CYBER BULLYING
Disusun oleh :
1. Susilo 11120649
2. Siti Marintan Sinambela 11122481
3. Nur Azizah 11122495
4. Elizabeth Apriyanti M 11123546
5. Siti Rubi Atul Adawiyah 11123618
6. Rifka Purnama 11124021
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan
judul :"Cyber Bullying". yang merupakan salah satu syarat kelulusan mata Kuliah Etika
Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi Jurusan Sistem Informasi Akuntansi
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika.
Selama dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak menerima
bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran, serta fasilitas yang membantu hingga
akhir dari penulisan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Direktur Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana
Informatika.
2. Ketua Jurusan Komputerisasi Akuntansi Akademi Manajemen Informatika dan
Komputer Bina Sarana Informatika.
3. Bapak Syamsul Bahri selaku Dosen Pengajar Etika Profesi Teknlogi Infomasi dan
Komunikasi.
4. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan moril dan materil maupun
spiritual yang tidak sedikit nilainya, sehingga tersusunnya makalah ini.
5. Rekan-rekan Mahasiswa kelas 11.6A.07 yang telah memberikan dukungan
semangat kepada kami.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membantu, meskipun dalam makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan
budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat. Teknologi informasi saat ini
menjadi pedang bermata dua karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan
menggunakannya dengan ada hal yang baik dan tidaknya. Cyber crime dimana
kejahatan ini sudah melanggar hukum dalam teknologi dan seseorang yang
mengerjakannya dapat di kenakan hukum pidana dan perdata. Khususnya dalam hal
Professor Dan Olweus dari University of Bergen yang sejak tahun 1970-an di
Skandinavia mulai memikirkan secara serius tentang fenomena bullying di sekolah.
Dalam Bahasa Indonesia, secara harfiah kata bully berarti penggertak, orang yang
saya,bisa menggunakan “Menyakat” (berasal dari kata sakat) dan pelakunya (bully)
disebut penyakat.
hal sepele atau bahkan “normal” dalam tahap kehidupan manusia atau dalam
karena manusia tidak terlahir sebagai penggertak dan pengganggu yang lemah.
Bullying merupakan perilaku tidak “normal”, tidak sehat dan secara sosial tidak bisa
diterima.Hal yangsepele pun kalau dilakukan secara berulang kali pada akhirnya
dapat menimbulkan dampak serius dan fatal. Dengan membiarkan atau menerima
Interaksi sosial yang tidak sehat dapat menghambat pengembangan potensi diri secara
Professor Dan Olweus pada tahun 1993 telah mendefinisikan bullying yang
secara langsung (direct bullying), misalnya penyerangan secara fisik dan perilaku
internet yang di dalamnya terdapat artikel dan informasi yang menjelaskan tentang
internet khususnya cyber bullying menjadi lebih mudah di mengerti bagi setiap orang
yang membacanya. Untuk para pengguna media online, makalah ini merupakan
BAB II
PEMBAHASAN
dan dilakukan teman seusia mereka melalui dunia cyber atau internet. Cyber bullying
adalah kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau
dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital
Cyber bullying dianggap valid bila pelaku dan korban berusia di bawah 18
tahun dan secara hukum belum dianggap dewasa. Bila salah satu pihak yang terlibat
(atau keduanya) sudah berusia di atas 18 tahun, maka kasus yang terjadi akan
dikategorikan sebagai cyber crime atau cyber stalking (sering juga disebut cyber
harassment).
Bentuk dan metode tindakan cyber bullying amat beragam. Bisa berupa pesan
situs web untuk menyebar fitnah dan mengolok-olok korban hingga mengakses akun
jejaring sosial orang lain untuk mengancam korban dan membuat masalah. Motivasi
pelakunya juga beragam. Ada yang melakukannya karena marah dan ingin balas
dendam, frustrasi, ingin mencari perhatian bahkan ada pula yang menjadikannya
Cyber bullying pada umumnya dilakukan melalui media situs jejaring sosial
seperti Facebook dan Twitter. Ada kalanya dilakukan juga melalui SMS maupun
pesan percakapan di layanan Instant Messaging seperti Yahoo Messenger atau MSN
melakukan cyber bullying dengan cara lain. Mereka membuat situs atau blog untuk
menjelek-jelekkan korban atau membuat masalah dengan orang lain dengan berpura-
pura menjadi korban. Ada pula pelaku yang mencuri password akun e-mail atau situs
jejaring sosial korban dan mengirim pesan-pesan mengancam atau tak senonoh
MySpace membuat dunia maya menjadi tempat hangout yang seru bagi warga di
seluruh dunia. Teknologi serat optik ini memungkinkan orang berkoneksi satu dengan
yang lain, tanpa dibatasi oleh waktu, jarak maupun tempat. Sementara itu, di dunia ini
ada 1,4 miliar sistem yang terkoneksi oleh internet, termasuk di dalamnya Indonesia,
dengan sekitr 30 juta sambungan internet. Saking ingin eksis, orang lain membuka
diri seluas-luasnya. Tak puas hanya menantumkan nama, alamat, tanggal lahir, hobi,
status, foto-foto, orang juga memasang nomor ponsel berikut alamat rumah lengkap
di internet! Euforia ini rupanya telah membuat orang lupa bahwa tak ubahnya di
dunia nyata, internet juga dihuni oleh penjahat yang selalu mengintai.
Jejaring social online, seperti facebook, justru kerap di jadikan sarana bagi
cyber bullying. Pasalnya, facebook memang cukup popular . Saat ini jumlah
kami dapat dari wikipedia, bahwa Indonesia menempati peringkat kedua setelah
Amerika serikat . Keinginan untuk dikenal dan terkenal ini membuat orang
mengumbar informasi detail tentang dirinya. Mereka tak sadar, bahwa hal ini bisa
menjadi boomerang bagi mereka sendiri. Sementara itu, Lebih dari 55% pengguna
jejaring sosial facebok itu adalah wanita. Sehingga, bukan tidak mungkin wanita
menjadi sasaran empuk bagi para pelaku cyber bullying dalam menjalankan aksinya.
Korban kejahatan cyber bullying tidak sedikit, di Indonesia juga banyak pelaku cyber
Indonesia. Beberapa artis di tanah air yang menjadi korban sering dikagetkan dengan
yang mengatas namakan dirinya. Hal ini tentu saja membuat artis atau korban
tersebut kehilangan privasi, sebab setiap kegiatan harian yang dilakukan olehnya
• Pelaku bullying biasanya bersifat anonim, menggunakan nama lain atau berpura-
a. Flame War
Dapat terjadi di milis atau online forum, berupa perdebatan yang tidak esensial atau
penyanggahan tanpa dasar yang kuat dengan menggunakan bahasa kasar dan
menghina.
b. Gangguan (Harassment)
Berulang kali posting diforum atau mengirimkan pesan tidak pantas melalui email.
Mengirim spam e-mail degan jumlah belasan hingga ratusan email per-hari.
2.3 Kenapa Orang Melakukan Cyber Bullying?
Cara terbaik menghadapi dan mengurangi resiko cyber bullying adalah dengan
upaya pencegahan dari sejak awal. Sadarilah bahwa kehadiran online (punya alamat
email,online profile, posting di milis atau forum, menulis di blog atau website) pada
dasarnya seperti kita berada ditempat umum. Jagalah keamanan detail pribadi seperti
nomor ponsel, alamat email, password, nomor pin, nama, alamat rumah, nama
sekolah, tempat kerja, nama keluarga atau nama teman. Informasi tersebut bisa
password kepada teman anda, dia mungkin saja memberitahukannya kepada orang
lain. Hindari menuliskan nomor ponsel, password, alamat email diselembar kertas,
karena kalau hilang, orang lain jadi mengetahui. Jika anda menggunakan komputer
umum diwarnet, sekolahan, atau di perpustakaan, jangan lupa logout dan meng-clear
private dataset belum pergi (Jika anda menggunakan Mozila Firefox pilih Tools --->
1. Membuat password yang sederhana dan mudah di tebak (seperti nama pacar, nama
2. Memberi password pada orang lain walaupun itu teman dekat kita sendiri.
3. Gampang percaya dengan berita atau kabar yang tidak jelas asal usulnya di
5. Memasang foto-foto diri anda yang sekiranya anda sendiri tidak merasa nyaman
apabila foto-foto tersebut disabar luaskan secara bebas. Sekali foto tersebar
6. Sembarangan add friend atau approval atas permintaan seseorang untuk menjadi
teman.
Untuk itu, jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak lantas
merasa diperhatikan.
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyber
bullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak
menyenangkan ini.
3. Adukan pada orang yang dipercaya. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka
harus melapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling di sekolah. Selain
4. Simpan semua bukti. Oleh karena aksi ini berlangsung di media digital, korban
akan lebih mudah meng-capture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi
5. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk
pesan instan, teks, atau komentar profil, gunakan tool preferences/privasi untuk
Ada fitur “report abuse” pada Facebook dan Twitter, ini dapat membuat si akun
tombol “report as spam” pada Twitter agar si pelaku dideaktivasi oleh admin Twitter.
Jika serangan datang melalui email, kita dapat melaporkannya ke penyedia layanan
Masih belum cukup? Bahkan si pelaku cyber bully sudah berlaku lebih jauh lagi
dengan meneruskan serangan dan menjelekkan dirimu di forum publik? Jika merasa
benar, jangan takut untuk mengambil jalur hukum. Hubungi teman atau orang yang
memahami aspek hukum, dan coba bicara dengan mereka, tindakan apa yang tepat.
8. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk yang dilakukan, seperti
9. Jadilah teman, jangan hanya diam. Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam
dan tidak berbuat apa-apa akan menyuburkan aksi bullying dan menyakiti perasaan
korban. Suruh pelaku menghentikan aksinya, atau jika pelaku tidak diketahui bantu
kurang memberi efek jera. Namun demikian, Potensi serius dari kejahatan ini di masa
depan membuat divisi cyber crime Kepolisian Republik Indonesia harus terus
meningkatkan kualitas layanannya. Selain di jerat dengan pasal hukuman pidana, para
penjahat dunia maya ini juga bisa dikenai pasal undang-undang Informasi dan
Transaksi Elektronika yang telah disahkan pada tanggal 25 Maret 2008 yang lalu.
Dengan demikian mereka yang mengalami kasus cyber bullying bisa dijerat pasal 27,
dalm bab perbuatan yang di larang. Mereka yang melanggar bisa dikenakan hukuman
ditanggapi oleh pihak sekolah secara serius. Sehingga keluarga korban melibatkan
lembaga bantuan hukum atau pengacara untuk merubah keadaan tersebut. Lembaga
bantuan hukum dapat memberikan dukungan terhadap individu yang tidak memiliki
kekuasaan dalam menghadapi wewenang pihak sekolah. Pihak pengadilan pun dapat
Pasal 80 ayat 1:
"Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh
dipersiapkan dan saksi yang mau bersaksi harus dicari.Keputusan pengadilan pun
Selain itu, jika penuntut tidak mendapatkan bantuan hukum, akan memerlukan biaya
tidak sedikit.
media, kerap menjadi pelarian remaja dari dunia nyata. Dan, bukan mustahil
pengaruh dunia maya lebih kuat dibandingkan kehidupan nyata. Seperti yang terjadi
Gadis 14 tahun itu adalah korban bullying situs online. Pada Jumat, 2 Agustus
2013 lalu, Hannah ditemukan tewas gantung diri di rumahnya. Ia tak bisa lagi
menahan caci maki yang ditujukan padanya. Bahkan sering diminta bunuh diri, oleh
orang-orang yang tak jelas identitasnya. Troll (orang yang sering mengejek di dunia
oleh para troll terkait dengan kelebihan berat badannya, kematian paman Hannah
karena kanker, juga kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri. Bahkan, berdasarkan
pemutihpakaian.
sebelum ia memutuskan untuk bunuh diri. Seperti pada 5 April 2013 lalu.
Pengejeknya mencacinya, "Kau seharusnya bunuh diri. Lagipula tak ada yang peduli
padamu."
Sementara, pada tanggal 20 Juli, troll menulis untuk Hannah dengan keji,
"Kau sungguh jelek. Lebih baik kau mati saja. Aku yakin, semua orang pasti senang."
Lalu dibalas oleh Hannah, "Ya, aku memang jelek. Tetapi kau jelas lebih ‘jelek’
dariku. Kau punya kepribadian minus dengan menyuruh orang untuk mati."
Meski, terakhir digunakan Kamis, 1 Agustus 2013 lalu, kemarin ejekan dan komentar
mengunggah foto di Facebook berisi tulisan, "Kau pikir kau ingin mati, tetapi
kenyataannya kau hanya ingin diselamatkan." Polisi masih menyelidiki kasus ini
dengan memeriksa komputer dan ponsel Hannah. Namun, belum ada keterangan
Disayang di dunia yata, kasus bunuh diri Hannah disebar oleh ayahnya, David
Smith melalui jejaring sosial Facebook pada Sabtu, 3 Agustus 2013 lalu. Itu
pencipta website itu dituntut dengan pembunuhan. "Secara tidak langsung, orang
yang membuat situs ini sudah melakukan pembunuhan," kata pria yang berprofesi
sebagaisopir truk itu. Sementara, teman, keluarga dan pacar Hannah, Kris Cooper
Megan Meier (13) bunuh diri pada tahun 2006 lalu. Megan meninggal akibat
bunuh diri dengan cara menggantung dirinya sendiri di kamar tidurnya. Penyelidikan
polisi menemukan ada tindakan cyber bullying yang dilakukan oleh teman dan ibu
temannya tersebut.
Jarang bergaul, Megan lebih sering mengobrol secara online melalui situs
myspace dan AOL messenger. Sarah Drew, seorang teman sekaligus tetangganya
membuat akun palsu dan mulai mengobrol dengan Megan. Akun tersebut bernama
Josh Evan dan sangat ramah pada Megan. Karena percaya, dari obrolan tersebut
diketahui bahwa Megan pernah dirawat di psikiater pada umur 10 tahun akibat
Sarah yang ternyata mendapat bantuan dari ibunya akhirnya mulai menjelek-
jelekkan Megan dan mengolok-oloknya sebagai anak gila. Pesan terakhir yang
dikirim melalui AOL kepada Megan berbunyi, "Semua orang membencimu. Hiduplah
dalam kesengsaraan. Dunia ini akan menjadi lebih baik tanpamu". Megan Meier
Facebook posting foto cewek ngga pake apa-apa. Cewek itu masih SMP,” ia
melihat pemandangan seorang anak perempuan usia 14-an bertelanjang dada dengan
ekspresi malu-malu. Fotonya buram, nampak diambil dari kamera ponsel dengan
resolusi rendah.
Ternyata itu belum apa-apa. Komentar di bawah foto tersebut jauh lebih
mengerikan. “Dasar per*k, berapa sih tarifnya?” “Wah, sexy juga ya kamu, mau
dong..” Dan berbagai kalimat bernada miring, kasar, caci maki, dan pelecehan lain.
Anak perempuan yang fotonya disebarkan itu bukan pihak yang memposting foto tak
senonoh tadi. Ia hanya korban dari pihak yang iseng, sakit hati, atau dendam. Karena
pihak yang dendam itu punya data dirinya yang paling privasi, maka disebarkanlah
tubuhnya. Alhasil, ia jadi korban caci maki, pelecehan, dan banyak lagi. Untung lah
foto itu hanya bertahan sehari di laman Facebook. Mungkin si pelaku takut
Jika Anda rajin mengamati laman Facebook para Abege alias “Anak Baru
Gede”, jangan heran kalau sering menemukan postingan serupa. Ada yang hanya caci
maki di kolom komentar, isi postingan bernada vulgar, hingga foto tak senonoh.
Itulah potret para user belia di ranah maya. Bukan hanya di Indonesia, melainkan juga
di sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat. Pernah dengar kasus Amanda
Todd, seorang remaja putri yang bunuh diri akibat di-bully di internet dan dunia
nyata? Kasusnya nyaris serupa, Amanda jadi korban pihak yang menyebarkan foto
Remaja yang menjadi korban cyber bully biasanya juga akan di-bully di dunia
nyata, sebab kini dunia maya sudah sedemikian lekat dengan dunia nyata. Teman-
lingkungan dekat rumah, atau bahkan keluarga. Jadi apa yang terjadi di dunia maya,
sangat berimbas di keseharian mereka. Bayangkan jika anak Anda jadi korban
sekolahnya juga akan melihatnya? Apakah mereka akan bersimpati? Tidak selalu,
Cyber bully kini kerap dianggap hal biasa, sekadar main-main di kalangan
Abege. Hingga tak sadar lagi mana batasan etika. Sekadar mengata-ngatai teman di
kolom komentar, mungkin masih dalam batas wajar. Tapi jika sudah menyebarkan
hal-hal privasi seperti foto, video, atau data lain yang tak selayaknya diketahui umum,
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
peradaban dunia dan teknologi dunia maka semakin besar juga tingkat kejahatan yang
timbul karena pemanfaatan teknologi internet. Banyak jenis dari kejahatan cyber
crime, diantaranya cyber bullying. Cyber bullying merupakan sebuah fenomena baru
melalui penggunaan komputer, telepon selular dan peralatan elektronik lainnya yang
dilakukan oleh sekelompok orang atau individu dimana seseorang yang menjadi
komen yang mengandung kebencian melalui blog, email atau ym, mengirimkan sms
email kepada orang lain dengan menggunakan identitas email tersebut, mengunggah
3.2 Saran
1. Berhati-hati dalam berbagi apapun di internet terutama yang bersifat pribadi,
sebab peluang tersebarnya konten privat ke ruang publik terlalu besar, jika sebuah
konten tersebar luar di internet, tidak mungkin bisa menghapusnya lagi.
2. Cyber bullying sudah menyebar dimana-mana dan dampaknya pun sangat buruk.
Maka lebih kita selalu berilaku sopan saat di dunia maya atau sebagainya
3. Ketika terjadi cyberbullying massal terhadap seseorang atau sekelompok orang,
sebaiknya kita tidak ikut-ikutan.
4. Jangan terlalu percaya dengan orang-orang yang belum di kenal, agar dapat
menghindari dari cyber bullying tersebut
DAFTAR PUSTAKA
http://pengetahuanteknologikomputer.blogspot.com/
http://tekno.kompas.com/read/2013/08/27/1246496/Ketika.Cyberbully.Makin.Tak
.Terkendali
http://tekno.kompas.com/read/2013/08/30/1345495/Kejamnya.Dunia.Maya.YangRen
ggut.Nyawa
http://tekno.kompas.com/read/2008/05/27/1749493/Naas.Hanya.Karena.Perkataan
Yang.Membuat.Hati.Tersinggung.Membuat.Wanita.Ini.Mengakhiri.Hidupnya
htpp://teknologi.vivanews.com
http://yanuaratp.blogspot.com/2011/01/7-tips-cegah-dan-hentikan-cyberbullying.html