Walaupun hampir semua orang saat ini sangat melek teknologi, tidak sedikit dari
kita yang belum awam mengenai perlindungan dari kejahatan siber terutama
masyarakat Indonesia. Dikutip dari detik.com ada 34.662 kasus phising yang
merupakan salah satu jenis kejahatan siber terjadi di Indonesia selama lima tahun
terakhir dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kasus yang cukup sering
terjadi adalah phising berkedok hadiah. Dikutip dari suara.com berdasarkan data
Kapersky, tercatat 1,6 juta upaya phising lewat pesan teks terjadi di Asia
Tenggara pada Januari-Juni 2020. Dari jumlah itu sebanyak 749,9 ribu kasus
terjadi di Indonesia. Pelaku mengirimkan sms atau chat berupa link yang
mengarahkan korban untuk membuka nya dengan kedok korban akan mendapat
hadiah berupa uang tunai sampai milyaran rupiah. Siapa yang tidak tergiur dengan
hadiah yang ditawarkan pelaku, apalagi dengan kondisi ekonomi masyarakat yang
sedang turun akibat wabah virus corona 2020 lalu. Maka dari itu perlu adanya
tindakan perlindungan dan pembekalan ilmu bagi masyarakat terhadap tindakan
phising ini. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari
terjadinya phising. Pertama, tidak mengikuti perintah email, pesan atau chat
mencurigakan. Saat ini sering kali kita mendapat pesan mencurigakan dari orang
asing yang meminta kita melakukan hal dengan melibatkan data privasi kita,
sebaiknya jangan kita tanggapi. Namun, jika pelaku mengaku sebagai orang yang
kita kenal coba konfirmasi lagi pada orang aslinya. Kedua, tidak mudah tergiur
hadiah yang ditawarkan melalui email atau pesan teks. Selain meminta kita untuk
melakukan hal mencurigakan pelaku phising juga kadang menawari kita hadiah
untuk menarik kita membuka link yang mereka kirim dan memberi celah pada
mereka untuk mencuri data berharga kita, bahkan data rekening kita.
Dari banyaknya dampak negatif perkembangan teknologi digital yaitu cyber crime
yang salah satunya dikenal dengan istilah phising, kita bisa mengubah dampak
negatif tersebut menjadi sebuah pembelajaran bagi kehidupan masyarakat saat ini
yang sangat lekat dengan teknologi digital. Dari masalah tersebut kita bisa belajar
bahwa segala sesuatu itu memiliki sisi positif dan sisi negatif nya, tergantung kita
sebagai pelaku akan mengambil sisi yang mana. Apakah akan mengambil manfaat
atau mudharat nya. Pelajaran lain yang bisa kita ambil adalah agar kita bisa lebih
berhati-hati dalam segala sesuatunya terutama menyangkut hal privasi kita. Hanya
kita yang bisa menjaga keamanan diri sendiri.
Untuk mengurangi dan menekan angka kasus penipuan melalui phising yang
terjadi di Indonesia diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat sebagai
pengguna teknologi digital agar lebih berhati hati dalam memakai internet. Jangan
mudah percaya dengan email, web, dan nomor palsu yang biasanya menampakkan
diri sebagai pihak atau institusi yang berwenang. Masyarakat juga perlu untuk
senantiasa menambah pengetahuan mengenai perlindungan dalam teknologi
digital agar terhindar dari phising dan bisa mengambil pelajaran dari kasus
penipuan yang sudah terjadi sebelumnya. Diperkuat juga dengan perlindungan
dan penegakan hukum dari pemerintah dan aparat penegak hukum. Para pelaku
phising atau penipuan tersebut harus ditindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku,
jangan dibiarkan bebas melakukan tindak kejahatan yang dapat merugikan banyak
pihak.
Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi digital di zaman sekarang
menimbulkan banyak dampak positif bagi kehidupan masyarakat, disamping itu
dampak negatif juga muncul dari perkembangan teknologi tersebut. Salah satunya
yaitu semakin maraknya kejahatan siber melalui phising atau penipuan. Oleh
karena itu perlu adanya tindakan pencegahan terhadap kejahatan siber tersebut.
Beberapa cara yang bisa kita tempuh adalah tidak mengikuti perintah email atau
pesan teks mencurigakan, tidak mudah tergiur hadiah melalui email atau pesan
teks asing, selalu memeriksa keamanan gawai kita, menginstal aplikasi pelindung
dari phising, dan tidak menerima telepon tidak dikenal. Karena pada umumnya
pelaku phising adalah orang yang cerdas dengan rasa ingin tahu yang besar dan
fanatik akan teknologi komputer. Maka kita juga harus lebih berhati-hati dalam
memakai internet dan selalu mengambil sisi positif dari segala sesuatu. Selain
diperlukan nya kesadaran masyarakat untuk mengurangi angka penipuan di
Indonesia, perlindungan dan penegakan hukum juga harus terus dijalankan oleh
pemerintah dan aparat penegak hukum, agar terwujudnya Indonesia sejahtera.
Daftar Pustaka
Gunadha, Reza dan Djailani, Mohammad Fadil. (2022). Duh! Indonesia Ternyata
Surga Penipuan Melalui SMS Hingga WhatsApp. Diakses pada 12 Agustus 2023
dari https://amp.suara.com/bisnis/2022/03/01/210626/duh-indonesia-ternyata-
surga-penipuan-melalui-sms-hingga-whatsapp.
Dewi, Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia. (2022). Bareskrim: Hati-hati Jika
Dapat WA-SMS Ini, Jangan Asal Klik!. Diakses pada 12 Agustus 2023 dari
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220621075858-37-348762/bareskrim
hati-hati-jika-dapat-wa-sms-ini-jangan-asal-klik/amp.
Rahman, Praditya Fauzi - detikJatim. (2022). Ada 34.622 Kasus Phising di
Indonesia Selama 5 Tahun Terakhir. Diakses pada 12 Agustus 2023 dari
https://www.detik.com/jatim/berita/d-6483650/ada-34622-kasus-phising-di-
indonesia-selama-5-tahun-terakhir/amp.
ARTIKEL DJKN. (2022). Waspada! Kehajatan Phising Mengintai Anda. Diakses
pada 12 Agustus 2023 dari
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-purwakarta/baca-artikel/14851/Waspada-
Kehajatan-Phising-Mengintai-Anda.html.
Maruli, Sahat. (2020). Cyber Law. Diakses pada 12 Agustus 2023 dari
elibrary.unikom.ac.id https://elibrary.unikom.ac.id.