Anda di halaman 1dari 8

KEJAHATAN KOMPUTER DAN FAKTOR PENYEBABNYA

Cyber crime adalah sebuah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan
dengan komputer atau jaringan komputer. Dikenal dalam bahasa Indonesia
dengan nama kejahatan siber atau kejahatan dunia maya, cyber
crime menggunakan peralatan teknologi sebagai alat, sasaran, atau tempat
terjadinya kejahatan.
Beberapa contoh kejahatan siber atau cyber crime adalah penipuan lelang secara
online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud, penipuan
identitas, pornografi anak, dan lain sebagainya. Di era teknologi yang terus
berkembang seperti saat ini, Anda harus ekstra hati-hati terhadap cyber crime.

Secara hukum, Indonesia telah memiliki undang- undang khusus menyangkut


cyber crime yaitu undang ITE tahun 2008, yang membahas tentang tata cara,
batasan penggunaan komputer, dan sangsi yang akan diberikan jika terdapat
pelanggaran,

Pengertian Cyber Crime

Cyber crime adalah bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena memanfaatkan


teknologi internet. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, telah muncul
beberapa kejahatan dengan karakteristik yang sama sekali baru.

Kejahatan tersebut timbul akibat penyalahgunaan jaringan internet, yang


membentuk cyber space (ruang siber). Ya, cyber crime adalah kejahatan
yang sering dipersepsikan sebagai kejahatan yang dilakukan dalam ruang atau
wilayah siber.

Menurut Barda Nawawi dalam bukunya yang berjudul Tindak Pidana Mayantara:
Perkembangan Kajian Cyber Crime Di Indonesia (2001), kejahatan cyber
merupakan bentuk fenomena baru dalam tindak kejahatan sebagai dampak
langsung dari perkembangan teknologi informasi.

M. Tasa Bahat, S.Kom


Beberapa sebutan diberikan pada jenis kejahatan baru ini di dalam berbagai
tulisan, antara lain “kejahatan dunia maya” (cyberspace/virtual-space offence),
dimensi baru dari “hi-tech crime”, dimensi baru dari “transnational crime”, dan
dimensi baru dari “white collar crime”.

Bentuk-Bentuk Cyber Crime

Cyber crime adalah suatu bentuk kejahatan yang relatif baru apabila dibandingkan
dengan bentuk-bentuk kejahatan lainnya yang bersifat konvensional (street
crime). Cyber crime secara sederhana dapat diartikan sebagai jenis kejahatan yang
dilakukan dengan memengaruhi media internet sebagai alat bentuknya.

Adapun macam-macam kejahatan berteknologi dari laporan pihak korban maupun


hasil dari identifikasi pakar hukum disesuaikan dan diklasifikasikan dengan
undang-undang yang berlaku. Berdasarkan bentuk aktivitas yang dilakukannya,
cyber crime dapat digolongkan menjadi beberapa bentuk yakni:

1. Unauthorized Acces
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup
ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau
tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.
Probing dan port merupakan contoh kejahatan ini.

2. Illegal Contens
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi
ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap
dapat melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum, contohnya adalah:

a. Penyebar pornografi. Contohnya pemuatan suatu berita bohong atau fitnah


yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain.

M. Tasa Bahat, S.Kom


b. Pemuatan hal-hal yang berhubungan dengan pornografi.

c. Pemuatan suatu informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi, dan


propaganda untuk melawan pemerintah yang sah, dan sebagainya.

3. Penyebar virus secara sengaja


Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan menggunakan email.
Sering kali orang yang emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus
ini kemudian dikirim ke tempat lain melalui emailnya.

4. Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data ke dokumen-


dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya
dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web data base.

5. Cyberterorism
Suatu tindakan cyber crime termasuk cyber terrorism, jika mengancam
pemerintah atau warga negara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau
militer.

6. Political hacker
Aktivitas politik yang kadang-kadang dengan hacktivis merupakan situs web
dalam usaha menempelkan pesan atau mendiskreditkan lawannya. Tahun 1998
hacker ini dapat mengubah ratusan situs web untuk menyampaikan pesan dan
kampanye tentang anti nuklir.

7. Perjudian (gambling)
Bentuk judi kasino virtual saat ini telah banyak beroperasi di internet. Kegiatan
ini biasanya akan terhindar dari hukum positif yang berlaku di kebanyakan
negara. Selain itu, hal ini dapat memberikan peluang bagi penjahat

M. Tasa Bahat, S.Kom


terorganisasi untuk melakukan praktik pencurian uang (money laundry) di
mana-mana.

8. Cyber espionage
Cyber espionage yaitu kejahatan yang memanfaatkan kejahatan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem
jaringan computer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini
biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data
pentingnya tersimpan di dalam suatu sistem komputerisasi.

9. Infringements of Privacy
Infringements of Privacy yaitu kejahatan yang ditujukan terhadap informasi
seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahtan ini
biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada
formulir data pribadi yang tersimpan secara komputerisasi, yang apabila
diketahui oleh orang lain, maka dapat merugikan orang secara material maupun
immaterial, seperti nomor kartu kredit, nomor pin ATM, keterangan tentang
catatan atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.

10. Offence against intellectual property


Offence against intellectual property yaitu kejahatan yang ditujukan terhadap
hak kekayaan intelektual yang dimiliki seseorang di internet. Sebagai contoh
adalah peniruan tampilan web page suatu situs milik orang lain secara illegal,
penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata merupakan rahasia dagang
orang lain, dan sebagainya.

M. Tasa Bahat, S.Kom


Faktor Penyebab Cyber Crime

Lantas, apa yang menjadi penyebab kejahatan dunia maya atau cyber crime ini?
Setelah mengetahui apa saja bentuk-bentuk dari cyber crime, berikut kami
jelaskan mengenai apa saja yang menjadi faktor pendorong cyber crime mengutip
publikasi uinbanten.ac.id;

1. Akses internet yang tidak terbatas.

2. Kelalaian pengguna komputer. Hal ini merupakan salah satu penyebab utama
kejahatan komputer.

3. Mudah dilakukan dengan alasan keamanan yang kecil dan tidak diperlukan
peralatan yang super modern. Walaupun kejahatan komputer mudah untuk
dilakukan tetapi akan sulit untuk melacaknya, sehingga ini mendorong para
pelaku kejahatan untuk terus melakukan hal ini.

4. Para pelaku merupakan orang yang pada umumnya cerdas dan mempunyai
rasa ingin tahu yang besar dan fanatik akan teknologi komputer. Pengetahuan
pelaku kejahatan komputer tentang cara kerja sebuah komputer jauh diatas
operator computer.

5. Sistem keamanan jaringan yang lemah.

6. Kurangnya perhatian masyarakat. Masyarakat dan penegak hukum saat ini


masih memberi perhatian sangat besar terhadap kejahatan konvensional. Pada
kenyataannya pelaku kejahatan komputer masih bisa terus melakukan aksi
kejahatannya dengan tenang.

M. Tasa Bahat, S.Kom


KODE ETIK [ ETIKA ] MENGGUNAKAN KOMPUTER

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Komputer merupakan sebuah perangkat
elektronik yang sangat membantu kita dalam menyelesaikan pekerjaan diera
digital sekarang ini. Komputer bukan sebuah barang mewah akan tetapi sebuah
kebutuhan untuk kita dapat bersaing diberbagai bidang.

Bagi sebagian kalangan etika pengunaan komputer perlu diketahui, karena


mungkin mereka belum sepenuhnya memahami. Untuk itu materi ini akan
memberikan ulasan mengenai etika dalam menggunakan komputer untuk
keperluan sehari – hari.

1. Tidak Melanggar Dan Mengganggu HAKI ( Hak Kekayaan Intelektual )


Kesadaran untuk menghargai hasil karya orang lain tergolong rendah, terutama
dalam bidang teknologi komputer. Banyak dari kita yang masih menggunakan
program – program bajakan ( tidak legal ). Padahal itu merupakan salah satu
bentuk pelanggaran hak kekayaan intelektual atau bisa dibilang penghargaan
untuk karya – karya seseorang.

2. Tidak Memata – Matai Atau Mengcoppy File – File Orang Lain Tanpa Ijin
Kode etik penggunaan komputer yang juga sering dilanggar adalah mengintai
dan mengambil data – data orang lain yang bukan merupakn hak kita, karena
hal tersebut sangat merugikan orang lain, apa lagi apabila file – file yang di
coppy merupakan file – file penting.

3. Tidak Menggunakan Komputer Untuk Menyakiti, Membohongi Atau


Merugikan Orang Lain.
Etika dalam menggunakan komputer berikutnya adalah tidak menggunakan
komputer untuk menyakiti, berbohong dan merugikan orang lain. Sebagai
contoh sobat komputer menggunakan komputer untuk membuat dan
menyebarkan virus dengan sengaja, merusak sistem keamanan, untuk
membobol bank, menyakiti dan menghina orang melalui media sosial.

4. Tidak Menggunakan Komputer Untuk Memberi Kesaksian Palsu


Dewasa ini banyak kita temui berita – berita Hoax yang bertebaran di media
sosial dan situs – situs website. Hal ini karena orang – orang yang
menggunakan kurang memiliki kesadaran akan kode etik penggunakan
komputer. Bagi sobat komputer yang telah berkunjung dan membaca artikel ini
usahakan untuk tidak menyebar berita bohong dan memberikan kesaksian
palsu.

M. Tasa Bahat, S.Kom


5. Tidak Menggunakan Komputer Untuk Mencuri
Banyaknya kemudahan didunia komputer dan teknologi memberikan angin
segar untuk dunia bisnis dan ekonomi, hal ini bisa kita rasakan dengan
adanya situs belanja online yang dilengkapi dengan sistem pembayaran serba
otomatis. Akan tetapi hal tersebut sejalan dengan tingkat kejahatan yang
ditimbulkan. Seperti pembobolan ATM, kartu kredit dan lain sebagainya.
Pembobolan ATM atau kartu kredit merupakan pelanggaran kode etik
penggunaan komputer.

6. Tidak Menggunakan Sumber Daya Komputer Tanpa Sepengetahuan


Pemiliknya
Kode etik penggunaan komputer berikutnya adalah tidak menggunakan sumber
daya komputer orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya. Semisal kita akan
menggunakan komputer milik orang lain, kita harus ijin terlebih dahulu kepada
orang yang memiliki selain itu kita tidak boleh mengakses server, printer
atau peripheral lain yang terhubung ke jaringan komputer tanpa ijin terlebih
dahulu kepada administrator.

7. Tidak Membuat Program Atau Sistem Komputer Untuk Tujuan Negatif


Kode etik penggunaan komputer yang satu ini kusus untuk sobat yang
berprofesi sebagai programer atau IT Developer. Kita harus
mempertimbangkan dampak negetif dan positifnya dalam merancang dan
membuat aplikasi dan sistem komputer. Apabila dirasa banyak hal negatifnya,
alangkah baiknya tidak dilanjutkan.

8. Tidak Menjual Belikan Hasil Karya Orang Lain


Etika penggunaan komputer berikutnya adalah tidak menjual belikan karya
orang lain. Banyak sekali software – software yang dibuat dengan tujuan
komersial yang dibajak kemudian diperjual belikan. Apabila kita mengerti
kode etik dalam menggunakan komputer maka hal tersebut pasti tidak akan
dilakukan, mengingat sulitnya untuk membuat sebuah karya.

9. Selalu Mempertimbangkan Sisi Baik Dan Buruk Dalam Menggunakan


Komputer
Kode etik penggunaan komputer yang satu ini perlu kita terapkan, sehingga
tidak merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.

10. Melakukan Pembajakan Software Atau Program Komputer


Kebanyakan dari kita mengetahui bahwa software – software yang kita
gunakan kebanyakan bajakan. Akan tetapi banyak dari kita yang menyebar
luaskan dengan cara menduplikasi untuk digunakan orang lain. Padahal kita
sendiri sebenarnya telah melanggar kode etik penggunaan komputer dengan
cara menggunakan software – software bajakan tersebut.

M. Tasa Bahat, S.Kom


TUGAS

Mata Kuliah : Komputer dan Masyarakat

Jurusan : Sistem Informasi (SI-S1)

Dosen : Muhammad Tasa Bahat, S.Kom

1. Apa pendapat anda tentang Kejahatan Komputer dan


bagaimana seharusnya masyarakat menyikapi !
2. Dari materi diatas, Simpulkan secara luas menurut anda.

M. Tasa Bahat, S.Kom

Anda mungkin juga menyukai