat dengan bentuk agresi sosial dalam
penggunaan internet ataupun teknologi digital lainnya. Kowalski, dkk (2014)
juga menambahkan penjelasan dari cyberbullying bahwa konteks elektronik
yang dimaksud seperti; email, blogs, pesan instan pesan teks. Ditujukan kepada
seseorang yang tidak dapat dengan mudah membela dirinya

Cyberbullying merupakan fenomena yang cukup umum ditemukan pada


era perkembangan teknologi seperti sekarang. Perbuatan ini dapat dilakukan
dengan mudah oleh siapapun dan dimanapun karena hanya membutuhkan
teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menghubungkan seseorang yang
satu dengan seseorang lainnya. Dampak perundungan di dunia maya ini bahkan
tidak kalah mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan perundungan secara
langsung. Menurut penelitian berjudul A Majority of Teens Have Experienced
Some Form of Cyberbullying (2018), sekitar 59% remaja yang menggunakan
internet pernah menjadi korban cyberbullying. Angka ini lebih besar dari korban
berusia dewasa sebesar 33 persen.
B. Aspek -Aspek Cyberbullying
Berdsarkan teori Willard (dalam sari & Suryanto, 2012, hal.53) terdapat enam
bentuk yang dapat menggambarkan cyberbullying:
1. Flaming (Amarah)
Flaming merupakan tindakan intimidasi yang bertujuan untuk
memprovokasi orang lain untuk menyinggung korban. Flaming biasanya
berbentuk kata-kata kotor atau penghinaan. Salah satu contohnya adalah
mengirim pesan teks yang berisi kata kata penuh amarah, kasar, atau frontal.
2. Harassment (Pelecehan)
Harassment merupakan tindakan yang dilakukan dengan memberikan
gangguan-gangguan secara terus menerus seperti ancaman dan menyebarkan
konten yang tidak senonoh dalam jangka waktu panjang.
3. Denigration (pencemaran nama baik)
Denigration merupakan tindakan dengan mengumbar keburukan atau
menyebarkan fitnah seseorang dengan tujuan untuk merusak citra atau
reputasi orang tersebut. Denigration juga biasa dikenal dengan pencemaran
nama baik. Tindakan yang di perbuat tidak sesuai dengan fakta dan
kebenaran.
4. Cyberstalking (penguntitas di media sosial)
Cyberstalking adalah perilaku dimana seseorang (pelaku) menguntit atau
men-stalking seseorang (korban) di media sosial.pelaku biasanya akan
menghantui korban sampai keinginan pelaku tercapai. Tindakan ini biasanya
disertai dengan ancaman dari pelaku kepada korban.
5. Impersonation (peniruan)
Impersonation merupakan tindakan dengan menggunakan akun palsu.
Pelaku akan membuat email maupun akun media sosial palsu untuk mencuri
foto dan mencuri identitas orang lain. Selanjutnya akan melakukan
pemerasan atau hal yang tidak baik lainnya kepada orang lain atas nama
identitas seseorang (korban) yang telah dicuri tersebut.
6. Outing and trickery (Tipu Daya)
Outing and trickery memiliki arti yang berbeda tetapi memiliki maksud dan
tujuan yang sama, dimana Perilaku outing ini dilakukan dengan
menyebarkan aib atau informasi pribadi berupa foto atau video tanpa adanya
izin terlebih dahulu. Sedangkan trickery adalah cara memperoleh informasi
pribadi baik foto atau video. Foto atau rahasia orang tersebut akan dijadikan
senjata untuk mempermalukan atau meneror korban.

C. Faktor yang Mempengaruhi


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cyberbullying antara lain :
1. Faktor Individu
Individu merupakan kunci utama seseorang dalam melakukan perbuatan
cyberbullying di karenakan atas kemaauan dan kesadaran dirinya sendiri.
Individu yang terlihat lemah dan tidak memberontak ketika dijatuhi
perlakuan kekerasan atau pelecehan akan memiliki resiko lebih besar
dalam menerima tindakan cyberbullying sedangkan mereka yang tampak
lebih berani dan tidak mau menjadi korban memiliki kemungkinan lebih
kecil untuk menjadi korban cyberbullying.
2. Faktor Lingkungan Sekitar
Pengalaman menerima kekerasan dalam lingkungan sekitarnya
merupakan indikator dari tingkat kejahatan termasuk cyberbullying,
terutama pada kalangan remaja dengan pemantauan orang tua yang
rendah (Khoury-Kassabri et al, 2019). Paparan kekerasan meningkatkan
risiko remaja untuk terlibat dalam cyberbullying. Terdapat hubungan
yang kuat antara pengalaman kekerasan yang diterima dan keterlibatan
dalam pelaku kejahatan cyberbullying.
3. Harga Diri dan Pengendalian Diri
Harga diri dan pengendalian diri memiliki pengaruh terhadap keterlibatan
remaja dalam cyberbullying. Pelaku cyberbullying cenderung memiliki
harga diri lebih tinggi dengan pengendalian diri yang rendah. Sedangkan
korban cyberbullying memiliki harga diri yang lebih rendah dengan
pengendalian diri yang tinggi, (Fatih et al., 2015). Salah satu perilaku
memiliki pengendalian diri yang tinggi adalah tingginya kontrol perilaku
dan persepsi yang lebih besar tentanag kontrol psikologis.
4. Komunikasi Orang Tua-Remaja
Derajat keterbukaan yang tinggi membuat komunikasi orang tua-remaja
semakin berkualitas, dan semakin tinggi permasalahan komunikasi maka
semakin rendah kualitas komunikasi. Keterbukaan dengan orang tua
membuat anak merasa lebih dekat dan penuh pengawasan orang tua.
Terdapat juga beberapa faktor lainnya adalah:
 Perwujudan pembalasan dendam dari penindasan yang diterima dari
cyberbullying sebelumnya.
 Mencari pengakuan atas dirinya yang terkesan keren dan tangguh
 Perasaan iri terhadap orang lain dan melakukan cyberbullying
sebagai tindakan untuk pemuas rasa iri yang di miliki.

D. Dampak Cyberbullying
Cyberbullying pada umumnya terjadi karena memburuknya sebuah hubungan
dan disertai tindakan intimidasi oleh pelaku. Kerusakan sebuah hubungan yang
terjadi sering kali dijadikan alasan bagi pelaku untuk menyerang korban melalui
media sosial.
Berikut dampak yang mungkin terjadi yaitu:
 Dampak Psikosial, dampak negatif yang ditimbulkan korban akan
mengalami tekana emosional dan juga perubahan sifat/perilaku tetapi
semua tidak bisa di samaratakan dalam beberapa kasus. Karena semua
tergantung frekuensi, durasi dan keparahan dari tindakan tersebut.
 Dampak Akademik
Banyak anak remaja yang mengalami kegagalan dalam akademik dan
memustukan untuk tidak melanjutkan sekolah ketika mendapatkan
tindakan cyberbullying. Hal ini di karenakan remaja tersebut memiliki
kesulitan dalam berkonsentrasi juga memiliki perasaan tidak nyaman dan
tertekan oleh pelaku. Kondisi tersebut membuat remaja tersebut (korban)
tidak berani berangkat sekolah dan memiliki rasa kepercayaan diri yang
rendah ketika berada di lingkungan sekitar pelaku tindakan cyberbullying.
 Dampak Fisik
Beberapa dampak fisik yang akan dialami oleh korban yaitu gangguan
tidur, kehilangan nafsu makan dan merasa mual, sakit kepala, dimana
terdapat gangguan lainnya yang membuat kondisi fisik korban jika
semakin dibiarkan akan menyebabkan penurunan.

E. Contoh Kasus Cyberbullying yang Terjadi Pada Remaja

Berdasarkan kajian penelitian yang


dilakukan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas)
dan Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
(PPPA) menemukan bahwa anak
remaja menjadi memiliki risiko terpapar menjadi korban pelecehan seksual darin

F. Kesimpulan
Cyberbullying adalah bentuk kekerasan yang menargetkan individu maupun
kelompok secara berulang maupun sengaja melalui internet ataupun teknologi
digital lainnya. Adapun 6 bentuk cyberbullying yaitu flaming, Harassment,
Denigration, Cyberstalking, Impersonation, Outing and trickery. Faktor faktor
yang mempengaruhi cyberbullying antara lain adalah individu, lingkungan,
pengendalian diri, serta kurangnnya komunikasi anak dengan orang tua. Dampak
cyberbullying meliputi psikosial, akademis, dan fisik dan remaja adalah sasaran
yang paling besar terkena tindakan cyberbullying.
DAFTAR PUSTAKA

Riadi, Muchlisin. “Pengertian, Bentuk, Karakteristik Dan Tindak Pidana

Cyberbullying.” Https://Www.kajianpustaka.com, 6 Nov. 2019,

www.kajianpustaka.com/2019/11/pengertian-bentuk-karakteristik-dan-

tindak-pidana-cyberbullying.html.

Purnama, Andrea Prita. “Cyberbullying.” Https://Psychology.binus.ac.id/,

psychology.binus.ac.id/2019/01/08/cyberbullying/. Accessed 10 July

2023.

Rahmatullah, Azam Syukur, and Muhammad Azhar. “Cyberbullying Day Care Sebagai

Perlindungan Dari Dampak Negatif Media Sosial.” Jurnal Gembira:

Pengabdian Kepada Masyarakat, vol. 1, no. 02, 19 Apr. 2023, pp. 325–

338, gembirapkm.my.id/index.php/jurnal/article/view/48/40. Accessed

31 Dec. 2023.

Anda mungkin juga menyukai