Anda di halaman 1dari 13

2. Analisis Framing Pemberitaan Portal berita Detik.

com

 Judul Berita :KPU soal Kesalahan Entri Data: Tak Ada Niat Curang, Murni

Human Error

Nama Media : Detik.com

Edisi/Tanggal : 20 April 2019

Framing : Robert N. Entman

Tabel 4.6 Hasil Analisis Portal berita

Perangkat Framing Entman Bukti Dalam Teks


Define Problems Sanggahan KPU atas kesalahan Situng Detik.com mengangkat berita
periode 20 April 2019 bahwa
kecurangan terkait entri data
disanggah langsung oleh KPU.
Hal tersebut menurut mereka
murni atas human error dalam
kesalahan input data.
Diagnose Cause Kesalahan Entri Data Detik.com melihat sumber
masalah terjadi ketika
munculnya kesalahan input data
yang dikerjakan oleh KPU, hal
tersebut semakin melebar ketika
ada isu kecurangan yang
dilakukan oleh sejumlah pihak
yang tidak bertanggung jawab.
Make Moral Human Error akibat overtime Detik.com dalam hal ini
Judgement menjelaskan bahwa kesalahan
input akibat kelalaian petugas
yang kelelahan dengan system
kerja, terlebih pemungutan
suara yang dilakukan pada pagi
hari dan langsung melakukan
proses input data sehingga kerja
mereka overtime.
Treatment Evaluasi dan koreksi atas kesalahan input Detik menawarkan rekomendasi
Recommendation penyelesaian dengan melakukan
evaluasi dan koreksi data atas
kesalahan dalam entri data yang
dilaksanakan. Kpu juga
meminta setiap lapisan
masyarakat untuk turut serta
memberikan informasi ketika
ada sebuah kesalahan dalam
input data.
 Penjelasan Elemen Framing

Define Problem

Frame yang dilakukan oleh detik.com ialah peristiwa kesalahan entri data yang

disanggah oleh pihak KPU. Berita pada periode 20 April 2019 menampilkan bahwa

kesalahan entri data tersebut bukanlah kecurangan yang disengaja, melainkan

merupakan murni dari kelalaian yang dilakukan oleh pihak KPU tanpa ada unsur

tertentu.

Diagnose Cause

Kesalahan Entri Data menjadi faktor utama pemberitaan yang dimuat oleh Detik.com,

pada berita periode 20 April tersebut Detik memposisikan KPU sebagai pihak yang

melakukan human error atas kesalahan input yang terjadi dalam Situng. Dan hal itu

melebar menjadi isu kecurangan oleh pihak yang ingin menjatuhkan Komisi Pemilihan

Umum tersebut.

Make Moral Judgement

Detik.com menambahkan dalam klaimnya bahwa, petugas yang bekerja di lapangan

selama Pemilu 2019 untuk melakukan koreksi atas proses entri data. Kemudian KPPS

dan petugas lainnya sudah bekerja melebihi dari 24 jam, dan juga kelalaian petugas atas

lelahnya dengan system kerja yang ada sehingga overtime yang menguatkan atas alasan

human error yang disebutkan oleh KPU.

Treatment Recommendation

Detik.com menawarkan beberapa penyelesaian masalah, mulai dari evaluasi hingga

koreksi data yang sedang berlangsung. Serta meminta setiap lapisan masyarakat untuk
mengawal dan memberikan informasi terkait entri data yang mengalami kesalahan dan

perbedaan dengan hasil di lapangan.

 Judul Berita :Terima 25 Ribu Aduan, TKN Tepis Narasi ‘Kecurangan

Untungkan 01’

Nama Media : Detik.com

Edisi/Tanggal : 25 April 2019

Framing : Robert N. Entman

Tabel 4.7 Hasil Analisis Portal berita

Perangkat Framing Entman Bukti Dalam Teks


Define Problems Laporan kecurangan kepada TKN Detik.com mengangkat berita
periode 25 April 2019 bahwa,
narasi yang selama ini bahwa
kecurangan menguntungkan 01
ditepis dengan adanya laporan
kecurangan yang masuk kepada
hotline pengaduan TKN.
Laporan yang masuk kepada
TKN terhitung kurang – lebih
25.000 laporan yang masuk dari
seluruh Dunia.
Diagnose Cause Kecurangan yang merugikan pihak 01 Detik.com melihat sumber
masalah terjadi ketika laporan
kecurangan sebanyak 25.000
yang masuk kepada TKN
merugikan pihaknya. Hal
tersebut juga menepiskan bahwa
narasi kecurangan yang selalu
menguntungkan pihak 01
nyatanya di lapangan kerugian
juga ditemui oleh pihak TKN.
Detik juga memberikan tulisan
yang ditebalkan sebagai fokus
pemberitaan mereka dan sumber
utama masalah ‘ Tepis Narasi ‘
Kecurangan Untungkan 01’’
Make Moral Kecurangan terjadi di seluruh Dunia. Detik.com dalam hal ini
Judgement memaparkan bahwa kecurangan
yang dialami oleh TKN 01
terjadi tidak hanya di Indonesia
saja, namun kejadian juga
banyak terjadi di Luar Negeri
seperti Australia, Hong Kong,
Korea Selatan, Jerman, Taiwan,
Bangladesh, Arab Saudi, dan
Selandia Baru, namun ada juga
laporan kecurangan dari bagian
Negara lainnya.
Treatment Melapor kepada Bawaslu Detik menawarkan rekomendasi
Recommendation penyelesaian dengan
melaporkan kecurangan yang
diterima oleh pihak TKN 01
kepada Bawaslu untuk
menangani kecurangan yang
dialami TKN.
 Penjelasan Elemen Framing

Define Problem

Detik.com mengembangkan frame kecurangan pemilu 2019 pada berita periode 25

April 2019 yaitu laporan kecurangan yang diterima juga oleh pihak TKN, kecurangan

yang terjadi tidak hanya ditemukan oleh pihak BPN saja namun juga pihak TKN

menemukan hal yang sama merugikannya.

Diagnose Cause

Detik.com melihat sumber masalah terjadi akibat narasi yang sering dilayangkan

kepada pihak TKN terkait kecurangan pemilu. Nyatanya pihak TKN juga merasakan

kerugian yang sama atas laporan kecurangan yang masuk kepada mereka. Detik juga

memberikan fokus sumber masalah dengan menebalkan kata Tepis Narasi ‘Kecurangan

untungkan 01’.

Make Moral Judgement

Detik.com menguatkan narasi kecurangan yang merugikan TKN 01 dengan

memberikan bukti jumlah kecurangan yang terjadi pada TKN. Narasi tersebut juga
dijelaskan bahwa kecurangan yang didapatkan oleh TKN 01 tidak hanya ditemui di

Indonesia tetapi terjadi juga di Dunia. Kejadian tersebut diikuti oleh Negara-negara

yang kedapatan mengalami kecurangan pemilu 2019 dengan angka persentase tertinggi

diperoleh dari Negara Australia.

Treatment Recommendation

Detik.com pada pemberitaan periode 25 April 2019 memberikan penyelesaian dengan

menawarkan Bawaslu sebagai pihak yang dapat menyelesaikan masalah yang dialami

oleh TKN 01. Dan juga laporan-laporan yang dimiliki oleh pihak TKN dapat langsung

dibawa kepada Bawaslu untuk dilakukan proses.

 Judul Berita : KPU : Salah Input Situng Bukan Berarti Ada Kecurangan

Nama Media : Detik.com

Edisi/Tanggal : 2 Mei 2019

Framing : Robert N. Entman

Tabel 4.8 Hasil Analisis Portal berita

Perangkat Framing Entman Bukti Dalam Teks


Define Problems Kesalahan Situng KPU Detik.com mengangkat berita
periode 2 Mei 2019 bahwa,
salah input situng yang terjadi
selama penghitungan suara
setelah pemungutan suara
bukanlah tanda dari sebuah
kecurangan yang dilakukan oleh
KPU beserta jajarannya.
Diagnose Cause Angka situng yang tidak berubah Detik.com melihat sumber
masalah terjadi ketika situng
yang setiap hari seharusnya
diperbaharui terkait hasil di
lapangan, namun detik menilai
bahwa situng tidak sama sekali
bergerak dan hanya berada di
angka yang sama
Make Moral Angka yang tidak ada perubahan Detik.com dalam hal ini
Judgement memaparkan bahwa setiap hari,
entah itu siang, malam, angka
54 – 43 terus begitu. Dan daerah
manapun yang masuk tidak
merubah perolehan, angka tetap
tidak bergerak.
Treatment Partisipasi publik dalam situng Detik menawarkan rekomendasi
Recommendation penyelesaian dengan ikut
sertanya masyarakat dalam
mencermati informasi di laman
KPU yang tidak sesuai dengan
C1 dan dipersilakan untuk
melaporkan kepada KPU untuk
diperbaiki.
 Penjelasan Elemen Framing

Define Problem

Kesalahan situng menjadi inti utama dari pemberitaan Detik.com pada periode 2 Mei

2019, dalam kesalahan situng tersebut detik mengartikan bahwa situng yang ada dan

kesalahan dalam input data tersebut berbeda dengan kecurangan yang dibicarakan oleh

masyarakat luas.

Diagnose Cause

Angka Situng yang tidak berubah merupakan akar masalah terjadinya berita tersebut.

Detik.com menilai bahwa seharusnya situng yang ada terus diperbaharui terlebih data

yang terus masuk untuk dijadikan informasi kepada public.

Make Moral Judgement

Angka yang tidak berubah tersebut dijelaskan lebih lengkap lagi oleh Detik.com

dengan memaparkan angka 54-43 yang tidak bergerak sama sekali terkait informasi

yang terus dihitung sedari pagi hingga malam hari dan berlangsung terus .

Treatment Recommendation
Detik.com dalam hal ini memberikan rekomendasi dalam penyelesaian masalah, yakni

meminta setiap lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam memantau situng

yang dibuat oleh KPU. Tidak hanya itu, Detik.com juga menyarankan agar lapisan

masyarakat untuk mau melapor terkait perbedaan yang ditemukan dalam C1 di

lapangan dan di dalam Situng KPU.

 Judul Berita : DPD RI Pastikan Tak Ada Kecurangan di Situng KPU

Nama Media : Detik.com

Edisi/Tanggal : 8 Mei 2019

Framing : Robert N. Entman

Tabel 4.9 Hasil Analisis Portal berita

Perangkat Framing Entman Bukti Dalam Teks


Define Problems Situng sebagai transparansi KPU terhadap Detik.com mengangkat berita
publik periode 8 Mei 2019 bahwa,
Situng yang digunakan oleh
KPU ditujukkan sebagai
transparasi KPU terhadap public
terkait lembaga yang ditunjuk
dalam pelaksanaan pemilihan
umum. Masyarakat memiliki
andil dalam mengontrol
informasi yang diberikan oleh
KPU melalui situng.
Diagnose Cause Semangat transparansi informasi yang Detik.com melihat sumber
disalah artikan masalah terjadi ketika situng
yang dipersepsikan masyarakat
sebagai hasil resmi, namun
DPD RI mengatakan bahwa
Situng hanyalah sebuah
semangat transparansi informasi
yang ditujukkan kepada
masyarakat, sehingga menutup
situng akan membahayakan
control public terhadap
informasi yang diberikan oleh
KPU.
Make Moral Situng bukan hasil resmi Detik.com dalam hal ini
Judgement memaparkan bahwa situng
hanya digunakan sebagai
informasi. Sedangkan hasil
resmi adalah perhitungan secara
manual berjenjang sesuai
tahapan sampai diumumkan 35
hari setelah pelaksanaan pemilu
sesuai undang-undang.
Treatment Partisipasi Bawaslu dalam mengawasi Detik menawarkan rekomendasi
Recommendation rekapitulasi penyelesaian dengan adanya
bawaslu sebagai lembaga
pengawas dalam pemilihan
umum dari TPS hingga ke
pusat, dan juga memutuskan
laporan yang masuk terhadap
bawaslu.
 Penjelasan Elemen Framing

Define Problem

Detik melihat bahwa inti utama dari pemberitaan periode 8 Mei 2019 ialah situng yang

menjadi alat sebagai transparansi informasi yang ditunjukkan oleh KPU dalam

perolehan pemilu, dan pengontrolan public terhadap lembaga independen tersebut.

Diagnose Cause

Detik.com pada pemberitaan tersebut mengangkat bahwa semangat transparansi yang

dibangun oleh KPU disalah artikan oleh masyarakat. Detik.com juga mengangkat

statement DPD RI terkait transparansi yang ingin ditutup akan membahayakan

informasi dan memberatkan masyarakat dalam mengontrol informasi terkait pemilihan

umum.

Make Moral Judgement

Detik.com terus menonjolkan frame bahwa informasi yang selama ini ada dimasyarakat

merupakan persepsi yang salah. Hal itu ditunjukkan dalam sebuah statement yang

menguatkan bahwa situng bukanlah hasil resmi dalam perhitungan suara. Namun
perhitungan suara dilakukan secara manual dan berjenjang selama 35 hari setelah

dilakukannya pengambilan suara.

Treatment Recommendation

Rekomendasi penyelesaian masalah yang ditawarkan oleh Detik.com yakni, adanya

partisipasi bawaslu sebagai lembaga pengawas, dan terus mengawasi rekapitulasi yang

sedang berlangsung di lapangan mulai dari TPS hingga ke pusat. Serta memutuskan

laporan yang telah masuk pada lembaga independen tersebut.

 Judul Berita : Rizal Ramli di Simposium Prabowo – Sandi: Kecurangan

Pemilu Luar Biasa

Nama Media : Detik.com

Edisi/Tanggal : 13 Mei 2019

Framing : Robert N. Entman

Tabel 4.10 Hasil Analisis Portal berita

Perangkat Framing Entman Bukti Dalam Teks


Define Problems Kecurangan yang terstruktur Detik.com mengangkat berita
periode 13 Mei 2019 bahwa,
kecurangan dilihat oleh
Detik.com mulai terjadi
sebelum pilpres 2019 dimulai.
Diagnose Cause DPT palsu mencapai 16,5 juta Detik.com melihat sumber
masalah terjadi saat adanya
DPT palsu yang mencapai 16,5
juta, jumlah tersebut
diungkapkan terjadi sebelum
pelaksanaan pemilu. Sehingga
kecurangan tersebut
diungkapkan sangat luar biasa.
Make Moral KPU tutup telinga dan tutup mata Detik.com dalam hal ini
Judgement memaparkan bahwa KPU sudah
tutup mata dan telinga sehingga
sampai ada 16.5 juta DPT palsu
yang muncul dipermukaan.
Detik juga memaparkan
bagaimana 16.5 juta tersebut
bisa muncul dengan permisalan
10 orang ke 800 ribu TPS akan
menjadikan 8 juta DPT palsu,
dan ditambah menjadi 20
hingga muncul angka 16 juta
DPT palsu.
Treatment Tidak ada treatment recommendation yang Dalam teks berita yang
Recommendation ditawarkan dalam berita tersebut. dipublikasikan oleh Detik.com
sejak awal hingga penutup berita
tidak terdapat penyelesaian
masalah yang ditawarkan
 Penjelasan Elemen Framing

Define Problem

Detik pada pemberitaan periode 13 Mei 2019 mengangkat bahwa kecurangan yang ada

merupakan kecurangan yang terstruktur. Hal tersebut dipaparkan oleh Detik.com bahwa

kecurangan sudah dimulai semenjak pemilu 2019 belum berlangsung.

Diagnose Cause

Detik.com mengangkat inti masalah dalam pemberitaan tersebut bahwa adanya 16,5

juta DPT palsu yang muncul di permukaan. DPT palsu tersebut sudah ada sebelum

dilangsungkannya pemilu 2019 dan menjadi kecurangan yang luar biasa apabila

dibandingkan dengan pemilu 2014 lalu.

Make Moral Judgement

Detik.com memperlihatkan bahwa KPU tutup mata dan telinga. Detik juga

memaparkan bagaimana 16.5 juta DPT palsu tersebut dapat muncul dipermukaan.

Dengan menggunakan permisalan penambahan 10 DPT ke 800 TPS sehingga

memunculkan angka 8 juta, dan dilanjutkan juga dengan permisalan 20 DPT ke 800

TPS yang menunjukkan angka 16 juta, sehingga permisalan itu yang menjadi acuan

dalam kecurangan terstruktur tersebut.

Treatment Recommendation
Pada berita periode 13 Mei 2019, Detik tidak menuliskan rekomendasi untuk

menyelesaikan masalah kecurangan pemilu tersebut. Keseluruhan isi hanya

menjelaskan datangnya DPT palsu dan kecurangan yang terjadi sebelum pemilu

berlangsung.

Define Problems

Frame yang dikembangkan Tempo.co terkait isu kecurangan pemilu 2019 adalah

keprihatinan BPN terkait banyaknya dugaan kecurangan pemilu 2019. Keprihatinan itu

diungkapkan Prabowo sebagai calon yang didukung oleh timnya BPN atas pembiaran

dugaan kecurangan yang banyak terjadi dalam pelaksanaan pemilu hingga

penghitungan suara.

Nilai berita yang digunakkan oleh Tempo.co termasuk dalam unsur penting, nilai

berita tersebut memberikan arti bahwa suatu informasi sangat penting dikarenakan

melingkupi kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan nilai berita tersebut Tempo.co

menampilkan pemilu yang menjadi informasi yang melingkupi keseharian masyarakat

luas. ( Abrar 2005 : 5 ).

Tak hanya memiliki nilai berita berdasarkan unsur penting saja, namun

pemberitaan Tempo juga termasuk kedalam berita konflik, hal tersebut dilihat dari

adanya pertentangan antara BPN dan Prabowo sebagai kontestan dari pemilu 2019 yang

merasakan kecurangan. Sehingga Prabowo beserta timnya BPN menjadikan kecurangan

tersebut harus diselesaikan dan menginginkan masyarakat mengambil turut mengambil

sikap atas kejadian tersebut.


Frame yang ditulis peneliti mengenai keprihatinan BPN terkait banyaknya dugaan

kecurangan pemilu 2019 didasari atas analisis dua berita awal yang dipublikaikan

Tempo.co pada tanggal 20 April dan 26 April 2019. Dari dua berita tersebutlah yang

mempresentasikan frame yang dimunculkan oleh Tempo.co dari lima berita yang

mereka tulis mengenai isu kecurangan pemilu 2019. Sedangkan tiga berita lainnya

membahas isu liar terkait scenario yang disiapkan BPN serta pemaparan kecurangan

yang ada oleh Prabowo – Sandi hingga pernyataan dari Prabowo.

Diagnose Cause

Keseluruhan pemberitaan Tempo.co, empat berita menjelaskan isu kecurangan

pemilu 2019, yaitu pada pemberitaan tanggal 20 April, 26 April, 7 Mei dan 13 Mei

2019. Dari empat berita tersebut tiga diantaranya penemuan dugaan kecurangan oleh

BPN yang digambarkan tidak mendapat tindakan dan pembiaran begitu saja.

Sedangkan satu berita lainnya memaparkan bahwa kecurangan harus segera diproses

dengan pembentukan Tim Pencari Fakta.

Dengan tiga berita tersebut Tempo.co memframe bahwa pembiaran dugaan

kecurangan tersebut menjadi inti masalah dari keributan terkait isu kecurangan pemilu

2019. Keseluruhan berita isu kecurangan merupakan kesalahan lembaga

penyelenggaraan pemilu 2019 yakni KPU.

Make Moral Judgement

Kemudian frame yang diangkat oleh Tempo.co yakni keprihatinan BPN terkait

banyaknya dugaan kecurangan pemilu 2019 dikuatkan oleh empat berita yang

dipublikasikan Tempo.co. Kecurangan yang sudah berlangsung sejak dimulainya

pemungutan suara hingga penghitungan suara menjadi keputusan Tempo.co dalam


menentukan alasan isu kecurangan pemilu 2019 tersebut. Dengan menguatkan adanya

DPT yang bermasalah, hingga membandingkan kecurangan yang terjadi pada pemilu

2014 lalu, kemudian kasus kecurangan yang angkanya mencapai 1200 kasus, serta

sistem hitung yang dilangsungkan oleh KPU. Atas pernyataan tersebutlah menjadi

masalah besar yang terjadi pada pelaksanaan pemilu 2019 dan tidak ingin isu

kecurangan merebak kembali pada pemilu selanjutnya.

Treatment Recommendation

Berasal dari keprihatinan BPN atas dugaan kecurangan pemilu 2019 tersebut,

maka Tempo.co memberikan rekomendasi kepada KPU untuk melakukan koreksi

untuk menanggulangi kecurangan yang terjadi, dan memberikan jalan untuk

dibentuknya Tim Pencari Fakta agar bisa mendalami kecurangan yang ada.

Tempo.co juga menuliskan agar Bawaslu segera memberi tindakan terkait

kecurangan yang dilakukan oleh KPU dan kecurangan lainnya yang terjadi selama

penghitungan suara berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai