Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS ISU-ISU KONTEMPORER

KELOMPOK 2 ANGKATAN 12
1. Abdullah Hamdan
2. Alwan Ahmad Fauzan
3. Bobby Nabulla
4. Marnisa
5. Meta Wallinda
6. Nadya Yose Audila
7. Olivia Arta Liza
8. Tommy Yuranda
9. Widi Dwi Putri Liani
10. Yana Mezufri

PELATIHAN DASAR CPNS 2022


KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
A. PENDAHULUAN
Di era masyarakat digital seperti sekarang ini berbagai informasi membanjiri ruang publik secara
cepat, mudah, dan murah. Namun kemudahan ini hadir bersamaan dengan resiko yang tidak bisa
dihindari. Manipulasi data, informasi yang menyesatkan, hingga pencurian melalui media digital
merupakan bagian dari resiko yang ditimbulkan. Jika terus dibiarkan, maka dunia digital akan membawa
dampak buruk yang semakin besar.
Permasalahan manipulasi data merupakan masalah yang sering bersinggungan dengan keamanan
konsumen dalam mengguna media digital untuk berbelanja. Hal itu disebabkan banyaknya data konsumen
yang diperlukan, seperti nama, tempat tanggal lahir, hingga pin akun bank. Lalu permasalahan terkait
informasi yang menyesatkan atau hoax merupakan informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum
pasti atau yang benar-benar bukan fakta yang terjadi (Juditha, 2018). Kini informasi yang dianggap benar
tidak lagi mudah ditemukan. Dan permasalahan yang turut muncul ialah pencurian melalui media digital
atau yang disebut dengan cybercrime ialah kejahatan berbasis komputer untuk sengaja menyakiti reputasi
korban atau menyebabkan kerugian fisik atau mental baik secara langsung maupun tidak langsung
melakukan pengancaman. Cybercrime bisa berdampak pada berbagai aspek, seperti pemerasan,
pelecehan, terorisme, dan lain sebagainya (Gani, 2018).
Berdasarkan latar belakang laju perkembangan media digital beserta dampak yang dibawanya
seperti yang dijelaskan di atas, maka langkah selanjutnya ialah melakukan penapisan isu analisis.

B. PEMILIHAN ISU
1. Cyber Crime

Menangani kasus besar perjudian Online bukan perkara mudah. Cyber Crime Polri menjelaskan
bahwa tantangan berat yang dihadapi adalah melawan hacker. Selama membongkar kasus Binary option,
beberapa Situs pemerintahan di Indonesia mendapatkan serangan hacker luar.
2. Hoax

"Angka warga yang terpapar hoaks hampir 60 persen dari jumlah pengguna internet di Indonesia.
Setiap tahun ada peningkatan angka kepercayaan hoaks," ujar pemeriksa fakta dari Mafindo, Dedy
Helsyanto dilansir Antara

3. Perlindungan Konsumen

Kebocaran data pribadi konsumen menjadi sangat rentan untuk disalahgunakan. Adapun beberapa
data yang bocor, antara lain nama, alamat rumah, nomor ID, dan sebagainya.

Isu-isu kontemporer yang terjadi di sekitar kita dalam perkembangan media digital tidak
mengenal ruang dan waktu. Perlu dilakukan penapisan isu-isu kontemporer agar menemukan satu isu
utama dan pembahasan menjadi terarah. Penapisan dapat dilakukan menggunakan teknik APKL.

Tabel 1. Penapisan Isu Menggunakan Teknik APKL


Isu A P K L Prioritas
Cyber Crime 5 5 5 4 2
Hoax 5 5 5 5 1
Perlindungan Konsumen 5 4 5 3 3

Dari teknik penapisan isu tersebut maka ditentukan isu “Hoax” sebagai isu utama yang akan
dianalisis. Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau bohong atau
palsu, baik dari segi sumber maupun isi. Sifatnya lebih banyak mengadu domba kelompok-kelompok
yang menjadi sasaran dengan isi pemberitaan yang tidak benar. Pelaku hoax dapat dikategorikan dua
jenis, yaitu pelaku aktif dan pasif.
Pelaku aktif melakukan atau menyebarkan berita palsu secara aktif membuat berita palsu dan
sengaja menyebarkan informasi yang salah mengenai suatu hal kepada publik. Sedangkan pelaku pasif
adalah individu atau kelompok yang secara tidak sengaja menyebarkan berita palsu tanpa memahami isi
atau terlibat dalam pembuatannya. Dewan Pers menyebutkan ciri-ciri hoax adalah mengakibatkan
kecemasan, kebencian, dan permusuhan serta sumber berita tidak jelas.

C. ANALISIS ISU
Teknik Analisis Isu Fishbone

Manusia Sistem

Sistem pengawasan
Menyukai informasi yang kurang
viral
Sistem algoritma digital Timbul Kecemasan,
Rendahnya Literasi Digital Perpecahan,
Opini Negatif,
Menurunkan Reputasi
Akses internet tanpa Rendahnya Literasi Digital orang,
adanya batasan umur Merugikan Masyarkat
Tingkat kepercayaan pada
Penyebaran Informasi
berita hoax tinggi
yang cepat

Sarana Prasarana Lingkungan

Dari diagaram fishbone tersebut dapat dilihat bahwa penyebab terjadinya hoax terbagi dari empat
aspek yaitu manusia, sistem, sarana prasana, dan lingkungan. Dari aspek manusia, masih banyak
masyarakat yang tidak mengerti tentang literasi digital. Kebanyakan masyarakat masih mengambil
mentah-mentah semua informasi tanpa melakukan cross check terlebih dahulu terkait kebenaran
informasi tersebut. Terlebih jika informasi tersebut merupakan informasi yang viral dan mendapat banyak
dukungan naik dari pengguna media lainnya. Banyak berbagai pihak menelan informasi yang menggiring
opini kearah yang salah dan tidak banyak juga yang percaya setelah dijelaskan bahwa infromasi itu adalah
hoax. Merasa paling benar dan update karena memperoleh informasi lebih cepat tanpa adanya
penulusuran mengenai sumber informasi terlebih dahulu.
Aspek selanjutnya yaitu sistem, saat ini belum adanya sistem otomatis dalam pengawasan hoax
yang cukup efektif dan efisien. Hal ini menjadi tugas besar bagi pemerintah, dimana penyebaran hoax
sangat sering terjadi dan tidak semua kalangan masyarakat dapat menyaring semua informasi yang
tersebar, dengan adanya system yang baik, hal ini akan mampu mengurangi dampak dari adanya berita
hoax. Selain itu, seiring perkembangan zaman, media digital selalu memberikan informasi hanya
berdasarkan algoritma yang direkam dari masing-masing perangkat masyarakat.

Lalu dari segi sarana dan prasarana yaitu akses internet yang tidak memiliki batas usia. Anak-
anak di bawah umur dapat dengan mudah mengakses internet di mana pada usia tersebut banyak dari
mereka yang belum bisa memilih berita mana yang benar dan tidak. Sehingga berita hoax pun akan
mudah mereka terima dan bagikan begitu saja. Hal ini tentunya akan berdampak pada lingkungan sekitar,
masyarakat akan percaya jika banyak yang menyebarkan berita tersebut. Padahal banyaknya penyebar
berita juga belum bisa menjadi tolok ukur kebenaran berita. Disisi lain, penyebaran berita hoax yang
cepat juga mengakibatkan banyaknya masyarakat yang percaya akan hal itu, terlebih lagi berita tersebut
viral. Bahkan hoax tidak hanya mempengaruhi pengguna dibawah umur tetapi orang yang sudah cukup
umur juga sering terjerumus oleh berita hoax yang menyebar. Mereka memperoleh informasi dari satu
media social dan menyebarkannya ke media sosial yang lain, sehingga penyebaran ini susah untuk
terputus.

Aspek lingkungan juga mempengaruhi, banyaknya masyarakat yang lebih percaya kepada
informasi cepat yang tidak bersumber yang mereka peroleh dari media social mengakibatkan sulitnya
untuk menjelaskan bahaya hoax kepada mereka. Karena hal ini pula, banyak orang-orang yang akhirnya
tidak mau mengingatkan kepada sesama pengguna tentang pentingnya cross check dalam memperoleh
informasi di internet. Hal ini merupakan rantai yang harus diputus untuk mewujudkan Indonesia sehat
berinternet dan meminimalisir pengaruh buruk dari berita hoax.

D. RENCANA PROGRAM STRATEGIS


Melihat begitu besarnya pengaruh hoax pada masyarakat, maka kehati-hatian serta kesadaran
dalam menggunakan media menjadi penting. Berdasarkan diagram fishbone dapat diketahui bahwa akar
penyebab masalah Hoax adalah “Rendahnya Literasi Digital”. Adapun gagasan kami untuk mengatasi
hoax dalam bermedia sosial adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Rekomendasi Alternatif Penyelesaian Isu
Isu : Bahaya Hoax
Penyebab : Rendahnya Literasi Digital
No. Alternatif Penyelesaian Tahapan Setiap Alternatif Hasil yang Diharapkan Para Pihak
- Mengadakan kelas literasi Pemerintah
Pemahaman tentang literasi Meningkatnya literasi
1 digital dan
digital bermedia digital
- Mengikuti kelas literasi digital Masyarakat
Hai-hati dengan judul yang - Cari referensi berita serupa Tidak mudah terpancing
2 Masyarakat
provokatif - Bandingkan isinya judul berita
- Lihat alamat URL
Cermat dalam melihat
3 - Jika domain blog, info masih Mengetahui situs resmi Masyarakat
sumber informasi
meraguka
- Cari tahu apakah itu fakta atau Bisa membedakan fakta
4 Periksa fakta Masyarakat
hanya opini dan opini
- Periksa sumber berita Tidak asal berbagi
5 Saring dulu baru sharing Masyarakat
- Cermati isi infomasi infomasi

E. PENUTUP
Persebaran informasi hoax merupakan kejahatan oknum dalam menciptakan, merubah,
memodifikasi, hingga menyebarkan melalui media sosial. Hal ini ikut diperparah dengan kondisi
masyarakat Indonesia yang dengan mudah percaya begitu saja dengan informasi yang beredar. Hal itu
akhirnya dapat menimbulkan kecemasan hingga perpecahan di tengah masyarakat Indonesia. Namun
dengan penerapan program-program di atas diharapkan dapat menjadi bentuk kesiapan bela negara dalam
meminimalisir serta menghapus persebaran hoax di Indonesia.

F. DAFTAR PUSTAKA
Gani, Alcianno. (2018). Cybercrime: Kejahatan Berbasis Komputer. Jurnal Komunikasi, Vol. 8.
Juditha, Christiany. (2018). Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya. Jurnal
Pekommas, Vol. 3.
https://jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-1014096689/indra-kenz-dan-doni-salmanan-
tersangka-situs-binomo-quotex-oxtrade-olymtrade-diblokir-cyber-crime-polri
https://www.beritasatu.com/archive/700917/survei-kic-hampir-60-orang-indonesia-terpapar-hoax-saat-
mengakses-internet
https://nasional.tempo.co/read/1501790/6-kasus-kebocoran-data-pribadi-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai