Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Informatika Vol. 1 No.

1 Oktober 2022

ANALISIS PHISHING TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DI DUNIA


INTERNET

Rizky Risafiandika Miftahulana1, Muhammad Surya Rusfauzi2


1,2
Informatika, Universitas Singaperbangsa Karawang,
Jl. HS. Ronggo Waluyo, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat

Email : 1 2110631170105@student.unsika.ac.id, 2 2110631170084@student.unsika.ac.id

ABSTRAK
Seperti yang kita tahu pada saat ini sedang maraknya kejahatan siber (cyber crime). Yang
dimana banyak pencurian data, modifikasi data, penyalahgunaan data dan lain sebagainya yang dimanfaatkan
oleh orang atau kelompok yang ingin memenuhi keinginannya sendiri demi merugikan orang lain yang disebut
hacker. Salah satu kejahatan siber yang banyak dilakukan oleh hacker adalah phishing. Phishing di dunia
internet tentu saja sudah tidak asing dan bahkan sudah banyak korban yang tertelan oleh tindak kejahatan ini.
Salah satu platformnya adalah media social. Untuk itu tujuan tulisan ini dibuat agar menilai seberapa besar
pengguna media social yang terancam atau bahkan sudah masuk perangkap phishing dan kemudian
memberikan solusi pencegahan agar meminimalisir tindak kejahatan phishing ini.

Kata kunci: Phishing, Cyber Crime, Hacker, dan Media Sosial.

ABSTRACT
As we all know, cyber crime is currently rampant. Which is where a lot of data theft, data
modification, data misuse and so on are used by people or groups who want to fulfill their own desires to harm
other people called hackers. One of the most common cyber crimes committed by hackers is phishing. Phishing
in the internet world is of course familiar and even many victims have been swallowed by this crime. One of the
platforms is social media. For this reason, the purpose of this paper is to assess how many social media users
are threatened or have even fallen into a phishing trap and then provide preventive solutions to minimize this
phishing crime.

Kata kunci: Phishing, Cyber Crime, Hacker, and Social Media.


.
Yang dimana dengan teknologi ini semua orang
dapat berkomunikasi dari jarak jauh dengan mudah
dengan tarif yang murah dan bisa mengetahui
1. PENDAHULUAN
kegiatan satu sama lain. Beberapa platform media
social seperti Facebook, twitter, Instagram,
Di era modern yang saat ini sedang kita pijaki, Snapchat, Tiktok, Linkedn dan masih banyak
pastinya orang-orang tidak bias lepas dengan yang lainnya. Dengan berbagai platform yang sudah
teknologi informasi diantaranya yaitu gadget dan disebutkan diatas kita dapat berkomunikasi pula
internet. Dan bisa kita lihat dari semua kalangan dengan negara lain, memposting apapun aktivitas
usia dari anak-anak hingga orang dewasa semuanya kita, melihat aktivitas orang lain dan bahkan bisa
sudah mulai mengoperasikan itu semua. Seperti digunakan untuk sebagai lading bisnis yaitu online
yang kita tahu teknologi informasi ini banyak shop. Dengan berbagai fungsi media social diatas
fungsinya dimulai dari untuk mempermudah tentunya mengundang orang beramai-ramai untuk
mencari informasi, berkomunikasi dll. Salah satu menggunakan media social tersebut yang akhirnya
trobosan hasil dari perkembangan teknologi munculah aksi criminal dunia tersebut salah satunya
informasi yaitu media social. adalah phishing.
1
Miftahulana, & Rusfauzi : Analisis Phishing Terhadap Penggunaan Media Sosial Di Dunia Internet

meminta user untuk melalukan sesuatu. Pada


Dilihat dari data laporan statistic pada tahun dasarnya, phising merupakan gabungan dari
2018 ada sekitar 263.538 kasus penyerangan rekayasa social dan vector serangan kompleks untuk
phishing yang diterima user Indonesia. Dari situ kita menciptakan tipuan atau ilusi di mata receive user.
dapat lihat bahwa phishing tidak dapat dibiarkan 2) Website
dan dianggap sepele. Oleh karena itu kita harus Phishing metode ini biasa memunculkan iklan
meningkatkan pemahaman dan juga kemanan pada media social (Facebook, Twitter, Instagram).
terkait akun media social yang kita miliki. Dan juga Berdasarkan survey cara ini merupakan salah satu
inilah tujuan jurnal ini dibuat. yang paling canggih dan paling banyak digunakan.
Karena biasanya phisher yang menggunakan cara
ini memiliki website palsu untuk mengambil
2. LANDASAN TEORI informasi data pribadi.
1. Phishing 3) Pesan Instan (chatting)
Phising merupakan salah satu tindak kejahatan Metode ini yaitu dengan mengirimkan pesan
di dunia internet dengan cara memancing dan berupa link untuk diarahkan ke situs web palsu yang
menjebak orang/user untuk melakukan penipuan, memiliki tampilan yang serupa dengan aslinya dan
pencurian data dll. Yang intinya adalah untuk karena itulah korban mudah tertipu dan terjebak.
mencari keuntungan pribadi. 4) Malware Phishing
Dengan begitu phishing salah satu tindak Phishing ini dilakukan melalui malware dan
kejahatan yang berbahaya dan masuk kedalam survey membuktikan salah satu yang terbesar
kejahatan siber, yang dimana saat ini banyaknya memakan korban yaitu malware Koobface. Metode
kejahatan lain melalui internet atau jaringan ini melibatkan malware untuk running pada
komputer. Seiring berjalannya waktu kejahatan ini perangkat pengguna. Dan biasanya disertai link dan
makin marak dilakukan dan malah dianggap sepele file yang dapat di download. Dari sanalah phisher
oleh orang-orang karena kejahatan yang dilihat mendapat data informasi user.
mudah dihindari. Namun nyatanya banyak 5) Phishing Injection content
pengguna media sosial pula yang terkena jebakan Pada phishing jenis ini hacker menggambarkan
sang hacker. situasi di mana hacker mengganti isi dari situs atau
Cara sang hacker melancarkan aksinya adalah web resmi dengan konten jebakan yang dirancang
dengan menaruh tautan palsu atau fake link pada dan dibuat untuk menjebak para korbannya untuk
akun pengguna media social tersebut yang berisikan membocorkan data pribadi mereka.
ajakan atau iklan yang menarik sehingga pengguna 6) Pharming
terjerumus kedalamnya. Setelah pengguna masuk Pharming adalah suatu julukan yang diberikan
kedalam perangkap, hacker akan mengambil data untuk kegiatan memodifikasi file host atau DNS
pribadi user dan menggunakannya untuk berbasis phishing. Biasanya hacker memodif file
kepentingan pribadi mereka. Contohnya seperti host sebuah skala besar seperti perusahaam / DNS
mencuri uang orang lain dengan mengambil data untuk diarahkan ke link palsu.
pribadinya yang masuk ke perangkapnya setelah
mengetahui rekening si korban. 3. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode
2. Klasifikasi Phishing Kualitaatif yang berarti dengan cara menganalisis
Kejahatan siber atau Cyber crime yang biasa data untuk mencari hasil yang diinginkan dan sesuai
dilakukan oleh seorang phisher itu menggunakan dengan data yang ingin kita ambil. Lalu setelah
beberapa cara dan berikut pengklasifikasiannya dikumpulkan kemudian dikualifikasi.
diantaranya: Penelitian ini juga menggunakan analisis
1) Email deksriptif yang dimana prosedurnya adalah dengan
Survey mengatakan pada tahun 2014 ada lebih mempelajari semua data yang ada dari sumber
dari 120.000 serangan yang menggunakan email. manapun seperti, dokumen resmi, jurnal, paper, dan
Cara ini biasa disebut email spoofing dan di mulai catatan lapangan yang sekiranya dapat membantu
dengan mengirimkan email yang biasanya secara penelitian ini.
broadcast ke jutaan user, yang seolah-olah berasal
dari institusi atau organisasi resmi yang berisikan
2
Berikut adalah langkah-langkah yang ditentukan Dari data yang dilihat dari diagram hasil
untuk menunjang analisis data penelitian ini dari survey, bias dipastikan bahwa pengguna media
diantanya adalah : social mayoritas adalah kalangan anak muda atau
1) Kondensasi Data Gen Z. Berdasarkan data diatas dari 20 surveyor ada
Kondensasi data berpacu pada proses sekitar 60% pengguna Facebook, 95% pengguna
mimisahkan data mana saja yang penting, sesuai Instagram, 65% pengguna Twitter dan 70%
dan berhubungan. Dan juga memisahkan mana data pengguna Tiktok.
yang tidak penting dan tidak diperlukan. Lalu Selanjutnya kami akan menyajikan data
berfokus pada data yang sudah mengacu yang mengenai berapa pengguna yang tau/pernah melihat
akhirnya dapat memaksimalkan hasil dari tujuan link iklan yang mencurigakan.
penelitian. dan juga mentransformasikan data yang
sesuai dengan tujuan penelitian.
Kemudian peneliti membuat ringkasan yang
detil seperti proses dan beberapa penjelasan yang
harus diperhatikan agar jelas. Pada proses ini data
yang terkumpul dinilai terlebih dahulu dari segi
kualitas dan kelengkapan datanya. Setelah itu data Gambar 2. Diagram user yang tau/pernah melihat link iklan yang mencurigakan.
yang sudah dilakukan abstraksi disederhanakan
dengan seleksi yang cukup ketat agar menjadi lebih Dari diagram yang ada diatas menunjukan
singkat dan rinci. bahwa 90% user tau/pernah melihat iklan yang
2) Penyajian Data mencurigakan. Dan itu berarti sudah banyak
Penyajian data merupakan kumpulan dari masyarakat yang tau mengenai kejahatan siber
berbagai informasi yang terstruktur dan sistematis (cyber crime) phishing ini.
biasanya dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan.
Dengan begitu peneliti akan lebih mudah untuk
menyusun langkah kerja yang mau dilakukan
setelah data disajikan. Data yang disajikan
berbentuk uraian singkat dan tabel agar lebih mudah
dipahami.
3) Kesimpulan
Gambar 3. Diagram User pernah terjerumus dalam Phishing.
Peneliti menarik kesimpulan dari data yang
diperoleh dari sejak proses penelitian yang Namun ternyata walaupun masyarakat
dicantumkan di awal. pengguna media social sudah tau/pernah melihat
4. METODOLOGI link yang di curigai phishing banyak pula pengguna
Berdasarkan metode yang digunakan di awal yang masuk perangkap phishing. Berdasarkan
tadi dengan menggunakan metode penelitian grafik yang ditunjukkan dan diperolah dari survey
kualitatif deskriptif. Kami telah membuat kuisioner sekitar 57,1% yang terkena dan masuk kedalam
berbentik Google Form untuk mengambil sejumlah perangkap phishing.
data terkait phishing terhadap penggunaan media Itu makin memperkuat bahwa phishing
social yang mayoritas diisi oleh kalangan anak tidak dapat dianggap remeh dan sepele. Oleh karena
muda yang terdiri dari Mahasiswa dan anak itu kami memiliki tips bagaimana cara agar dapat
SMA/SMK. mencegah phishing berdasarkan beberapa literatur
dan data yang kami kumpulkan dari berbagai media
Gambar 1. Diagram Banyaknya Pengguna Media Sosial dari Berbagai Platform
seperti jurnal, paper dan catatan lain yang
mendukung hal ini. Berikut beberapa tips cara
mencegah phishing :

1. Lihat address bar apakah link nya mencurigakan


atau tidak
2. Jangan asal klik link yang di terima secara tiba -
tiba

3
Miftahulana, & Rusfauzi : Analisis Phishing Terhadap Penggunaan Media Sosial Di Dunia Internet

3. Jangan pernah mengisi atau mengirimkan data


sensitif melalui email
4. Cek domain link apakah asli atau tidak
5. Jangan mengklik link yang secara tiba tiba meminta
informasi data akun
6. Pastikan website menggunakan SSL dengan ciri
munculnya icon gembok pada address bar
7. Tidak mudah percaya dengan iming – iming yang
meminta data pribadi agar mendapatkan hadiah
8. Gunakan verifikasi 2 langkah (Two-Factor
Authentication )
9. Selalu berhati – hati Ketika mengunduh sesuatu
yang ada di internet karena dapat berisi virus
10. Selalu update informasi tentang phising karna
kejahatan online akan terus berkembang

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penilitian yang didapat
masih banyak yang terjebak dalam serangan atau
tipuan jenis phising. Dari beberapa jurnal, paper,
catatan dan video edukasi tentang pencegahan
serangan phising, Hal yang harus diperhatikan yaitu
lebih waspada untuk tidak sembarangan mengklik
link ataupun mengirimkan informasi sensitif di
internet. Serangan phising tidak bisa dianggap
remeh dikarenakan jenis serangan ini dapat
mengambil data sensitive yang mengakibatkan
kerugian pada korban.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kurniawan, S. (020, JULY 12). NIAGAHOSTER.
Retrieved from NIAGAHOSTER:
https://www.niagahoster.co.id/blog/mengatasi-
phishing/
2. Mia Haryati Wibowo, N. F. (n.d.). ANCAMAN
PHISHING TERHADAP PENGGUNA SOSIAL
MEDIA. JOEICT(Jurnal of Education and
Information Communication Technology), 1-5.
3. Ginanjar, Aseh, N. Widiyasono, and R. Gunawan.
"Analisis Serangan Web Phishing pada Layanan E-
commerce dengan Metode Network Forensic
Process." JUTEI Ed. Vol 2 (2018): 147-157.
4. Radiansyah, Ikhsan, and Y. Priyadi. "Analisis
Ancaman Phishing Dalam Layanan Online
Banking." Jurnal Ekonomika Bisnis 7.1 (2016): 2.
5. Saidi, Kun. "Analisis Faktor Utama Dalam
Information Security-Personality Threat Terhadap
Phishing Attacks Menggunakan Metode
Technology Threat Avoidance Theory (TTAT)."
(2020).

Anda mungkin juga menyukai