TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
JANUARI 2023
Abstract
Teknologi informasi memegang peran yang penting, baik di masa kini maupun
masa yang akan datang. Internet adalah salah satu bagian dari perkembangan
teknologi informasi yang telah membuka cakrawala baru dalam kehidupan
manusia. Internet dapat diartikan sebuah ruang informasi dan komunikasi yang
menembus batas-batas antar negara dan mempercepat penyebaran ilmu
pengetahuan serta mempermudah segala kegiatan yang dilakukan manusia.
Walaupun begitu, setiap sisi positif pasti memiliki sisi negative. Internet berlaku
dalam hal ini banyak kejahatan yang dapat terjadi dalam cyberspace yang
dinamakan cybercrime.
Saat ini, kata "aman" belum dapat kita rasakan dalam dunia cyber. Kelemahan
dari sisi keamanan dunia maya dapat menjadi bencana global yang mengancam
sektor bisnis, keamanan nasional, perilaku, perlindungan anak, dan sistem
pemerintahan. Tingginya angka kejahatan dunia maya melalui DoS, Hacking,
menyebarkan/ membuat virus, pencurian identitas dan lainnya telah merugikan
banyak orang dan berbagai pihak. Dengan begitu banyak Cybercrime yang
muncul, diperlukan segera sebuah upaya penanggulangan cybercrime Berbagai
penanggulangan yang dianggap efektif masih dilakukan hingga saat ini, walaupun
tidak menghindari para pelaku Cybercrime, setidaknya dapat mengecilkan
kemungkinan seseorang menjadi salah satu korban dari Cybercrime atau
penanggulangan saat Cybercrime terjadi.
Pendahuluan
Internet sudah menjadi salah satu kewajiban dalam hidup saat ini.
Kemudahan yang ditawarkan Internet semakin membuat manusia terlena. Internet
menghubungkan setiap penggunanya. Tidak ada batasan waktu, wilayah ataupun
gender. Teknologi Informasi saat ini seolah-olah menjadi pedang bermata dua,
karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kemajuan, kesejahteraan,
dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan
hukum.
Definisi Cybercrime
Cybercrime atau kejahatan berbasis komputer, adalah kejahatan yang
melibatkan komputer dan jaringan. Dalam beberapa literatur, cybercrime sering
diidentikkan sebagai computer crime. TheU.S. Department of Justice memberikan
pengertian computer crime sebagai:"…any illegal act requiring knowledge of
computer technology for its perpetration, investigation, or prosecution".
Pengertian lainnya diberikan oleh Organization of European Community
Development, yaitu: "any illegal, unethical or unauthorized behavior relating to
the automatic processing and/or the transmission of data". Andi Hamzah dalam
bukunya Aspek-aspek Pidana di Bidang Komputer (1989) mengartikan:
"kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan
komputer secara ilegal".
Penanggulangan Cybercrime
Berdasarkan berbagai kasus cybercrime yang telah terjadi dan pasti akan
bertambah, perlu kiranya dilakukan percepatan dalam menuntaskan kasus
cybercrime. Untuk menanggulangi kejahatan internet yang semakin meluas maka
diperlukan suatu kesadaran dari masing-masing negara akan bahaya
penyalahgunaan internet. maka berikut adalah langkah ataupun cara
penanggulangan cybercrime secara umum adalah :
1.Pengamanan Sistem
Tujuan yang paling nyata dari suatu sistem keamanan adalah meminimasi
dan mencegah adanya perusakan bagian dalam sistem, karena dimasuki oleh
pemakai yang tidak diinginkan. Pengamanan sitem ini harus terintegrasi pada
keseluruhan subsistem untuk mempersempit atau bahkan menutup adanya celah-
celah unauthorized actions yang merugikan.
2. Penanggulangan Global
3.Perlunya Cyberlaw
Cyberlaw merupakan istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan TI.
Istilah lain adalah hukum TI (Low of IT), Hukum Dunia Maya (Virtual World
Law) dan hukum Mayantara. Perkembangan teknologi yang sangat pesat
membutuhkan pengaturan hukum yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi
tersebut. Hanya saja, hingga saat ini banyak negara yang belum memiliki
perundang-undangan khusus di bidang teknologi informasi, baik dalam aspek
pidana maupun perdata-nya.
hak cipta, hak merek, pencemaran nama baik (defamation), hate speech
(fitnah, penistaan dan penginaan),
serangan terhadaap fasilitas komputer (hacking, viruses, ilegal acccess),
pengaturan sumber daya internet 9IP addrees, domain name),
kenyaman individu (privacy), tindakan kriminal yang biasa menggunakan
TI sebagai alat,
isu prosedural (yurisdiksi, pembuktian, penyidikan), transaksi elektronik
dan digital, pornografi,
perlindungan konsumen, pemanfaatan internet dalam aktifitas keseharian
(e-commerce, e-government, e-education, e-medics).
Lembaga khusus yang dimaksud adalah milik pemerintah dan NGO (Non
Government Organization) diperlukan sebagai upaya penanggulangan kejahatan
di internet. Lembaga ini diperlukan untuk memberikan informasi tentang
cybercrime, melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat, serta
melakukan riset-riset khusus dalam penanggulangan cybercrime. Indonesia sendiri
sudah memiliki IDCERT (Indonesia Computer Emergency Response Team) yang
diperlukan bagi orang-orang untuk melaporkan masalah-masalah keamanan
komputer.
1. Penegakan hukum pidana: salah satu manivestasi untuk mebuat hukum tidak
hanya sebagai barang hukum tidak hanya senagai barang rongsokan yang tidak
berguna.
2. Mengoptimalkan UU khusus lainnya. Sector cyber space banyak bersentuhan
dengan sektor-sektor laun yang telah memiliki aturan khusus dalam
pelaksanaannya. Ada beberapa aturan yang bersentuhan dengan dunia cyber yang
dapat digunakan untuk menjerat pelaku cybercrime, sehingga sepak terjangnya
semakin sempit.
1. Cyber police : orang-orang khusus yang dilatih dan dididik untuk melakukan
penyidikan cybercrime. Pola pembentukannya merupakan bagian dari upaya
reformasi kepolisian.
CyberLaw Di Indonesia
. Hukum siber atau cyber law, secara internasional digunakan untuk istilah
hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Demikian pula, hukum telematika yang merupakan perwujudan dari konvergensi
hukum telekomunikasi, hukum media, dan hukum informatika. Istilah lain yang
juga digunakan adalah hukum teknologi informasi (law of information
technology), hukum dunia maya (virtual world law), dan hukum mayantara.
Penegakan Hukum
Selain itu ada juga hukuman pidana penjahat cyber pada 303 KUHP
mengenai perjudian. Termasuk 282 KUHP tentang penyebaran konten pornografi.
Begitu juga menyebarkan foto dan video pribadi yang tidak diinginkan. Kita juga
wajib memahami aturan UU No. 19 Tahun 2002. Hal ini termasuk membajak
film, musik atau foto berlisensi. Tentu bisa dikenai pidana apabila pemiliknya
memberi laporan pihak berwajib.
Bila kita tidak ingin terjerat masalah hukum, maka cara menghindari cyber
crime cukup mudah. Misalnya menghindari membagi berita hoax dan ujaran
kebencian. Begitu juga menghindari link phising dan skimming. Melihat semua
hal buruk yang dapat terjadi, kita tidak boleh meremehkan cara penggunaan
internet positif. Bukan hanya melakukan tapi menghindari. Tentu agar tidak
terkena sanksi pidana untuk pelaku cyber crime.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
https://freezcha.wordpress.com/2011/02/28/penanggulangan-cybercrime/ Diakses
pada tanggal 1/1/2023