BERITA HOAX
Dosen Pengampu:
(Literasi Informasi)
Disusun Oleh:
NIM A15.2018.01168
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
J. B. Wahyudi berpendapat berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang
memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, serta masih baru dan dipublikasikan
secara luas melalui media massa periodic. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita jika
tidak dipublikasikan melalui media massa periodik. Berita yang baik adalah berita yang isinya
lengkap dan singkat, padat serta jelas, Informasi menjadi sebuah berita manakala memiliki nilai
berita seperti tepat waktu, kelayakan berita, kedekatan, kontroversi, terkenal, kejadian yang baru
terjadi, aneh, emosi, kegunaan, dan nilai-nilai pendidikan. Berbagai kejadian atau peristiwa yang
bernilai berita inilah yang dicari oleh jurnalis dan dibutuhkan oleh khalayak. Dalam
melaksanakan tugasnya, seorang jurnalis akan mencari, mengumpulkan, dan melaporkan suatu
kejadian atau peristiwa yang bernilai berita kepada khalayak dengan berpegang pada kode etik
wartawan atau kode etik jurnalistik. Pelaporan suatu kejadian atau peristiwa tersebut ditulis
dengan menggunakan beberapa teknik penulisan berita tergantung pada jenis-jenis berita yang
hendak disampaikan kepada khalayak.
Fungsi berita dalam kehidupan sehari-hari yang pertama adalah menyampaikan informasi.
Fungsi informasi mencakup berbagai informasi berbagai kejadian atau peristiwa yang menjadi
perhatian dalam kehidupan sehari-hari seperti politik, hubungan luar negeri, prakiraan cuaca,
kecelakaan, bisnis, buruh, pendidikan, dan ekonomi. Informasi tersebut sangat penting bagi
khalayak dan umumnya diberikan melalui media massa baik media masa cetak maupun
elektronik. mengingkatkan kesadaran publik tentang isu tertentu. Yang dimaksud dengan
kesadaran publik adalah tingkat pemahaman publik tentang pentingnya isu tertentu dan
implikasinya bagi publik secara umum. Isu disini dapat berupa masalah lingkungan hidup,
masalah-masalah yang berkaitan dengan perempuan dan anak-anak, politik, dan lain-lain. Berita
surat kabar atau media elektronik merupakan salah satu sarana untuk dapat meningkatkan
kesadaran publik tentang isu tertentu dengan cara menjelaskan isu-isu dan menyebarluaskan
pengetahuan kepada khalayak luas agar dapat membuat keputusan yang tepat. Berita yang
disajikan melalui media massa cetak dan elektronik menjadikan kita lebih mengerti dan
memahami berbagai kejadian atau peristiwa di seluruh dunia. Berita-berita dari seluruh dunia
menunjukkan bahwa manusia di suatu negara berbeda dengan negara lainnya. Latar belakang
yang dimiliki pun berbeda-beda. Hal ini tentunya sangat penting bagi kita untuk mempelajari
perbedaan yang ada dan belajar untuk bersikap terbuka terhadap hal-hal baru dan
mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan yang ada. Berita juga dapat berfungsi untuk
membentuk opini publik. Sebagaimana telah dijelaskan dalam teori agenda setting bahwa media
massa cenderung membentuk rasa kepedulian dan perhatian khalayak terhadap beberapa isu
tertentu yang ditampilkan oleh media massa. Hal ini dapat mengajak dan mengarahkan khalayak
untuk menerima bahwa isu tertentu lebih penting dibandingkan isu lainnya. Isu-isu seperti
misalnya isu di bidang ekonomi dan politik yang diangkat oleh media massa dapat
mempengaruhi opini publik karena masalah ekonomi dan politik bersentuhan langsung dengan
khalayak. Menjelang pemungutan suara Pilpres tanggal 17 april mendatang, berbagai media
massa mulai gencar memberitakan seluk beluk yang berkaitan erat dengan Pilpres. Pemberitaan
tentang calon presiden yang tersangkut kasus korupsi, debat publik di televisi sebagai wadah
pemaparan dan penajaman visi dan misi masing-masing calon presiden dan wakil presiden, dan
lain-lain mendorong khalayak untuk dapat mempertimbangkan data dan fakta yang ada sebelum
memberikan suaranya di bilik suara. Berbagai pemberitaan tersebut tentunya memberikan dan
menambah informasi dan pengetahuan khalayak tentang calon pemimpin di negaranya dan
menentukan pilihannya saat pemungutan suara. Seperti fungsi-fungsi komunikasi pada
umumnya, fungsi berita selanjutnya adalah hiburan atau untuk menghibur. Dalam artian, berita
yang disajikan ditujukan untuk menghibur khalayak misalnya cerita-cerita fiksi, komik, berita
olahraga, tinjauan film terbaru, kolom hobby, dan lain sebagainya. Berita tidak hanya
menyuguhkan informasi kepada khalayak namun juga memberikan pendidikan kepada khalayak
melalui kolom atau editorial tentang berbagai isu. Jika kita lihat, sebagian besar surat kabar
selalu menyuguhkan kolom tentang pendidikan dan lowongan pekerjaan sebagai panduan atau
pedoman kepada pembaca tentang berbagai macam kursus, pilihan karir yang tersedia,
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, dan lain-lain. Hal ini juga sekaligus menambah
pengetahuan khalayak. Fungsi berita selanjutnya adalah meningkatkan partisipasi sosial. Berita-
berita tentang bencana alam seperti gempa bumi besar, erupsi gunung berapi, longsor, kebakaran,
banjir bandang, dan lain-lain yang menimbulkan korban jiwa maupun materi yang tidak sedikit
dapat menggugah rasa empati khalayak. Biasanya media massa akan mencantumkan nomor
rekening khusus untuk menampung donasi dari khalayak yang ingin membantu dan kemudian
menyalurkannya ke pihak-pihak yang membutuhkan. Selain berkaitan dengan bencana alam,
partisipasi sosial juga berkaitan dengan masalah kesehatan dan masalah sosial lainnya seperti
donor darah, operasi katarak, dan lain-lain. Berbagai media berita, baik cetak maupun elektronik,
seringkali menyuguhkan berita yang dapat membantu khalayak dalam berbagai macam cara.
Misalnya, surat kabar selalu mencantumkan nomor-nomor penting seperti nomor telepon polisi,
nomor telepon rumah sakit, layanan ambulans, dan lain-lain yang dapat dihubungi oleh khalayak
apabila diperlukan. Selain itu, prakiraan cuaca juga disajikan agar khalayak dapat mengantisipasi
hal-hal buruk yang tidak diinginkan, tempat-tempat wisata yang menarik, tips dan trik, dan lain-
lain.dengan adanya berita kita menjadi tahu apa yang sedang terjadi di luar sana, kejadian apa
saja yang sedang ramai-ramainya dibahas oleh masyarakat.
Konten dan berita hoax menurut Suhardi menjadi hal yang tak terpisahkan dari agenda
gerakan kelompok radikal dan teroris. Berita hoax menjadi sebuah senjata ampuh yang penting
dalam membangun opini dan dukungan ditengah masyarakat. Maraknya berita hoax yang
tersebar di beragam media membuat masyarakat dituntut untuk harus lebih cermat dalam
menyaring setiap informasi. Semakin majunya teknologi, membuat hampir setiap orang dapat
dengan mudah mendapatkan informasi dari media manapun. Namun tak semua berita yang
didapat itu jelas kebenarannya.
Oleh karena itu, tentu ada penyebab mengapa masyarakat banyak yang tertipu dengan
pemberitaan media. Revolusi media sosial: keterbukaan informasi dan tingginya konsumsi media
sosial (Indonesia pengguna FB ke-4 terbesar di dunia). Kemudian Literasi media: minim, kurang
kritis terhadap informasi. Lalu Pengguna media sosial menjadi pengedar informasi tanpa mampu
melacak kebenarannya. Selanjutnya Era "Post-Truth" : yang diunggulkan bujan kebenaran, tetapi
kedekatan emosi dan keyakinan pribadi dengan informasi yang diedarkan. Lebih jauh Konflik
horisontal, penajaman perbedaan, peredaran pesan kebencian, dan kecenderungan pada
"bullying" social.Kelima point tersebut menjadi penyebab mengapa berita hoax mudah tersebar
dan cukup sulit ditangani belakangan ini yang terjadi di tanah air.
Contoh berita hoax:
“Mohon kerja sama kepala sekolah untuk meredam masalah ini dan memberikan informasi yang
benar, baik pada media maupun melalui medos," ujarnya.
Selain itu, Mendikbud meminta para kepala sekolah di Kalbar terus meningkatkan pengawasan
terhadap anak-anak didiknya sehingga terhindar dari narkoba dan perilaku negatif lainnya.
Polisi menetapkan tiga orang tersangka dalam dugaan kekerasan terhadap anak dalam siswi SMP
Pontianak. Ketiga orang itu ditetapkan sebagai tersangka setelah polisi memeriksa sejumlah
saksi. "Dari Polresta Pontianak sudah menetapkan tiga orang tersangka," kata Kabid Humas
Polda Kalimantan Barat, Kombes Donny Charles Go, saat dihubungi, Rabu (10/4/2019).
Donny mengatakan penetapan tersangka ini dilakukan setelah polisi menemukan bukti yang
cukup serta kesesuaian keterangan antara saksi dan korban. Saat ini proses penyidikan masih
berlangsung.
"Yang diperiksa ini tidak hanya korban, ibu korban, tapi juga semua anak-anak SMA yang ada di
lokasi, diperiksa seluruhnya. Dari beberapa pengakuan saksi yang ada di sana sudah mengerucut
pada tiga tersangka," jelasnya.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya ini dijerat dengan Undang-undang Perlindungan
Anak. Ketiga tersangka terancam mendapatkan hukuman 3,5 tahun penjara.
Ketiga tersangka itu berinisial L, TPP, dan NNA. Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombes
Donny Charles Go mengatakan ketiganya dijerat dengan Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat 1 UU
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Namun, sesuai dengan UU Nomor 11/2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, dilakukan diversi atau pengalihan penyelesaian perkara
anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana
Tujuh dari 12 siswi SMA yang terkait kasus dugaan kekerasan terhadap A, memberikan
klarfikasi. Ketujuh pelajar didampingi komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak
Daerah (KPPAD) Pontianak Alik R Rosyad dan sejumlah keluarga. Mereka secara bergantian
menyampaikan permintaan maaf kepada korban A, diantara mereka ada yang mengaku tidak
berada di dua lokasi kejadian di Aneka Pavillion di Jalan Sulawesi dan taman Skcaya di Sultan
Shahrir, Pontianak jumat (29/3). Dikutip dari Antara, para pelajar itu menyebut tidak melakukan
pengeroyokan. Mereka mengaku berkelahi satu lawan satu, sementara teman-teman yang lain
hanya menyaksikan. Ada juga yang mencoba melerai perkelahian tersebut.
Polisi mengungkap hasil visum dari pemeriksaan. Visum dilakukan sepekan setelah dugaan
pengeroyokan terjadi di rumah sakit tempat dirawat. Hasil visum dipaparkan oleh Kapolresta
Pontianak Kombes M Anwar Nasir dalam jumpa pers di Pontianak, Rabu (10/4/2019). Dari hasil
visum, kepala korban tidak bengkak dan tidak ada benjolan. Tidak ada memar di mata dan
penglihatan normal. "Dada, tidak ada memar dan bengkak. Jantung dan paru-paru normal. Perut
datar, bekas luka tidak ditemukan. Organ dalam abdomen tidak ada pembesaran,"
ungkapnya. Anwar mengatakan, dari pengakuan korban, terduga pelaku sempat menekan alat
kelamin korban. Berdasarkan hasil visum, tidak ada bekas luka di alat kelamin. "Alat kelamin,
selaput dara atau hymen, intact. Tidak tampak luka robek atau memar," ucap Anwar.
Dampak negatif berita Hoax yang dianggap kebenaran oleh individu masyarakat tidak
saja berskala retaknya hubungan individu, komunitas, dan bangsa, bahkan bisa menimbulkan
peran antar bangsa. Pertama Hoax menimbulkan konflik horizontal, yaitu individu atau
lekompok dengan individua tau kelompok lainya. Orang memperoleh berita bohong dan
mempercayainya sebagai kebenaran. Hoax kerap berisi ujaran kebencian terhadap indidu atau
kelompok, sehingga digunakan untuk merendahkan atau menjatuhkan orang lain. Heterogenitas
agama dan politik bisa terkoyak oleh hoax yang bertebaran di internet dan media sosial.
Masyarakat plural tenggelam dalam kebencian satu sama lain karena percaya hoax tanpa tabayun
bahkan cekatan dan tanpa berpikir mendalam langsung menyebarkanya melalui media sosial
sehingga menjadi viral. Kita mudah mengenali orang-orang yang pikiranya dipenuhi kebencian
terhadap orang lain yang berbeda agama dan partai politik saat ini.
Berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian yang marak di media sosial telah menjadi
ancaman nasional. Semua pihak perlu bekerja sama dan melawanya. Ujaran kebencian dan hoax
di media sosial telah menjadi ancaman sosial, sebab kejahatan siber dapat berdampak pada aspek
ekonomi, ideologi politik, dan pertahanan keamanan. Berikut langkah sederhana yang bisa
membantu dalam menghadapi berita hoax:
1. Ikut serta group diskusi anti hoax. Di facebook terdapat sejumlah fanpage dan
group diskusi anti hoax. Misalnya forum diskusi anti fitnah, hasut, dan hoax, turn
back hoax, fanpage dan group Indonesia hoax buster, fanpage Indonesian hoaxes,
dan lain-lain. Di group diskusi ini netizen bisa ikut bertanya apakah suatu
informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah
diberikan orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup
berfungsi layakya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.
2. Meningkatkan literasi media dan literasi media sosial. Ketua umum mastel,
Kristiono menegaskan pentingnya literasi dalam membentuk pemahaman
masyarakat ketika menerima hoax, bagaimana cara mereka menghadapi berita
palsu yang diterima.
Ada beberapa kemampuan literasi media yang harus dimiliki, antara lain mencangkup:
Disisi lain untuk menanggulangi fenomena hoax yang sedang terjadi, pemerintah telah
membentuk badan siber nasional. Lembaga baru itu bertugas melacak sumber kabar hoax dan
melindungi situs pemerintah dari serangan peretas.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari wacana diatas dapat kita tarik kesimpulanya yaitu semakin berkembangnya
teknologi informasi saat ini kita harus semakin cerdas dalam memilik berita dan jangan
sampai kita tertipu dan percaya oleh berita hoax
B. Saran
Kita harus bisa mengolah berita yang kita terima sebelum kita menyebarkanya karena
jika itu merpakan berita hoax akan sangat bahaya dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Aim. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Grafindo Media Pratama: Bandung.
Alimi, Yasir. 2018. Mediatisasi Agama Post-Truth dan Ketahanan Nasional. LKiS:
Yogyakarta.
Detiknews. 11 April 2019. 3 Siswi SMA Jadi Tersangka, Ini Fakta-Fakta Baru Tentang
Kasus Audrey. https://news.detik.com/berita/4505567/3-siswi-sma-jadi-tersangka-ini-
fakta-fakta-baru-kasus-audrey.
Musfah, Jejen. 2018. Analisi Kebijakan Pendidikan Mengurai Krisis Karakter Bangsa. Kencana:
Jakarta Timur.
Idris, A Idnan. 2018. Klarifikasi Al-Quran Atas Berita Hoax. PT Elex Media Komputindo:
Jakarta.