Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MEDIA CYBER ( SIBER )


Analisis Kasus Di Media Digital Yang Melanggar Hukum Dan Etika Di Media Siber

Dosen Pengampu: Amelian Puspita M.I.Kom

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Muhammad Hidayatullah (2201010297)

Shabrina Putri Nurhaliza (2201010059)

Maklkan Ansyari (2201010039)

Ellya Sari (2201010266)

Alfitha Rahmi (2201010335)

REGULER MALAM
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL
BANJARI
2023
Pengertian Media Siber (Cyber Media)

Muncul setelah media cetak, media masa seperti radio dan televisi serta media
lainnya yang dianggap belum mampu melakukan komunikasi secara maksimal.
Interaksi dalam komunikasi bagi sebagian orang memerlukan kecepatan, kemudahan
dan murah.

Surat menyurat kini dapat dilakukan dalam sekejap lewat email. Penawaran
dan permintaan produk dapat dilakukan kapan dan dimana saja lewat e-commerce.
Bahkan pendidikan jarak jauh tanpa tatap muka langsung dapat dilakukan dengan
media siber.
Saat ini, hanya berbekal sebuah smartphone, orang bisa melakukan komunikasi apa
saja seperti berdiskusi, tukar informasi, bercerita, curhat, berkreasi, dan sebagainya
dengan mudah.

Perkembangan Media Siber (Cyber Media) juga dimanfaatkan oleh


pemerintah, lembaga pendidikan, perusahaan bisnis bahkan dari penyedia media masa
pun seperti koran, majalah, radio dan televisi memanfaatkan media cyber untuk
kepentingannya.

Dengan hadirnya Media Siber (Cyber Media) munculah istilah E-mail, e-


Goverment, E-Learning, E-Commerce, website, weblog dan sebagainya.Orang kini
dengan mudah berkomunikasi dengan rekan, keluarga atau relasi tanpa harus
dipisahkan oleh jarak dan waktu. Mencari berita terkini tidak harus menunggu koran
terbit. Mencari informasi atau referensi tidak harus pergi ke perpustakaan atau
membeli ke toko buku.Bahkan untuk berbelanja orang tidak harus ke luar rumah.
Cukup dengan perangkat digital yang terkoneksi dengan jaringan internet, maka
semua dapat dilakukan kapan dan dimana saja.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kejahatan siber yang
tinggi, terhitung sejak tahun 2022 kemarin kasus kebocoran data melonjak sebesar
143% dari tahun sebelumnya Cyber criem atau kejahatan di dunia maya adalah jenis
kejahatan yang di lakukan melalui komputer dan jaringan ada beberapa tipe cyber
criem di indonesia.
A. Injeksi virus malware & Ransomware

Di jaman serba digital seperti ini ada banyak virus malwer / Ransomware yang
tersebar di mana-mana. Apa itu Ransomware? Ransomware adalah jenis virus Malwer
yang mencegah pengguna untuk mengakses sistem atau file pribadi yang mereka punya,
jika menurut saya ini merugikan sekali apalagi kalau mesilnya data yang kena itu adalah
data-data yang penting.

Contoh kasus penipuan pising melalui WA ada seseorang stanger mengirimkan


link atau file PDF atau lain sebagainya dengan mengatas perihalkan pernikahan , atau
link-link yang mencurigakan lainya, untuk pencegahanya sendiri lebih waspada terhadap
lingtersebut dan jangan asal mengklik link dari orang yang kita tidak kenal atau mungkin
bisa melakukan report. Ada beberapa tips lainya agar tidak terinveksi virus Ransomware
ini

a. Rajin membackup data ( karna kita tidak akan tau kapan kita akan terkena
Ransomware , jadi sebaik mungkin data-data tersebut di backup di beberapa
tempat , jadi jika 1 terkena virus bisa ada backupan data lainya
b. Harus sering berhati- hati saat kalian mengunjungi situs-situs ynag tidak jelas,
atau membuka wab-wab yang mencurigakan, atau mungkin di kirim link oleh
seseorang
c. Harus selalu mengantisipasi dengan software antivirus dan software PC ,
karna antivirus adalah pertahanan terakhir yang kita punya agar terhindar dari
virus ransomware ini.
Teori hukum dan etika dalam media siber mencakup sejumlah prinsip dan
pertimbangan yang relevan dengan isu-isu seperti ransomware dan penipuan phishing
di dunia digital. Berikut beberapa konsep hukum dan etika yang terkait:

1. Kewajiban Privasi dan Keamanan Data


Hukum dan etika mengharuskan perusahaan dan individu untuk menjaga privasi
dan keamanan data pribadi. Ketika ransomware mengancam untuk mengakses
atau mengenkripsi data pribadi, ini bisa dianggap sebagai pelanggaran privasi
yang serius.

2. Tindakan Ilegal dan Kejahatan Cyber


Ransomware adalah bentuk kejahatan siber yang dapat dikenai hukuman
perundang-undangan. Ini melibatkan penyerangan terhadap sistem komputer dan
dapat dianggap ilegal di bawah hukum pidana.

3. Tanggung Jawab dan Akuntabilitas


Etika media siber menekankan tanggung jawab dan akuntabilitas. Menebarkan
ransomware atau melakukan penipuan phishing adalah tindakan yang tidak etis
dan dapat merusak orang lain. Individu atau kelompok yang bertanggung jawab
harus dipertanggungjawabkan secara hukum.

Penting untuk mencatat bahwa hukum dan etika dalam media siber berubah
seiring waktu dan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ancaman
siber. Penting bagi individu dan organisasi untuk selalu memahami dan mematuhi
hukum dan etika yang berlaku dalam lingkungan digital untuk menjaga keamanan,
privasi, dan integritas.
B. Email Phising

Email phishing saat ini sudah sering terjadi di Indonesia. Menurut


keterangan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), sebanyak
5.579 kejahatan phising pada April-Juni 2022. Jumlah ini meningkatkan
daripada kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 1.637 kasus. Laporan ini
membuktikan bahwa email phising salah satu kejahatan siber yang dialami
oleh masyarakat Indonesia.

Istilah email phishing memang masih awam bagi beberapa masyarakat


Indonesia. Tidak heran kasus ini semakin naik setiap tahunnya. Untuk itu,
Anda harus waspada penipuan yang terjadi dimana-mana termasuk dalam
email. Pada artikel berikut ini kami akan mengulas email phishing mulai dari
definisi, contoh, dan cara menghindarinya yang harus Anda ketahui.

Email phishing merupakan tindakan mengelabui seseorang atau


organisasi tertentu melalui email untuk mendapatkan informasi penting,
rahasia, dan sensitif. Aksi ini termasuk dalam salah satu aksi kejahatan
siber (cyber crime) yang dijalankan oleh seseorang dengan menyamar sebagai
pihak atau institusi resmi.

Pelaku email phishing biasanya menggunakan alamat email yang


kurang lebih serupa dengan institusi resmi. Hal ini membuat korban atau calon
korban phishing dapat tertipu dengan email palsu yang mereka dapatkan.
Istilah phishing itu sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu fishing, yang
artinya memancing. Singkatnya, arti phishing adalah usaha memancing korban
supaya mereka mau melakukan permintaan pengirim email, biasanya
memberikan data pribadi. Pelaku phishing tidak hanya berpura-pura sebagai
institusi resmi. Mereka juga menulis email palsu hingga
membangun website yang mirip seperti aslinya. Website phishing memang
lebih mudah dilacak melalui link yang berbeda dari website aslinya.
Tetapi, email phishing susah diidentifikasi karena pelaku menggunakan
teknik spoofing, yaitu membuat nama akun dan alamat email yang seolah-olah
sama dengan alamat email aslinya. Biasanya, isi email phishing berupa ajakan
untuk mengeklik link dalam subjek email, kemudian memasukkan data sensitif
seperti alamat email dan password di dalamnya.

Bagaimana Cara Menghindari Email Phishing?


Kabar baiknya, Anda dapat menghindari email phising dengan melakukan
beberapa langkah di bawah ini.

1. Memeriksa Keaslian Pengirim Email


Keaslian pengirim dapat dilihat melalui identitas nama dan alamat email. Lalu,
bagaimana jika pelaku menggunakan teknik spoofing sehingga identitas dalam
email terlihat asli? Anda dapat melihat bagian body email, terutama
bagian header dan footer, sesuai email client yang Anda gunakan.

2. Jangan Memberikan Data Pribadi


Anda harus hati hati dalam memberikan data pribadi di mana pun, termasuk
media sosial dan internet. Apabila Anda menyebarkan data pribadi melalui
internet atau media sosial, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh
pelaku untuk melancarkan aksinya, terutama spear phishing.

3. Hati-Hati Menampilkan Alamat Email


Anda harus menjaga kerahasian alamat email Anda dari publik supaya tidak
mudah dicari oleh pelaku phishing. Sembunyikan informasi alamat email
pribadi Anda dari media sosial maupun internet.
Email phishing merupakan cara paling efektif menembus pertahanan cyber
security personal maupun perusahaan. Berdasarkan keterangan Deloitte, sebanyak
91% kebocoran data berawal dari terjebaknya korban untuk mengeklik link dari
sebuah email phishing. Maka dari itu, Anda harus memahami definisi email
phishing, contoh-contohnya hingga cara menghindari email phishing ini agar Anda
tidak mudah menjadi korban kejahatan siber. Ketika menerima email Anda harus
berhati-hati untuk membukanya.

C. Hacking

Apa itu hacker? Hacker adalah orang yang skill pemrogramannya mampu
menerobos sistem keamanan komputer atau jaringan komputer untuk tujuan
tertentu. Seorang hacker memiliki pemahaman lanjutan tentang komputer, jaringan,
pemrograman, atau perangkat keras.

Mengetahui apa itu hacker dapat memahami bahwa hacker tak


selamanyaidentik dengan penjahat dunia maya. Di dunia siber, hacker adalah sosok
yang bisa meretas perangkat seperti komputer, ponsel, webcam, hingga router.
Tindakan hacker yang merugikan pihak tertentu merupakan tindakan kriminal.
Namun, pada kasus tertentu, hacker adalah sosok yang juga bisa menguntungkan.

Mengetahui apa itu hacker saat ini sudah banyak menggunakan jasanya itu
untuk memberikan perlindungan pada sistem website atau aplikasi yang digunakan
oleh suatu perusahaan. Hacker tersebut dikenal dengan istilah ethical hacker atau
white hat. Apa itu hacker? Hacker adalah seorang yang ahli dalam bidang komputer
jaringan atau keterampilan lain untuk mengatasi masalah teknis. Dalam bahasa
Indonesia, arti hacker adalah peretas. Hacker menggunakan keterampilan teknis untuk
mengeksploitasi pertahanan keamanan siber.

Selain itu, hacker mempunyai pengertian seseorang yang ahli berkomputer dan
mempunyai ketertarikan dan keinginantahuan yang sangat besar terhadap keamanan
dan pertahanan sistem komputer, dan hacker tentunya mempunyai kemampuan yang
dalam membuat perangkat lunak atau software developer.

Peretasan mengacu pada aktivitas yang berupaya mengakses secara ilegal


perangkat digital, seperti komputer, ponsel cerdas, tablet, dan bahkan seluruh
jaringan. Tujuan hacker adalah seringkali untuk mendapatkan akses tidak sah ke
komputer, jaringan, sistem komputasi, perangkat seluler, atau sistem. Hal ini justru
akan menimbulkan kerugian bagi pengguna dan termasuk dalam tindakan cyber
crime.

Setelah mengetahui apa itu hacker, Anda juga perlu memahami macam-
macam hacker. Berikut ini ada beberapa macam-macam hacker, diantanya:

1. Hacker topi abu-abu

Hacker topi abu-abu berada di antara hacker topi putih dan hitam.
Sementara motif mereka mungkin mirip dengan dua kelompok tersebut,
topi abu-abu lebih mungkin daripada peretas etis untuk mengakses sistem
tanpa otorisasi. Meskipun mereka biasanya tidak termotivasi oleh uang,
peretas topi abu-abu mungkin menawarkan untuk memperbaiki
kerentanan yang mereka temukan melalui aktivitas tidak sah mereka
sendiri daripada menggunakan pengetahuan mereka untuk
mengeksploitasi kerentanan untuk keuntungan ilegal.

2. Hacker topi hitam


Hacker topi hitam adalah hacker ilegal. Ia juga disebut dengan pelaku
ancaman. Hacker ini dengan sengaja mendapatkan akses tidak sah ke
jaringan dan sistem dengan maksud jahat. Ini termasuk mencuri data,
menyebarkan malware atau mengambil untung dari ransomware, merusak
atau merusak sistem, dan sering kali dalam upaya untuk mendapatkan
ketenaran.

3. Hacker topi putih

Hacker topi putih disebut juga hacker etis atau peretas resmi. Hacker topi
putih adalah hacker yang menguji kerentanan keamanan siber dan mungkin
menganggap peretasan sebagai profesi. Banyak peretas profesional
menggunakan keahlian mereka untuk menentukan lubang keamanan di sistem
perusahaan dan kemudian menyarankan di mana perusahaan harus
meningkatkan pertahanan keamanan mereka untuk mencegah pelaku ancaman
masuk.

Ada beberapa jenis-jenis serangan dari hacker, diantaranya:

a. DNS spoofing

DNS spoofing dilakukan dengan mengeksploitasi klien DNS dan


server web dengan mengalihkan lalu lintas internet ke server palsu.

b. Injeksi Structured Query Language (SQL)

Teknik ini menambahkan kode SQL ke kotak input formulir web untuk
mendapatkan akses ke sumber daya dan data yang tidak sah.

c. Injeksi keylogger

Sebuah keylogging Program disuntikkan ke sistem pengguna sebagai


malware untuk memantau dan merekam setiap ketikan pengguna. Hal
ini memungkinkan pelaku ancaman untuk mencuri informasi pengenal
pribadi, kredensial login, dan data perusahaan yang sensitif.

d. Serangan membabi buta

Serangan ini biasanya menggunakan alat otomatis untuk menebak


berbagai kombinasi nama pengguna dan kata sandi hingga menemukan
kombinasi yang benar.

e. Phising

Peretas kriminal membuat email penipuan yang tampaknya berasal dari


organisasi yang sah dan meminta pengguna untuk membukanya.
Pengguna kemudian ditipu untuk memasukkan kredensial login
mereka dan mengungkapkan informasi pribadi lainnya, seperti tanggal
lahir, nomor Jaminan Sosial, atau detail kartu kredit.

f. Virus dan kode berbahaya

Peretas menyisipkan kode berbahaya, termasuk worm dan Trojan


horse, ke dalam file situs web, sering kali dengan maksud untuk
mencuri cookie yang melacak aktivitas online pengguna.

g. Perbaikan antarmuka pengguna (UI)

Teknik ini, juga dikenal sebagai clickjacking. Aktivitas hacker ini


adalah membuat UI dan tautan palsu di atas halaman web asli dan
menipu pengguna untuk mengklik tautan tersebut. Pelaku ancaman
kemudian dapat menga ambil akses komputer pengguna tanpa
sepengetahuan mereka.
h. DoS dan DdoS

Teknik-teknik ini membuat pengguna tidak mungkin mengakses sistem


komputer, jaringan, layanan, atau sumber daya teknologi informasi
(TI) lainnya. Biasanya, peretas kriminal menggunakan teknik ini untuk
merusak server web, sistem, atau jaringan dengan mengganggu arus
lalu lintas normal.

Hacker melakukan sejumlah serangan dengan berbagai teknik. Mereka juga dapat
mengeksploitasi kerentanan pada suatu sistem agar bisa memperoleh askes tidak sah. Untuk
melindungi sistem dari berbagai serangan hacker, terdapat beberapa hal yang bisa Anda
lakukan seperti:

1. Selalu gunakan kata sandi yang kuat dan unik. Selain itu, pastikan untuk tidak
menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun yang Anda miliki.
2. Rutin untuk mengupdate software yang Anda pergunakan. Hal ini perlu dilakukan
karena outdated software atau software yang tidak pernah diupdate adalah perangkat
lunak yang memiliki banyak kerentanan. Anda dapat menggunakan pembaruan
otomatis untuk perangkat, program, atau aplikasi yang Anda gunakan.
3. Jangan membuka link yang mencurigakan. Biasanya peretas akan menyisipkan link
berbahaya yang dapat menginstal malware atau program berbahaya secara otomatis
ketika link dibuka oleh target korban.
4. Pastikan web Anda menggunakan HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure.
5. Jangan mengakses data-data pribadi pada jaringan publik / wifi publik.
6. Untuk mendapatkan keamanan sistem yang optimal di seluruh perangkat atau jaringan
perusahaan, Anda dapat menggunakan jasa white hat hacker atau ethical hacker.
Mereka akan melakukan sejumlah pengujian untuk mengetahui dan mendeteksi
apakah sistem Anda memiliki kerentanan yang dapat dibobol oleh black hat hacker.
Dengan bantuan white hat hacker, Anda dapat segera melakukan perbaikan dan
meningkatkan sistem keamanan di perusahaan Anda.
D. SPAMMING

Spamming Sebagai Tindak Pidana Menurut Hukum Pidana Materiil di


Indonesia. Spamming adalah perbuatan yang dimana seseorang dengan sengaja
mengirimkan suatu data atau sistem elektronik secara massive dan massal bertujuan
untuk melakukan kejahatan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi para pengguna
perangkat.

Modus Operandi Spamming Pada saat ini belum ada ketentuan baku tentang
dari macam kejahatan Spamming, perkembangan teknologi informasi dapat
menimbulkan tindak pidana baru khususnya Spamming yang tidak dapat dihindari
akan muncul macam macam bentuk dari Spamming baru. Penulis akan menjelaskan
beberapa macam kejahatan Spamming yang sering di temukan akhir akhir ini.
Kejahatan Spamming memiliki beberapa modus operandi yaitu:

ƒ Spamming Scam / Penipuan Digital


Spam scam ini dilakukan oleh pelaku dengan mengirimkan data atau surat
elektronik kepada korban dengan penawaran atau tipu muslihat seperti sebagai
pemenang undian berhadiah, dan memberikan sesuatu yang mewah dengan gratis.
Sehingga korban terpancing dan pelaku dapat dengan mudah menipu dan
memperdayai korban yang sudah tergiur dan tertarik.

ƒ Spam Phising
Spam Phising sering dilakukan pelaku dengan modus operandi memanipulasi
atau meniru suatu website atau mengatasnamakan sebuah perusahaan asli dan
mengirimkan nya kepada korban dengan dalih alasan suatu hal agar pelaku dapat
mendapatkan milik korban. Hal yang sering di arah sebagai target oleh pelaku adalah
autentifikasi dari korban atau akun data pribadi yang telah dimasukan secara tidak
sadar oleh korban. Contoh gambar spam phising sebagai bank yang meminta korban
untuk melakukan login pada link yang sudah dipalsukan atau ditiru.

ƒ Spam Malware
Spam malware dilakukan dengan modus operandi pelaku mengirimkan
sesuatu yang menarik korban agar mengunduh atau mendownload file yang telah
disiapkan oleh pelaku. File atau data tersebut berisikan malware yang sudah dirancang
pelaku untuk merusak atau mengambil
keuntungan dari korban.

ƒ Spam Iklan
Spam iklan dilakukan oleh pelaku dengan modus operandi mengupload atau
mengirimkan iklan atau advertisment yang menarik perhatian. Sehingga dengan
mudah meneruskan korban ke link berikutnya yang sudah disiapkan oleh pelaku.
ƒ Spam Berita
Spam berita adalah spam yang dibuat pelaku dengan mengirimkan tautan atau
postingan atau surat elektronik berisikan berita berita yang palsu maupun berita
provokasi. Dimana pelaku spam iklan telah memiliki tujuan tersendiri yang dapat
merugikan orang banyak dengan berita palsu yang di kirimkan secara luas.

Kejahatan Spamming ini memiliki beberapa cara dalam penyebarannya menurut


jaringan .
ƒ Spamming melalui internet
ƒ Spamming melalui data selular
ƒ Spamming melalui sever
ƒ Spamming melalui jaringan telekomunikasi lainnya

2. Identifikasi Spamming
Berdasarkan penjelasan tersebut, Spamming adalah perbuatan yang dilakukan
oleh spammer. Spammer adalah orang yang memanfaatkan fasilitas hubungan
telekomunikasi dengan tujuan atau keinginan menguntungkan kepentingan diri sendiri
dan merugikan orang lain.Maka berdasarkan jenis cyber crime, maka jenis kejahatan
Spamming dapat diuraikan sebagai berikut:

- Menurut jenis aktifitasnya, Spamming termasuk cyber crime : Illegal Contents, Data
Forgery atau sejenis Typosquatting, Data Theft, dan Missuse of Devices karena jenis
kejahatan yang dilakukan dengan menyalahgunakan peralatan komputer, data palsu,
data yang digunakan
dimiripkan dengan domain tertentu sehingga dapat mengelabui korban, kemudian
mencuri data personal dari korban sehingga pelaku dapat mengambil keuntungan

- Menurut motifnya kegiatan, dalam cyber crime ada sebagai tindakan murni kriminal
(murni kejahatan) dan sebagai kejahatan abu-abu (terkadang bukan untuk kejahatan).
Spamming termasuk sebagai tindakan murni kriminal. Karena Spamming merupakan
kejahatan yang dilakukan karena motif murni kejahatan.
- Menurut sasaran kejahatan, dapat dibedakan antara cyber crime yang menyerang
(againts person), cyber crime menyerang hak milik (againts property), dan cyber
crime menyerang pemerintah (againts government). Spamming termasuk cyber crime
yang dapat menyerang seluruh ketiga aspek tersebut karena Spamming merupakan
tindakan yang sangat mudah dipergunakan orang untuk menyebarkan kejahatan spam
nya seperti penipuan, teror, berita palsu dan lain-lain.

- Menurut modus operandinya, Spamming termasuk computer facilitated crime yaitu


kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan komputer atau fasiltas sejenisnya
(computer mechanism)

E. Cyberbullying
Cyberbullying, atau pelecehan daring, adalah tindakan mengejek,
mengintimidasi, atau merendahkan seseorang melalui media sosial, pesan teks, atau
platform daring lainnya. Ini melibatkan penggunaan teknologi dan internet untuk
menyebarkan pesan atau perilaku merugikan yang bertujuan untuk menyakiti,
merendahkan, atau merugikan seseorang. Berikut beberapa poin penjelasan tentang
cyberbullying.

Media Daring, Cyberbullying terjadi melalui platform online seperti media


sosial, email, pesan teks, atau pesan instan. Ini memungkinkan pelaku untuk
menyembunyikan identitas mereka dan membuatnya sulit untuk melacak mereka.
Contoh Tindakan, Tindakan cyberbullying dapat mencakup mengirim pesan kasar
atau ancaman melalui media sosial, memposting komentar merendahkan di bawah
foto atau postingan seseorang, menyebarkan gosip palsu, menciptakan akun palsu
untuk merendahkan seseorang, atau mengunggah foto atau video yang memalukan.

Dampak Psikologis, Cyberbullying dapat memiliki dampak psikologis yang


serius pada korban, termasuk stres, depresi, kecemasan, dan bahkan pemikiran tentang
bunuh diri. Ini juga bisa memengaruhi kesehatan emosional dan mental korban.
Perlindungan Hukum, Di banyak negara, cyberbullying adalah pelanggaran hukum,
dan pelaku dapat menghadapi tuntutan hukum jika terbukti bersalah. Banyak platform
daring juga memiliki kebijakan anti-cyberbullying dan memberikan opsi untuk
melaporkan perilaku tersebut.

Pencegahan dan Kesadaran, Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang


cyberbullying dan mendidik orang-orang, terutama anak-anak dan remaja, tentang
cara melindungi diri mereka dan mengidentifikasi perilaku cyberbullying
Cyberbullying adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak orang di seluruh
dunia. Penting untuk mengatasi masalah ini dengan serius dan mengambil langkah-
langkah untuk mencegahnya dan melindungi korbannya.

F. PENCURI IDENTITAS
Pencurian identitas adalah tindakan ketika seseorang mengambil informasi
pribadi orang lain dengan tujuan mengejar keuntungan finansial, kegiatan kriminal,
atau tujuan lainnya dengan menyamar sebagai orang tersebut. Tindakan ini seringkali
terjadi secara daring (online) dan melibatkan perolehan, penggunaan, atau penyebaran
informasi identitas pribadi individu tanpa izin mereka. Pencurian identitas adalah
pelanggaran serius terhadap privasi individu dan dapat memiliki dampak finansial dan
emosional yang signifikan.

Berikut adalah beberapa contoh tindakan yang dapat diklasifikasikan sebagai


pencurian identitas:
1. Pengambilan Data Pribadi
Pencuri identitas dapat mencuri data pribadi seperti nama, alamat, nomor kartu
kredit, nomor identitas pribadi (seperti nomor KTP atau Social Security
Number), nomor telepon, dan informasi penting lainnya.
2. Penggunaan Data Pribadi
Setelah mendapatkan data pribadi, pencuri identitas dapat menggunakannya
untuk melakukan tindakan ilegal seperti pembukaan rekening bank, pengajuan
pinjaman, atau pembelian barang dan jasa tanpa izin korban.
3. Penipuan Finansial
Pencuri identitas dapat menggunakan informasi yang dicuri untuk
mendapatkan akses ke akun bank atau kartu kredit korban, melakukan
transaksi finansial yang merugikan korban, atau mengalihkan dana dari
korban.
4. Identitas Palsu
Pencuri identitas dapat menciptakan identitas palsu menggunakan informasi
korban untuk melakukan kegiatan kriminal, seperti pemalsuan dokumen,
pencurian pajak, atau pencurian sosial.
5. Penggunaan Identitas dalam Jaringan Daring
Pencuri identitas juga dapat menggunakan identitas korban untuk aktivitas
online, seperti menciptakan akun palsu di media sosial, berkomunikasi dengan
orang lain atas nama korban, atau melakukan penipuan daring.

Untuk melindungi diri dari pencurian identitas, penting untuk mengambil langkah-
langkah keamanan seperti:
1. Pemantauan Keuangan
Periksa secara rutin laporan kredit Anda dan pernyataan akun keuangan untuk
aktivitas yang mencurigakan.
2. Keamanan Data
Lindungi data pribadi Anda dengan menggunakan kata sandi yang kuat,
mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan menghindari berbagi informasi pribadi
dengan sumber yang tidak terpercaya.
3. Pentingnya Privasi
Waspadai upaya penipuan dan berhati-hati saat berinteraksi dengan orang atau
situs web yang mencurigakan.
4. Lindungi Dokumen Penting
Simpan dokumen penting seperti kartu identitas, paspor, dan nomor keamanan
sosial dengan aman.
5. Lindungi Identitas Daring
Jangan berbagi informasi pribadi atau nomor kartu kredit melalui email atau situs
web yang tidak terenkripsi. Jika Anda menjadi korban pencurian identitas, segera
laporkan kepada pihak berwenang dan hubungi lembaga keuangan atau organisasi
yang terkait untuk mengambil langkah-langkah untuk mengamankan informasi
dan menghentikan aktivitas ilegal yang dilakukan oleh pencuri identitas.
KESIMPULAN

Bagaiman cara mencegahnya

1. Beri Perlindungan pada bagian Perangkat Digital


2. Gunakan Software Asli atau Berlisensi
3. Upgrade Software secara berkala
4. Gunakan Data Encryption
5. Tingkatkan sikap kewaspadaan
6. Periksa berbagai Data Keuangan Secara Teratur
7. Rutin mengganti Kata sandi
8. Backup data-data penting
9.

Anda mungkin juga menyukai