2. Mayrizza Ega D. (17013010095) 3. Fitri Tina Kharisma (17013010102) 4. Febry Miftakhul Huda (17013010110) 5. Ajeng Dwi Ulandari (17013010118)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2018 Kejahatan Mayantara dalam Bisnis Kejahatan mayantara kata lain dari cyber crime yang berarti kejahatan memanfaatkan teknologi komputer yang berbasis pada kecanggihan perkembangan teknologi internet. Cybercrime adalah istilah umum (general term), meliputi kegiatan yang dapat dihukum berdasarkan KUHP dan undang-undang lain, menggunakan komputer dalam jaringan Internet yang merugikan dan menimbulkan kerusakan pada jaringan komputer Internet, yaitu merusak properti, masuk tanpa izin, pencurian hak milik intelektual, pornografi, pemalsuan data, pencurian, penggelapan dana masyarakat. Banyak sekali kasus-kasus dari cyber crime yang terjadi yang sagat merugikan dunia bisnis, dari penipuan, pencurian, peniruan, perusakan data yang terjadi di dunia maya. Hal ini terus terjadi karena untuk saat ini khususnya di indonesia belum ada hukum yang cukup jelas yang mengatur tentang cyber crime sendiri. Untuk saat ini Indonesia belum memiliki Undang-Undang khusus/cyber law yang mengatur mengenai cybercrime walaupun rancangan undang-undang tersebut sudah ada sejak tahun 2000 dan revisi terakhir dari rancangan undang-undang tindak pidana di bidang teknologi informasi sejak tahun 2004 sudah dikirimkan ke Sekretariat Negara RI oleh Departemen Komunikasi dan Informasi serta dikirimkan ke DPR namun dikembalikan kembali ke Departemen Komunikasi dan Informasi untuk diperbaiki. Tetapi, terdapat beberapa hukum positif lain yang berlaku umum dan dapat dikenakan bagi para pelaku cybercrime terutama untuk kasus-kasus yang menggunakan komputer sebagai sarana. Kejahatan cyber secara hukum bukanlah kejahatan sederhana karena tidak menggunakan sarana konvensional, tetapi menggunakan komputer dan internet. Sebuah data informal mensinyalir bahwa Indonesia adalah negara “hacker” terbesar ketiga di dunia. Sedangkan untuk Indonesia, kota “hacker” pertama diduduki oleh kota Semarang, kemudian kota Yogyakarta. A. KEJAHATAN SEBAGAI" HARGA GLOBALISASI" Pesatnya perkembangan di bidang teknologi informasi saat ini merupakan dampak dari semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan informasi itu sendiri. Dekatnya hubungan antara informasi dan teknologi jaringan komunikasi telah menghasilkan dunia maya yang amat luas yang biasa disebut dengan teknologi cyberspace. Teknologi ini berisikan kumpulan informasi yang dapat diakses oleh semua orang dalam bentuk jaringan- jaringan komputer yang disebut jaringan internet. Sebagai media penyedia informasi internet juga merupakan sarana kegiatan komunitas komersial terbesar dan terpesat pertumbuhannya. Sistem jaringan memungkinkan setiap orang dapat mengetahui dan mengirimkan informasi secara cepat dan menghilangkan batas-batas teritorial suatu wilayah negara. Kepentingan yang ada bukan lagi sebatas kepentingan suatu bangsa semata, melainkan juga kepentingan regional bahkan internasional. Perkembangan teknologi informasi yang terjadi pada hampir setiap negara sudah merupakan ciri global yang mengakibatkan hilangnya batas-batas negara (borderless). Setiap negara harus menghadapi kenyataan bahwa informasi dunia saat ini dibangun berdasarkan suatu jaringan yang ditawarkaan oleh kemajuan bidang teknologi. Globalisasi membawa dua akibat atau makna. Pada satu sisi melahirkan “dunia tanpa batas”, menimbulkan keunggulan kompetitif, dimana faktor lintas benua seperti teknologi, pendidikan, manajemen, di samping modal semakin menampilkan peranannya, sementara di sisi lain globalisasi membangkitkan reaksi balik seperti nasionalisme, gerakan kebangkitan kesukuan, atau kedaerahan, karena interaksi dengan budaya global memberikan dampak budaya secara luas dengan akibat untung rugi. Gejala Kejahatan Dunia Maya Sebagai Bagian Globalisasi Dalam era globalisasi perkembangan terjadi sangat cepat seiring dengan peningkatan teknologi informasi. Internet, selain memberi manfaat juga menimbulkan dampak negatif dengan terbukanya peluang penyalahgunaan teknologi tersebut. Dampak ini terlihat dari adanya cybercrime yang terjadi di berbagai belahan dunia. Kejahatan ini merupakan salah satu jenis kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi yakni komputer. Sejumlah cybercrime yang cukup menonjol belakangan ini adalah 1. Sabotase terhadap perangkat-perangkat digital, data-data milik orang lain dan jaringan komunikasi dan penyalahgunaan network orang lain. 2. Penetrasi terhadap sistem komputer dan jaringan sehingga menyebabkan privasi orang/lembaga lain terganggu 3. Melakukan akses-akses ke server tertentu atau ke internet yang tidak diizinkan oleh peraturan organisasi/ penyusupan ke web server sebuah situs. 4. Tindakan penyalahgunaan kartu kredit orang lain di internet. 5. Tindakan atau penerapan aplikasi dalam usaha untuk membuka proteksi sebuah software atau sistem secara ilegal. 6. Pembuatan program ilegal yang dibuat untuk dapat menyebar dan menggandakan diri secara cepat dalam jaringan (biasanya melalui e-mail liar) yang bertujuan untuk membuat kerusakan dan kekacauan sistem.
B. Kejahatan Sebagai Bagian dari Dampak Teknologi
Komputer adalah produk teknologi canggih yang biasa digunakan dan dimanfaatkan untuk membangun dan mengefektifkan aktivitas manusia. Akan tetapi, komputer juga bisa disalahgunakan, misalnya dijadikan sebagai media untuk menyebarkan virus. Internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintah, organisasi maupun perorangan. Dengan internet manusia dapat melakukan aktivitas layaknya kehidupan di dunia maya seperti chatting, transaksi bisnis, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan dengan internet aktivitas yang sulit dilakukan di dunia nyata dapat dengan mudah dilakukan di dunia nyata. Aktivitas di dalam internet dapat menjangkau seluruh belahan bumi dengan melampaui batas negara. Di antara layanan yang diberikan internet yang umum dilakukan antara lain : a. E-Commerce, aktivitas transaksi perdagangan umum melalui internet. Para penjual dapat menjajakan produknya secara lintas Negara. Transaksi dapat terjadi secara real time dimana saja, asal terhubung dengan internet. Dari situs ini pembeli dapat melihat barang yang ingin dibeli dan tertarik dapat melakukan transaksi. b. E-Banking, layanan ini memungkinkan pihak bank dan nasabah dapat melakukan berbagai jenis transaksi perbankan melalui internet. c. E-Government, pemerintah dalam memberikan layanan publik. Dengan membuat situs tertentu pemerintah dapat memberikan informasi tentang kebijakan pemerintah. d. E-Learning, ditujukan pada usaha untuk membuat transformasi proses belajar mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang melalui internet. Secara garis besar, kejahatan yang berkaitan dengan teknologi informasi dapat di bagi menjadi dua bagian besar: 1. Kejahatan yang bertujuan merusak atau menyerang sistem atau jaringan komputer. 2. Kejahatan yang menggunakan komputer atau internet sebagai alat bantu dalam melancarkan kejahatan Donn Parker mengklasifikasikan kejahatan komputer dari sudut 4 peranan komputer dalam kejahatan komputer : 1. Komputer sebagai objek. 3. Kmputer sebagai alat 2. Kmputer sebagai subjek 4. Kmputer sebagai simbol C. Cyber Crime dan Penegakan Hukum Dalam system computer, maka teknologi internet adalah hal baru ( mulai tahun 1995 jaringan internet mulai dipergunakan untuk umum termasuk bisnis ) , dimulai tahun 1960 sebagai proyek militer amerika serikat “ARPANET” . Sejak dikenalnya internet munculah computer crime atau yang disebut cyber crime dan masuk dalam permasalahan HaKI . Computer adalah produk canggih yang memiliki dampak negative dan positif tergantung tangan siapakah yang menjalankan dibaliknya, munculnya pabrik virus juga merupakan dampak dari penggunaan computer dan internet , mereka adalah orang yang dibayar untuk melakukan kejahatan yang rela melakukan apa saja termasuk menyerang instansi pemerintah. Konferensi kejahatan di Dunia Maya Dewan Eropa , yang dibentuk pada 1 juli, meminta Negara peserta penandatanganan meloloskan undang undang senada dan bekerja sama beserta peserta lainnya. Sejauh ini ada 30 negara menandatangani konvensi yang menggalang hokum internasional untuk memerangi kejahatan di dunia maya , namun hanya 8 yang menerapkannya dalam undang undang nasionalnya. Di Indonesia sendiri Bandung merupakan salah satu kota tertinggi kedua cybercrime setelah Yogyakarta . Warnet di bandung yang terdaftar di awari mencapai 400-an dari total 600 –an warnet . Ketua asosiasi warnet juga pernah megalami cybercrime karena warnet nya digunakan untuk carding. Pertumbuhan hacker makin mudah dengan pesatnya petumbuhan computer rumah yang terkoneksi dengan jaringan luas.
Asas legalitas dalam hukum pidana mengandung tiga pengertian yaitu :
1. Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana kalau hal itu terlebih dahulu belum dinyatakan dalam suatu peraturan perundang undangan. 2. Untuk menentukan adanya perbuatan pidana tidak boleh menggunakan analogi . 3. Aturan aturan hokum pidana tidak boleh berlaku surut. Asas berlakunya hokum pidana berhubungan dengan tempat, sebagaimana diatur dalam pasal 2 sampai pasal 9 KUHP. Asas asas tersebut adalah : a. Asas territorial b. Asas nasional aktif c. Asas nasional pasif d. Asas universal